Yuri masuk ke dalam ruangan kerjanya dan melihat Agam sedang duduk di kursi sofa. Tadi Yuri meminta Vero untuk menurunkannya dikantor Vero karena Yuri meninggalkan mobilnya disana. Awalnya Vero ingin mengawal Yuri sampai ke butik namun Yuri menolaknya. Dia tidak ingin Agam salah paham dengan kehadiran Vero.
Agam segera bangun saat melihat Yuri datang, dia memeluk kekasihnya itu.
"Sayang, kamu kemana saja? Aku khawatir karena kamu tidak mengangkat telefonku." ucap Agam lalu melepaskan pelukannya.
"Maafkan aku kak, tadi aku harus mengantarkan Jessica dulu. Dia sedang sakit." jawab Yuri.
"Sakit? Jessica sakit apa? Kenapa kamu tidak membawanya ke dokter saja, sayang?" ujar Agam.
Agam memang selalu perhatikan dan baik pada siapapun, termasuk teman-teman Yuri . Itulah yang membuat Yuri selalu merasa bersalah karena belum bisa mencintai Agam seperti Agam mencintai dirinya.
"Jessica hanya kecapean aja kak, dia minta diantarkan pulang untuk istirahat." jawab Yuri.
Kemudian Yuri melanjutkan kata-katanya, "Kak, boleh tidak kita memilih cincinnya tidak hari ini. Aku sangat lelah sekali."
Yuri tidak bermaksud berbohong pada Agam, tadi saat ini dia sedang banyak pikiran. Dia sedang memikirkan pernyataan cinta Vero dan kehamilan Jessica.
"Kenapa? Apa kamu juga sakit?" tanya Agam khawatir.
Yuri menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis, "Tidak kak, aku baik-baik saja. Aku hanya merasa sedikit lelah."
Agam tau jika Yuri pasti sedang memikirkan mantan pacarnya seperti yang dijelaskan oleh Fani tadi. Dia tidak akan membiarkan Yuri mengingat masa lalunya lagi, dia akan membuat Yuri hanya memikirkan dirinya dan akan menjadikan Yuri miliknya seutuhnya.
"Sayang, lusa adalah pertunangan kita. Kamu ingat bukan?" tanya Agam mengingatkan Yuri akan hari pertunangan mereka.
Yuri menganggukkan kepalanya, "Iya aku ingat kak."
Kemudian Agam menggenggam kedua tangan Yuri dengan erat, matanya menatap mata Yuri dalam-dalam.
"Yuri Nabila, aku sangat mencintai kamu. Aku tidak ingin ada yang mengganggu hubungan kita. Apalagi jika pengganggu itu datang dari masa lalu." ucap Agam.
Yuri merasa kaget mendengar ucapan Agam. Mungkinkah Agam sudah mengetahui tentang Vero?
"Apa maksudmu kak?" tanya Yuri.
Agam tersenyum, lalu mengusap wajah Yuri dengan lembut.
"Tidak ada. Ayo kita pergi sekarang, aku sudah menunggu kamu sejak tadi. Kamu tidak mungkin mengecewakan aku kan?" Agam menarik tangan Yuri dan membawanya naik kedalam mobilnya.
Kemudian Agam segera melajukan mobilnya menuju toko perhiasan Jewelry. Walaupun Agam tau jika sampai detik ini Yuri masih belum bisa mencintainya, namun Agam tidak ingin melepaskan Yuri begitu saja. Dia akan tetap mempertahankan Yuri karena dia sangat mencintai wanita itu.
...💖💖💖💖💖...
Vero sedang duduk dikursi kerjanya, dia teringat pertemuannya dengan Yuri tadi. Setidaknya Vero sudah merasa lega karena sudah menceritakan tentang kepergiannya dulu meninggalkan Yuri.
Selama di London, Vero memang sempat dekat dengan beberapa wanita, namun tidak ada yang bisa menggantikan posisi Yuri dihatinya. Diam-diam Vero juga memantau Yuri dari jauh, dia selalu update kabar tentang Yuri selama di London. Itulah sebabnya saat dia mendengar tentang rencana pertunangan Yuri, dia segera kembali.
Namun saat itu Vero tidak bisa tiba-tiba saja muncul dihadapan Yuri, apalagi Agam selalu menjaga Yuri dengan mengantar jemput kemanapun Yuri pergi. Itulah sebabnya Vero menyuruh temannya untuk mengadakan acara reuni, sehingga Vero bisa muncul kembali dihadapan Yuri.
Tok.. tok.. tok...
Seseorang mengetuk pintu ruangan kerja Vero, ternyata itu adalah Danu. Vero memang sengaja memanggil Danu karena dia ingin memberikan pekerjaan untuk Danu.
"Tuan muda memanggil saya?" tanya Dani yang sudah berdiri didepan meja kerja Vero.
Vero menganggukkan kepalanya, lalu dia mengambil sebuah foto dari dalam lacinya dan menaruhnya diatas meja.
"Cari tau tentang wanita difoto itu. Pantau dia dan cari tau siapa pria yang sedang dekat dengannya." ucap Vero.
Rupanya yang Vero berikan adalah foto Jessica. Dia ingin Danu mencari tau tentang Jessica, agar dia bisa tau siapa pria yang sudah menghamili Jessica.
"Baik tuan." jawab Danu.
Sebenarnya Vero tidak ingin mencampuri urusan Jessica, namun saat melihat Yuri terus memohon padanya untuk membantunya membuat Vero tidak tega. Dia akan melakukan apapun demi wanita pujaan hatinya itu.
Kemudian Danu memberikan amplop coklat ditangannya pada Vero, dia menaruhnya diatas meja. Vero segera mengambilnya dan membukanya, dia melihat beberapa lembar foto.
"Itulah adalah foto pria yang menjadi kekasih nona Aulia saat kuliah dulu. Dia baru saja pulang dari luar negeri satu minggu yang lalu. Namanya adalah Raka, dan saat ini dia sudah menikah dengan seorang wanita bernama Siska." ucap Danu.
Vero melihat foto-foto itu satu persatu, foto-foto Raka dan Siska. Dalam hatinya Vero merasa sangat marah, setelah membuat kakaknya menderita selama 7 tahun ini, Raka seperti tidak berdosa dan malah menikah dengan wanita lain.
"Bawa aku padanya, aku ingin memberikan sedikit pelajaran pada pria brengsek itu." perintah Vero.
"Baik tuan." jawab Danu.
Mata Vero menatap tajam lurus kedepan, dia tidak terima jika pria bernama Raka itu harus hidup bahagia dengan pasangannya. Sementara kakaknya masih harus terpuruk sampai detik ini.
...💖💖💖💖💖...
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Namun Yuri masih duduk termenung diruangan kerjanya. Sebenarnya tadi Agam sudah mengantarkan Yuri pulang kerumah setelah mereka selesai memilih cincin pertunangan.
Namun Yuri kembali ke butik dengan menggunakan taksi karena Yuri meninggalkan mobilnya di butik.
Yuri bahkan sudah mengirim pesan pada mamanya jika dia akan pulang terlambat karena sedang pergi dengan Fani. Kebetulan tadi mama Yuri sedang pergi arisan sehingga tidak tau jika Yuri sempat pulang kerumah.
Yuri sengaja berbohong supaya mamanya tidak khawatir, padahal Yuri sedang berada di butik dan sedang ingin menyendiri karena sekarang dia hanya sendirian di butik. Karin dan dua pegawai lainnya sudah pulang sejak sore tadi karena Yuri sengaja memulangkan mereka lebih awal.
Yuri juga langsung menonaktifkan ponselnya saat dia sudah mengirimkan pesan pada mamanya tadi, dia tidak ingin Agam atau siapapun mengganggunya untuk saat ini.
"Vero, kenapa kamu harus kembali sekarang? Lusa aku akan bertunangan dengan kak Agam, dan sebulan kemudian aku akan menikah dengannya. Apa aku bisa menjalani semua itu saat hatiku milik orang lain?" gumam Yuri.
Rencana pertunangan dan pernikahan Yuri memang sudah direncanakan sejak lama. Agam tidak ingin membuang waktu lagi, setelah bertunangan, dia akan langsung menikahi Yuri, dia sudah tidak sabar ingin menjadikan Yuri sebagai istrinya.
Rencana itu tentunya sangat didukung oleh keluarga mereka. Apalagi dengan usia mereka yang sudah cukup matang untuk membina rumah tangga.
Awalnya Yuri juga tidak keberatan dengan semua rencana itu, namun sejak kehadiran Vero kembali dalam hidupnya membuat hati Yuri dilanda kebimbangan.
Kemudian Yuri teringat dengan ucapan Vero tadi siang saat dirumah Vero.
"Jika aku bisa bertanya pada mimpi, mungkin kamu akan tau jika setiap malam aku selalu memimpikan kamu, Yuri Nabila. Tidak ada malam aku tanpa memimpikan kamu. Tidak ada waktu aku tanpa memikirkan kamu. Jika sekarang kamu meminta aku untuk melupakan kamu, maka aku akan bilang jika aku tidak bisa."
Memikirkan semua itu membuat Yuri merasa tidak tenang. Dia juga masih sangat mencintai Vero, namun dia tidak mungkin mengkhianati Agam yang sangat tulus mencintainya.
Yuri segera bangun dari duduknya, sepertinya dia harus segera pulang karena sudah terlalu malam, dia tidak ingin orang tuanya khawatir. Yuri naik kedalam mobilnya dan melajukannya pergi meninggalkan butik.
Sepanjang perjalanan Yuri terus memikirkan tentang pertunangannya dengan Agam yang akan terjadi lusa. Dia merasa bersalah pada Agam karena belum bisa mencintai Agam padahal mereka sudah akan bertunangan. Bahkan bayangan saat Vero menciumnya terus teringat dibenak Yuri, membuat Yuri semakin merasa bersalah pada Agam.
"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan dengan perasaanku ini?" gumam Yuri sambil terus fokus menyetir.
Tiba-tiba Yuri menghentikan mobilnya saat ban mobilnya melindas sesuatu. Yuri segera turun untuk melihat, rupanya ban mobilnya tertusuk paku besar hingga bannya kempes. Yuri melihat sekelilingnya dan tempat itu sangatlah sepi. Dia tidak bisa meminta tolong pada siapapun sekarang.
Kemudian Yuri segera mengambil ponselnya dari dalam mobil dan mengaktifkannya untuk menghubungi seseorang. Yuri ingin menelfon papanya dan memintanya untuk datang menjemputnya. Yuri tidak ingin menghubungi Agam karena dia sedang tidak ingin bertemu dengan Agam sekarang.
Namun aktivitas Yuri terhenti saat dia melihat bayangan seseorang diatas aspal sedang berjalan kearahnya dengan membawa sebilah pisau ditangannya.
Nafas Yuri seketika memburu, badannya bergetar, dia merasa sangat ketakutan sekali. Yuri mencoba menghubungi seseorang namun tiba-tiba ponselnya direbut oleh orang yang berdiri dibelakangnya dan dilempar jauh.
Yuri yang merasa kaget langsung membalikkan tubuhnya dan bersandar pada mobilnya. Dia melihat seorang berpakaian serba hitam dengan menggunakan penutup kepala sedang berdiri dihadapannya dengan mengarahkan pisau padanya.
"Si-siapa kamu???"
... 💖💖💖💖💖...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
mama Al
berarti Agam tahu tentang Vero
2024-05-06
0
FT. Zira
sulit sih kalo hati nolak biar kata orangnya sebaik apa juga gak bisa nerima
2024-02-23
1
Selviana
Yuri benar gelisah karena lusa ia akan bertunangan dengan Agam padahal hatinya masih memikirkan Vero yang merupakan pria yang sangat ia cintai sampai detik ini.
2024-02-21
1