Bab 18 : LATP

Seseorang membungkam mulut Yuri dari arah belakang, ternyata itu adalah sosok misterius yang menggunakan baju serba hitam dan memakai penutup kepala untuk menutupi wajahnya.

"Hhhmmmmmm"

Yuri merasa sulit untuk bernafas, seseorang yang berdiri di belakangnya membekapnya dengan sangat kuat. Suasana di taman itu memang sangatlah sepi sehingga tidak ada yang bisa menolong Yuri.

Kemudian Yuri mengangkat satu kakinya dan menginjakkan dengan keras pada kaki seseorang yang berdiri di belakangnya. Hingga sosok itu meringis kesakitan karena Yuri menginjaknya dengan sepatu high heels.

"Sshhhiittt.. Aarrrggghhh...."

Sosok itu memegangi kakinya yang terasa sakit, hingga pegangannya pada Yuri terlepas. Yuri tidak ingin melewatkan kesempatan itu untuk lari, namun sosok itu mendorong tubuh Yuri kedepan dan membuat Yuri hampir saja terjatuh. Beruntung seseorang menangkap tubuh Yuri dari depan, ternyata dia adalah Vero

"Jangan takut, ini aku." ucap Vero.

Vero sudah bertemu dengan Jessica tadi didepan taman. Dia menyuruh Jessica untuk menunggu di dalam mobil saja karena dia ingin bicara berdua dengan Yuri. Namun saat sampai di dalam taman dia malah melihat Yuri sedang diserang kembali oleh sosok misterius yang dia curigai sebagai Fani.

"Tunggu disini, biar aku bereskan dia." ucap Vero pada Yuri.

Yuri menganggukkan kepalanya, wajahnya nampak pucat dan ketakutan.

Sosok misterius itu ingin segera pergi saat melihat kehadiran Vero, dia berlari ingin meninggalkan taman namun Vero langsung mengejarnya dan menendangnya dari arah belakang.

Dugghhh...

Sosok itu terjatuh ke rerumputan, dia segera bangun dan menyerang Vero hingga terjadi perkelahian.

Dugghhh...

Dugghhh...

Vero merasa penasaran, mengapa sosok yang sedang berkelahi dengannya memiliki ilmu beladiri. Mungkinkah dia bukan Fani? Apa mungkin selama ini Vero sudah salah karena mencurigai Fani.

Kemudian Vero memutar badannya dan memberikan tendangan diwajah sosok itu.

Dugghhh...

Sosok itu kembali jatuh terjungkal, dia memegangi dadanya yang terasa sakit akibat perkelahian dengan Vero tadi. Vero segera mendekati sosok itu dan melepaskan penutup kepala yang menutupi wajah sosok itu. Vero merasa sangat kaget karena sosok misterius itu adalah seorang pria.

"Bagaimana mungkin? Mengapa bukan Fani? Apa selama ini aku salah karena sudah mencurigai Fani?"_ kata Vero dalam hati.

Vero mencengkram baju pria itu dengan kuat, sementara tangan satunya bersiap melayangkan tinju.

"Katakan siapa yang menyuruh kamu???" Vero mengatakannya dengan nada marah, dia sudah bersiap untuk memukul wajah pria itu lagi.

"A-ampun... Aku hanya ingin menakut-nakuti wanita itu saja. Tolong ampuni aku..." ucap pria itu.

Namun, Vero tidak langsung percaya. Mungkinkah ini hanya akal-akalan Fani saja yang sengaja menyuruh orang untuk menjadi sosok misterius supaya dia tidak mencurigai Fani lagi? Sepertinya Vero harus mencari tau tentang kebenaran ini, karena ini mengancam nyawa Yuri. Vero tidak ingin sesuatu yang buruk sampai terjadi pada Yuri lagi.

Vero melepaskan cengkeramannya pada baju pria itu dengan kasar, kemudian dia membiarkan pria itu untuk pergi.

Vero segera bangun, dia mengambil tas dan ponsel Yuri yang jatuh tadi. Lalu dia berjalan menghampiri Yuri.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Vero khawatir.

Yuri tidak menjawab, dia mengambil tas dan ponselnya dari tangan Vero dengan sedikit kasar.

"Apa yang kamu lakukan disini? Apa Jessica sengaja membawa aku kemari untuk bertemu dengan kamu?"

Yuri memang merasa takut dengan kehadiran sosok misterius itu lagi. Namun dia juga merasa heran kenapa Vero tiba-tiba juga bisa ada di taman. Pasti yang ditelefon Jessica tadi adalah Vero, mereka pasti bersekongkol untuk merencanakan pertemuan ini.

"Maafkan aku, Yuri. Aku tau aku salah, bukannya aku tidak mau berjuang untuk cinta kita. Tapi malam itu aku harus menemui kak Aulia." Vero mencoba menjelaskan pada Yuri.

Yuri nampak terdiam, lagi-lagi dia harus mendengar alasan yang sama, yaitu Aulia. Yuri tau jika Aulia adalah kakak kandung Vero, namun dia tetap merasa kesal karena untuk kedua kalinya Vero mengorbankan dirinya demi Aulia.

Kemudian Yuri menoleh ke samping, menatap Vero masih dengan tatapan kesal.

"Aku sudah bertunangan, dan sebentar lagi akan menikah. Lebih baik lupakan saja tentang hubungan kita dimasa lalu dan apa yang sudah terjadi sebelumnya." ucap Yuri sambil menunjukkan cincin pertunangan dirinya dengan Agam yang melingkar dijari manisnya.

Vero tersenyum kecut, dia menarik pergelangan tangan Yuri hingga tubuh mereka begitu sangat dekat.

"Aku sudah bilang padamu sebelumnya, jika kali ini aku tidak akan pernah melepaskan kamu lagi. Aku akan mempertahankan kamu, aku tidak akan pernah merelakan kamu untuk pria seperti dia." ucap Vero.

Yuri nampak semakin kesal mendengar ucapan Vero. Dia merasa Vero begitu egois dan mempermainkan perasaannya. Jika Vero ingin mempertahankan dirinya, lalu kenapa pria itu tidak menghentikan acara pertunangan kemarin?

"Pria seperti dia? Asal kamu tau, dia adalah pria yang sangat baik, dan dia begitu tulus mencintai a...."

Kemudian Vero segera memotong ucapan Yuri. "Tidak, kamu salah besar Yuri. Dia bukan pria yang baik. Dia tidak sebaik yang kamu lihat dan kamu pikirkan."

Vero semakin mempererat pegangannya pada pergelangan tangan Yuri. Dia merasa sangat marah begitu mengingat apa yang sudah dilakukan oleh Agam dan Raka pada kakaknya.

"Cukup Vero!! Sebenarnya apa mau kamu?" Yuri ingin melepaskan tangannya, namun Vero menggenggam semakin erat dan mendaratkan wajahnya hingga jarak wajah mereka begitu sangat dekat.

"Percayalah padaku, Yuri. Aku sangat mencintai kamu. Aku sedang berusaha untuk kita, tapi aku mohon bersabarlah." Vero berkata dengan nafas memburu. Dia menahan setiap mendengar nama Agam, pria yang sudah menghancurkan hidup kakaknya dan sekarang malah ingin menikahi Yuri.

Air mata Yuri menetes, dia tidak bisa membohongi hatinya jika dia juga tidak menginginkan rencana pernikahannya dengan Agam. Hatinya tidak bisa berbohong jika Vero lah pemilik hatinya sampai detik ini.

"Jangan mempermainkan hatiku lagi, Vero. Aku sudah tidak ingin berharap lagi sama kamu. Biarkan aku pergi sekarang." ucap Yuri.

Kemudian Yuri segera menjauhkan wajahnya dari Vero, dia ingin segera pergi namun Vero malah memeluknya dengan sangat erat.

"Aku berjanji padamu. Mungkin aku bersalah karena telah membiarkan pertunangan kemarin sampai terjadi. Tapi aku berjanji sama kamu, kamu hanya akan menikah dengan aku, tidak dengan pria itu atau siapapun. Kamu hanya milik aku, Yuri." ucap Vero dengan tegas.

Yuri tidak menjawab, dia hanya bisa menangis didalam pelukan Vero. Pelukan Vero memang selalu membuatnya merasa nyaman. Sekuat hati dia berusaha untuk membenci Vero, namun dia tetap tidak bisa.

...💖💖💖💖💖...

Sementara itu diluar taman, sejak tadi Fani terus mengawasi Jessica dari dalam mobilnya. Tadi Fani datang ke rumah Yuri untuk menemui Yuri, namun mama Yuri mengatakan jika Yuri sedang pergi dengan Jessica. Hingga Fani menelfon Yuri dan sahabatnya itu mengatakan jika dia sedang pergi dengan Jessica ke arah taman. Tanpa pikir panjang lagi Fani langsung menyusul ke sana, dia curiga Jessica sedang merencanakan sesuatu untuk Yuri.

Tadinya Fani ingin menyusul masuk ke dalam taman, namun dia melihat Jessica keluar dari taman dan meninggalkan Yuri sendirian di dalam taman. Fani semakin yakin jika Jessica memang sengaja ingin mempertemukan Vero dengan Yuri saat melihat Jessica sedang menelfon seseorang.

Terlintas sebuah ide dibenak Fani, dia sengaja membayar orang sebagai sosok misterius untuk menakut-nakuti Yuri. Hingga saat Vero datang, pria itu pasti akan menyelamatkan Yuri dan akan mencari tau siapa sosok misterius itu. Vero pasti akan sangat kaget saat dia melihat sosok misterius itu ternyata bukanlah dirinya, sehingga Fani tidak perlu khawatir jika Vero akan mencurigainya lagi.

"Setelah ini, Vero pasti tidak akan curiga padaku lagi. Dan aku bisa mengambil kesempatan ini untuk mendekati Vero dan menjadikan Vero milikku seutuhnya." gumam Fani dengan senyum menyeringai.

Kemudian Fani mencoba menelfon seseorang, ternyata itu adalah Agam.

"Halo kak, aku melihat Yuri ditaman. Dia sedang bertemu dengan mantan kekasihnya, Vero."

Fani segera menutup telefonnya, dia merasa sangat puas karena sudah memberitahukan Agam tentang pertemuan diam-diam Yuri dengan Vero. Agam pasti tidak akan tinggal diam dan akan segera menyusul mereka ke taman.

...💖💖💖💖💖...

Terpopuler

Comments

FT. Zira

FT. Zira

baru tuangan.. belum nikah. jadi masih ada waktu. yuri juga membohongi hatinya sendiri

2024-03-05

1

FT. Zira

FT. Zira

dasar.......tu orang ngagetin aja.nyerang yuri mulu... hajar aja vero

2024-03-05

1

Selviana

Selviana

licik sekali Fani ini 😠😠😠

2024-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!