Kedatangan mami

Dan sekitar pukul 02.00 siang mami tiba di Jakarta, dan langsung menuju ke rumah milik Farhan saat itu, dan tentu saja langsung disambut dengan pelukan oleh Farhan yang juga memang begitu merindukan orang tuanya.

Begitu sampai bukannya istirahat, mami malah langsung mengintrogasi Farhan berbagai pertanyaan yang membuat Farhan bingung menjawab nya.

Apalagi Farhan meminta jika mami tidak boleh mengakuinya sebagai anak ketika bertemu Hani namun hanya sebagai seorang keponakan saja, tentu saja permintaan Farhan di anggap mami sebagai suatu kegilaan saat itu.

Farhan benar-benar bingung cara membujuk mami nya yang juga belum mau bekerja sama dengan dirinya.

"Secantik apa seh, perempuan yang kamu cintai itu Farhan?"

"Sampai-sampai kamu meminta mami untuk tidak mengakui mu sebagai anak."

"Kali ini Farhan minta tolong dengan mami, tolong jaga pernikahan Farhan mami."

"Farhan harus Kembali ke kantor."

Farhan pun pergi dari rumah nya meninggalkan mami nya yang kesal, Farhan Kembali ke kantor saat itu.

Mami Farhan pun meminta orang kepercayaan nya mencari keberadaan istri Farhan, dia ingin bertemu dengan melihat seperti apa wanita yang dicintai putra nya.

Dia begitu penasaran dengan wanita yang diceritakan Amar begitu baik. Dan mami berencana untuk langsung menemui istri Farhan.

 Hani pun menyibukkan dirinya dirumah dengan menanam bunga di pot depan rumah nya, dan sekitar pukul 05.00 sore tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah mereka.

Hani hanya menatapnya sekilas, Karena buka. Suaminya yang datang, dia Kembali disibukkan dengan kegiatannya sebelum nya.

Dan terlihat seorang perempuan setengah baya, berwajah cantik yang berjalan mendekat ke arahnya . Hani langsung berdiri dan menunduk hormat kepada wanita tersebut sambil tersenyum.

 "Maaf nyonya, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Hani dengan sopan.

"saya ingin mencari Farhan." jawab perempuan tersebut.

"Maaf nyonya, bang Farhan sedang ke kantor." jawab Hani.

"Silahkan masuk dulu nyonya."

Dan tanpa bicara ibu Farhan langsung masuk kedalam, dia ingin melihat kehidupan putranya dirumah itu, memang dia akui kalau istri Farhan itu memiliki sopan santun yang bagus.

Begitu perempuan yang mencari Farhan masuk, Hani mempersilahkan nya untuk duduk dan dia pergi ke dapur untuk buatkan teh, dan juga menghubungi Farhan.

Farhan pun terdengar panik begitu tau ada seorang wanita yang berada dirumah nya, dia sudah menebak kalau itu adalah mami nya.

Farhan langsung pulang menuju ke rumah nya , dan begitu Sampai ternyata Hani sedang menemani mami nya dan bercerita.

"Tante!" panggil Farhan." sambil terus duduk disamping maminya dan merangkul nya.

"Tante?" tanya Hani bingung.

"Iya, ini Tante Abang baru datang dari kampung." jawab Farhan.

mami yang ingin bicara langsung di potong oleh Farhan, Agar mami nya tak banyak bicara. Samapi akhirnya maminya pun lelah, Dan ikut mengikuti drama dari Farhan, walaupun dia sebenarnya ingin bicara.

Farhan pun meminta Hani untuk membuat kan nya teh, supaya dia bisa bicara dengan mami nya.

"Mami ,kenapa datang kesini?" tanya Farhan pelan.

"mami ingin melihat istri yang kamu bilang sangat baik itu."

"Sudah, sekarang mami pulang aja!" pinta Farhan.

"Kenapa pula mami harus pulang, mami mau disini dulu." jawab mami.

Dan begitu mami sedang berdebat dengan Farhan Hani pun datang mengantarkan teh untuk Farhan.

"Abang ini teh nya."

"Iya terima kasih." jawab Farhan.

"Tentu berarti kesini untuk jalan-jalan?" tanya Hani ramah."

"Hmm, iya."

"Ya sudah, kalau begitu menginap disini saja, biar Hani siapkan dulu tempat nya."

"Tidak usah, Tante biar menginap di rumah Tante saja "

"Tante punya rumah juga disini?" tanya Hani.

"Iya ada."

Mereka pun larut dalam perbincangan, Samapi waktu makan siang mau tiba, Hani izin untuk memasak dan dibantu oleh Farhan juga. Setelah selesai mereka Pun makan siang bersama, mami Amar memang memuji masakan Hani, dan dia juga mengakui kalau Hani itu memang gadis yang baik.

Walaupun baru bertemu Hani begitu ramah dengan dirinya dan juga bersikap baik dengan nya, memang pilihan Farhan tidak salah, akan tetapi kenapa Farhan malah menyembunyikan identitas dirinya dari Hani.

Apa mungkin Farhan takut kalau wanita yang dijadikan nya istri hanya menguras hartanya saat itu.

Namun Farhan bisa melihat kalau Hani adalah gadis yang baik dan tidak seperti wanita kebanyakan lainnya.

Namun Farhan sekarang jadi bingung bagaimana.varanya untuk jujur kepada istrinya tentang siapa dirinya sebenarnya.

Sejak kedatangan maminya ke Jakarta, mami sekarang begitu sering kerumah, mengajak Hani untuk jalan -jalan setelah Hani pulang dari kantornya.

Hani pun tak keberatan Sama.sekali untuk menemani perempuan yang di anggapnya tantenya Farhan, sore itu begitu Hani pulang dari jalan-jalan ternyata Farhan sudah menunggunya dirumah dengan senyuman.

Hani pun masuk dan melihat Farhan yang sudah menyiapkan makan malam untuk dirinya.

"Abang yang masak semua ini?"

"Iya, ayok kita makan." ajak Farhan.

"Kamu pasti lelah?"

"Tidak Abang, Hani senang bisa menemani Tante pergi belanja."

"Ya Abang juga senang melihat kamu dan juga tante bisa akur."

Mereka menikmati makan malam yang sudah disiapkan oleh Farhan malam itu, setelah selesai makan malam, mereka pun menonton televisi bersama .

Hani yang lelah pun tertidur di pundak Farhan dengan lelap, Farhan tak Sampai hati membangunkan Hani, dia pun mengangkat tubuh Hani ke kamar , dan dia pun akhirnya ikut tidur ditempat tidur yang sama.

Keesokan paginya, Hani pun terbangun, dia sedikit bingung kenapa dia sudah berada ditempat tidur, dia masih teringat kalau dia malam tadi tertidur saat menonton televisi.

Dan Hani pun kebingungan karena dia sudah berganti pakaian dengan baju tidur, apa yang sudah terjadi teringat dirinya saat itu.

Hani langsung memeriksa bajunya dan juga dirinya, tak terjadi apapun pikirnya saat itu. Farhan yang sudah selesai memasak pun datang untuk mengajak Hani sarapan pagi.

"Kamu sudah bangun?"

"Sudah Abang." jawab Hani masih kelihatan bingung.

"Kamu kenapa?" tanya Farhan.

"Tidak ada, Hani bangun sekarang masak." ucap Hani.

"Abang sudah masak semuanya."

"Ayo kita makan dulu."

"Iya."

Farhan pun pergi duluan ke dapur dan meninggalkan Hani yang masih duduk di tempat tidur.

"Tidak terjadi apa-apa pada ku." ucap Hani sendiri.

"Kenapa pula bang Farhan tidak melakukan apa-apa terhadap ku."

"Apa benar-benar lah pernikahan kami ini karena kerjasama saja?"

"Atau dia tak normal?" Hani terus mengoceh sendiri ,tanpa sadar Farhan sedang menatap dirinya di samping pintu .

"Sudah bicaranya?" tanya Farhan .

Hani pun jadi malu takut pula Farhan mendengar ocehan nya saat itu, dia langsung bangun dan menuju ke kamar mandi untuk bisa sarapan bersama Farhan pagi itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!