Flashback on
Saat itu Vero baru saja keluar dari ruang ganti bersama dengan teman-temannya. Dia akan bermain basket dilapangan sekolah.
Tiba-tiba seorang gadis datang menghampirinya dengan membawa bungkusan kado ditangannya. Dia adalah seorang gadis cantik bernama Fani. Sudah lama sekali Fani menyukai Vero. Namun dia tidak berani untuk menyatakan perasaannya karena hampir semua gadis disekolahnya mengidolakan pemuda itu.
Bahkan Fani tidak berani mengatakan pada dua sahabatnya, Yuri dan Jessica jika dia menyukai Vero. Fani pikir dia akan mengatakannya jika Vero sudah menerima cintanya, hingga dia tidak akan merasa malu.
Teman-teman Vero meninggalkan Vero berdua dengan Fani. Mereka akan menunggu Vero di lapangan basket.
"Hai Vero, ini untuk kamu." Fani menyodorkan bungkusan ditangannya pada Vero.
Fani merasakan saat ini jantungnya seperti meloncat-loncat. Bagaimana tidak, saat ini Vero sedang menatapnya dengan jarak yang cukup dekat. Padahal hampir setiap hari mereka bertemu, apalagi mereka juga satu kelas. Namun tatapan Vero yang seperti sekarang, membuat Fani merasa sangat gugup.
Vero menatap sebentar hadiah ditangan Fani, kemudian dia bertanya. "Untuk apa kamu memberiku hadiah?"
"Karena aku menyukai kamu, Vero." Fani mengatakannya dengan cepat, dia merasa sangat gugup.
Vero tersenyum, "Tapi maaf, aku tidak menyukai kamu."
Vero segera pergi setelah berkata demikian, dia menuju ke lapangan basket dimana teman-temannya sudah menunggu untuk bermain. Vero memang selalu seperti itu, dia akan langsung menolak setiap gadis yang menyatakan cinta padanya jika dia tidak menyukainya.
Sementara Fani masih berdiri mematung di tempatnya, dia merasa sangat sedih atas penolakan Vero barusan. Padahal dia berharap jika dirinya akan menjadi gadis yang paling beruntung yang bisa mendapatkan cinta seorang Vero Anggara.
Fani membuang bungkusan ditangannya ke tempat sampah, kemudian dia segera menyusul ke lapangan basket, disana sudah ada Yuri dan Jessica.
"Kamu dari mana aja Fan?" tanya Jessica.
"Aku dari toilet." jawab Fani bohong, dia akan sangat malu jika Yuri dan Jessica tau dia baru saja ditolak oleh Vero.
Tiba-tiba bola basket yang dimainkan oleh teman Vero melayang ke arah Yuri. Vero yang melihatnya langsung berlari untuk menangkap bola basket itu, hingga kini Vero sudah berdiri tepat didepan Yuri.
Kemudian Vero membalikkan badannya untuk menatap Yuri, dia melihat wajah gadis itu nampak tegang karena hampir terkena bola basket. Vero menatap Yuri cukup lama, lalu dia tersenyum manis.
"Yuri Nabila, apa kamu mau jadi pacarku?" tanya Vero pada Yuri.
Yuri terperangah mendengarnya, dia melihat kekanan dan kirinya. Sepertinya telinganya tidak salah dengar jika barusan Vero menyebut namanya.
"A-aku??" Yuri menunjuk pada dirinya sendiri.
Vero menganggukkan kepalanya, "Ya, kamu. Memangnya ada Yuri Nabila lain selain kamu disini?"
Sudah sejak lama Vero memperhatikan Yuri, gadis paling pintar dikelasnya. Selain cantik, gadis itu selalu bersikap baik dan ramah pada siapapun. Namun selama satu tahun ini Vero tidak memiliki keberanian untuk menyatakan perasaannya pada Yuri. Hingga saat tadi sahabat Yuri menyatakan perasaannya pada Vero, membuat Vero berfikir untuk menembak Yuri saja supaya tidak ada gadis yang berharap padanya lagi jika tau dia sudah memiliki seorang kekasih.
Yuri tertawa kecil. "Kamu pasti sedang taruhan dengan teman-teman kamu bukan?"
Yuri masih tidak percaya jika Vero sedang menembaknya, mereka tidak pernah saling bicara sebelumnya, jadi Yuri berfikir Vero pasti sedang menjadikan dirinya barang taruhan.
Yuri ingin segera pergi, dia tidak ingin menjadi tontonan anak-anak satu sekolahan. Namun pergelangan tangan Yuri ditahan oleh Vero.
"Aku serius dengan ucapanku. Aku menyukai kamu, Yuri. Maukah kamu menjadi pacarku?" Vero mengatakannya dengan bersungguh-sungguh.
Terima!!
Terima!!
Semua teman-teman mereka berteriak, mereka berharap Yuri mau menerima perasaan Vero. Walaupun para gadis akan merasa patah hati, karena idola mereka akan memiliki seorang kekasih.
Yuri menganggukkan kepalanya, dia tersenyum sangat manis. "Iya aku mau."
Sebenarnya Yuri juga sudah lama menaruh hati pada Vero. Hanya saja dia tidak ingin terlihat bodoh seperti gadis-gadis yang mengejar-ngejar Vero. Dia memilih untuk menyembunyikan perasaannya.
Semua orang bersorak gembira mendengar jawaban Yuri untuk Vero. Kecuali Fani, dia memilih untuk pergi meninggalkan lapangan sekolah dengan hati yang hancur untuk kedua kalinya. Bagaimana tidak, Vero baru saja menolaknya dan sekarang dia malah harus menyaksikan pria itu menjadikan sahabatnya sebagai kekasih.
Flashback end
...💖💖💖💖💖...
Untuk kedua kalinya Vero merasa sangat menyesal karena telah menomor duakan Yuri. Saat ini Vero sedang duduk di tepi ranjang, menatap pada Aulia yang sedang tertidur pulas setelah disuntikkan obat penenang.
Sebenarnya tadi Vero ingin pergi ke acara pertunangan Yuri. Dia berniat untuk menggagalkan pertunangan itu. Vero ingin sekali membongkar kebusukan Agam dimasa lalu pada kedua orang tua Yuri, sehingga pertunangan malam ini tidak perlu terjadi.
Namun, pembantu dirumah Vero menelfon dan mengatakan jika Aulia mengamuk. Aulia membanting semua barang-barang dikamar, sehingga lantai dikamarnya sangat berantakan.
Sejak masih tinggal di London, Aulia memang sering mengamuk dengan membanting barang-barang. Saat dia teringat dengan mantan kekasihnya yang pergi dan tidak mau bertanggung jawab hingga dia harus kehilangan bayinya, Aulia merasa sangat marah hingga dia akan mengamuk.
Hingga tadi Vero harus memanggil dokter yang biasa menangani Aulia untuk menyuntikkannya obat penenang pada kakaknya itu.
Vero melihat layar ponselnya dan membaca pesan yang dikirimkan oleh Danu sejak dua jam yang lalu, dia baru sempat untuk mengeceknya.
[ Nona Yuri sudah bertunangan. Sekarang dia sudah pulang kerumah, bahkan tunangan nona Yuri dan orang tuanya juga ikut pulang ke rumah nona Yuri. Sepertinya mereka akan membicarakan tentang rencana selanjutnya, yaitu pernikahan nona Yuri. ]
Vero menarik nafas panjang, Yuri pasti sangat kecewa padanya karena telah membiarkan pertunangan itu sampai terjadi. Namun Vero juga tidak bisa meninggalkan Aulia, dua wanita itu sama-sama penting untuknya.
Kemudian Vero mengirimkan pesan pada seseorang.
[ Jess, aku ingin bertemu dengan Yuri. Tolong bantu aku, hanya kamu yang bisa membantuku. ]
Vero yakin jika papa Yuri pasti tidak akan membiarkan Yuri keluar setelah acara pertunangan malam ini. Sehingga dia akan merasa kesulitan untuk bertemu dengan Yuri lagi. Vero bisa saja datang ke rumah Yuri, namun dia tidak ingin membuat keributan disana karena Yuri pasti dilarang untuk bertemu dengannya oleh orang tuanya.
Ponsel Yuri juga sepertinya telah disita oleh papanya, karena Vero merasa kesulitan untuk menghubunginya. Ponsel wanita itu tidak pernah aktif.
Jam sudah menunjukkan pukul dua dinihari, Jessica pasti sudah tidur hingga tidak membalas pesan dari Vero. Sepertinya Vero harus bersabar menunggu Jessica membalas pesannya sampai besok pagi.
...💖💖💖💖💖...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
FT. Zira
kisahmereka indah.. sayangnya menumbuhkan kebencian di hati seseorang🥺
2024-03-03
1
Selviana
Oh... jadi ini alasan Vero tidak pergi pertunangan Yuri dan Agam.Padahal aku sudah menunggu Vero membatalkan pertunangan Yuri.
2024-02-28
1
Selviana
Ha...ha... jantung Fani meloncat-loncat nggak tuh...🤣🤣🤣
2024-02-28
1