"Dira.. Dina, ayah kalian ingin bertemu!" Panggil suami kakak Alisha.
Alisha dan kakaknya yang ada di kamar depan yang di jadikan Alisha ruang menjahitnya saling pandang.
Heran.
Kenapa tiba-tiba Luthfi mantan suaminya datang.
"Mau bertemu dia?" Tanya kakak Alisha pada Alisha.
Alisha menggeleng tanda tidak mau.
"Baik. Kamu di sini saja. Menunggu pelanggan kamu yang menjemput pakaian mereka. Kakak mau melihatnya, mau apa dia datang tiba-tiba." Ujar kakak Alisha.
Alisha membiarkan kakaknya keluar, dan dia menyibukan diri dengan mengemasi beberapa pakaian pelanggannya. Tidak peduli apa maksud kedatangan suaminya.
'Hari ini kan keputusan sidang perceraian?. Apa...
Ah tidak mungkin perceraian batal. Kan mbak lala bilang tidak ada masalah waktu itu.' Gumam Alisha.
Menenangkan fikirannya, dan berharap tidak ada permasalahan yang akan di bicarakan mantan suaminya itu.
Sedangkan Luthfi malah di acuhkan kedua putrinya.
Setelah menyalami Luthfi, karena di suruh om mereka, lalu meteka duduk diam di sofa depan Luthfi.
"Dina sama Dira kok tidak mengajak ayah bicara?!" Tanya omnya. Suami kakak Alisha.
Mereka menggeleng masih tanpa berbicara. Hanya melihat sekilas saja pada ayah mereka.
Hal itu membuat Luthfi sedih. Di acuhkan kedua putrinya. Setahun lebih sudah dia tidak begitu dekat dengan kedua putrinya.
Padahal dulu saat mereka masih kecil dan masih tk, mereka suka sekali bermain dengan Luthfi sepulang dari bekerja. Bahkan saat kedua putrinya masuk sd, dia sering di minta bantuan untuk mengerjakan pr. Juga membuat prakarya untuk anak kelas satu dan kelas tiga sd. Karena putrinya yang sulung kelas tiga dan si kecil kelas satu.
Sekarang Sudah setahun lebih berlalu, semenjak kenal Fira dan sibuk ena-ena dengan Fira, membuat dia melupakan kedua putrinya. Tidak pernah membantu atau bermain lagi. Karena sampai di rumah sudah pukul sembilan malam atau lebih.
Dan ini sudah lebih empat bulan dia tidak bertemu dengan kedua putrinya. Semenjak dia menalak talak pada Alisha, dan keluar dari rumah. Tidak sekalipun Luthfi datang kerumah ini. Dan tidak ada bertemu dengan kedua putrinya.
Ini dia datang pun tadi karena dia melihat gerombolan anak sd di jalan. Makanya dia ingat dengan putrinya. Dan datang untuk melihat dari jauh saja. Tapi dia bertemu dengan suami dari kakak mantan istrinya. Membuat dia pun ikut masuk kerumah mantan istrinya itu, bertemu kedua putrinya.
"Om. Dira dan Dina kekamar dulu ya. Mau bikin pr." Ujar putrinya.
Setelah mereka saling diam. Sedikit canggung dan takut melihat ayahnya.
"Apa tidak mau minta bantuan ayah. Juga bermain dengan ayah?" tanya Om mereka.
Mereka berdua menggeleng. Setelah melihat Luthfi sekilas, merekapun berlalu memasuki kamar mereka. Yang ada di samping kamar yang biasa Luthfi dan Alisha tempati.
Luthfi melihat sekeliling ruang tamu tempat dia duduk. Tidak berubah sedikitpun. Masih sama seperti dia pergi empat bulan yang lalu.
"Kedua anakmu takut padamu. Apa yang sudah kamu lakukan hingga mereka tidak berani melihat wajahmu?!" Tanya suami kakak Alisha.
"Tidak ada bang. Aku hanya tidak pernah bermain dan berbicara dengan mereka." jawab Luthfi.
"Sudah berapa lama?!".
"Hmm... Sudah lebih setahun bang." jawab Luthfi.
"Hhfffff.
Aku lihat secara kasat mata kamu berubah. Wajahmu sudah tidak secerah dulu, kusam dan maaf, seperti ada yang menutupi aura kamu.
Tubuhmu sedikit kurus. Apa kamu sakit?" Tanya abang ipar Alisha.
"Tidak bang. Aku merasa sehat kok. Tidak ada keluhan." jawab Luthfi.
Abang ipar Alisha mengangguk. Tapi matanya melihat terus pada Luthfi. Membuat Luthfi was-was.
"Ada apa bang. Kenapa abang melihatku begitu?" Tanya Luthfi.
"Maaf ya Luthfi. Aku merasa kamu terjerat mistis, atau sejenisnya. Aku lihat mata kamu tidak ada binar rindu pada putrimu.
Aku rasa kamu terjebak mistis. Kamu diikuti jin penjaga. Makanya kamu lupa segalanya. Mau saja menceraikan istri dan melupakan anakmu.
Usulku sebaiknya kamu temui ustadz untuk ruqyah. Atau rajin sholat agar jin yang menunggui tubuh kamu lepas.
Aku yakin...."
"Maaf bang. Aku tidak butuh ceramah abang. Aku sudah bukan keluarga ini lagi. Dan aku berhak untuk tidak mengikuti usulan abang." Potong Luthfi.
"Aku tidak pernah melupakan mereka. Hanya saja aku sudah tidak bisa menjadi syami Alisha lagi. Karena aku sudah tidak cinta lagi.
Kalau soal anak, aku masih ingat mereka. Tapi aku tidak bisa memberikan mereka uang bulanan. Karena aku juga punya kebutuhanku sendiri." Tambah Luthfi.
Dia memandang mantan abang iparnya itu. Tapi yang di pandang santai saja.
Abang ipar Alisha selalu membaca zikir dan sholawat dakam hati. Sambil terus mem perhatikan Luthfi.
Luthfi merasa gelisah, dan tubuhnya tidak nyaman.
"Maaf bang. Aku pergi dulu. Sampaikan salamku pada Dira dan Dina." Ujar Luthfi.
Dia berlalu keluar dari rumah yang pernah dia tempati dulu.
Semua tidak lepas dari pandangan kakak Alisha. Yang berdiri di depan pintu kamar tempat ruang jahit Alisha. Tidak jadi mendekat. Karena dia merasa aneh melihat mantan adik iparnya itu.
"Kok Luthfi bisa begitu bang?!" Tanya kakak Alisha.
Dia duduk di samping suaminya.
Mereka melihat kearah luar. Dimana Luthfi baru saja pergi dengan motornya.
"Ternyata dia kena ilmu hitam yang. Aku merasakan ada seorang jin menunggui tubuhnya.
Pantas dia tega meninggalkan anak dan istrinya." ujar abang ipar Alisha.
istrinya mengangguk. Percaya dengan ucapan suaminya.
Karena suaminya yang di yakini keluarga suaminya dan kerabat dia indigo dan punya kelebihan bisa melihat yang tidak kasat mata.
Tentu tadi bisa melihat apa yang terjadi pada Luthfi.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Uthie
serem iihhhh kalo gtu 😥
2024-05-06
0