...Aku ingin membuatmu jatuh cinta dengan sederhana, layaknya peninggalan-peninggalan lama yang penuh sejarah dan diabadikan semesta....
...----------------...
...- Bagas....
Parkiran Museum siang itu dipenuhi empat siswa yang sedang mengecek kehadiran anggota kelompoknya dan mendiskusikan benda apa saja yang akan di kumpulkan informasinya di Museum.
"Kita sudah lengkap semua?" tanya Ale.
"Kayanya udah semua Le," jawab Ana.
"Iya udah semua kok, kita jumlahnya 4 orang," jawab Reza membenarkan perkataan Ana.
Jadi 4 orang itu ada Ale, Bagas, Reza, dan Ana. Kali ini Bagas yang dipilih menjadi ketua kelompok karena akan lebih mudah apabila laki-laki yang menjadi ketuanya.
Bukan untuk bermain dan hanya melihat-lihat, tujuan mereka sebenarnya ke museum adalah untuk menyelesaikan tugas sejarah membuat laporan mengenai benda - benda peninggalan sejarah yang kita temui di museum lengkap dengan nama, sejarahnya, dan dokumentasinya.
"Jadi mau bagaimana man ni Pak Ketua?" tanya Reza.
"Oke, agar kita lebih mudah nanti mending kita bagi kelompok jadi dua saja. Ada yang ke sisi museum sebelah kiri dan ada yang ke sisi museum sebelah kanan. Satu sebagai yang mendokumentasikan satu lagi sebagai yang mencatat nama dan sejarah benda yang ditemukan," jelas Bagas.
"Boleh tuh, tapi bagaimana pembagian timnya?" timpal Ale.
"Baiknya cowok satu cewek satu ga si?" ucap Ana menyarankan dan didukung oleh Reza.
"Kalau begitu Ana sama Reza gue sama Ale," jawab Bagas.
"Oke bol-" baru saja ana ingin menjawab Bagas tapi malah dipotong oleh Ale dengan cepat.
"Gue aja sama Reza," jawabnya cepat.
Ale sudah menduga Bagas akan mengambil kesempatan untuk bersamanya lagi sementara dirinya sudah benar - benar ingin bebas dari pria itu barang sekali aja.
Semenjak hari pertama di sekolah, pria itu sudah membuat dirinya susah bernafas. Melawan Stevy, sial, emosinya yang naik turun, menyebalkan. Sudahlah dirinya sudah muak.
"Kok ngatur? yang jadi ketuanya disini gue! Udah-udah, Ana lo masuk ke dalem duluan sama Reza. Inget ya kalian bagian sisi kiri. Jangan lupa dokumentasi dan catatannya ya," jawab Bagas.
Tidak ingin membantah, Reza dan Ana kemudian masuk lebih dahulu meninggalkan Ale dan Bagas. Ale tampak kesal dibuat oleh Bagas. Sementara Bagas tersenyum puas.
"Lo kenapa sih? gue kan maunya sama Reza."
"Tapi gue maunya sama lo," jawab Bagas.
Ale menarik nafas panjang kemudian mencubit perut Bagas lalu meninggalkan bagas lebih dulu masuk ke dalam museum.
"Bagas rese!" ucap Ale yang berlalu meninggalkan bagas.
"AW!" Bagas meringis agak kesakitan, namun dengan cepat dia mengejar Ale menuju ke dalam museum.
Kini mereka berdua berada di ruangan sisi kanan museum. Di ruangan ini ada beberapa peninggalan yang bisa ditemukan seperti jenis bebatuan di beberapa zaman, jenis kapak, neraca, dll.
Ale tampak serius memperhatikan beberapa peninggalan yang ia temukan. Mencatat nama dan sejarah dari tiap peninggalan tersebut. Ale terlihat sangat antusias sekali menikmati apa yang sedang ada di depannya.
Rupanya selain melukis, melihat alam, melihat sejarah di museum juga salah satu favorit Ale.
Kenapa? karena menurutnya, museum adalah tempat hidupnya masa lalu di masa depan. Museum menyimpan banyak sekali pelajaran yang tersemat di benda-benda sejarah yang terlihat kuno. Bahkan setiap Ale membaca sejarahnya, lagi - lagi dia menjadi semakin jatuh cinta tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan di zaman dahulu itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
dayanirann
Bagas, kalimatmu indah🤧
2024-04-09
0
Amelia
❤️❤️❤️👍😀
2024-02-27
0