"Bang. Besok sidang putusan cerai kamu kan?!" Tanya Fira.
Memeluk tubuh Luthfi dan memberi kecupan singkat dibibir Luthfi yang baru masuk rumah.
Sore itu Fira menyambut Luthfi pulang bekerja. Dia menunggu di ruang tamu rumah orang tua Luthfi.
Menyambut seperti seorang istri. Dan itulah impian yang diinginkan oleh Luthfi. Disambut dengan mesra saat pulang bekerja.
Tanpa dia ingat, istrinya selalu menunggu nya pulang bekerja juga sama seperti Fira. Hanya tidak ada ciuman.
Sebelum Luthfi selingkuh, setiap hari pulang tepat waktu, Alisha menunggu degan baik. Dengan secangkir teh. Tidak lupa air hangat untuk mandi, yang sudah direbus Alisha. Karena rumah mereka tidak punya pemanas air.
Juga makan malam yang sesuai dengan selera Luthfi.
Berbeda dengan Fira. Wanita pelampiasan nafsu Luthfi. Hanya menyambut dengan ciuman panas dan berakhir diranjang.
Padahal Luthfi baru pulang bekerja, dan belum mandi. Begitu juga dengan Fira. Kadang baru pulang dari sekolah jika ada kelas sore. Atau baru pulang berkumpul dengan temannya.
"Iya sayang. Besok putusan ceraiku. Temani aku besok ke pengadilan ya." Ujar Luthfi.
Setelah mereka berciuman panas sesaat.
"Baik bang. Aku besok izin tidak masuk sekolah. Biar bisa menemani abang ke pengadilan." ujar Fira.
Mereka berangkulan kekamar Luthfi. Dan berakhir dengan adegan ranjang. Bahkan hingga magrib.
mereka akan mandi dan keluar kamar saat merasa lapar. Makan malam ajan dimasak oleh sari atau mama Luthfi. Kadang juga di beli jadi. Karena mama Luthfi capek pulang dari warung.
Entah mengapa. Orang tua Luthfi sangat berat berbicara jika ada Fira. Mereka hanya bisa berkata- kata dan berpendapat jika Fira tidak ada. Saat Fira pulang ke kosannya.
Seperti malam ini. Fira yang sudah pulang ke kosannya setelah makan tadi. Maka papa Luthfi mengajak putranya untuk berbicara.
"Luthfi. Apa sudah kamu fikirkan untuk tetap menceraikan Alisha?. Apa kamu tidak kasihan dengan kedua putri kamu.
Sangat sayang sekali rasanya jika kamu bercerai dari Alisha. Dia wanita baik dan taat beribadah." Ujar papa Luthfi kembali mengingatkan.
Dia merasa ada sesuatu yang aneh dengan putranya. Juga dengan dirinya beberapa bulan belakangan ini.
Setiap ada di rumah. Dia akan bingung. Tidak bisa marah atau megeluarkan pendapat. Apalagi jika Fira ada dirumahnya. Seolah fikirannya melayang ingin segera tidur saja.
"Sudah pa. Aku sudah tidak merasakan cinta pada Alisha. Dira dan Dina sering membuatku kesal jika aku berada dirumah.
Makanya aku lebih suka pulang larut agar tidak bertemu mereka." Jawab luthfi.
"Mereka anak-anakmu. Sudah tanggung jawab kamu untuk membimbing dan mengingatkan mereka jika rewel dan membuatmu kesal.
Ajari mereka, karena mereka butuh bimbingan dari orang tuanya. Yaitu kamu." Ujar papa Luthfi.
"Itu tugas Alisha pa. Selama ini Alisha terlalu sibuk dengan jahitannya. Dan tidak bisa membimbing Dira dan Dina.
Hingga selalu minta aku membantu mereka mengajarkan pekerjaan rumah mereka.
Yang di fikirkan Alisha hanya jahitan dan uang." Jawab Luthfi tidak mau kalah.
"Alisha mengambil jahitan lebih karena kamu memotong uang bulanan rumah tangga.
Mama pernah bertanya oada Sari waktu itu, kenapa Alisha dan cucu mama sangat jarang main kesini. Sari bilang dia itu bantu kamu menambah uang belanja. Kata Sari kamu lebih mengutamakan kebutuhan Fira dari pada untuk anak dan istri kamu." Ujar mama Luthfi.
"Benar itu Luthfi?.
Sari. Bisa kamu jelaskan!" Ujar papa Luhfi.
"Benar pa. Waktu aku datang beberapa bulan lalu saat menemani tante Dewi menjahit baju pada kak Alisha, jahitan kak Alisha sangat banyak
kak Alisha sekarang memang banyak mengambil jahitan. Katanya membantu untuk tambah uang belanja. Karena uang belanja di potong bang Nofri lebih separo." jawab Sari.
"Benar kamu mengurangi jatah uang belanja untuk rumah tangga kamu Luthfi?". Tanya papa Luthfi.
Ingin tahu kebenarannya.
"Iya pa.
Setahun belakangan memang aku potong uang belanja Alisha.
Buat apa aku penuhi semua belanja di rumah. Jika Alisha tidak melaksanakan sepenuhnya tugas nya sebagai istri.
Urusan biologisku lebih banyak Fira yang melayani. Makanya aku mengkreditkan motor untuk Fira, sebagai rasa terima kasihku." Ujar Luthfi.
"Apa Alisha sakit hingga tidak bisa melayani kebutuhan ranjang kamu?. Dan sejak kapan Alisha tidak menunaikan kewajibannya?" Tanya papa Luthfi.
"Dan jika benar Alisha sudah tidak sanggub lagi melayani kamu karena sakit atau satu hal. Kamu memang wajib mencari istri lagi. Tapi harus ada izin dari istri, bukan menceraikannya." Tambah papa Luthfi.
"Kenapa baru sekarang kamu cerita kalau... "
"Aku memang sudah tidak cinta lagi dengan Alisha pa. Makanya aku talak saja dia. Dari pada aku terus-terusan memberi nafkah jika masih berstatus suaminya." Potong Luthfi.
Karena dia tidak mau kalau papa nya tahu dengan kebohongannya. Karena selama ini Alisha masih tetap melayaninya. Walau Fira juga.
"Terserah kamu saja lah. Dan semoga keputusan kamu sekarang tidak pernah kamu sesali. Menyesal nanti tidak ada Gunanya." Ujar papa Luthfi mengalah.
Tidak bisa berpendapat lagi, jika memang itu sudah keputusan putranya.
"Dan sebaiknya kamu menikahi Fira. Papa sangat berdosa jika membiarkan kalian seperti sekarang ini. Kalian sudah seperti susmi istri saja. Tapi belum menikah.
Berdosa kita semua yang ada di rumah ini. Karena ulahmu." Ujar papa Luthfi.
"Untuk saai ini aku tidak ingin terikat pernikahan pa. Belum mau terkekang karena hal ini itu sebagai suami.
Seperti ini saja dulu." Ujar Luthfi.
Menolak keinginan orang tuanya.
"Apa kamu tidak berfikir jika adik kamu juga melakukan hal seperti yang kamu lakukan." Ujar papa Luthfi.
"Mereka sudah besar pa. Mereka bisa memilih apa yang mereka suka. Dan kita tidak bisa memaksakannya." Ujar Luthfi.
Karena tidak ada yang di bicarakan kagi, papa dan mama Luthfi pergi kekamar untuk istirahat. Mereka merasa tingkah putranya sangat berbeda jauh dari yang dulu.
Dulu dia tidak ingin berdosa jika berpacaran kelewat batas. Makanya dia minta segera di nikahkan setelah Alisha lulus sma. Katanya dia sangat cinta dengan Alisha yang alim dan baik.
Tapi sekarang malah kumpul kebo dengan teman adiknya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Suyatno Galih
wahhhh keluarga Lutfhi kena guna-guna semua
2024-02-10
1