BAB 20

Sedang serius menjahit pakaian pelanggan, Alisha di kejutkan dengan kedatangan Dira, putrinya.

"Bunda..." Panggil Dira.

Yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu. Dira memang sering terbangun jika Alisha masih sedang menjahit.

"Eh, Dira kenapa bangun?" Tanya Alisha.

Dira melihat jam didinding. Pukul setengah sebelas malam.

"Terbangun bunda. Ada suara yang menganggu dari kamar bunda." Jawab Dira.

"Hah... Suara apa?" Kaget Alisha.

Kemaren-kemaren Dira hanya duduk saja di kursi dekat mesin jahit, Alisha akan mengajaknya berbicara sebentar. Lalu menyuruhnya untuk tidur lagi.

Tapi sekarang Dira dengan berani mengatakan yang dia dengar.

"Suara orang memukul-mukul kayu. Juga memanggil nama ayah." ujar Dira.

Alisha berfikir. Apa karena itu putrinya sering terbangun beberapa bulan belakangan. Dia mengajak putrinya keruang tamu. Lalu duduk di sofa.

"Kalau boleh tahu, sejak kapan Dira mendengar suara itu?. Selain memanggil nama ayah Seperti apa saja suara itu?" Tanya Alisha.

Dia penasaran.

"Suara mengetok dan memanggil ayah saja bunda. Tapi suaranya kecil. Suara itu Dira dengar semenjak ayah sering pulang malam." Jawab Dira.

"Kenapa tidak bilang bunda dari waktu itu." tanya Alisha.

"Alisha kira ada teman ayah yang datang memanggil ayah. Tapi setelah ayah tidak pulang suara itu masih sering terdengar. Bahkan saat hampir pagi." Tambah Dira.

Alisha mulai berfikir. Apa benar mantan suaminya itu kena ilmu hitam. Hingga dia dengan mudah tergoda.

"Apa Dira mau melihat ke kamar bunda?. Mana tahu ada yang bisa Dira lihat dan..."

Alisha bergidik membayangkan jika Dira melihat yang aneh. Tapi dia harus berani. Mungkin ada sesuatu yang begitu menganggu putrinya, hingga dia terbangun.

"Apa Dira berani melihatnya?!" Tanya Alisha memastikan.

"Boleh. Dira juga ingin melihatnya dari waktu itu." Jawab Dira pasti.

"Ayo. Nanti jika Dira tidak berani, tidak usah di paksa ya. Kita lihat besok saja." Ujar Alisha memberi solusi.

Dira mengangguk pasti. Sambil melihat pintu kamar bunda nya. Sepertinya dia sangat penasaran dengan yang dia dengar selama ini.

Maka Alisha membimbing Dira menuju kamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, Dira mendahului Alisha masuk kekamar.

Alisha melihat sekeliling kamar yang sudah empat bulan ini dia tempati sendiri. Semenjak mantan suaminya pergi.

Tapi Dira menatap satu titik saja. Yaitu kearah lemari. Alisha pun mengikuti arah pandang putrinya. Dan tidak melihat apapun. Dia yakin putrinya ada melihat sesuatu.

Alisha kembali melihat putrinya. Tidak ada rasa takut sedikitpun. Bahkan Dira seperti sedang berbicara, sedikit pelan. Yang Alisha dengar sepeeti besikan.

'Mungkin Dira melihat yang tidak aneh. Dia terlihat biasa saja. Juga mungkin dia berbicara dengan mahluk yang dia lihat.' Fikirnya.

"Ada apa dira?" Tanya Alisha pelan.

Dia penasaran dengan apa yang di lihat putrinya. Tapi tidak mau menganggunya.

Dira tidak menjawab pertanyaan Alisha. Dan Dira malah berjalan mendekat ke arah lemari. Masih berbicara seperti bergumam saja terdengar.

Dia membungkukkan badannya, mengambil sesuatu dari bawah lemari, menarik sebuah kantong kresek hitam.

Alisha yang penasaran mendekati putrinya. Melihat kresek yang di pegang putrinya. Tidak terlalu besar. Seperti sebuah buku.

"Apa itu Dira?" Tanya Alisha.

"Sepertinya ini yang sering berbunyi dari kamar bunda." Ujar Dira mengangkat kresek hitam itu.

"Kita buka saja Dira. Apa isinya.

Mungkin saja ada cicak di dalam itu." Ujar Alisha.

"Di luar kita buka kantongnya Bun." Ujar Dira mengusulkan.

Alisha mengangguk. Dan menyetujui ucapan putrinya.

Tapi. Saat mengiringi putrinya akan keluar kamar, Dira balik melihat kearah lemari. Lalu mengangguk.

Dira kembali menuju lemari, menarik tanggan Alisha.

"Bunda. Ada kotak sepatu di atas lemari. Ambilkan kotak itu." Tunjuk Dira.

Alisha pun mengambil kursi meja riasnya, menaiki untuk mengambil kotak yang di suruh putrinya. Kotak sepatu ada di atas lemari.

"Ayo." Ajak Dira.

Membimbing tangan Alisha menuju ke luar kamar. Dan mengajak duduk di sofa ruang tamu.

Dira mulai membuka kantong kresek yang pertama kali diambil Dira dari bawah lemari.

Sebuah baju. Baju kemeja yang Alisha tahu itu baju milik Luthfi mantan suaminya. Baju itu ada noda yang Alisha yakin itu darah, di bagian saku kemeja itu saat Dira membentangkannya.

Alisha sangat ingin bertanya. Tapi putrinya itu masih terdengar bergumam.

Lalu Dira membuka kotak sepatu yang Alisha ambil di atas lemari tadi. Kotak yang di bungkus plastik bening.

Alisha terkejut melihat isi kotak itu. Tidak henti Alisha beristghfar, dan membaca qalam illahi dan surat pendek.

Didalam kotak itu terlihat foto. Foto Alisha bersama keluarga Luthfi. Alisha ingat, foto itu di ambil saat lebaran beberapa tahun yang lalu, saat mereka betlebaran bersans di rumah mertuanya.

Yang membuat Alisha terkejut, hanya wajah dia dan kedua putrinya di tutupi. Yang juga Alisha yakin itu ditutupi dengan darah.

"Siapa yang malakukan ini?. Dan kenapa bisa sampai ada di sini?" Gumam Alisha.

Tidak mungkin Luthfi melakukan semua. Dan jika orang lain yang melakukan, tidak mungkin Luthfi yang membawa pulang.

"Ayah yang membawanya pulang bunda. Kata dia ayah disuruh seorang wanita membawa pulang waktu itu, sebelum ayah sering pulang malam."

Tunjuk Dira kearah pintu kamar.

Alisha tidak melihat siapapun disana. Membuatnya merinding.

"Katanya waktu itu ayah di suruh membuang semua. Dan mungkin ayah lupa, hingga membawanya pulang." tambah Dira.

Alisha berfikir. Kapan mantan suaminya membawa kotak itu. Kalau sebelum Luthfi sering pulang malam, berarti sudah lebeh dari setahun yang lalu.

Pengakuan Luthfi dia sudah setahun melakukan hubungan terlarang dengan selingkuhannya itu. Dan sekarang sudah empat bulan dia ditalak dan akhirnya putusan cerai dari pengadilan di dapat.

Alisha baru ingat. Waktu itu Luthfi pulang setelah magrib. Dan pakaiannya sudah tidak memakai pakaian yang dia pakai tadi pagi dia kenakan. Berganti dengan baju kaos dan jaket yang biasa dia pakai.

Alisha ingat karena dia pernah bertanya. Kenapa suaminya itu berganti pakaian. Dan alasan Luthfi karena dia mandi di rumah orang tuanya.

Dan Alisha ingat juga saat dia bertanya. Kenapa ada kantong tergantung di motor itu tidak dibawa masuk.

Luthfi bilang itu sampah dan dia lupa membuangnya. Dan Alisha melihat Luthfi meletakannya di lantai garase dekat motornya baru masuk. supaya besok di buang.

Tapi Alisha ridak ingat. Kenapa kotak itu ada di kamarnya. Apa dia yang membawa ke kamar atau Luthfi.

Alisha menyuruh putrinya untuk segera tidur. Karena sudah terlalu larut.

Setelah mengantar putrinya ke kamar. Alisha menaruh barang temuan putrinya itu di dekat pintu garase bagian dalam. Tempat motornya parkir. Agar besok dia buang.

"Apa aku harus bicarakan ini dengan kakak dan abang ipar ya?. Kan dia juga bisa melihat yang tidak bisa di lihat orang awam.

Tapi tadi Dira bilang dia akan di bantu temannya besok." Gumam Alisha.

Karena matanya masih belum bisa tidur, Alisha akhirnya melakukan sholat menjelang tengah malam. Lalu membaca Al-qur'an sampai matanya mengantuk.

.

.

Episodes
1 Bab 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!