Dipertemukan Oleh Kesalahan

Dipertemukan Oleh Kesalahan

Pasar malam

Di pagi buat, disebuah rumah sederhana terdengar ribut-ribut Dari suara seorang wanita setengah baya, yang sedang memarahi anak nya.

Siapa lagi kalau bukan gadis bernama Hany itu, yang memang setiap pagi repetan dari ibu nya menjadi sarapan pagi yang harus dia nikmati setiap hari.

Bukan karena Hany adalah anak tiri, akan tetapi karena Hany selalu melakukan hal yang tidak di inginkan ibu nya. Saat ini Hany yang baru saja lulus sekolah menengah atas tidak ingin melanjutkan kuliah nya.

Sedangkan Hany adalah anak satu-satunya ,harapan dari orang tuanya . Namun Hany sama sekali tidak tertarik untuk melanjutkan sekolahnya.

Setiap pagi dia hanya berjualan berbagai aksesoris disebuah kios kecil. Yang mungkin penghasilannya tidak seberapa. sedangkan ibunya memiliki toko kue sendiri, yang selama ini digunakan penghasilannya untuk menafkahi keluarga mereka sejak ayah nya meninggal dunia.

Karena tak sanggup mendengar repetan ibunya, Hany pun pergi pagi-pagi untuk berjualan, dia adalah gadis periang dan begitu menyayangi ibunya.

Jadi dari pada dia berdebat dengan ibunya ,lebih baik dia pergi jualan saja, karena dia tak lagi ingin melanjutkan sekolahnya, ibunya pun meminta Hany untuk segera menikah.

Tentu saja hal itu membuatnya bingung, Bagaimana cara dia menikah sedangkan ya sama sekali tidak punya gebetan. Sejak lulus sekolah Hany menyibukkan diri dengan jualan aksesoris saja. Dia tak ingin lagi berpacaran atau pun dekat dengan lelaki.

Dia ingin punya penghasilannya sendiri, makanya dia berjualan , padahal ibunya sudah mengajak Hany untuk berjualan kue bersamanya di toko tapi malah dia nolak dengan Alasan ingin mandiri.

Siang itu sahabat kentalnya Hany, Mira datang ketempat jualan Hany .

" Hany!" panggil nya dengan senyum lebar.

"Ngapain, tumben kesini?" tanya Hany pada Mira yang baru sampai.

"Ya ampun, judesnya lah kawan ku satu ini." jawab mira yang kesal dengan Hany.

"Biasanya kan kalau kesini Karena kamu ada mau nya kan?" sindir Hany.

Mira hanya senyum-senyum aja, dia sudah biasa seperti itu dengan Hany, tak ada istilah marah atau sakit hati, mereka sudah berteman sejak kelas 2 SMP dan Sampai sekarang.

"Ayok duduk disini!" ajak Mira sambil menepuk bangku yang ada didepan kios nya Hany.

Hany pun dengan lirikan kesal berjalan ke arah sahabatnya saat itu, dia juga penasaran apa yang mau dikatakan oleh Mira kepada dirinya siang itu.

"Han" panggil Mira.

"Apaan." jawab Hany ngasal aja.

"Kamu kan sering dipaksa ibu kamu untuk kuliah."

"Iya, lalu?"

"Kenapa tidak lanjut kuliah saja, kamu kan pintar Han." ucap Mira.

"Kamu kesini disuruh ibu?" tanya Hany curiga.

"Ya enggak lah Han."

"Aku itu kesini karena mau Temani kamu jualan tau."

"Alasan aja." ucap Hany .

"Kamu enggak kuliah hari ini mir?" tanya Hany balik.

"Enggak ,Hari ini aku libur."

"Pantas kamu sempat ganggu aku jualan."

"Jangan dong Han, harusnya kamu senang aku temani ngobrol."

"Han, kalau kamu enggak mau kuliah ,kenapa tidak menikah saja seperti apa keinginan ibu kamu?" tanya Mira sambil menatap Hany uang sedang duduk dihadapannya.

"Menikah itu tidak semudah membalikkan telapak tangan Mira!" bicara sambil mendorong jidat Mira pelan dengan telunjuk nya.

"Kan gampang Han, tinggal cari Aisyah jodohnya lalu ajak menikah deh."

"Memang segampang itu menurut kamu?"

"Y yang penting kan menikah, biar ibu kamu tidak marah terus."

"Menikah itu kita harus tahu bibit bobot bagaimana baik atau tidak." jawab Hany kali ini serius.

"Iya juga ya Han."

"Nah, itu kamu sadar."

"Han ,Bagaimana kalau nanti malam kita jalan-jalan aja ke pasar malam?"

"Ngapain, cari jodoh."

"Ya mana tahu nemu Han."

"Udah enggak usah ngasal." Hany bangun dan meninggalkan Mira yang masih duduk di bangku depan kiosnya menuju ke dalam.kios yang berisi beberapa macam aksesoris.

"Tapi kamu mau kan kita ke pasar malam?" ajak Mira sambil menaik turunkan alisnya.

"Oke aku setuju.

"Tapi lebih baik sekarang kamu pulang jangan ganggu aku jualan."

"Oke, bye Hany."

Sambil tersenyum lebar, Murah pun pergi dari kios nya Hany, Mira sudah punya rencana nanti malam akan mengenalkan Hany kepada teman kampusnya. Dia berharap mereka cocok dan Hany bisa segera menikah, supaya ibunya tidak terus marah-marah.

Malam pun tiba, Mira jam 07.00 malam.sudah datang menjemput Hany, tentu saja ibunya Hany mengizinkan karena dia ingin Hany itu cepat dapat jodoh dan segera menikah.

karena ibunya berharap dengan menikah mungkin Hany akan menjadi lebih dewasa pemikirannya, tidak seperti sekarang melakukan sesuatu yang suka hatinya.

Malam itu Hany pun ikut bersama Mira ke pasar malam untuk berjalan-jalan, mereka melihat-lihat orang yang berjualan dan juga membeli jajanan di tempat itu.

Suasana begitu ramai malam itu, Hany yang fokus dengan permainan ditempat itu pun tak lagi fokus dengan Mira disamping nya. dan saat akan pergi Hany tanpa melihat langsung menggandeng lengan orang yang ada disampingnya.

Dan tak hanya itu Hany pun menarik nya untuk ikut masuk ke pasar malam melihat berbagai permainan. Dan setelah jauh dari tempat sebelumnya Hany baru berhenti karena melihat permainan kuda lumping saat itu.

"Mir, lihat itu pemain kuda lumping nya lucu kan?" tanya nya namun tanpa melihat ke arah Mira.

Bahkan sesekali Hany menepuk lengan orang di sampingnya yang disangka Mira, yang dianggap nya begitu lucu.

Namun yang ditepuk pun diam saja tanpa mengatakan apapun.

"Mira, kok diem aja?"

"Sejak kapan kamu jadi pendiam begini?"

Karena tak juga mendapatkan jawaban Hany pun mengalihkan pandangannya ke arah mira. Dan betapa kagetnya dia ternyata yang sedang ditepuk-tepuk lengannya itu adalah orang asing yang tidak dia kenal.

Begitu malunya hany karena yang sedang dipegang olehnya adalah seorang lelaki. Dia pun langsung celingak-celinguk mencari Mira saat itu.

"Anda siapa? Dimana Mira?" tanya nya pada lelaki disamping nya.

Lelaki yang saat itu menatapnya dengan sikap biasa saja, tidak marah sama sekali.

"Siapa Mira?"

"Dari tadi kamu itu menarik-narik tangan saya kesana kemari." ucap nya.

"Pasti kamu sedang modus kan?" tanya lelaki itu dengan tatapan datar.

"Ish, apaan seh , saya itu memang pergi bersama Mira, bapak aja kenapa ikut -ikut dengan saya." jawab Hany asal saat itu.

Padahal jelas-jelas dia yang salah, menarik-narik tangan orang tanpa melihat dulu siapa. Dia pun kebingungan mencari Mira dimana. Di telpon pun Mira tidak menjawab.

Sedangkan Mira saat itu memang sengaja meninggalkan Hany, karena meminta teman sekampusnya untuk membawa Hany jalan-jalan malam itu.

Akan tetapi mira tidak tau kalau yang pergi dengan Hany adalah orang lain, bukan temannya.

Bagiamana lah nasib Hany saat itu? Apakah akan pulang sendirian , atau bisa bertemu dengan Mira?

Terpopuler

Comments

Muliana

Muliana

langsung di subscribe agar tidak ketinggalan 😍

2024-01-23

1

Atha Diyuta

Atha Diyuta

/Rose/salam perkenalan

2024-01-22

2

Atha Diyuta

Atha Diyuta

aku mampir ya ka

2024-01-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!