Dia merebahkan tubuhnya disamping Rihana perlahan agar tak membangunkan istrinya, dalam kondisi badan yang pegal dan lelah dia tertidur pulas
...****************...
Tabuh dimasjid berbunyi, terasa sangat dekat suaranya hingga membangunkan Dirga, didengarnya Adzan subuh yang berkumandang.
Dirga memilih tidak membangunkan istrinya, karena setiap di bangunkan yang ada Rihana selalu saja marah kepadanya.
Padahal dalam hati Dirga ingin sekali sholat berjama'ah bersama istrinya sebagai imam dan makmum.
Tepat jam 6 pagi Rihana bangun dari tidur nya, Rihana melihat suami nya yang sedang membaca Al-Qur'an dengan suara yang pelan.
"Semalam pulang juga, aku kirain gak bakalan pulang." Ucap Rihana dalam hati saat melihat suaminya yang sedang tadarusan.
Rihana keluar kamar tanpa menegur Dirga terlebih dahulu.
Rencananya Dirga akan dirumah saja pagi ini, dia baru akan narik diwaktu siang sampai malam lagi, berharap orderannya akan sama seperti tadi malam
Hingga akhirnya rasa kantuk menghinggap saat dia selesai membaca Al-Qur'an.
Rihana yang baru kembali dari kamar mandi melihat suaminya tertidur pulas.
"Padahal tadi masih bangun kamu ini mas!"
Rihana bingung ingin membangunkan suaminya atau tidak, karena dia ingin meminta uang belanja pada suami nya.
"Mas Dirga tumben banget tidur lagi, biasanya dia selalu bangun subuh terus langsung aktifitas, dia juga engga bangunin aku tadi subuh, pulang jam berapa dia semalam" Ucap Rihana dalam hati
Rihana mendekati suaminya yang tertidur pulas dan masih menggunakan sarung yang dipakainya untuk sholat subuh tadi.
"Mas, bangun!" Rihana menepuk nepuk kaki Dirga "Mas...Mas" Panggil Rihana terus untuk membangunkan suaminya.
Selain heran dengan suaminya yang tidak biasanya kembali tidur, ini juga pertama kalinya Dirga sulit dibangunkan
"Kenapa Dek?" Suara Dirga bertanya dengan mata yang masih terpejam, rasa kantuknya membuatnya enggan membuka mata
"Mana hasil tadi malam, aku mau belanja." Kata Rihana.
"Tunggu Bentar ya, Mas tidur dulu, masih ngantuk! nanti Mas kasih." Jawab Dirga yang kemudian merubah posisi tidurnya memunggungi Rihana.
"Sekarang lah Mas, nanti keburu siang, aku harus belanja!" Ucap Rihana sambil sedikit mengguncang bahu Dirga "kamu masuh tidur aja! emang semalam kamu pulang jam berapa sih sampai sampai jam segini masih ngantuk!" Ucap Rihana terdengar Ketus
Karna rasa sayangnya kepada Rihana dan tidak tega, Dengan mata yang masih mengantuk akhirnya Dirga memaksa dirinya bangun, Dirga merogoh saku celana nya dan mengambil dompet miliknya.
Dirga memberikan uang berwarna biru yang terlipat Dua sebanyak Dua lembar kepada Rihana
"Cuma segini Mas? Apa gak ada lagi?" Tanya Rihana yang memisahkan kedua lembar uang itu dan masing-masing tangan memegangnya.
"Iya, soalnya sisa nya untuk Mas isi bensin." Jawab Dirga merebahkan tubuhnya kembali dan memunggungi Rihana.
"Masa cuma 100 ribu mas, mana cukup! kalo ngasih tuh minimal 500 ribu kek, mau belanja apa coba uang segini!"
Tapi saat Rihana mulai marah kepada Dirga ternyata Dirga sudah kembali tidur lagi, Dirga yang sudah kembali pulas tak mendengarkan apa ucapan istri nya itu.
Dengan perasaan kesal Rihana keluar dari kamar nya, dia melihat Ibunya yang sedang duduk didepan Tv
Rihana menghampiri ibunya dan ikut duduk menonton Tv
"Han, Ibu mau belanja, sini uangnya" Kata Bu Yanah meminta uang kepada Rihana, dia tahu kalau Dirga sudah pulang, itulah alasannya dia berani meminta uang pada Rihana
"Aku aja yang belanja Bu" jawab Rihana.
"Beli daging ayam ya Han, Ibu pengen makan daging banget, bosen makan tempe tahu terus, sudah beberapa hari ini kamu belanja nya itu terus." Ujar Bu Yanah.
"Iya Bu, nanti Rihana beliin" Jawab Rihana.
Rihana pergi sendiri ke warung sayur yang tak jauh berada dari rumahnya.
Saat di warung Rihana tidak hanya membeli ayam saja, namun dia juga membeli cabai serta sayuran yang lain nya untuk menu makanan hari ini.
Setiap kali Rihana membeli lumayan banyak karena yang makan dirumah nya tidak hanya dia dan suaminya saja, ada Ibu serta Diana dan suami nya juga
Dengan kondisinya saat ini Rihana cukup terkejut dengan jumlah belanjaannya.
"Uang seratus ribu hanya sisa 3O ribu, haduh untung saja aku masih ada uang hasil bongkar tabungan itu, jangan sampai hasil tabungan itu ke ambil keperluan belanja, aku harus beli skincare dan kebutuhanku nanti." Gumam Rihana sambil menggenggam uang kembalian belanjaannya.
Sampai dirumah Rihana memberikan belanjaan itu ke Ibunya, agar Ibunya yang memasak untuk sarapan dan makan siang hari ini.
"Nih Bu, mahal banget abisnya sampai 70ribu kalau lauk pake ayam ini, mending beli sayur sama tahu tempe" Gerutu Rihana memberikan belanjaannya
"Lah emangnya baru tau kamu? emang kaya ginilah kalau belanja! maka nya Ibu tiap minta uang gak mau dikasih sedikit soalnya sekarang apa apa itu mahal! uang 50 ribu aja gak akan cukup" Jawab Bu Yanah.
Mendengar penuturan Ibu Yanah, Rihana merasa cukup kesal.
"Ya Ibu fikir aja! gimana mau cukup Bu! soalnya beli nya aja selalu banyak kaya gini! yang makan 1 keluarga di rumah ini! Mba Diana enak banget gak penah memikirkan belanja, dia hidup di sini tau nya makan doang sama suami nya itu." Gerutu Rihana.
"Kamu itu sama saudara sendiri kok perhitungan, kita ini satu keluarga jadi kamu tidak boleh bicara seperti itu." Bu Yanah selalu membela Diana.
"Ibu ini bisanya bela Mba Diana terus,apa-apa padahal dari aku semua" Kesal Rihana langsung berlalu masuk kedalam kamar.
"Han!" Panggil Bu Yanah saat Rihana pergi memasuki kamar, namun tak dihiraukan Rihana
****************
Rihana mendudukan dirinya disisi kasur hingga membuat Dirga yang sedang tertidur merasakan guncangan , pada akhirnya membuat dia bangun dari tidurnya
"Kamu kenapa sayang?" tanya Dirga dengan suara parau namun lemah lembut.
"Mas semalam kamu nganter makanan ke rumah temanku ya?" Tanya Rihana tanpa mau menjawab pertanyaan Dirga.
"Teman kamu yang mana?" Kata Dirga pura pura tak tau.
"Temenku yang namanya Wilona, semalam dia nelfon aku, kata nya kamu habis nganter makanan ke rumah dia"
"Oh iya aku inget"
"Kamu ini gimana sih Mas! Seharus nya kalau nganter nya kerumah teman teman aku jangan di ambil dong. Kamu tuh bikin aku malu aja Mas!" Ucap Rihana marah.
"Itu kan orderan, kalo aku gak ambil aku gak bisa dapet uang, lagian aku mana tau kalo itu teman kamu yang pesan!" Jawab Dirga
"Kamu gak ngertiin perasaan aku apa Mas? Aku tuh malu ke temen-temen kalo kamu jadi tukang ojek"
"Jadi kamu mau aku gimana? kamu mau aku dirumah aja, lebih malu mana pengangguran atau jadi tukang ojek ?" Tanya Dirga menatap istri nya tajam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Cie Vhtree Ajah
mahfudd md mundur jadi cawapres
2024-01-29
0
si canum
Contoh keluarga yang anti bersyukur...
pilih capres no urut 4 aja
2024-01-23
1