Pagi itu, Farhan dan juga Hani yang sedang bersiap-siap pun tiba-tiba kedatangan seorang tamu, Hani beranjak dari duduk nya dan membuka pintu.
Tidak pernah mereka kedatangan tamu sepagi ini, namun Hani pun berpikir mungkin yang datang adalah tantenya Farhan yang memang terkadang suka datang tiba-tiba.
Hani pun membuka pintu utama rumah mereka namun belum sempat Hani melihat siapa yang datang seorang perempuan langsung nyelonong masuk ke dalam. tanpa permisi seorang perempuan langsung duduk di sofa ruang tamu rumah mereka.
Farhan yang saat itu juga sedang duduk dan minum teh di sofa ruang tamu begitu terkejut melihat seorang perempuan yang tanpa basa-basi langsung duduk di sampingnya.
Hani pun menyusul masuk ke dalam dan berdiri di hadapan mereka berdua, namun perempuan itu seakan tak peduli dengan tatapan Hani yang tidak suka dengan sikapnya.
"Siapa ini ?" tanya Farhan sambil berdiri mendekat ke arah istrinya.
"Hani tidak Abang." jawab Hani bingung.
Tadinya Farhan berpikir kalau wanita di hadapannya saat ini adalah sahabat istrinya namun hanya pun terlihat bingung dan seperti tidak mengenal perempuan itu.
"Maaf anda ini siapa?" tanya Hani bingung.
"Saya datang kesini untuk bertemu dengan Farhan." jawab wanita tersebut.
"Bertemu saya?" tanya farhan juga bingung."
"Iya, kamu lupa dengan saya?" tanya wanita itu.
"Tolong jangan bertele-tele, siapa kamu sebenarnya ?"
"Saya tidak pernah kenal dengan kamu." ucap Farhan.
"Farhan, kamu jangan berpura-pura lupa dengan saya, kamu masih ingat kalau dua tahun yang lalu kamu pernah berjanji kepada ayah saya kalau kamu akan menikahi saya setelah kamu sukses." jawab perempuan itu.
"saya, berjanji?" tanya Farhan tak percaya.
"Iya, Dan sekarang saya datang untuk menagih janji kamu Farhan." ucap perempuan itu sambil bangun dan mendekat ke arah Farhan saat itu.
"Tapi maaf saya tidak pernah merasa melakukan hal itu." jawab Farhan santai.
"Jelas saja kamu tidak ingat, kamu itu sempat lupa ingatan Farhan karena kecelakaan yang menimpa kamu."
"Lupa ingatan?" tanya Farhan.
"Iya, dan kamu harus menepati janji mu sama ayah saya. " jawab perempuan itu emosi.
"Kalau begitu mana buktinya?" tanya Farhan.
" Saya akan datang bersama ayah saya kesini untuk menagih janji kamu."
"Saya tidak perduli, kamu harus tau saat ini saya sudah memiliki seorang istri, dan ini istri saya." merangkul bahu Hani saat itu.
Namun Hani masih terdiam ditempat nya dia benar-benar tidak paham dengan apa yang terjadi, bagaimana kalau itu benar apakah Farhan akan meninggalkan dirinya?
Perempuan itu pun bangun dan keluar dari rumah Farhan dengan membanting pintu , Hani benar-benar kaget, dalam hati dia beranggapan kalau wanita itu benar-benar tidak ber etika datang kerumah orang.
Setelah wanita itu pergi Hani menatap ke arah Farhan yang masih berdiri tegak di samping nya,tatapan itu penuh tanda tanya.
"Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Hani kesal.
"Aku benar-benar tidak tau apa, kamu harus percaya dengan ku Hani." Farhan mencoba menjelaskan.
Namun Hani yang memang saat ini sudah mulai mencintai Farhan, dia begitu kecewa dan pergi meninggalkan Farhan.
"Kamu mau kemana?" tanya Farhan sambil mengejar Hani.
"Aku mau kekantor."
Farhan yang ingin mengejar Hani , namun berbalik lagi masuk kedalam Karena dia belum mengambil kunci mobil, Farhan pun keluar dengan cepat dan menghidupkan mobilnya, namun begitu dia Sampai di jalan depan rumah nya, Hani pun sudah pergi menggunakan taksi.
Farhan mencoba mengejar taksi tersebut namun Hani pun lepas karena Farhan terjebak lampu merah, didalam taksi Hani hanya diam tak bicara sepatah kata pun.
Dia sedang kecewa pada Farhan dan dirinya sendiri, kenapa dia harus jatuh hati pada Farhan yang sebelum nya hanya saling membantu di antara mereka namun begitu dirinya mencintai Farhan dia malah mendapat Masalah seperti ini.
Hani bekerja seperti biasa, namun dengan perasaan yang tidak tenang, sampai-sampai dia dimarahi oleh Lisa yang merupakan kepala bagian disana. Namun Hani tak mau ambil pusing, bahkan di jam makan siang dia tidak pergi makan karena tidak ingin bertemu Farhan.
Dan benar saja Farhan menunggu Hani di tempat biasa namun istrinya itu tak juga datang, ingin rasanya Farhan menghampiri Hani ke kantornya, namun dia tak ingin semua menjadi kacau kalau sempat yang lain melihat dirinya.
Sore itu Farhan meminta Beni menemui dirinya di cafe depan kantor mereka, Farhan ingin bicarakan masalah yang terjadi antar dirinya dan juga Hani.
Dan kebetulan sekali sore itu Hani juga singgah kesana, dia tak ingin cepat pulang kerumah dan bertemu Farhan, namun belum sempet Hani masuk dan duduk dia malah melihat Farhan dan juga Beni.
Hani pun penasaran tentang apa yang dibicarakan suaminya itu, karena memang dia terlihat begitu serius, apakah ini tentang perempuan yang datang kerumah nya tadi pagi.
Hani mendekat dan mengambil meja yang kebetulan sekali berdekatan dengan Farhan, Hani duduk membelakangi Farhan dan juga Beni, yang kebetulan tidak melihat ke arah nya saat itu.
Sebelum ke meja tersebut, Hani sengaja memesan minuman terlebih dahulu agar pelayan cafe tidak menemui dirinya.
Dan pada saat itu benar saja, Farhan meminta bantuan Beni untuk menyelidiki kebenaran tentang perempuan yang datang kerumah nya.
"Tapi bagaimana caranya , aku tidak mengenal siapa perempuan tersebut Bos." ucap Beni.
"Bos?" tanya Hani pada dirinya saat itu.
Kenapa Beni memanggil Farhan Bos, bukannya waktu itu mereka seperti sekedar kenal saja, saat beni datang dan membeli kios tempat dia berjualan.
"Aku yakin kamu bisa ."
"Tapi Bos, Bagaimana kalau istri Bos marah dengan permasalahan ini?" tanya Beni.
"Pokoknya tugas kamu saat ini, bereskan permasalahan ini, jangan sampai Hani tau masalah ini."
"Dan aku tidak mau kalau sampai semua kacau."
"Siap Bos, apa yang tidak bisa aku lakukan untuk bos." jawab beni sebelum pergi dari sana.
"Dan satu lagi aku tidak ingin kalau Hani tau aku lah pemilik perusahaan tempat Hani bekerja saat ini."
Hani benar-benar terkejut dengan hal itu, bagai disambar petir rasanya saat mendengar pemilik perusahaan tempat dia dan Farhan bekerja adalah Farhan sendiri.
Berarti Farhan selama ini telah membohongi dirinya. Dan berarti dia bekerja diperusahaan Farhan adalah karena Farhan sendiri bukan dengan alasan skill atau apapun itu.
Hani begitu kecewa, hatinya begitu terluka, dia benar-benar tidak paham kenapa sampai Farhan tega melakukan itu dan berbohong kepadanya, apakah dia berpikir kalau dirinya akan menghabiskan semua hartanya?
Hani menahan amarah nya dia tak mungkin marah kepada Farhan didepan orang banyak, Hani pun bangun dari duduk nya setelah meninggalkan selembar lima puluh ribu , dan pergi dari sana.
Dia kembali ke rumah sebelum Farhan pulang, dan setelah mengambil beberapa bajunya di pun pergi ke rumah ibunya untuk menginap disana, banyak pertanyaan dari ibunya, namun Hani hanya beralasan kalau dia sedang sangat rindu dengan ibunya.
Walaupun antara percaya dan tidak, namun ibunya Hani hanya diam saja, dia tak ingin memaksa semuanya.
Dan Farhan begitu pulang langsung mencari Hani ,namun tak menemukan dirinya, Farhan menghubungi mami karena biasanya mami sering membawa Hani pergi jalan-jalan, namun tak juga menemukan Hani.
Tanpa berganti pakaian , Farhan melakukan mobilnya menuju kerumah mertuanya , untuk mencari Hani, dan benar saja ,begitu tiba disana Farhan pun menemukan Hani yang sedang berbicara dengan ibunya, Farhan langsung masuk karena dia ingin bicara dengan Hani.
Saat Farhan datang ibunya langsung paham kalau semuanya sedang tak baik-baik saja, ibu Hani pun meninggalkan anak nya berdua dan pergi untuk menyiapkan makan diatas meja, karena memang sudah waktunya makan malam.
"Kenapa kerumah ibu tidak bicara dulu?" tanya Farhan dengan tenang.
"Untuk apa Hani harus bicara dulu?"
"Apa kamu masih marah dengan kejadian tadi pagi?" tanya farhan.
"Semua itu hanya salah paham."
"Seharusnya dalam suatu hubungan itu harus jujur satu sama lain." ucap Hani tanpa menatap Farhan.
"Abang memang tidak tau apapun tentang hal ini."
"Apa Abang takut kalau Hani akan menghabiskan seluruh uang Abang ? "
Farhan mulai terlihat bingung dia tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Hani, dan apa maksud kata-kata Hani, Farhan merasa ini semua tidak ada hubungan dengan perempuan Yanga datang kerumah nya tadi pagi.
"Abang tidak paham lah, apa yang Hani maksud."
"Selama ini Hani bekerja diperusahaan karena belas kasihan Abang? Bukan karena skill kan?" ucap Hani dengan nada marah.
"Kenapa Abang tak pernah jujur kalau perusahaan yang Hani bekerja saat ini adalah perusahaan Abang?" Hani benar-benar emosi dia sampai bergetar karena menahan kemarahan.
Farhan nampak begitu kaget, namun dia berpikir mungkin ini sudah waktunya dia jujur dengan Hani. Namun akan kah kejujuran Farhan bisa membawa Hani kembali pulang?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments