Mendadak menikah

"Tapi kenapa saya, kan banyak perempuan diluar sana." ucap Hani.

"Iya saya tau, akan tetapi mereka tidak mau menikah dengan saya."

Hani terdiam sejenak, berpikir dengan tawaran kerja sama tersebut, dan Hani pun terbuang dengan ibunya yang setiap hari memintanya menikah, apakah ini jalannya?"

"Tapi saya tidak punya apa-apa."

"Hanya punya seorang ibu, dan hidup dirumah sederhana." cerita Hani panjang lebar.

"Dan kerjaan saya hanya berjualan di kios ini dengan penghasilan cuma seratus ribu sehari."

"Saya juga tidak punya Apa-apa ." jawab lelaki tersebut.

"Saya hanya bekerja sebagai staff disebuah perusahaan, tapi gaji saya ,rasanya cukup untuk kita." ucap nya menjelaskan panjang lebar kepada Hani.

Saat itu lelaki tersebut terlihat serius dengan Hani. Dan Hani pun melihat kalau Farhan tak seperti orang jahat pun.

"Iya kalau begitu saya setuju." jawab Hani.

"Kalau begitu hari ini kita menikah." ajak Farhan.

"Tapi kenapa harus hari ini?"tanya Hani heran.

"Supaya kamu tak berubah pikiran." jawabnya santai.

"Tapi ibu saya bagaimana?"

"Ibu kamu pasti setuju, saya sudah bertemu ibu kamu." jawab Farhan santai.

"Tapi!" perkataan Hani terputus karena Farhan langsung menarik tangan Hani dan membawanya berjalan ke arah rumah nya.

Farhan pun meninggalkan mobilnya di daerah dekat kios nya Hani. Begitu sampai diruang ibu Hani pun terlihat tersenyum bahagia.

"Kapan kalian akan menikah?" tanya ibu hani dengan senyum bahagia.

"Hari ini." jawab Farhan.

"Apa hari ini?" ibu Hani terlihat begitu terkejut.

"Bukankah ibu ingin aku secepatnya menikah?"

"Tapi kita harus persiapan dulu."

"Sudah lah Bu yang penting sah saja." jawab Hani asal.

"Sudah kalian bersiaplah saya akan pesan taksi online untuk ke KUA." ucap Farhan sambil mengambil handphone nya di dalam kantong celana.

"Kamu tidak punya mobil?" tanya ibu hani.

"Ada tapi lagi di bengkel, maklum lah Bu mobil tua."

Namun ibu nya Hani tak lagi berdebat masuk kedalam berganti pakaian, begitu juga dengan Hani dia mengenakan bajunya yang paling bagu, Dan Sama sekali tak berdandan.

Dan Mereka pun menuju ke KUA untuk melakukan akad nikah pagi itu. Karena memang Hani tidak punya wali karena ayahnya meninggal, dia pun dinikahi kan oleh wali hakim saat itu.

Dan setelah saya dan mendapatkan buku nikah, mereka pun kembali kerumah ibunya Hani.

"Ibu saya ingin minta izin untuk membawa Hani pindah kerumah saya." pinta Farhan.

"Tapi apa secepat ini, kami belum pun mengenal keluarga mu nak Farhan." ucapan ibu Hani.

"Orang tua saya ada di kampung Bu, jangan khawatir mereka pasti setuju saya menikah dengan siapapun ,yang penting saya bahagia." cerita Farhan kepada Hani dan ibunya.

"Ya sudah ibu boleh mengantarkan kalian, kita bisa gunakan mobil ibu." tawar orang tua Hani.

"Begini saja besok pagi saja saya jemput Hani kesini."

" Kenapa?" tanya ibunya heran.

"Saya mau bereskan rumah nya dulu." jawab Farhan beralasan.

"Siapa sebenarnya Farhan ini, kenapa seperti nya Hani merasa ada yang disembunyikan Farhan dari dirinya, bagaimana kalau Farhan punya niat jahat? Tanya Hani pada hatinya saat itu.

Namun dia telah setuju menikah dengan Farhan dan Hani pun harus menerima apapun itu. Hani pun membuatkan Farhan pergi untuk pulang kerumah nya. Dan Hani baru teringat dengan kios nya uang ditinggal begitu saja tadi pagi.

Dia pun langsung berganti pakaian dan pergi ke kiosnya untuk membereskan dagangan nya saat itu. Dan begitu Sampai disana ternyata ada Yuna yang sendang menjualkan barang-barang Yang ada di kios.

"Eh, neng dari mana saja?" tanya Yuna.

"Kok bisa ninggalin kios kek gini begitu saja?"

"Ceritanya panjang Yun." jawab Hani lesu.

Yuna tentu saja begitu penasaran dan langsung keluar dari kios dan ikut duduk dihadapan Hani .

"Ayo cerita!" pinta Yuna.

"Yuna Aku baru pulang dari KUA." ucap Hani.

Sontak saja Yuna langsung tertawa ngakak, entah apa yang ada di pikirannya saat itu ketika mendengar Hani pulang dari KUA.

"Kok malahan ketawa seh Yun?"

"Aku serius."

"Ya habisnya ngapain Lo ke KUA pagi-pagi begini?"

"Nyokap Lo nikah lagi?" canda Yuna saat itu sambil terus tertawa.

"Aku serius Yun."

Melihat ekspresi dari Hani, Yuna pun berhenti bicara dan menatap serius ke arah Hani.

"Memang nya ada apa Han?" tanya nya kali ini serius.

"Aku baru saja menikah."

Sontak Yuan kembali tertawa ngakak, dia benar-benar tak ha is pikir bagaimana caranya sahabat nya itu menikah sedangkan dia sama sekali tak punya pacar, kan tidak mungkin kalau dia menikah dengan teman kuliah nya yang baru ditemui malam tadi.

"Yun, bisa enggak seh Lo diam dulu."

"Aku lagi serius."

"Memangnya lelaki mana yang nikahi kamu Han, pacaran aja enggak punya." cecar Yuna panjang lebar.

"Pokonya lelaki sederhana yang aku temui malam tadi di pasar malam." ucap Hani.

"Pasar malam?" tanya Yuna kaget.

"iya." jawab Hani cepat.

Yuna pun bingung, apa benar dia menikah dengan teman Yuna yang baru saja di temui malam tadi, tapi kenapa Anto tidak cerita dengan dirinya? Tanya Yuna dalam hati.

"Boleh enggak aku ketemu suami kamu Han?" tanya Yuna hati-hati.

"Boleh, tapi besok , karena dia sedang pulang kerumah nya."

"Apa ibu kamu tau?".

"Tentu saja Yun, ibu juga ikut tadi ke pernikahan ku."

"Ya sudah, kamu bantu aku ya, bereskan jualan ini."

"Kamu tidak jualan."

"Tidak, aku harus siapkan barang-barang ku."

"Besok aku akan pindah ke rumah suami." jawab Hani santai.

"Kamu serius Han?" tanya Yuna bingung.

"Apa aku terlihat bercanda?" tanya Hani melirik ke arah Yuna sambil membereskan aksesoris kedalam kotak nya .

Yuna pun tak lagi bertanya , dia tak ingin salah bicara, Dan hanya fokus membantu Hani memberikan dagangan nya. Dan Yuna pun penasaran akhirnya ikut ke rumah Hani untuk bertanya dengan ibunya .

Apa benar sahabatnya itu telah menikah secara tiba-tiba, dan Yuna juga penasaran kenapa ibunya setuju dengan pernikahan hani, apakah begitu pentingnya Hani menikah bagi ibunya? Banyak pertanyaan di kepala Yuna saat itu yang tak dia jumpai jawaban.

Mereka pun tiba dirumah hani, Yuna ikut membantu Hani membereskan pakaian nya dan memasukan kedalam koper, dia benar-benar tak menyangka kalau sahabatnya bisa menikah dadakan seperti itu.

Saat itu Hani hanya diam saja, entah apa yang sedang terpikir di kepalanya, dia sebenarnya sedih akan meninggalkan ibunya seorang diri akan tetapi ibunya sepertinya bahagia dia telah menikah.

Walaupun ibunya sering memarahinya tapi Hani tau itu karena ibunya menyayanginya , Tapi sekarang dia mungkin tak lagi mendengarkan repetan ibunya setiap pagi, karena akan pindah kerumah Farhan yang telah menjadi suaminya dalam hitungan jam.

Pernikahan macam apa ini sebenarnya? Pertanyaan itu muncul dibenak Hani, namun dia hanya menyimpannya sendiri.

Terpopuler

Comments

Atha Diyuta

Atha Diyuta

semoga tidak ad pnyesalan ya hani

2024-01-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!