Bab 4 : LATP

Yuri mendorong tubuh Vero hingga pelukan pria itu terlepas darinya.

"Maafkan aku Vero, aku tidak bisa mengkhianati kak Agam." ucap Yuri.

Yuri melangkahkan kakinya mundur beberapa langkah, kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Bertahun-tahun aku mencari kamu tapi kenapa baru sekarang kamu kembali? Sekarang aku sudah menutup hatiku untuk kamu."

Vero memotong ucapan Yuri, "Bohong!"

Kemudian Vero melangkahkan kakinya maju dan berdiri tepat dihadapan Yuri.

"Masih ada namaku dihati kamu, entah itu dulu ataupun sekarang." lanjut Vero.

Yuri menutup kedua telinganya dengan tangannya.

"Cukup Vero!!!" Yuri berteriak dengan keras, dia menutup kedua matanya rapat-rapat.

Suasana nampak hening, hanya terdengar suara tangis Yuri. Dia tidak menyangka jika Vero akan menyatakan perasaannya kembali, membuat hati Yuri semakin sedih. Jika saja Vero datang kembali lebih awal dalam hidup Yuri, mungkin Yuri masih bisa menerima Vero. Namun sekarang pertunangannya dengan Agam tinggal menghitung hari lagi, dia tidak mungkin menerima cinta Vero lagi sekalipun dia masih sangat mencintai pria itu.

Yuri membuka matanya dan menurunkan kedua tangannya, dia menatap Vero yang masih berdiri dihadapannya dan sedang menatapnya.

Tiba-tiba hujan turun bersamaan dengan suara gemuruh. Vero langsung menarik tangan Yuri dan membawanya masuk kedalam mobilnya.

"Aku akan mengantarmu pulang." ucap Vero saat sudah berada didalam mobil.

"Aku bawa mobil sendiri." sergah Yuri.

"Tapi hujannya sangat deras, bahaya jika kamu menyetir sendiri." Vero tidak ingin mengambil resiko, dia tidak ingin sesuatu terjadi pada Yuri.

Yuri menghela nafas berat, dia menghapus sisa-sisa air matanya diwajahnya. Yuri tidak ingin membantah lagi, apa yang dikatakan Vero memang benar, sebenarnya Yuri juga takut jika harus membawa mobil sendiri dalam keadaan hujan deras seperti ini.

Bukan maksud ingin mengkhianati Agam, tapi Yuri akan menganggap Vero adalah supir taksi yang akan mengantarkannya pulang kerumah.

Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam dan tidak saling berbicara. Jika dulu mereka adalah sepasang kekasih yang romantis, sekarang mereka nampak seperti orang asing. Bahkan Yuri mengarahkan pandangannya keluar jendela supaya dia tidak melihat wajah Vero. Yuri bahkan tidak tau harus senang atau sedih saat mendengar pernyataan Vero tadi.

Vero segera menghentikan mobilnya saat mereka sudah sampai didepan gerbang rumah Yuri. Dia masih ingat dengan jelas rumah Yuri karena dulu dia sering mengantar jemput Yuri dengan motor besarnya.

"Besok aku akan menjemput kamu." ucap Vero.

"Tidak perlu! Aku akan berangkat sendiri, aku harap kamu tidak datang untuk menemui aku lagi, Vero." Yuri mengatakannya dengan membentak.

"Aku akan tetap menjemput kamu. Aku akan menunjukkan sesuatu pada kamu, agar kamu tau alasan kenapa aku meninggalkan kamu dulu." ucap Vero.

Yuri nampak terdiam, selama ini dia memang selalu penasaran dengan alasan Vero pergi meninggalkannya. Namun apakah alasan itu sekarang masih penting lagi baginya? Kalaupun dia tau alasannya apakah bisa membuat dirinya dan Vero bersatu kembali?

Drdrdttt...

Drdrdttt...

Ponsel Yuri bergetar, ternyata ada panggilan masuk dari Agam. Tadi saat di butik mereka memang saling mengirim pesan dan Agam menyuruh Yuri untuk berhati-hati saat pulang.

Yuri melihat kearah Vero sebentar yang masih duduk dikursi pengemudi. Lalu dia mengangkat telefon dari Agam.

"Halo kak."

"Sayang, apa kamu sudah sampai rumah?" tanya Agam.

"Ini baru saja sampai kak." jawab Yuri.

"Kamu pulang sendiri atau ada yang mengantar?" tanya Agam.

Padahal tadi Yuri sudah bilang jika dia membawa mobil sendiri, tapi Agam hanya ingin memastikan jika Yuri memang pulang sendiri.

Yuri nampak bingung untuk menjawab, dia menoleh kearah Vero, pria itu nampak tenang dengan pandangan lurus kedepan.

"A-aku pulang diantar supir taksi." ucap Yuri membuat Vero menoleh ke arahnya.

Kemudian Yuri melanjutkan kata-katanya, "Disini sedang hujan deras jadi aku tidak berani pulang sendiri kak, makanya aku pulang naik taksi biar aman."

Vero memiringkan sudut bibirnya mendengar ucapan Yuri, kemudian dia menatap tajam pada wanita itu. Vero mendekatkan tubuhnya kearah Yuri, menarik kedua tangan Yuri dan mencengkram erat kedua pergelangan tangannya.

"A-apa...." Yuri tidak melanjutkan kata-katanya saat Vero menempelkan bibirnya dibibir Yuri sampai Yuri menjatuhkan ponsel ditangannya.

Vero tidak membiarkan Yuri untuk protes, dia me-lu-mat bibir Yuri, memberikan gigitan-gigitan kecil dibibir wanita itu. Dia tidak peduli jika saat ini telefon Yuri masih tersambung dan Agam sedang memanggil-manggil nama Yuri dari balik sambungan telefon.

Pertahankan Yuri pun runtuh, dia mulai terbuai dengan ciuman Vero, bahkan Yuri memejamkan matanya dan mulai menikmati ciuman mereka. Walaupun Yuri tidak membalasnya, namun dia tidak menolak saat bibir Vero terus mengekspos bibirnya.

Kemudian Vero melepaskan ciumannya, dia menatap wajah Yuri dengan nafas yang memburu. Terlihat Yuri membuka matanya dan mata mereka saling bertemu.

Tiba-tiba Yuri teringat jika tadi dia sedang telefon dengan Agam. "Kak Agam?"

Yuri segera mendorong tubuh Vero menjauh, dia mengambil ponselnya yang terjatuh. Kemudian Yuri membuka pintu mobil dan segera berlari masuk kedalam rumahnya, kebetulan penjaga pintu sudah membuka pintu gerbangnya tadi sebelum Yuri turun dari dalam mobil.

Vero hanya bisa menatap kepergian Yuri dari dalam mobil, dia mengusap wajahnya dengan kasar. Sejujurnya dia merasa sangat cemburu saat tadi Yuri menerima telefon dari kekasihnya. Vero tau ini adalah salah, namun dia masih sangat mencintai Yuri. Lagipula kepergiannya dulu bukan karena perselingkuhan dan tidak ada orang ketiga di hubungan mereka.

Kemudian Vero segera melajukan mobilnya pergi meninggalkan rumah Yuri menuju ke apartemen miliknya.

...💖💖💖💖💖...

Didalam sebuah kamar hotel, dua insan berbeda jenis kelamin tengah berbagi peluh dan keringat. Ini seperti sudah menjadi rutinitas mereka selama satu tahun ini. Guyuran air hujan diluar sana semakin menambah keintiman mereka.

"Ahhhhh... ini sangat nikmat sayang..." Pria itu terus memaju mundurkan miliknya pada milik si wanita yang berada dibawahnya.

Bahkan pria itu tidak peduli jika dirinya sudah memiliki istri dan anak yang sedang menunggunya dirumah. Pria itu adalah Bagus Bagaskara, saat ini wanita yang sedang berada dibawah kungkungannya adalah Jessica, sekertaris sekaligus sahabat putrinya sendiri.

Jessica sendiri sudah lama tertarik pada ayah dari sahabatnya itu. Dia sering main dan menginap dirumah Yuri dan sering bertemu dengan Bagus disana. Namun sejak Jessica bekerja diperusahaan Bagus, membuat hubungan mereka semakin dekat dan mereka pun mulai saling membutuhkan satu sama lain.

Jessica yang memang berasal dari keluarga yang kurang mampu merasa semua kebutuhannya terpenuhi sejak hadirnya Bagus dalam hidupnya. Dia bahkan tidak perduli jika Bagus masih memiliki seorang istri dan hubungan mereka juga sangat harmonis.

"Aahhhhh.... Ahhhhh....." Bagus mengeluarkan miliknya didalam tubuh Jessica, lalu dia ambruk diatas tubuh wanita itu.

Jessica yang merasa berat langsung menggeser tubuh Bagus, hingga tubuh Bagus yang kekar terguling disampingnya.

Kemudian Jessica mencoba untuk duduk, dia menutupi tubuhnya dengan selimut. Jessica melihat ke arah Bagus yang sedang tidur terlentang disampingnya.

"Om, aku hamil." ucap Jessica membuat Bagus membuka matanya dan menoleh ke arah Jessica yang sedang duduk.

"Iya om, aku hamil. Aku hamil anak om." tambah Jessica dengan suara lemas.

Bagus segera bangun dan duduk, dia menatap Jessica. Padahal dia sering menyuruh Jessica minum pil supaya tidak hamil, mungkin Jessica lupa meminum pil itu hingga dia kebobolan.

"Gugurkan kandungan itu! Kamu tau aku masih punya istri dan aku sangat mencintainya. Lagi pula Yuri pasti akan sangat membenci kamu jika dia tau kamu hamil anak aku." Bagus mengacak rambutnya dengan kasar, dia tidak menyangka jika hubungannya dengan Jessica akan menghasilkan anak.

Walaupun Bagus sering bermain dengan Jessica, tapi dia hanya mencintai istrinya, Sonia. Dia menganggap Jessica hanya sebagai tempat untuk bersenang-senang saja, dia tidak ingin menjalin hubungan lebih dari itu. Lagi pula dia bisa memenuhi semua kebutuhan Jessica dengan uangnya tanpa adanya ikatan pernikahan.

"Tapi aku takut om..." Jessica mengatakannya dengan menangis. Dia benar-benar merasa sangat putus asa sekarang.

Bagus mengusap-usap rambut Jessica, mencoba menenangkan wanita itu.

"Tidak apa-apa, gugurkan saja. Om janji, om tidak akan pernah meninggalkan kamu, tapi om tidak mau kamu sampai hamil. Nanti om akan berikan uang untuk kamu menggugurkan kandungan kamu, mengerti?" Bagus mencoba membujuk Jessica, jika kabar ini sampai menyebar keluar maka reputasinya dan perusahaannya dipertaruhkan, Bagus tidak mau hal itu sampai terjadi.

Kemudian Bagus membawa Jessica kedalam pelukannya untuk menenangkan wanita itu. Dia harus terus membujuk Jessica supaya mau menggugurkan kandungannya sebelum kehamilan wanita itu diketahui oleh Yuri, mengingat bagaimana dekatnya hubungan Jessica dengan putri kesayangannya itu.

...💖💖💖💖💖...

Sementara itu didalam kamar hotel lain, Agam merasa khawatir karena tadi Yuri tidak menyahut panggilannya. Dia sudah mencoba menelfon kembali tapi Yuri tidak mengangkat telefonnya.

Drdrdttt....

Drdrdttt....

Seseorang mengirimi pesan pada Agam, itu adalah nomor tidak dikenal. Agam membuka pesan itu dan melihat foto-foto Yuri yang sedang berpelukan dengan seorang pria.

"Aarrrggghhh....!!" Agam membanting ponselnya kelantai dengan sangat keras, dia merasa sangat marah.

Agam mengepalkan tangannya dengan erat, sorot matanya menatap tajam. "Yuri, aku tidak akan membiarkan kamu jatuh ke pelukan pria manapun. Kamu hanya milik aku."

Kemudian Agam segera turun dari hotel, dia naik kedalam mobilnya dengan terburu-buru, lalu melajukan mobilnya pergi meninggalkan area hotel.

"Yuri, aku pulang sayang."

... 💖💖💖💖💖...

Terpopuler

Comments

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

astaga bapak yuri sama jesica dasar ngak tahu diri yaa, teman kok gitu, nie yg vero bilang jgn mempercayai org sekeliling haish, siapa yg hantar foto itu ke agam, pasti ada dalang didekat yuri.

2024-07-21

1

mama Al

mama Al

aku mampir kak ceritanya keren

2024-04-24

1

Selviana

Selviana

Astaga Jessica menyukai ayah Yuri, bahkan dia sudah melakukan hubungan di luar batas.

2024-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!