"Aku senang bang kamu sudah resmi bercerai dengan istri abang. Saat ini hanya aku sendiri yang akan melayani abang." Ujar Fira bergelayut manja di lengan Luthfi.
Sidang putusan tetap tidak dihadiri oleh Alisha. Hingga putusan cerai tetap terlaksana.
Apalagi pengacara utusan dari pengadilan sudah mewakili. karena beberapa hari yang lalu sudah datang ke rumah Alisha, untuk mendalami kasus perceraian yang tidak pernah sekalipun sang istri datang.
Pengacara yang di sediakan pengadilan juga sudah tahu masalah yang dihadapi pasangan suami istri ini. Perselingkuhan.
Dan pihak istri tidak menuntut apapun. Karena tidak ada harta yang akan di bagi. Sementara uang untuk kebutuhan anak pengacara hanya bilang agar sang ayah jangan melupakan anaknya.
Walau tidak minta bulanan. Selalu ingat untuk memberikan belanja. Sebagai bentuk tanggung jawab. Agar anak tahu kalau ayah nya masih peduli. Tapi itu tidak di bebankan. Karena sang mantan istri juga tidak menginginkan.
Alisha tidak ingin dia di anggap memeras mantan suami. Dan nantinya akan membuat mantan suaminya dengan mudah mengambil anak-anaknya dengan dalih dia juga ikut membiayai anak mereka.
Juga dia tidak ingin diserang oleh istri baru mantan suaminya nanti. Apalagi jika mereka punya anak.
Alisha sudah berpesan tegas pada pengacara yang datang ke rumahnya waktu itu, agar tidak memberi peluang pada Luthfi, untuk menyalahkannya nanti.
"Aku juga senang, abang tidak di wajibkan memberi nafkah pada mereka. Karena bukan tanggung jawab abang lagi." Ujar Fira mulai menguasai dan mengatur Luthfi.
Luthfi hanya tersenyum melihat kearah Fira. Dia juga merasa terlepas dari tanggung jawab biaya kedua putrinya.
Mereka berjalan berangkulan keluar dari ruang sidang. Berbicara seolah mereka baru saja mendapat hoki karena baru saja mendapat status baru. Dan lepas dari tanggung jawab.
Tingkah tidak tahu malu mereka mengundang cibiran dari orang- orang yang juga ikut antri sidang.
Tidak peduli dengan pandangan orang yang ada di ruang tunggu pengadilan. Yang merasa aneh dengan tingkah dan pembicaraan mereka.
Pergi sidang perceraian sudah membawa selingkuhan. Hingga mengundang opini jelek pada mereka. Tapi mereka tidak peduli.
Mereka pulang berboncengan dengan motor Luthfi.
"Kita harus merayakan ya bang. Kita pergi makan-makan ke tempat yang mewah. Kalau bisa kita pergi berlibur seharian ini.
Akan aku manjakan abang nanti semalaman, hingga abang puas dan tidak akan melupakan hari ini." Usul Fira.
"Boleh juga. Kita akan menginap di penginapan yang ada di water boom akhir pekan nanti dua hari. Biasa kita kan hanya seharian saja menikmati hari di sana.
Jamu suka kan sayang?!" Tanya Luthfi.
"Sangat suka bang." Jawab Fira senang.
Karena dia bisa menjadi wanita yang di utamakan Luthfi. Yang bisa meminta apapun yang dia inginkan.
Luthfi yang sedang dimabuk asmara, melupakan hal manis dan berkesan yang dia jalani bersama istri dan kedua putrinya. semua yang dia jalani selama ini hilang tidak berbekas di ingatannya.
Padahal sebelum kenal dengan Fira, kehidupan rumah tangga Luthfi dan Alisha sangat harmonis dan bahagia.
Ternyata kehadiran Fira merubah semua. Mulai dari sikap, tingkah laku juga kebiasaan Luthfi. Semua keinginan Fira selalu di sanggupi Luthfi tanpa keberatan.
Dulu sewaktu bersama Alisha tidak pernah sekalipun dia tinggal kan sholat. Tapi sekarang, tidak pernah lagi dia melakukan sholat.
"Bang. Aku mampir ke salon ya, mau perawatan. Kan malam nanti akan menservis abang sepuasnya." Pinta Fira.
Mereka baru saja makan siang di sebuah mal. Sepulang dari pengadilan tadi mereka langsung pergi makan-makan.
"Ok. Tapi abang pulang duluan ya." Ujar Luthfi.
Karena dia merasa sedikit pusing. Tidak tahu kenapa tiba-tiba pusing.
"Baik bang. Nanti aku pulang naik ojol saja. Abang tunggu saja di rumah, dan minum penambah stamina ya. Kan mau lembur." ujar Fira menggoda.
"Ok sayang." Ujar Luthfi.
Setelah mengantar Fira ke salon yang ada di mal, juga mentransfer uang je rekening Fira.
Luthfi melajukan motornya untuk pulang. Di persimpangan lampu merah, dia melihat segerombolan murid sd sedang menyebrang. Hingga dia teringat dengan kedua putrinya.
Hingga setelah melewati lampu merah dia mengarahkan motor nya menuju jalan kearah rumah istrinya. Rumah peninggalan mertuanya yang dia tempati hampir sepuluh tahun belakangan.
Dan sekarang tidak mungkin lagi dia tempati, karena sudah bercerai dari istrinya.
Tapi entah kenapa, saat melihat murid sd tadi, dia merasa rindu dengan kedua putrinya. Yang dia yakin sudah pulang sekolah. Putri nya pulang sekolah setengah satu. Dan sekarang sudah setengah tiga.
Luthfi memarkirkan motornya satu rumah sebelah kiri di seberang rumah istrinya. Tapi dia tidak melihat kedua putrinya. Dia hanya melihat sebuah mobil yang terparkir di halaman. Yang dia tahu itu mobil suami kakak Alisha. Karena Luthfi mengenal mereka.
'Kenapa mobil suami kakak Alisha ada di sini?. Apa mereka sedang liburan kesini?. Kan belum akhir pekan, baru hari kamis.' Guman Luthfi.
Kakak Alisha memang sering mengajak anak-anaknya pergi berkunjung ke kota ini. Selain mengunjungi adiknya, juga sekedar bermain.
Suami kakak Alisha bekerja sebagai pengepul hasil pertanian. Seperti bawang, cabe, kentang dan beberapa hasil pertanian.
Dia mempunyai beberapa truk sayur yang digunakan untuk mengirim sayur ke beberapa kota di sekitar provinsi ini. Juga mengirim ke provinsi tetangga terdekat.
Sekitar lima belas menit Luthfi berdiri di seberang jalan depan rumah mantan istrinya, tapi dia tidak melihat istri dan kedua putri nya. Hanya beberapa ibu-ibu datang, seperti menjemput sesuatu kerumah mantan istrinya.
'Apa mereka menjemput pakaian yang di jahit Alisha ya?. Kan Alisha semenjak aku mengurangi jatah bulanan memang mengambil jahitan banyak.
katanya biar bisa dapat uang lebih. Pantas dia tidak pernah minta uang belanja selama aku tinggalkan.
Empat bulan sudah aku keluar rumah ini. Tidak sekalipun dia datang atau menelfon minta uang sekolah Dira dan Dina.' Gumam Luthfi bermonolog.
Dia ingin melihat kedua putrinya. Tapi malu, karena selain ada kakak Alisha dan suaminya. Pasti Alisha akan kaget melihat kedatangannya yang tiba-tiba.
Hingga akhirnya Luthfi menghidupkan motornya. Dia berencana akan pergi dari sana. Malu jika ketahuan melihat rumah mantan istri.
Tapi
"Kenapa tidak mampir, jika kangen anak?!"
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Luthfi. Hingga Luthfi terlonjak kaget.
"Ah Abang. Tidak kok.
Aku hanya ingin melihat Dina dan Dini." Ujar Luthfi terkejut.
Bagaimana tidak terkejut. Ternyata suami kakak Alisha sudah berdiri di samping motornya.
"Kenapa berdiri di sini?. Masuk saja lalau ingin berkunjung. Tidak ada yang melarang kok, jika ingin bertemu anak-anak. Jan mereja juga anak kamu." Ujar suami kakak Alisha.
Tanpa bisa menolak, Luthfi akhirnya mampir kerumah mantan istrinya. Diiringi suami kakak iparnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
separuh hati dah ada penyesalan....🤔🤔🤔...
kuat banget pelet nya..... bikin oenasaran.... pelet ikan apa ya🤔🤔🤔... lele, mujaher, nila, bawal, ikan mas🤔🤔🤔... bikin pusing thor🤦🏻♀️
2024-01-20
0