Mami dan juga Hani berhenti disebuah restoran ternama yang sepertinya, restoran itulah yang akan digunakan oleh maminya Farhan untuk acara resepsi pernikahan dirinya dan juga Farhan.
Mereka berdua langsung masuk menuju ke manager restoran, Dan dengan ramah manager tersebut menyambut Mami dengan senyuman dan juga sikap yang sopan.
"Nyonya!" sapa seorang lelaki yang merupakan manager restoran tersebut.
"Saya ingin memastikan menu yang akan saya pesan untuk acara pernikahan putra saya." ucap mami juga tidak kalah sopan.
Dan ternyata manajer tersebut sudah mengenal keluarga Farhan Mereka pun langsung mengajak Mami dan juga Hani menuju ke sebuah ruangan.
"Kita bisa bicara di sini nyonya ,nanti saya akan memberikan daftar menu dan nyonya bisa memilih makanan mana saja yang akan disediakan."
"Baik terimakasih sebelum nya."
Manajer tersebut pun meninggalkan Mami dan Hani di ruangan karena dia akan mengambil daftar menu dan juga memesankan minuman untuk Hani dan juga Mami.
Tak berapa lama ,manajer tersebut datang bersama pemilik restoran yang juga kenal akrab dengan maminya Farhan.
Tanpa buang-buang waktu mami langsung mengambil daftar menu yang telah diberikan, Aku dan juga Mami saat itu langsung memilih menu yang cocok untuk acara kami nanti.
Begitu banyak menu yang dipilihkan Mami untuk acara nanti dengan jumlah yang sangat besar ,karena Mami ingin acara ini diselenggarakan dengan meriah.
Persiapan demi persiapan pun telah diselesaikan sesuai rencana ,bahkan Farhan dan Hani sudah melakukan fitting baju yang akan digunakan di acara mereka nanti.
Acaranya akan diselenggarakan di sebuah hotel ternama, dan mami juga mengundang semua kolega bisnis mereka.
Sore itu Farhan dan Hani sedang duduk di teras rumah Farhan, mereka sedang bercanda dan tertawa bersama, mami yang baru datang ikut bahagia melihat semuanya.
"Farhan, Hani!" panggil mami yang baru datang.
"Ayo mi, duduk disini!" menggeser kursi disamping Hani untuk mami .
"Jujur mami bahagia melihat kalian berdua."
"Sepertinya ada yang ingin mami bicarakan." tanya Farhan.
"iya."
"Mami cuma ingin memberitahu kalian kalau semua persiapan sudah selesai, acaranya akan kita selenggarakan satu minggu lagi."
"Mudah-mudahan tidak ada kendala apapun semuanya sesuai dengan harapan kita."
"Iya mi, Farhan dan Hani juga berharap begitu." jawab Farhan .
"Terimakasih ya mami sudah melakukan yang terbaik untuk Farhan dan Hani." Farhan menggenggam erat kedua Jemari maminya.
Farhan bersyukur maminya mau menerima Hani sebagai pilihan hidupnya, dan Farhan juga sangat bahagia karena keduanya cocok dan saling menyayangi.
Semua undangan telah disebar oleh keluarga Farhan, dan tak terkecuali semua staff juga di undang ke acara Farhan dan Hani. Lisa yang menerima undangan tersebut begitu kaget, dia tak menyangka kalau yang dinikahi Farhan adalah Hani yang juga merupakan staff dikantor mereka.
Namun lebih kaget nya lagi, Farhan ternyata telah menikahi nahi jauh sebelum Hani masuk ke perusahaan tersebut. Lisa benar-benar tidak bisa menerima semua keputusan Farhan dia tahu kehilangan tambahan yang telah di cintainya selama ini.
Bahkan selama ini Lisa, telah melakukan banyak hal untuk mendapatkan Farhan, iya tak rela yang menjadi saingannya adalah staff undangan seperti Hani.
Lisa pun berpikir keras untuk melakukan sesuatu hal agar bisa memisahkan Hani dan Farhan, namun kalau untuk menggagalkan pesta tersebut bisa berpikir itu tidak ada gunanya, karena Farhan dan juga Hani memang telah menikah sebelumnya.
Lisa mondar-mandir di ruangannya mencari ide apa yang bisa dia lakukan, namun bisa terlihat kesal karena tidak juga menemukan ide untuk memisahkan Nani dan Farhan.
Lisa mengacak-ngacak semua file yang ada di atas mejanya karena begitu kesal dan kecewa, kebetulan sekali Benny pun datang ke ruangannya Lisa untuk membicarakan suatu hal.
Beni terlihat begitu kaget dengan keadaan ruangannya Lisa yang berantakan sekali. Tentu saja Beni langsung memarahi Lisa yang seenak nya .
"Apa yang kau lakukan ,sampai berserak ruangan ini?" tanya Beni kepada Lisa yang terlihat menatap nya tajam.
"Ada datang kesini, dan masuk keruangan ku tanpa izin." jawab Lisa kesal.
"Kenapa aku harus izin dulu, ini kantornya Bos Farhan." jawab Beni dengan santai.
"Sekarang kau bereskan semua kertas yang berserakan di ruangan ingat jangan ada satupun yang tertinggal."
"Kenapa kamu yang harus sibuk dengan ruangan saya?" ucap Lisa dengan setengah berteriak.
"Kau ini seperti singa saja." ucap Beni dan berbalik ingin meninggalkan ruangan Lisa, akan tetapi di berhenti karena baru teringat tujuannya ke ruangan Lisa karena perintah Farhan .
"Aku hampir lupa, gara-gara melihat kau berubah jadi singa." canda beni yang menambah kemarahan Lisa.
"Jangan lupa, setelah semua beres datang keruangan Bos Farhan."
"Dia ingin bicara dengan kau." ucap Beni dan berlalu dari hadapan Lisa.
Lisa pun berdecak mendengar perkataan Beni, tapi dia juga kepikiran apa yang akan dibicarakan Farhan, apakah hal baik, atau malah sebaliknya.
Lisa membuka pintu ruangan dan memanggil salah satu staff untuk membereskan ruangan nya, tentu saja dia tak Sudi membereskan kertas -kertas yang berserakan dilantai akibat ulah nya sendiri.
Lisa meninggalkan ruangan nya sambil memberikan ancaman kepada staff tersebut agar membereskan semuanya dengan rapi, Lisa pun berjalan menuju ke ruangan Farhan.
Dia tak perduli dengan staff yang marah dengan dirinya, karena memang itulah Lisa semena-mena dengan orang lain.
setelan mengetuk pintu ,Lisa langsung masuk keruangan Farhan dan berjalan ke arah kursi yang berhadapan dengan kursi Farhan. tanpa dipersilahkan duduk Lisa langsung duduk disana.
"Tumben memanggil ku keruangan Farhan?" ucap Lisa.
Lisa dan Farhan memang sudah jauh saling mengenal , dan Lisa tak pernah menganggap Farhan Seorang Bos jika sedang berdua saja."
"Bicara dengan sopan!"
"Apa caraku bicara masih kurang sopan?" tanya Lisa dengan senyum sinis.
"Saya ini adalah Bos kamu Lisa."
"Aku sudah lama tau, dan bukan kah memang dari dulu seperti ini lah cara ku bicara dengan mu?"
"Mulai sekarang, rubah cara kamu." ucap Farhan dengan nada sedikit tak biasa.
"Kenapa, ada apa dengan kamu Farhan, apa gadis miskin itu yang membuat mu seperti ini?"
"Brak!" Farhan menggebrak meja dihadapannya, Dan dia berdiri menatap Lisa yang juga terlihat begitu kaget, Lisa tak pernah melihat Farhan seperti sekarang ini.
"Dengar baik-baik Lisa, perempuan yang kau hina itu adalah istri ku." Farhan bicara sambil menunjuk ke arah wajah Lisa.
Memang saat itu dia terlihat benar-benar marah dengan perkataan Lisa tentang Hani.
"Kalau kamu masih ingin pekerjaan ini jaga bicara kamu, dan ingat aku bisa saja mencampakkan kamu dari kantor ini."
Dan gertakan Farhan kali ini memang diluar dugaan nya Lisa, dia tak menyangka Farhan akan seperti ini hanya untuk melindungi perempuan yang bernama Hani tersebut.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Dwi Sulistyaningsih
pecat aja sekarang, Han.
2024-01-22
1
Dwi Sulistyaningsih
lisa berniat jahat
2024-01-22
1