Pertengakaran lagi

Mobil yang di kendarai Darrel dan Kama berhenti di parkiran tepat ketika mobil Ansel berhenti di sampingnya, dengan cepat Ansel keluar dan membuka kan pintu untuk Kama

Darrel mendengus kasar ia turun dengan cepat pula dan menghampiri Ansel dan Kama yang tengah berhadapan saling melempar senyum

"Heh.. " Darrel mendorong bahu Ansel "Berani banget elo bukain pintu buat Kama.. "

"Kenapa emang.. " Ansel mengangkat sebelah ujung bibirnya "Dia cewek gue.. "

Mata Darrel membulat seketika begitu pula Kama. Darrel menatap Kama seolah meminta penjelasan

"Engga kok.. " ucap Kama panik "Ansel bukan pacar aku.. "

"Elo denger kan pake kuping lo.. " Darrel tersenyum sinis pada Darrel

"Iya sih sekarang emang bukan.. " ia balas tersenyum sinis "Tapi elo lihat aja kedepannya.. " setelah mengucapkan itu Ansel berlalu meninggalkan mereka berdua

Sebelum benar benar jauh Ansel menoleh ke belakang ia menempelkan kedua jari di bibirnya melayangkan cium jauh pada Kama, di sertai sebelah mata mengedip

"Njjir.. " geram Darrel

Kama tersipu mendapat perlakuan so sweet dari Ansel barusan

"Gak usah senyum senyum.. " Darrel menarik tangan Kama. Bibir Kama maju beberapa centi ke depan

Sesampainya di kelas Darrel langsung menyuruh Kama duduk di sebelahnya, dia melayangkan tatapan tajam pada Ansel yang tengah tersenyum dari kursinya pada Kama

Tak lama guru pun masuk, peroses belajar berjalan lancar sampai bell istirahat berbunyi, satu persatu murid ke luar kelas, mencari kenyamanan masing masing meregangkan otot dan otak yang terkuras selama di dalam kelas

"Darrel ayo ke kantin.. " Kama menggoyangkan lengan Darrel yang sedari tadi diam di tempatnya "Aku laper.. "

"Ck.. " Darrel melirik Kama "elo duluan deh, sama si Casy sana.. "

"Ya udah.. " Kama beranjak dan menghampiri Casy kemudian keduanya berlalu keluar dari kelas

Ansel bangkit dari tempat duduk nya, ia hendak ke kantin menyusul kedua gadis yang sudah pergi lebih dulu. Namun langkahnya terhenti saat tangan Darrel terangkat di depannya menghentikan langkahnya

"Gue mau bicara sama lo.. " Ansel mengerutkan keningnya

"Apa.. " Ansel kembali duduk di kursinya di ikuti Ivan dan Rio yang sudah bersiap siap menjaga takut terjadi keributan "Buruan waktu gue dikit.. "

"Cih.." Darrel ikut duduk di sebelah Ansel "Gue mau elo jauhin Kama.. "

"Kalo gue gak mau.. " Jawab Ansel tanpa melihat pada lawan bicaranya

"Gue bakal bikin perhitungan sama lo.. " ucap Ansel yang sama dengan tatapan lurus kedepan namun tangannya mulai mengepal kuat "Yang akan elo sesali seumur hidup lo.. "

Ansel menyeringai "Elo gak bisa ngatur hati orang.. " ia melirik Darrel tajam "Emang elo siapa.. "

"Bren*sek.. " Darrel yang sudah tidak bisa lagu sabar dengan cepat ia meraih kerah baju Ansel "Elo membuat kesabaran gue habis.. "

"Rel.. " Ivan melepas tangan Darrel dari baju Ansel "Semua bisa di bicarakan baik baik.. "

"Iya Rel.. " imbuh Rio "Udah lah kita sudahin aja pertengakaran ini.. "

"Elo berdua belain dia.. " Darrel menujuk kedua sahabatnya

"Kita gak belain siapa siapa.. " Ivan melepaskan tangannya dari Darrel "Kita berempat ini sahabat bro.. "

"Udah lah gue muak sama orang yang gak bisa ngontrol emosinya.. " Ansel berdiri merapihkan bajunya "elo udah kan ngomong nya.. "

"An*ing.. " Darrel kembali meraih tangan Ansel "Gue belom kelar sama lo.. "

"Elo mau apa lagi dari gue.. " Ansel berbalik dan mendorong Darrel "Percuma elo ngomong kek gimana pun, gue bakal tetap berjuang mendapatkan Kama.. " dari matanya terlihat bahwa ia dangat serius akan ucapannya

"Elo hadapin gue dulu, kalo mau dapetin Kama.. " pekik Darrel

"Siapa elo.. " Ansel menunjuk tepat di dada Darrel "Gue gak butuh restu elo buat dapetin Kama.. "

"Sel sabar Sel.. " Rio merangkul bahu Ansel "Elo jangan ke bawa emosi.. "

"Rel, Sel.. " Ivan melihat kedua sahabatnya bergantian "Kenapa sih persahabatan kita harus hancur gara gara cewek.. "

"Dia yang duluan mulai.. " Darrel menunjuk Ansel "Kalo dia gak nikung gue, semua ini gak bakal terjadi.. "

"Gue gak nikung elo an*ing.. " pekik Ansel "cewek elo yang ke ganjenan deketin gue, gue udah tolak dia berkali kali.. "

"Gue gak perduli di sini siapa yang salah atau pun benar.. " Ivan menatap tajam keduanya "Yang gue mau kalian berbaikan seperti dulu.."

"Iya Sel. Rel.. " sahut Rio "kita bersahabat udah lama masa gara gara satu cewek kita mau ngorbanin persahabatan kita ini.. "

"Serah.. " Darrel melepaskan tangannya yang di pegang Ivan "Elo mau salah atau enggak di masa lalu, yang pasti sekarang gue gak mau elo deketin Kama.. " ia menunjuk Ansel dengan tatapan tajam

"Bacot.. " Ansel tersenyum sinis "Gue gak perlu persetujuan elo, buat deketin Kama.. " setelah mengucapkan Kalimat tersebut Ansel berlalu meninggalkan tempat itu

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Farrel egois dan keras kepala kek bapaknya,,Gak mau dengerin penjelasan Ansel,Gara2 cewek persahabatan putus,ogeb..

2024-01-26

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ngakak aku dgn tingkah mereka..🤣🤣🤣

2024-01-26

0

Lutha Novhia

Lutha Novhia

wkwkwk kalo udh tau cpha darrel gmn y reaksi ansel

2021-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!