Sedang serius menjahit pakaian pelanggan, Alisha di kejutkan dengan kedatangan Dira, putrinya.
"Bunda..." Panggil Dira.
Yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu. Dira memang sering terbangun jika Alisha masih sedang menjahit.
"Eh, Dira kenapa bangun?" Tanya Alisha.
Dira melihat jam didinding. Pukul setengah sebelas malam.
"Terbangun bunda. Ada suara yang menganggu dari kamar bunda." Jawab Dira.
"Hah... Suara apa?" Kaget Alisha.
Kemaren-kemaren Dira hanya duduk saja di kursi dekat mesin jahit, Alisha akan mengajaknya berbicara sebentar. Lalu menyuruhnya untuk tidur lagi.
Tapi sekarang Dira dengan berani mengatakan yang dia dengar.
"Suara orang memukul-mukul kayu. Juga memanggil nama ayah." ujar Dira.
Alisha berfikir. Apa karena itu putrinya sering terbangun beberapa bulan belakangan. Dia mengajak putrinya keruang tamu. Lalu duduk di sofa.
"Kalau boleh tahu, sejak kapan Dira mendengar suara itu?. Selain memanggil nama ayah Seperti apa saja suara itu?" Tanya Alisha.
Dia penasaran.
"Suara mengetok dan memanggil ayah saja bunda. Tapi suaranya kecil. Suara itu Dira dengar semenjak ayah sering pulang malam." Jawab Dira.
"Kenapa tidak bilang bunda dari waktu itu." tanya Alisha.
"Alisha kira ada teman ayah yang datang memanggil ayah. Tapi setelah ayah tidak pulang suara itu masih sering terdengar. Bahkan saat hampir pagi." Tambah Dira.
Alisha mulai berfikir. Apa benar mantan suaminya itu kena ilmu hitam. Hingga dia dengan mudah tergoda.
"Apa Dira mau melihat ke kamar bunda?. Mana tahu ada yang bisa Dira lihat dan..."
Alisha bergidik membayangkan jika Dira melihat yang aneh. Tapi dia harus berani. Mungkin ada sesuatu yang begitu menganggu putrinya, hingga dia terbangun.
"Apa Dira berani melihatnya?!" Tanya Alisha memastikan.
"Boleh. Dira juga ingin melihatnya dari waktu itu." Jawab Dira pasti.
"Ayo. Nanti jika Dira tidak berani, tidak usah di paksa ya. Kita lihat besok saja." Ujar Alisha memberi solusi.
Dira mengangguk pasti. Sambil melihat pintu kamar bunda nya. Sepertinya dia sangat penasaran dengan yang dia dengar selama ini.
Maka Alisha membimbing Dira menuju kamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, Dira mendahului Alisha masuk kekamar.
Alisha melihat sekeliling kamar yang sudah empat bulan ini dia tempati sendiri. Semenjak mantan suaminya pergi.
Tapi Dira menatap satu titik saja. Yaitu kearah lemari. Alisha pun mengikuti arah pandang putrinya. Dan tidak melihat apapun. Dia yakin putrinya ada melihat sesuatu.
Alisha kembali melihat putrinya. Tidak ada rasa takut sedikitpun. Bahkan Dira seperti sedang berbicara, sedikit pelan. Yang Alisha dengar sepeeti besikan.
'Mungkin Dira melihat yang tidak aneh. Dia terlihat biasa saja. Juga mungkin dia berbicara dengan mahluk yang dia lihat.' Fikirnya.
"Ada apa dira?" Tanya Alisha pelan.
Dia penasaran dengan apa yang di lihat putrinya. Tapi tidak mau menganggunya.
Dira tidak menjawab pertanyaan Alisha. Dan Dira malah berjalan mendekat ke arah lemari. Masih berbicara seperti bergumam saja terdengar.
Dia membungkukkan badannya, mengambil sesuatu dari bawah lemari, menarik sebuah kantong kresek hitam.
Alisha yang penasaran mendekati putrinya. Melihat kresek yang di pegang putrinya. Tidak terlalu besar. Seperti sebuah buku.
"Apa itu Dira?" Tanya Alisha.
"Sepertinya ini yang sering berbunyi dari kamar bunda." Ujar Dira mengangkat kresek hitam itu.
"Kita buka saja Dira. Apa isinya.
Mungkin saja ada cicak di dalam itu." Ujar Alisha.
"Di luar kita buka kantongnya Bun." Ujar Dira mengusulkan.
Alisha mengangguk. Dan menyetujui ucapan putrinya.
Tapi. Saat mengiringi putrinya akan keluar kamar, Dira balik melihat kearah lemari. Lalu mengangguk.
Dira kembali menuju lemari, menarik tanggan Alisha.
"Bunda. Ada kotak sepatu di atas lemari. Ambilkan kotak itu." Tunjuk Dira.
Alisha pun mengambil kursi meja riasnya, menaiki untuk mengambil kotak yang di suruh putrinya. Kotak sepatu ada di atas lemari.
"Ayo." Ajak Dira.
Membimbing tangan Alisha menuju ke luar kamar. Dan mengajak duduk di sofa ruang tamu.
Dira mulai membuka kantong kresek yang pertama kali diambil Dira dari bawah lemari.
Sebuah baju. Baju kemeja yang Alisha tahu itu baju milik Luthfi mantan suaminya. Baju itu ada noda yang Alisha yakin itu darah, di bagian saku kemeja itu saat Dira membentangkannya.
Alisha sangat ingin bertanya. Tapi putrinya itu masih terdengar bergumam.
Lalu Dira membuka kotak sepatu yang Alisha ambil di atas lemari tadi. Kotak yang di bungkus plastik bening.
Alisha terkejut melihat isi kotak itu. Tidak henti Alisha beristghfar, dan membaca qalam illahi dan surat pendek.
Didalam kotak itu terlihat foto. Foto Alisha bersama keluarga Luthfi. Alisha ingat, foto itu di ambil saat lebaran beberapa tahun yang lalu, saat mereka betlebaran bersans di rumah mertuanya.
Yang membuat Alisha terkejut, hanya wajah dia dan kedua putrinya di tutupi. Yang juga Alisha yakin itu ditutupi dengan darah.
"Siapa yang malakukan ini?. Dan kenapa bisa sampai ada di sini?" Gumam Alisha.
Tidak mungkin Luthfi melakukan semua. Dan jika orang lain yang melakukan, tidak mungkin Luthfi yang membawa pulang.
"Ayah yang membawanya pulang bunda. Kata dia ayah disuruh seorang wanita membawa pulang waktu itu, sebelum ayah sering pulang malam."
Tunjuk Dira kearah pintu kamar.
Alisha tidak melihat siapapun disana. Membuatnya merinding.
"Katanya waktu itu ayah di suruh membuang semua. Dan mungkin ayah lupa, hingga membawanya pulang." tambah Dira.
Alisha berfikir. Kapan mantan suaminya membawa kotak itu. Kalau sebelum Luthfi sering pulang malam, berarti sudah lebeh dari setahun yang lalu.
Pengakuan Luthfi dia sudah setahun melakukan hubungan terlarang dengan selingkuhannya itu. Dan sekarang sudah empat bulan dia ditalak dan akhirnya putusan cerai dari pengadilan di dapat.
Alisha baru ingat. Waktu itu Luthfi pulang setelah magrib. Dan pakaiannya sudah tidak memakai pakaian yang dia pakai tadi pagi dia kenakan. Berganti dengan baju kaos dan jaket yang biasa dia pakai.
Alisha ingat karena dia pernah bertanya. Kenapa suaminya itu berganti pakaian. Dan alasan Luthfi karena dia mandi di rumah orang tuanya.
Dan Alisha ingat juga saat dia bertanya. Kenapa ada kantong tergantung di motor itu tidak dibawa masuk.
Luthfi bilang itu sampah dan dia lupa membuangnya. Dan Alisha melihat Luthfi meletakannya di lantai garase dekat motornya baru masuk. supaya besok di buang.
Tapi Alisha ridak ingat. Kenapa kotak itu ada di kamarnya. Apa dia yang membawa ke kamar atau Luthfi.
Alisha menyuruh putrinya untuk segera tidur. Karena sudah terlalu larut.
Setelah mengantar putrinya ke kamar. Alisha menaruh barang temuan putrinya itu di dekat pintu garase bagian dalam. Tempat motornya parkir. Agar besok dia buang.
"Apa aku harus bicarakan ini dengan kakak dan abang ipar ya?. Kan dia juga bisa melihat yang tidak bisa di lihat orang awam.
Tapi tadi Dira bilang dia akan di bantu temannya besok." Gumam Alisha.
Karena matanya masih belum bisa tidur, Alisha akhirnya melakukan sholat menjelang tengah malam. Lalu membaca Al-qur'an sampai matanya mengantuk.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments