Sudah hampir 1 jam Agam menunggu di butik, namun Yuri belum juga kembali. Padahal tadi Yuri sudah mengirim pesan padanya jika dia sedang pergi dengan Jessica dan akan segera kembali.
[ Kak, aku sedang pergi menemani Jessica sebentar. Aku akan segera kembali ke butik. ]
Sekarang Agam sedang menunggu Yuri didepan butik. Dia teringat foto yang semalam dikirim oleh seseorang ke ponselnya. Sayangnya Agam tidak menyimpan foto itu karena ponsel Agam rusak gara-gara dia banting semalam sehingga Agam harus membeli ponsel baru.
"Sebenarnya siapa pria yang bersama dengan Yuri semalam? Lalu siapa yang sudah mengirimkan foto-foto itu padaku?" gumam Agam.
Sebenarnya tadi pagi Agam ingin menanyakan perihal foto-foto itu pada Yuri, namun dia mengurungkan niatnya karena tidak ingin kemesraannya dengan Yuri terganggu hanya karena foto-foto itu. Agam sangat mengenal Yuri, dia adalah gadis yang baik dan tidak mungkin mengkhianatinya.
"Kak Agam??" panggil Fani.
Fani baru saja datang ke butik Yuri dan melihat ada Agam sedang berdiri didepan butik. Fani sengaja datang untuk memastikan apakah Yuri pergi dengan Agam atau dengan Vero. Karena tadi Yuri menelfonnya dan meminta saran darinya.
"Kak Agam bukannya mau pergi sama Yuri ya? Kok masih disini? Apa Yuri masih ada pekerjaan?" tanya Fani.
Agam menggelengkan kepalanya, "Tidak, justru Yuri sedang pergi keluar dengan Jessica. Jadi aku menunggunya disini."
Fani merasa kaget mendengar jawaban Agam, "Apa? Pergi dengan Jessica?"
Fani sangat yakin jika Yuri pasti mengajak Jessica untuk ikut menemui Vero. Fani sangat tau jika Yuri sebenarnya masih sangat mencintai Vero. Yuri menerima cinta Agam karena Agam adalah pria yang baik dan lembut.
"Kak, apa kakak tau jika Yuri memiliki seorang mantan saat SMA dulu? Dan kami bertemu saat acara reuni kemarin." Fani sengaja mengatakannya supaya Agam tau tentang Vero.
"Mantan?" tanya Agam.
Fani menganggukkan kepalanya, "Iya kak, namanya Vero. Dan aku yakin saat ini Yuri sedang pergi menemui Vero karena tadi Yuri menelfon aku kalau Vero mengajaknya untuk bertemu."
Fani memang tidak setuju jika Yuri balikan dengan Vero, apalagi Yuri sudah memiliki calon tunangan yang baik seperti Agam.
"Kak, aku pergi dulu ya. Aku masih ada urusan. Tadinya aku ingin menemui Yuri, tapi ternyata Yuri sedang pergi." ucap Fani.
Kemudian Fani segera pergi meninggalkan butik, dia meninggalkan Agam yang masih bergulat dengan pikirannya memikirkan kata-kata Fani tadi tentang mantan kekasih Yuri.
Agam mengepalkan tangannya dengan erat, dia teringat dengan foto-foto yang semalam dia terima.
"Jadi pria yang semalam datang menemui Yuri adalah mantan kekasih Yuri? Aku tidak akan membiarkan Yuri kembali pada mantan kekasihnya itu. Yuri hanya milikku, dan akan selalu menjadi milikku." gumam Agam dengan sorot mata menatap tajam.
Kemudian Agam segera masuk ke dalam butik, dia akan menunggu Yuri didalam ruangan kerja wanita itu.
...💖💖💖💖💖...
Jessica nampak terdiam, dia tidak menjawab pertanyaan Yuri. Vero yang ada di sanapun nampak kaget mendengar ucapan Yuri.
"Katakan Jess, apa benar kamu sedang hamil?" Yuri bertanya sekali lagi untuk memastikan Jessica benar sedang hamil atau tidak.
Jessica pura-pura tertawa, "Mana mungkin aku hamil. Jangan ngaco ah, aku kan tidak punya pacar."
Apa yang dikatakan Jessica memang benar, tapi Yuri tetap merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya itu. Yuri mendekati Jessica dan memegangi pergelangan tangan Jessica.
"Kalau begitu ayo kita pergi ke dokter, kita buktikan apa benar kamu sedang hamil atau tidak!"
Jessica merasa tersinggung dengan ucapan Yuri, dia langsung menarik tangannya dengan kasar hingga terlepas dari pegangan Yuri.
"Kamu apa-apaan sih! Mana mungkin aku hamil, Yuri." Jessica masih terus mengelak, dia ingin menutupi kehamilannya.
Yuri menarik nafas berat, "Jess, kita udah lama sahabatan. Aku cuma gak mau terjadi sesuatu sama kamu. Aku khawatir sama kamu Jess."
Mendengar ucapan Yuri membuat Jessica semakin merasa bersalah karena sudah memiliki hubungan gelap dengan papa Yuri, bahkan sekarang dirinya sedang mengandung anak papa Yuri.
Jessica memeluk Yuri dan menangis di pelukan sahabatnya itu.
"Maafkan aku Yuri. Aku tidak tau harus bagaimana, aku takut sekali." ucap Jessica.
Yuri tidak menjawab ucapan Jessica, dia semakin yakin ada yang disembunyikan oleh Jessica. Kemudian Yuri melepaskan pelukan Jessica dan menatap wajah sahabatnya itu.
"Jadi benar kamu sedang hamil?" tanya Yuri lagi.
Jessica mengangguk-anggukkan kepalanya, "Iya, aku sedang hamil. Tapi aku mohon jangan beritahu hal ini pada siapapun, termasuk keluargaku."
Jessica menatap pada Yuri dan Vero secara bergantian, dia berharap dua sahabatnya itu mau merahasiakan tentang kehamilannya. Akan menjadi masalah besar jika orang-orang tau dirinya sedang hamil sedangkan dirinya belum pernah menikah.
Yuri yang mendengar pengakuan Jessica nampak syok. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, baru saja dia mendengar dari Vero tentang apa yang terjadi pada kakak Vero tujuh tahun lalu, sekarang dia harus mendengar kenyataan bahwa sahabatnya juga sedang hamil, bahkan sahabatnya itu tidak memiliki pacar.
"Siapa yang menghamili kamu?" Yuri mengatakannya dengan penuh penekanan, dia menatap Jessica dengan sorot mata tajam.
Bibir Jessica bergetar, dia tidak mungkin mengakui semuanya pada Yuri sekarang. Yuri pasti akan sangat membencinya jika tau dia hamil dengan Bagus, papa Yuri.
"A-aku...." Jessica tidak melanjutkan kata-katanya, dia sangat takut pada tatapan Yuri padanya sekarang.
"Katakan siapa yang menghamili kamu, Jess!!" kali ini Yuri mengatakannya dengan membentak, tiba-tiba dia merasa sangat marah sekali.
Sudah lama sekali Jessica tidak pernah bercerita jika dia sedang dekat dengan cowok pada Yuri. Lebih tepatnya sejak Jessica sibuk bekerja dikantor papa Yuri. Memikirkan semua itu membuat Yuri merasa takut jika Jessica memiliki hubungan dengan papanya, karena Jessica bekerja sebagai sekertaris papanya dan otomatis mereka memiliki lebih banyak waktu berdua.
Walaupun Yuri tidak begitu yakin karena selama ini hubungan papanya dan mamanya sangat harmonis, jadi tidak mungkin jika papanya berselingkuh dengan daun muda. Yuri berharap semoga ini hanya ketakutannya saja.
Vero berdiri disamping Yuri dan memegangi lengan Yuri dari belakang.
"Tenangkan diri kamu, Jessica pasti membutuhkan waktu untuk menerima semua ini." ucap Vero mencoba menenangkan Yuri.
Mendengar suara Vero, Yuri jadi teringat jika tadi dia ingin mengangkat telefon dari Agam.
"Antarkan aku pulang ke butik. Aku harus kembali sekarang." Yuri segera pergi meninggalkan ruangan itu, dia juga tidak tau kenapa tiba-tiba dia merasa sangat kesal saat mendengar Jessica sedang hamil.
Vero dan Jessica mengikuti Yuri keluar, kemudian mereka kembali menaiki mobil Vero. Vero lebih dulu mengantarkan Jessica pulang kerumahnya, karena tadi Yuri sudah menelfon papanya dan mengatakan jika Jessica sedang tidak enak badan sehingga Jessica tidak bisa kembali ke kantor.
Sekarang Yuri dan Vero hanya berdua didalam mobil. Sejak keluar dari rumah Vero Yuri memang terus terdiam, dia terus memikirkan tentang kehamilan Jessica. Yuri tidak ingin apa yang terjadi pada kakak Vero juga terjadi pada Jessica.
Vero mengehentikan mobilnya secara mendadak, membuat Yuri tersadar dari lamunannya.
"Ada apa? Kenapa berhenti disini?" tanya Yuri pada Vero.
Vero menatap Yuri, "Sejak tadi kamu terus diam, wajahmu itu sangat tidak enak dilihat."
"Siapa suruh kamu melihat wajahku! Cepat antarkan aku pulang ke butik sekarang!!!" Yuri mengatakannya dengan nada kesal, dia memalingkan wajahnya kesamping.
Vero tersenyum melihat tingkah Yuri, dia memegang tangan Yuri dan menggenggamnya dengan erat.
"Aku tau kamu sangat mengkhawatirkan Jessica. Tapi kamu juga harus menghargai privasi dia." ucap Vero dengan lembut.
Yuri menatap Vero, "Vero, maukah kamu membantu aku?"
Vero menganggukkan kepalanya, "Katakan apa yang kamu inginkan dari aku."
"Bantu aku mencari tau siapa pria yang sudah menghamili Jessica." ucap Yuri.
Yuri merasa sangat penasaran dengan pria misterius yang sudah membuat sahabatnya hamil, itulah sebabnya dia ingin meminta bantuan Vero untuk membantunya. Karena saat ini Vero adalah satu-satunya orang yang bisa dia percaya untuk membantunya. Yuri hanya ingin meminta pria itu untuk bertanggung jawab atas kehamilan Jessica. Yuri tidak ingin Jessica mengalami seperti yang dialami oleh Aulia.
...💖💖💖💖💖...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️
huh yuri kalau kau tahu tebakan kau itu benar betapa hancur nya hatimu sebagai anak dan sahabat dikhianati mereka.
2024-07-21
1
Selviana
Tapi nyata Yuri, ayah kamu sudah menghianati ibu kamu dengan berselingkuh dengan sahabat kamu sendiri.
2024-02-21
1
Selviana
Jika kamu tau Jessica hamil di sebabkan ayah kamu Yuri.Apa kamu masih peduli dengan Jessica?
2024-02-21
1