Hampir ketahuan

"Kama elo belom tidur kan.. " sebuah teriakan terdengar dari depan pintu

Kama repleks mendorong Ansel ke belakang karena terkejut mendengar suara Darrel. Ansel yang jatuh terjerebab ke lantai hanya meringis sambil menatap Kama

"Maaf maaf.. " Kama menarik tangan Ansel membantunya bangun "Aku terkejut tadi.. "

"Oke gak papa.. " Ansel menggaruk belakang kepalanya, ia jadi malu sendiri mengingat kejadian barusan beruntung gadis itu tidak mengingatnya

"Kama.. " Sebuah teriakan kembali terdengar

Ceklek Ceklek

"Kama kenapa elo kunci pintunya.. " pekik Darrel lagi "Elo gak lagi nyembunyiin orang kan di dalam.. "

"Aduh gimana nih.. " Kama kembali gugup "Darrel pasti curiga.."

"Buka aja gak papa.. " ucap Ansel santai "Kita kasih kejutan sama dia.. "

"Tapi.. " Kama sangat ragu untuk membuka pintu

Cup

Lagi sebuah kecupan mendarat di pipi Kama, membuatnya mematung seketika dengan wajah merona, ia selalu di buat terkejut setiap Ansel mencium nya

"Ilove you " ucap Ansel setelah mencium pipi Kama "open the door.. " ia tersenyum pada gadis yang masih diam tak merespon ucapannya

"*T*rust me .. " Ansel menangkup kedua pipi Kama, karena gadis itu masih enggan bergerak dari tempatnya, dari pancaran matanya ia masih ragu

Perlahan Kama mengangguk, ia berbalik menghembuskan nafas kemudian ia berjalan ke arah pintu

Ceklek

"Kama, elo ngapain aja sih.. " Darrel menerobos masuk kedalam kamar "Nyembunyiin apa lo di kamar.. "

Mata Darrel meneliti setiap jengkal kamar Kama, Kama tidak berani menjawab ia hanya diam di belakang Darrel dengan wajah tegang dan jantung berdegub tak karuan

"Kama.. " Darrel menoleh kebelakangnya "Kenapa elo diam aja sih.. "

"Hah.. " Kama terkejut "kenapa?.. " Kama mulai tersadar tapi saat dia melihat sekeliling kamar ia tidak melihat keberadaan Ansel di sana

"Elo Nyembunyiin siapa dikamar.. " ulang Darrel ia berjalan masuk ke dalam kamar kemudian ke walk in closet yang terhubung dengan kamar mandi, setelah itu dia melihat ke bawah tempat tidur

"Kamu nyari apa sih Rel.. " Kama mengekori Darrel "Emang aku nyembunyiin apa.. "

"Siapa tau aja.. " Darrel masih terus menelusuri kamar Kama "Tadi gue denger elo ngobrol sama seseorang.. "

Kama terdiam ia tidak mendengar setiap ucapan Darrel yang di fikirannya saat ini adalah Ansel kemana perginya pemuda itu

Pandangan Kama tertuju pada pintu Kamar yang menuju balkon yang terbuka, gorden putih tipis itu melambai lambai sepertinya pintunya terbuka, jangan jangan pemuda itu bersembunyi di balkon

Dengan cepat Kama bergerak menuju balkon tapi langkahnya kalah cepat oleh Darrel yang lebih dulu berjalan ke sana

"Rel.. " Kama menarik tangan Darrel "mau kemana.. "

"Lepas.. " Darrel menepis tangan Kama "Gue mau lihat ke balkon.. "

"Rel.. Rel.. " Kama menghalangi jalan Darrel "Itu.. Em.. Aku tadi lupa menutup pintu.. "

"Apaan sih Kama.. " Darrel memicingkan matanya "Kalo gak da yang elo umpetin kenapa elo ngalangin gue.. "

"Emang gak ada.. " elak Kama "Mungkin tadi kamu dalah dengar.. "

"Ya bagus kalo gitu.. " Darrel mendorong pelan tubuh Kama supaya bergeser dan tidak menghalangi jalannya "Berarti elo gak usah takut donk.. "

"Ta.. Tapi.. " Kama mengikuti Darrel ke balkon "Darrel.. "

Darrel tidak menggubris teriakan Kama di belakangnya karena tujuan nya saat ini menemukan orang yang tadi tengah berbicara dengan Kama di kamar ini

Namun saat ia sampai di balkon tidak ada apa pun yang ia temukan di sana, ia hanya bisa menghembuskan nafas berat, apa benar tadi ia cuma salah dengar seperti yang di katakan Kama

Kama juga di buat bingung dengan Ansel, kemana perginya pemuda itu dalam hitungan menit ia sudah raib dari kamarnya

"Kama.. " Kama mendongak menatap Darrel "Bener kan elo gak lagi bohong sama gue.. "

Kama mengangguk yakin "Iya bener kok.. "

"Terus tadi gue denger orang ngobrol.. "

"Oh itu suara tv tadi aku nyalain tv.. " potong Kama dengan cepat "makanya gak denger kamu ngetuk pintu.. "

"Oke lah kali ini gue percaya sama lo.. " Darrel mendekati Kama "Tapi awas jika sampe elo beneran masukin orang ke kamar lo.. "

"Hm.. "

Darrel melangkahkan kakinya masuk kembali ke kamar tapi gerakan nya terhenti saat mendengar suara mobil yang sengaja di gas dengan kencang sehingga suaranya terdengar keras

Brumm Brumm

Darrel berlari menuju pagar pembatas balkon begitu pun Kama, mereka melihat sebuah mobil sport hitam di jalan tepat di depan gerbang rumah mereka

Tiiinnnn Tiiinnn

Klakson mobil tersebut terdengar nyaring, Darrel membulatkan matanya dengan tangan mengepal kuat, Ia yang sudah mengetahui siapa pemilik mobil tersebut terlihat kesal pada si pengemudi tersebut

"Ansel... " teriak Darrel dengan lantang "Bre*sek sini lo.. "

Kama menutup telingannya saat Darrel berteriak, ia yang tidak tau kalo pemilik mobil tersebut adalah Ansel hanya melihat dengan tatapan penuh pertanyaan

Pemuda di dalam mobil tersebut keluar ia melambaikan tangannya dengan santai pada kedua orang yang tengah menatap nya diatas balkon

Darrel kembali menggeram marah melihat kelakuan Ansel, ia lekas keluar dari kamar Kama dan berlari turun menuju halaman depan rumahnya

Namun saat ia sampai di depan rumah Ansel mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V kemudian merapatkan jari tersebut dan menempelkan di keningnya dan menariknya ke depan sebagai isyarat 'sampai jumpa'

Setelah itu ia kembali masuk ke dalam mobil dan melajukan nya dengan cepat sebelum Darrel benar benar sampai di tempatnya dan menghajarnya

Darrel berteriak marah ia menendang dan memukul udara menyalurakan kekesalannya karena telah berhasil di kerjai mantan sahabatnya itu

Kama terkekeh sambil geleng geleng kepala melihat kelakuan Ansel yang sangat lucu menurutnya. Ia masuk ke dalam kamar dan menutup pintu balkonnya

Saat ia berjalan menuju tempat tidur ia melihat secarik kertas di atas meja belajarnya, dengan kening berkerut ia menghampiri dan mengambil kertas tersebut

"Kama sory aku pulang gak pamit dulu sama kamu.. Maaf ya aku harus pulang lewat balkon kamar kamu gak sopan ya hehe..

Selamat tidur Kama gadis ku yang cantik. Samapai jumpa besok di sekolah. Aku cinta kamu Kama.."

"Jadi dia nekad keluar dari balkon dan menuruni pilar rumah.. " Gumam Kama "Dasar nekad tapi ngangenin.. " ia memeluk kertas yang berisi tulisan dari Ansel

Terpopuler

Comments

Yuni MamaRizky

Yuni MamaRizky

seruuu

2021-03-26

0

V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷

V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷

Gentleman banget yaa Ansel..

2020-12-19

3

Yanti Bi

Yanti Bi

seru

2020-10-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!