Bab 6 Cinta Bagas

...Jika kamu bertanya kenapa aku mencintaimu, aku belum menemukan jawabannya. Jika kau terus memaksa bertanya, kau akan menemukan tidak ada alasan di balik rasa suka melainkan sudah hakikat nya cintaku jatuh di kamu...

...----------------...

- Bagas

"Ale, sekarang mau berangkat sekolah pake apa kalau sepedanya masih di bengkel?" tanya Bunda.

"Ale pesen ojek online aja nanti Bunda, sekalian kan mumpung sekolah Ale dan Ela satu jalur jadi bisa berdua naik ojek online."

"Yasudah kalian hati-hati ya."

"Iya Bunda."

Ale, Ela dan Bunda kemudian keluar menuju halaman rumah untuk memesan ojek online. Di halaman rumah ternyata sudah terparkir rapih sebuah mobil putih membuat Ale, Bunda dan Ela kebingungan siapa yang punya mobil pagi-pagi sekali sudah terparkir di halaman rumahnya.

Ale berkali - kali mengedipkan matanya dengan tatapan kebingungan dan kaget karena dia tahu bahwa itu mobil Bagas. Persis tak lama setelahnya keluar sosok pria dari mobil tersebut dan ya, itu memang Bagas. Segera Ale berlari kecil ke arah mobil itu seolah akan menghentikan bagas menuju ke adik dan bundanya.

"Heh! lo kenapa kesini si?" tanyanya heran.

Bagas dengan muka datar dan tampang tidak bersalah menjawab, "Jemput lo."

Ale tidak habis pikir dengan manusia macam Bagas. Apa-apaan dia tidak pernah minta di jemput sama sekali padahal. Sebisa mungkin dia menghindari Bagas karena tidak ingin bermasalah dengan Stevy malah pria ini yang mendekatkan diri terus padanya.

"Engga! gue bisa pake ojek online, makasih. Mending lo pergi deh," ucap Ale sambil membalikkan badan Bagas sebagai aba-aba agar dia pergi.

Namun tanpa di duga dan tanpa menghiraukan Ale Bagas malah berjalan menuju ke arah bunda dan Ela.

"Bu, saya boleh izin biar Ale sama saya saja ke sekolah, berhubung kemarin saya yang membawa sepeda Ale juga ke bengkel."

"Kak! Itu Bunda bukan Ibu," kata Ela polos mendahului bunda berbicara.

"Eh iya Bunda," kata Bagas mengulang.

"Oh ini Nak Bagas ya yang bantu Ale kemarin? Terimakasih banyak ya sudah menolong anak saya. Silahkan jika ingin berangkat bersama Ale tapi tidak apa-apa jika adiknya juga ikut? Karena sekolahnya juga sejalur," kata Bunda menawarkan.

"Gapapa banget Bunda!"

"Yasudah hati-hati ya," kata Bunda membalas.

Bagas kemudian dengan sigap langsung menyalami bunda dan mengajak Ela menuju ke dalam mobilnya. Bagas membukakan Ela pintu mobil di belakang. Dia melewati Ale yang masih tampak wajah kebingungan dan kekesalannya. Di dalam hati ingin sekali dia mencabik- cabik Bagas dan parahnya kenapa bunda mengizinkan segala si.

"Dua puluh menit lagi bel masuk, lo mau telat?" ucap Bagas sambil membuka pintu mobil depan.

Tanpa mau bicara Ale pun langsung menyalami Bunda dan setelahnya masuk ke dalam mobil dengan raganya yang tidak ikhlas untuk masuk sebenarnya.

"Kaka, naik mobil enaknya bisa sambil sandaran." Ela berkata dengan polosnya sambil mengedarkan pandangannya melihat sekeliling dalam mobil.

"Enak kan La? Besok mau Kaka jemput lagi?" tawar Bagas mendahului Ale berbicara dan dijawab dengan anggukan semangat oleh Ela.

Ale semakin dibuat kesal oleh Bagas "Tapi lebih seru naik sepeda kan, Dek?" tanya Ale meyakinkan.

"Naik mobil juga ga kalah enak kok Kak."

Bagas tertawa puas karena Ela berada di pihaknya. Spontan tangan Ale mencubit lengan Bagas yang dibalas dengan ringisan dari Bagas

"Aw!"

"Mampus lo! sakit, kan." Ale tersenyum getir.

Tujuh menit perjalanan mobil kemudian berhenti di Sekolah Dasar yang tidak lain adalah sekolahnya Ela. Ela kemudian turun dari mobil dan menyalami bagas baru setelahnya menyalami Ale yang berada di dalam mobil.

"Belajar yang rajin Sayang semangat!" kata Ale sambil mengepalkan kedua tangannya sebagai simbol semangat dengan wajah yang di buat lucu menggemaskan.

"Siap kapten!" jawab Ela hormat.

Bagas yang melihat tingkah Ale tertawa pelan. Dia tidak sadar bahwa Ale melihatnya dari spion mobil.

Setelah Ela sudah tak terlihat. Bagas kemudian melajukan kembali mobilnya.

"Kok lo jadi rese ya makin kesini..." kata Ela dengan nada agak kesal.

Bagas dengan santainya tidak ingin menggubris perkataan Ale. Dia tetap fokus menyetir mobil seolah tidak ada orang yang sedang mengajaknya berbicara.

"Bagas! denger ga si gue ngomong?" nada suara mulai di perbesar oleh Ale.

"Denger," jawabnya santai.

"ya terus kenapa ga di jawab?"

"Ga kenapa- kenapa."

"huh!" jawab Ale yang sudah malas dengan kelakuan Bagas. Dia kemudian memilih menghadap jendela melihat motor mobil melintas untuk menghilangkan kekesalannya pada Bagas.

[Grrrrrr]

Terdengar suara perut keroncongan dari Bagas. Ale yang mendengarnya lantas menoleh ke arah Bagas. "Lo laper? belum sarapan?" tanya Ale. Se - menyebalkan apapun Bagas, tapi dia sudah baik padanya jadi tidak ada alasan untuk tidak bertanya.

Bagas kemudian membalas pertanyaan Ale dengan anggukan lalu berkata, "Terakhir makan pas sama lo."

"Hah? Ko bisa, lo ga makan di rumah emang? gaada yang masakin apa lo yang males makan?"

"Gue udah ngizinin lo nanya?"

Ck! Lagi - lagi jawaban pria itu membuat Ale menjadi kesal. Dengan sigap Ale merogoh kotak nasi warna pink yang ada di tas nya. Membuka kotak nasi itu dan terlihat isinya nasi goreng, sosis, sambal, telur, nugget, dan sayur yang ditata dan di hias sangat cantik.

"Nih! makan," kata Ale menyodorkan kotak nasinya pada Bagas.

Bagas menoleh sebentar sebelum dia fokus kembali ke jalan.

"Gue mana bisa makan sendiri Le, lo liat gue lagi nyetir," katanya memberikan kode supaya Ale mau menyuapinya.

Ale yang sudah dari tadi badmood mau tidak mau harus menyuapi Bagas karena akan bahaya jika Perut pria itu keroncongan. Bisa saja Bagas jadi tidak fokus menyetir mobil apabila keroncongan.

"Ummm ... enak banget," katanya lahap dan mengangguk - anggukan kepala sebagai isyarat dia sangat suka dengan nasi goreng itu.

"Iyalah! gue yang masak," kata Ale bangga.

"Gajadi enak kalau gitu, kirain Bunda," katanya kembali meledek.

"Dih! yaudah gausah gue suapi lagi," ancam Ale.

Bagas meminggirkan mobilnya lalu berhenti. "Kalo lo gamau suapi, gue bisa suap sendiri," katanya sambil mengambil kotak makan itu dari tangan Ale dan memasukannya ke dalam tas nya.

"Katanya ga enak," kata Ale meledek.

"Katanya doang," jawab Bagas datar.

Mobil kembali melaju dan berhenti tepat di parkiran sekolah. Sialnya, mobil Bagas sampai bersamaan dengan sebuah mobil merah yang tidak lain adalah mobil Stevy.

Dengan jelas Stevy melihat Ale keluar dari mobil. Ale yang menyadari keberadaan Stevy langsung menunduk dan di dalam hatinya berkata (wah ini masalah besar, pasti Stevy akan berbuat sesuatu) tapi mau tidak mau, dia harus menerima konsekuensi untuk menghadapi Stevy lagi.

Stevy hanya melihat Bagas dan Ale berjalan menuju ke kelas dan memanggil.

"Gas, Bagas!" ucapnya dan ingin berlari kecil ke arah Bagas.

Bagas hanya menoleh dan saat melihat Stevy akan menuju ke arahnya dia langsung melanjutkan jalannya, meninggalkan Stevy.

"Awas lo anak miskin!"

HOLAAAA!!!!!! Jangan lupa dukungannya ya! Biar aku semangat nulis terus! ?makasiii🥺🥺😍❤️

.

.

Like, comment, dan follow ya biar ga ketinggalan cerita Ale!☺️🫵

Terpopuler

Comments

Pie Yana

Pie Yana

aku lanjut mampir, maaf klu pelan pelan aku bacanya kan sdh usai puasaannya jd bisa konsisten baca lagi.

2024-04-11

0

Pie Yana

Pie Yana

hmm ale gini amat sm bagas

2024-04-11

0

Hanna Kurnia

Hanna Kurnia

Tinggalkan jejak di novelku Kak! Feedback lagi ya!/Smile/

2024-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Aku Ale!
2 Bab 2 Anak Baru
3 Bab 3 Pertemuan Pertama
4 Bab 4 Obrolan Bunda
5 Bab 5 Balasan Bantuan
6 Bab 6 Cinta Bagas
7 Bab 7 Cinta Bagas Part 2
8 Bab 8 Cinta Bagas Part 3
9 Bab 9 Berpamitan
10 Bab 10 Surat Anda
11 Bab 11 Cinta Bagas Part 4
12 Bab 12 Cinta Bagas Part 5
13 Bab 13 Cinta Bagas Part 6
14 Bab 14 Cinta Bagas Part 7
15 Bab 15 Ingatan kala Hujan
16 Bab 16 Cinta Bagas 8
17 Bab 17 Museum
18 Bab 18 Museum Part 2
19 Bab 19 Fun City
20 Bab 20 Fun City Part 2
21 Bab 21 Kebun Binatang
22 Bab 22 Kebun Binatang
23 Bab 23 Kebun Binatang
24 Bab 24 Senja yang meredup
25 Bab 25 Kebersamaan Terakhir
26 Bab 26 Penolakan
27 Bab 27 Kesalahan
28 Bab 28 Takdir
29 Bab 29 Takdir Part 2
30 Bab 30 Takdir Part 3
31 Bab 31 Perpisahan
32 Bab 32 Pertemuan
33 Bab 33 Pertemuan part 2
34 Bab 34 Kembali
35 Bab 35 Ketidaksengajaan
36 Bab 36 Ketidaksengajaan Part 2
37 Bab 38 Ketidaksengajaan Part 3
38 Bab 38 Penghianatan?
39 Bab 39 Rumah Sakit
40 Bab 40. Rumah Sakit Part 2
41 Bab 41 Penantian
42 Bab 42 Penantian part 2
43 43 Memasak Cinta
44 44 Telfon
45 Bab 45 Mengantar Cinta
46 Bab 46 Memberontak
47 Bab 47 Kacang
48 Bab 48 Puisi
49 Bab 49 Bagas?
50 Bab 50 Bulan
51 Bab 51 Ingatan
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54 Kembali
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57 Kebingungan
58 Kembali
59 Penolakan
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 Aku Ale!
2
Bab 2 Anak Baru
3
Bab 3 Pertemuan Pertama
4
Bab 4 Obrolan Bunda
5
Bab 5 Balasan Bantuan
6
Bab 6 Cinta Bagas
7
Bab 7 Cinta Bagas Part 2
8
Bab 8 Cinta Bagas Part 3
9
Bab 9 Berpamitan
10
Bab 10 Surat Anda
11
Bab 11 Cinta Bagas Part 4
12
Bab 12 Cinta Bagas Part 5
13
Bab 13 Cinta Bagas Part 6
14
Bab 14 Cinta Bagas Part 7
15
Bab 15 Ingatan kala Hujan
16
Bab 16 Cinta Bagas 8
17
Bab 17 Museum
18
Bab 18 Museum Part 2
19
Bab 19 Fun City
20
Bab 20 Fun City Part 2
21
Bab 21 Kebun Binatang
22
Bab 22 Kebun Binatang
23
Bab 23 Kebun Binatang
24
Bab 24 Senja yang meredup
25
Bab 25 Kebersamaan Terakhir
26
Bab 26 Penolakan
27
Bab 27 Kesalahan
28
Bab 28 Takdir
29
Bab 29 Takdir Part 2
30
Bab 30 Takdir Part 3
31
Bab 31 Perpisahan
32
Bab 32 Pertemuan
33
Bab 33 Pertemuan part 2
34
Bab 34 Kembali
35
Bab 35 Ketidaksengajaan
36
Bab 36 Ketidaksengajaan Part 2
37
Bab 38 Ketidaksengajaan Part 3
38
Bab 38 Penghianatan?
39
Bab 39 Rumah Sakit
40
Bab 40. Rumah Sakit Part 2
41
Bab 41 Penantian
42
Bab 42 Penantian part 2
43
43 Memasak Cinta
44
44 Telfon
45
Bab 45 Mengantar Cinta
46
Bab 46 Memberontak
47
Bab 47 Kacang
48
Bab 48 Puisi
49
Bab 49 Bagas?
50
Bab 50 Bulan
51
Bab 51 Ingatan
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54 Kembali
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57 Kebingungan
58
Kembali
59
Penolakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!