Tanpa di rencanakan, Luthfi dan Fira melakukan hubungan terlarang di gudang samping ruang cuci.
Setelah saling pandang di keremangan malam, Luthfi menarik Fira menuju gudang belakang rumah melalui pintu samping, tempat mereka duduk tadi.
"Kamu sudah tidak perawan?!". Tanya Luthfi.
Dia merasa sangat mudah memasuki inti Fira. Bahkan tadi tanpa pemanasan. Tapi Luthfi masih terus melampiaskan hasratnya.
"Aku sudah tidak perawan semenjak sma." Ujar Fira menerima terjangan Luthfi.
"Kenapa begitu?. Masa masih sma sudah bolong?" Ujar Luthfi bergerak liar.
Karena mendapat daun muda, walau tidak perawan. Dan mau menampung nafsu liarnya yang sedang on semenjak tadi sore. Tapi istrinya sedang tidak bisa melayani.
Dan dia merasa mendapat hoki Fira mau saja dia ajak.
"Siapa yang menolak kegiatan ini bang. Enak, dan bikin nagih." Jawab Fira.
Mereka bertempur di kasur busa usang yang tadi tersandar di dinding gudang. Dan sekarang sudah terbentang di lantai.
Dengan bersemangat Fira melayani Luthfi.
"Ah.. Sungguh kamu sangat ahli. Membuatku ketagihan.
Beda dengan istriku. Monoton saja saat main. Kalau aku minta baru dia berinisiatif.
Oh.. Aku ingin kamu puaskan aku kapanpun aku mau." Racau Luthfi.
"Istriku hanya menerima saat aku jamah. Tidak pernah liar sepertimu." adu Luthfi.
Tanpa Luthfi sadar dengan ucapannya. Padahal Istrinya juga sudah menservis dengan baik dirinya. Kapanpun suaminya mau, Alisha memenuhinya.
Layanan seorang istri tentu beda dengan seorang wanita yang sudah sering berganti pasangan. Istri hanya belajar dari suaminya. Karena hanya suaminya yang menyentuh dan menyetubuhinya.
"Aku mau jadi pemuasmu bang. Cari saja aku jika abang mau." Ujar Fira.
Hampir satu jam mereka bergumul di gudang pengab itu. Tapi yang mereka pikirkan hanya untuk mencapai kepuasan.
Mereka mengistirahatkan tubuh di atas kasur busa usang. Untuk memulihkan tenaga dan kembali ke kamar.
Seolah tidak terjadi apa-apa.
"Jika abang ingin. Temui saja aku. Aku dengan senang hati melayani abang kapanpun." Ujar Fira.
"Baik. Berikan nomor ponsel kamu. Biar nanti aku hubungi jika aku ingin." Ujar Luthfi.
Maka Fira menyimpan nomornya di ponsel Luthfi.
Maka sejak malam itu, Luthfi dan Fira sering bertemu. Untuk saling memuaskan.
Fira akan menyelinap masuk kehalaman rumah orang tua Luthfi melalui pagar samping. Dan akan menunggu Luthfi di gudang. Jika orang tidak di rumah, Fira bisa langsung masuk rumah. Menunggu di kamar Luthfi.
Fira dengan bebas masuk kesana karena tetangga tahu dia teman Sari.
Rumah orang tua Luthfi memang sering kosong di siang hari. karena papa dan mama Luthfi pulang setelah magrib. Sibuk di toko milik mereka. Yang tutup pas magrib. Dan mereka sholat magrib dulu di mesjid dekat toko mereka.
Sedangkan Sari membantu orang tuanya di toko. Katanya sambil menunggu lowongan cpns buka. Nora kakak perempuan Sari juga sibuk. Dia bekerja dan tinggal di kota sebelah.
Enam bulan Luthfi dan Fira kucing- kucingan tanpa di ketahui orang rumah orang tuanya. Hingga dua bulan kemaren mereka di pergoki oleh sari sedang kuda-kudaan di kamar abangnya itu.
Sari yang waktu itu lekas pulang, terkejut saat dia mendengar orang berbincang di kamar abangnya.
Dia tahu, abangnya sering mampir kerumah orang tuanya sepulang bekerja. Dan pulang kerumahnya setelah papa dan mamanya sampai di rumah. Tadipun dia melihat motor abangnya di parkir di halaman samping, di bawah pohon jambu.
Dia penasaran dengan suara berbicara, tapi agak aneh. Karena ada desahan dan kata-kata nakal.
Sari mengintip, dengan mudahnya sari melihat tanpa mengintip dari lubang kunci, karena pintu kamar abangnya terbuka agak lebar. Hanya kain pintu kamar yang membatasi pandangan.
"Astaghfirullah... " Ucap Sari.
Saat menyingkap sedikit kain pintu kamar abangnya. Terlihat abangnya sedang main dengan seorang wanita.
"Siapa wanita itu?. Kak Alisha tidak mungkin. Semok begitu." Gumam Sari dalam hati.
Berusaha melihat wajah wanita yang sedang mengerang nikmat. Kepala wanita itu didinding sisi kiri kamar. Sementara dekat pintu ada rak. Hingga tidak terlihat wajahnya.
"Suaranya seperti tidak aneh. Siapa ya?!." Gumam Sari bertanya- tanya.
Sari yang penasaran, menikmati tontonan gratis itu. Bahkan tubuhnya serasa menikmati jika di sentuh demikian.
"Ingin juga seperti itu. Pasti enak. Shhh... " Desah Sari. Tapi tidak berani bersuara.
Bahkan sari menonton pergulatan abangnya itu hingga abangnya memuncratkan isi batang besar itu di atas perut wanita itu.
Sari melotot melihatnya.
"Fira?!"
Kaget sari saat melihat temannya itu membersihkan hasil perbuatan abangnya.
Tanpa mau menunggu lagi, sari langsung masuk kekamar abangnya.
"Enak?!. Apa berzina dan selingkuh senikmat itu?!. Hingga lupa dengan perbuatan kalian yang sudah berbuat dosa di sini?!" Ujar sari.
Luthfi dan Fira yang sedang telanjang bulat kaget. Hingga mereka saling berpelukan menutupi tubuh mereka.
"Sari... Ini..." Fira cukup kaget dengan kedatangan temannya itu.
"Sari. Kamu sudah dewasa. Tidak perlu merasa berdosa melihatnya. Aku dan Fira melakukan atas suka sama suka." Ujar Luthfi.
Dia melihat adiknya yang shok melihat kelakuannya dan teman adiknya.
"Dan juga hanya untuk saling memberi perhatian dan saling memuaskan. Tidak lebih." Tambah Luthfi santai.
"Hanya saling memuaskan?!. Apa abang tidak berfikir jika aku yang melakukan begitu dengan pria lain. Tampa pernikahan?" Ujar Sari heran.
Kok abangnya santai saja, seolah berzina hal yang biasa. Padahal....
"Pokoknya kamu tutup mulut saja. Aku tidak ingin papa dan mama tau. Apalagi Alisha.
Dia tidak bisa memuaskan hasratku. Makanya aku cari yang memuaskan." Ujar Luthfi.
Luthfi lalu masuk kekamar mandi. Untuk membersihkan tubuhnya.
Tinggalah Sari dan Fira yang menutupi tubuhnya dengan selimut. Sari memandang Fira. Tidak tahu harus berkata apa.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Kustri
wedok e sg gatel, lanange pengen garuk☹️
2024-05-13
0
Uthie
Diiihhh.. jalang 🤨
2024-05-06
0