Semua orang tengah duduk mengelilingi meja makan panjang, makan dengan hidmat sambil sesekali terdengar canda gurau dari para orang tua para anak muda pun tak mau ketinggalan. Kama hanya diam menyimak sambil sesekali tertawa jika ada yang lucu menurutnya
"Kama maaf ya jika Ansel terkesan sedikit manja.. " Anin melihat Kama "maklum dia anak tunggal.. "
"Dih mama.. " Ansel mencibir "emang Ansel manja.. "
"Kadang kadang sih.. " sahut Axelle sambil mengunyah makanannya "tapi kadang kadang nya setiap hari.. " Ansel mendengus
Kembali gelak tawa terdengar dari meja makan itu
"Gak papa kok tante.. " Kama tersenyum "Kama maklum kok.. "
"Semenjak adiknya meninggal beberapa tahun lalu kami jadi lebih memanjakan dia.. " Anin menundukan kepalanya
Wajah Kama berubah sendu seakan mengerti perasaan wanita yang sudah mulai berumur itu. Perlahan Kama menyentuh tangan Anin ia mengusapnya lembut
"Tante gak usah sedih lagi.. " ucap Kama "Tante boleh kok anggap Kama anak tante.. "
Perlahan bibir Anin tersenyum, ia menatap haru gadis di sampingnya itu, Anin memeluk Kama dengan sayang ia mengusap rambut gadis itu. Semua orang juga ikut terharu dengan pemandangan di hadapan mereka
"Gak salah gue mencintai elo dari kecil. Gue yakin elo emang di takdirkan buat gue.. " batin Ansel dengan mata berkaca kaca
"Kama berapa bersaudara nak.. " tanya Nila mengurai rasa sedih bercampur haru itu
"Dua tante.. " Ansel sedikit terkejut mendengar jawaban Kama
"Adik atau Kakak.. " imbuh Echa
"Kakak.. " sahut Kama "lebih tepatnya kembar sih.. "
"Yank.. " Ansel menatap Kama yang tepat duduk di depannya hanya terhalang meja "Jangan bilang... " Ia tidak berani melanjutkan ucapan
Kama mengangguk "Kamu bener. Darrel itu kakak aku.. "
Bukan hanya Ansel yang terkejut mendengar fakta itu Casy yang sedari tadi diam pun sampai tersedak
Ansel bangkit dari tempat duduk nya, ia berteriak meluapkan rasa kesal campur bahagia nya
"Lah anak lo kenapa.. " Evan melihat Axelle. Axelle mengedikan bahunya
Semua orang pun tak kalah heran melihat kelakuan Ansel, hanya Casy dan Kama yang faham
Ansel berlari mengitari meja, ia menarik Kama supaya berdiri dan memeluknya dengan erat
"Akhirnya.. " ia melepas pelukannya "Saingan gue hilang sudah.. " ia kembali memeluk Kama. Kama tersenyum di dalam pelukan Ansel
"Heh bocah.. " seru Aydin "kalian ini kayanya pengen di nikahin beneran ya.. "
"Tau nih.. " imbuh Zayn "Main peluk aja, di depan orang tua juga, elo tuh ngerusakin mata anak gue yang masih polos tau.. " ia menujuk Cio anaknya yang masih SMP. Cio nyengir kuda di tempatnya
"Bapak sama anak emang bener bener gak ada bedanya.. " ujar Evan "Lama lama elo kayak bapak lo tau gak, gue kawinin juga nih.."
"Apaan sih lo pada.. " Axelle berdiri "Anak gue lagi seneng lo ganggu aja. Udah Sel lanjutin aja gak papa anggap kita semua patung.. "
"Hus.. " Anin menepuk pelan lengan suaminya "Jangan di dengerin nak, papa emang rada rada.. " ia memiringkan telunjuk di keningnya
Ansel menggaruk belakang kepalanya. Sementara Kama menunduk dengan wajah yang sudah merona parah
"Apa sih yank.. " Axelle mencebikan bibirnya "Aku kan bener.. "
"Bapak macam apa lo.. " sahut Evan "Yang ngejerumusin anaknya.. "
"Bilang aja sirik lo.. " gerutu Axelle ia melirik kakak iparnya "Karena anak lo masih bocah.. " kemudian melirik Luna yang sama dengan Cio masih SMP
"Rusuh banget sih nih orang tua.. " Ansel menggerutu "Udah yank, ikut gue yuk.. " ia mengajak Kama ke taman belakang
"Yank jadi semua ini bener kan.. " Ansel menatap Kama "gue gak lagi mimpi kan.. "
Kama mengangguk tangannya terulur mencubit pipi Ansel
"Aw.. " Ansel mengusap pipinya "sakit. Berarti ini nyata.. "
Kama tersenyum kemudian menggeleng "Aneh.. "
"Ya gue tuh udah pesimis asal lo tau.. " kama mengerutkan keningnya "Pas Daddy bilang gue mesti dapet persetujuan Darrel. Gue fikir elo udah di jodohin sama si Darrel.. "
"Darrel emang sengaja gak ngasih tau semua orang kalo kita kembar... " giliran Ansel yang mengerutkan keningnya "Dia ingin menjaga aku dari laki laki hidung belang, biar mereka nyangka aku dan Darrel pacaran.. "
"Asli.. " Ansel menggelengkan kepalanya "Gue tertipu tau gak.. "
"Emang iya.. " Kama mencondongkan wajahnya menatap Ansel lebih dekat "Aku kira kamu udah tau, secara kalian bersahabat.. "
"Dia sangat tertutup masalah peribadinya yank.. " Ansel mengehela nafas "Tapi gue seneng akhirnya jalan buat lebih serius sama lo makin terbuka lebar.. "
"Massa, bukannya kamu mesti dapetin persetujuan Darrel dulu.. " ucap Kama
"Yank.. " Ansel memengang kedua tangan Kama "Bantu gue dapetin restu kakak lo ya.. " Kama tersenyum seraya mengangguk
"Cih.. " Ansel melengos "Geli gue manggil dia kakak.. " Kama tergelak di samping Ansel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Arie Pramuniandani
Kama sama Darrel kembar tak identik deh kayaknya... persis anak kembar saya, cewek- cowok tapi wajahnya beda...
ya kali kayang Hyuningkai - Hyuning Lea sama Hyuning Bahiyyih... sodara tapi rasa kembar, kan wajahnya mirip
2021-12-17
0
📖🌺️🌸🏵️
ngkak deh..orang tua si ansel pada lucu srmua..
2021-09-29
0
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Semangat thor....💪💪💪
2020-12-19
1