Melihat Agam memukul Vero, Yuri ingin melerainya namun Bagus menahan pergelangan tangan Yuri dengan kuat. Bagus tidak ingin Yuri membela mantan kekasihnya itu.
"Pa, lepasin tangan aku, pa." Yuri mengatakannya dengan menangis, namun Bagus tidak menghiraukan dan malah membiarkan Agam untuk memukul Vero.
Sementara Agam, pria itu nampak sangat marah sekali. Dia melayangkan tinjunya kembali diwajah Vero.
Bughhhh....
Sebenarnya Vero ingin sekali melawan, namun dia mengurungkan niatnya karena tidak ingin Yuri berada dalam masalah lagi karena dirinya. Vero membiarkan Agam terus memukulinya hingga sudut bibir Vero mengeluarkan sedikit darah.
"Kak Agam! Sudah kak." Fani memegangi tangan Agam saat pria itu ingin memukul Vero kembali.
"Lepaskan aku!! Biar aku kasih pelajaran pria bren-gsek ini." Agam mencoba melepaskan tangannya tapi Fani memegangi tangan Agam dengan sangat kuat.
"Sudah kak, kita bisa bicarakan ini secara baik-baik. Tidak perlu dengan cara kekerasan seperti ini." ucap Fani lagi.
Sonia pun mendekat dan menimpali ucapan Fani. "Iya cukup nak Agam. Jangan buat keributan disini."
Agam mencoba mengatur nafasnya yang menggebu karena menahan marah, sebenarnya dia masih sangat ingin memukul Vero. Namun dia tidak ingin terlihat buruk dimata calon mertuanya, walaupun dia sangat marah sekali karena Yuri sudah bermalam dengan mantan kekasihnya itu.
"Maafkan saya tante." jawab Agam.
Sementara Vero, pria itu berjalan mendekati kearah Bagus dan Yuri dan berdiri di hadapan mereka.
"Ini bukan salah Yuri, Om. Saya yang masuk kembali kedalam hidup Yuri. Saya mencintai Yuri." Vero mengatakannya dengan tegas.
Agam yang mendengar pernyataan Vero ingin menghajar kembali pria itu namun Fani masih memegangi tangan Agam.
Bagus menarik nafas panjang, "Kamu tau Yuri malam ini akan bertunangan?"
"Saya tau om." jawab Vero.
"Jika begitu kamu pasti sudah tau jawabannya. Saya tidak pernah melarang Yuri memiliki hubungan dengan siapapun, tapi sekarang sudah ada Agam, jadi saya harap kamu menjauhi putri saya. Saya tidak mau kehadiran kamu membuat keluarga saya malu."
Bagus memang tidak pernah mempermasalahkan putrinya menjalin hubungan dengan pria yang dia suka. Namun acara nanti malam sudah dipersiapkan, gedung sudah dipesan dan seluruh tamu undangan adalah merupakan orang-orang penting. Jadi tidak mungkin jika acara nanti malam dibatalkan begitu saja hanya karena putrinya mencintai pria lain.
"Saya tau, om. Tapi saya akan tetap mempertahankan Yuri." ucap Vero.
Bagus memotong ucapan Vero, "Cukup!! Saya tidak ingin mendengar apapun lagi. Lebih baik sekarang kamu keluar dari rumah saya."
Kemudian Bagus menatap Yuri dengan tangannya masih memegangi pergelangan tangan putrinya itu.
"Dan kamu, mulai sekarang kamu tidak papa ijinkan pergi kemana-mana. Masalah butik biar Karin yang mengurus semuanya."
Bagus langsung membawa Yuri naik kekamarnya dilantai dua. Dia mengunci Yuri didalam kamar dan tidak menghiraukan Yuri yang terus menggedor-gedor pintu sambil menangis.
Dilantai bawah Vero segera meninggalkan rumah Yuri dengan menaiki mobilnya setelah berpamitan pada Sonia. Sekarang Vero memang belum berani bertindak terlalu jauh, karena dia tidak ingin Yuri berada dalam masalah.
Dan Agam, pria itu nampak sangat puas dengan keputusan Bagus yang tetap ingin melanjutkan pertunangan dirinya dengan Yuri walaupun Bagus sudah tau jika Yuri tidak mencintai dirinya. Dia tidak akan pernah membiarkan Yuri jatuh kembali ke tangan mantan kekasihnya itu. Mungkin sekarang Yuri belum mencintainya, namun setelah mereka menikah nanti, cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Dan Yuri pasti akan melupakan Vero dan membuka hatinya untuk Agam.
...💖💖💖💖💖...
Disebuah gudang tua, Danu sudah menunggu kedatangan Vero. Dia sudah mengurung Raka disebuah ruangan dan mengikat kedua tangan dan kaki pria itu.
Danu segera keluar saat mendengar suara mobil datang. Rupanya itu adalah mobil Vero, dia langsung pergi ke gudang tua setelah pulang dari rumah Yuri tadi.
"Wajah anda kenapa tuan muda?" tanya Danu khawatir saat melihat wajah Vero yang babak belur.
"Tidak apa-apa, ini hanya luka kecil. Dimana pria itu? Aku ingin menemuinya."
Vero sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Raka, dia ingin memberikan pelajaran pada pria itu lebih dulu.
Kemudian Danu membawa Vero masuk kesebuah ruangan untuk menemui Raka. Disana nampak Raka tengah terbaring miring dengan tangan dan kaki terikat.
Vero segera berjalan menghampiri Raka dan berjongkok dihadapannya. Tercium bau alkohol yang cukup menyengat, sepertinya pria itu sudah minum alcohol saat Danu dan orang-orangnya membawanya kesitu.
"Hei siapa kamu?? Cepat lepaskan aku!!" Raka menggerak-gerakkan tangan dan kakinya untuk melepaskan ikatan tali yang membatasi geraknya, sayangnya ikatan itu begitu erat hingga susah untuk terlepas.
"Apa kamu ingat dengan wanita yang bernama Kinara Aulia? Wanita yang sudah kamu hancurkan masa depan dan hidupnya." Vero tidak menghiraukan teriakan Raka, dia malah bertanya balik pada pria itu.
Raka nampak sangat kaget saat mendengar nama Kinara Aulia. Itu adalah nama mantan kekasihnya, wanita yang sudah dia nodai dulu bersama dengan Agam hingga hamil.
"Siapa kamu sebenarnya? Bagaimana kamu bisa mengenal Aulia?" tanya Raka balik.
Raka memang tidak pernah mengenal Vero selama dia berpacaran dengan Aulia dulu. Karena selama berpacaran mereka hanya saling bertemu diluar rumah. Aulia tidak pernah berani membawa Raka pulang untuk dikenalkan pada kedua orang tuanya, karena papa mereka adalah orang yang tegas dan disiplin.
"Aulia adalah kakakku. Hidupnya hancur gara-gara pria bren-gsek seperti kamu. Kamu harus mempertanggung jawabkan atas semua yang sudah kamu lakukan pada kakakku. Kamu harus menderita seperti apa yang sudah kakakku rasakan selama tujuh tahun ini." Vero mengatakannya dengan nada marah, dia mencengkram erat baju Raka.
Raka tersenyum sinis, dia sama sekali tidak merasa takut dengan ancaman Vero, "Kamu ingin aku bertanggung jawab atas kehamilan kakak kamu itu? Aku tidak mau, karena aku bukan satu-satunya pria yang tidur dengan kakak kamu malam itu."
Raka mengatakan yang sejujurnya, dia tidak mau disalahkan sendirian. Lagipula dia tidak tau Aulia hamil anaknya atau bukan.
Vero nampak sangat marah mendengar penjelasan dari Raka, dia mencengkram baju Raka dengan semakin kuat. "Apa maksud kamu?? Kakakku adalah wanita baik-baik. Dia tidak akan mungkin melakukan hal yang tidak pantas."
"Aulia memang wanita baik, kami yang menjebaknya malam itu. Aku taruhan dengan temanku untuk membuat Aulia mabuk dan kami menidurinya secara bergantian." jawab Raka.
Amarah menguasai diri Vero, tangannya mengepal dengan kuat, dia sudah bersiap melayangkan tinjunya ke wajah Raka.
"Katakan siapa pria itu? Kalian berdua harus bertanggung jawab atas apa yang dialami oleh kakakku!!!"
"Pria itu, dia...." Raka tidak melanjutkan kata-katanya, dia nampak ragu untuk mengatakannya.
"Cepat katakan atau aku akan melakukan sesuatu yang buruk pada istrimu, Siska. Jangan kamu pikir aku tidak berani untuk menyakitinya." ancam Vero.
Diam-diam Vero juga sudah menyuruh Danu untuk memantau istri Raka, yaitu Siska. Dia melakukan itu untuk berjaga-jaga jika saja Raka tidak mau mengakui perbuatannya dulu pada Aulia.
Rahang Raka mengeras saat mendengar nama istrinya disebut. "Jangan sakiti Siska, aku sangat mencintainya!!"
Vero tersenyum sinis, "Cinta? Lalu kemana kamu saat dulu kakakku meminta pertanggung jawaban dari kamu? Saat itu kakakku adalah kekasih kamu, tapi kamu mempermainkannya dengan menjadikannya sebagai bahan taruhan. Apa orang seperti kamu memiliki rasa cinta, hah!!"
Mata Vero memerah menahan marah. Pria berusia 25 tahun itu merasa tidak terima saat mendengar kakaknya dulu dijadikan bahan taruhan oleh pria dihadapannya. Bisa-bisanya Raka yang saat itu berstatus sebagai kekasih Aulia membiarkan wanita itu untuk dijamah pria lain selain dirinya. Mungkinkah pria seperti itu memiliki rasa cinta yang tulus pada seorang wanita?
Sudut bibir Vero terangkat, "Bagaimana jika istrimu itu disentuh oleh pria lain? Apa kamu masih mencintainya?"
"Tidak, aku mohon jangan melakukan apapun pada Siska. Dia tidak bersalah dalam hal ini. Ini adalah salahku dan Agam, kami yang telah menjebak dan menodai Aulia malam itu."
"Agam??"
Vero nampak tidak asing mendengar nama itu. Mungkinkah itu adalah Agam yang sama, Agam yang akan bertunangan dengan Yuri nanti malam?
"Iya, Agam. Aku dan Agam yang sudah merencanakan semuanya. Maafkan aku, tapi tolong jangan pernah sakiti Siska." ucap Raka terus memohon.
"Siapa Agam?" tanya Vero.
"Agam, dia adalah sahabatku. Aulia juga mengenalnya karena kami dulu satu kampus dan sering jalan bareng. Tapi malam ini Agam akan bertunangan dengan kekasihnya, Yuri."
Vero nampak terkejut mendengarnya. Pria yang sudah menghancurkan hidup kakaknya sekarang akan bertunangan dengan wanita pujaan hatinya. Mata elang Vero menatap tajam lurus kedepan, dia tidak akan membiarkan Yuri jatuh ke tangan pria seperti Agam. Dia akan merebut Yuri dari Agam, bagaimanapun caranya.
...💖💖💖💖💖...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️
cepat vero bongkar kebusukan agam biar terbatal pertunangan mereka.
2024-07-21
1
FT. Zira
🌹untukmu thor
2024-03-01
1
FT. Zira
ni orang otaknya di skrup apaa dah...🤬🤬🤬
2024-03-01
1