Vero membawa Aulia ketempat dimana dia menyekap Raka. Danu ikut mengantar dengan mendorong kursi roda yang di duduki oleh Aulia.
Disalah satu ruangan nampak Raka yang tengah berdiri dengan keadaan kaki dan tangannya diikat dengan tali pada sebuah kayu besar dalam keadaan berdiri. Wajah pria itu sudah nampak pucat. Mungkin karena Vero sudah mengurungnya selama tiga hari diruangan itu.
"Kakak ingat siapa pria itu?" Vero berjongkok disamping Aulia dan berkata dengan nada lembut, sambil matanya menatap tajam pada Raka.
Aulia yang sedari tadi diam tertunduk mulai mengangkat wajahnya dan melihat sosok pria dari masa lalunya yang sudah menghancurkan masa depannya. Wajah Aulia nampak sangat terkejut.
"A-a..." Aulia ingin berbicara, namun suaranya seakan tidak mau keluar.
Kemudian Vero kembali berkata pada Aulia. "Dia adalah pria brengsek yang sudah menghancurkan hidup kakak. Aku membawa kakak kemari untuk memberikan pelajaran pada pria bren-gsek ini."
Ingatan Aulia kembali ke masa lalu, dimana dia dan Raka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Aulia begitu sangat mencintai Raka pada waktu itu. Hingga saat Aulia hamil dan meminta pertanggung jawaban dari Raka, pria itu malah pergi meninggalkannya.
Aulia menatap Raka penuh dengan kebencian. Air matanya menetes dari mata indahnya.
"Raka...." lirih Aulia, namun suara itu bisa didengar oleh Vero yang tengah berjongkok di samping Aulia.
"Ya, dia adalah Raka. Hari ini kakak bisa melakukan apapun padanya. Dia pantas untuk mendapatkan hukuman yang berat dari kakak." ucap Vero.
Tangan Aulia nampak bergetar, dia mencoba untuk bangun tanpa melepaskan tatapannya dari Raka. Sudah tujuh tahun lamanya dia tidak melihat wajah pria itu lagi. Seandainya dulu Raka mau bertanggung jawab, mungkin sekarang mereka akan menjadi keluarga yang bahagia, dan dia tidak akan pernah kehilangan bayinya.
Kini Aulia sudah berdiri tepat dihadapan Raka, dia melihat pria itu membuka matanya dan nampak terkejut saat melihatnya.
"A-aulia..." lirih Raka.
Plakkkk!!
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Raka. Pria itu bisa melihat kebencian yang sangat besar pada diri wanita yang tengah berdiri dihadapannya sekarang.
"Maafkan aku, Aulia. Aku tau aku sudah bersalah padamu. Maafkan aku..." ucap Raka.
"Maaf? Maaf untuk apa? Maaf kamu tidak akan bisa mengembalikan apapun yang sudah hilang dari diriku!!" Aulia berkata dengan nada marah.
"Tapi aku tidak bersalah sendirian dalam hal ini, Aulia. Agam juga terlibat, bahkan dia yang sudah merencanakan untuk menjebak kamu dengan membuat kamu mabuk malam itu!!" Raka tidak mau disalahkan sendirian, dia harus mengatakan kebenarannya pada Aulia.
"Agam??"
Kemudian Raka melanjutkan kata-katanya, "Ya, Agam. Malam itu aku bukanlah satu-satunya pria yang sudah tidur dengan kamu, Aulia. Itulah sebabnya aku tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan kamu, karena kita tidak tau anak siapa yang kamu kandung. Anak aku atau Agam!!"
Aulia nampak sangat terkejut mendengar penjelasan dari Raka, dia melangkahkan kakinya berjalan mundur beberapa langkah dengan air mata yang terus menetes. Dia tidak percaya jika malam itu ternyata dia bukan hanya tidur dengan Raka, namun juga dengan Agam.
Vero berlari ke arah kakaknya, dia memegangi Aulia dari arah belakang. Dia memang sengaja membawa Aulia untuk menemui Raka untuk memancing emosi Aulia. Supaya kakaknya bisa melampiaskan kekesalan dan kemarahannya pada Raka.
"Bawa kak Lia pergi dan antarkan dia pulang ke rumah." perintah Vero pada Danu.
"Baik tuan muda."
Kemudian Danu mendorong kursi roda kedepan. Vero membantu Aulia duduk di kursi roda, setelah itu Danu segera membawa Aulia keluar dan membawanya ke arah mobil.
Danu mengangkat tubuh Aulia dan ingin mendudukkannya di bangku belakang.
"Aku ingin duduk di kursi depan." ucap Aulia pada Danu. Saat ini Aulia sedang berada di gendongan Danu.
"Tapi nona..."
"Dudukan aku dikursi depan." perintah Aulia lagi.
Danu menganggukkan kepalanya, "Baik nona."
Danu terpaksa menuruti kemauan Aulia. Dia mendudukkan Aulia disamping kursi pengemudi. Kemudian Danu segera membawa Aulia pulang ke rumah sesuai perintah dari Vero.
Sementara Vero masih berada di dalam bersama dengan Raka. Vero mencengkram rahang Raka dengan kuat.
"Kamu akan tetap berada di sini sampai kakakku kembali pulih. Anggap saja ini untuk menebus semua kesalahan kamu sama kak Aulia." ucap Vero.
Sekarang Agam pasti sudah mendengar tentang hilangnya Raka, pria itu pasti akan mencari keberadaan temannya itu. Sehingga Vero akan tetap menyekap Raka untuk memancing Agam. Vero ingin membuat Agam mengakui kelakuannya pada kakaknya dimasa lalu pada Yuri dan kedua orang tua Yuri.
Kemudian Vero segera pergi setelah berkata demikian, dia sudah memiliki janji dengan Jessica yang akan membawanya untuk bertemu dengan Yuri.
...💖💖💖💖💖...
Jessica mengajak Yuri keluar, mereka pergi dengan menggunakan mobil Jessica. Selama bekerja di Alpha Group, atau lebih tepatnya selama menjalin hubungan dengan Bagus, Jessica memang diberikan fasilitas berupa rumah dan mobil.
setelah turun dari dalam mobil mereka berjalan masuk ke dalam sebuah taman.
"Kita ngapain kesini, Jess?" tanya Yuri pada Jessica.
Sebenarnya Yuri sangat malas sekali untuk keluar rumah. Namun tadi Jessica datang kerumah dan mengajaknya untuk jalan-jalan. Yuri merasa sangat heran kenapa papanya bisa setuju begitu saja saat Jessica mengajaknya keluar, padahal papanya sedang mengurungnya dikamar dan tidak membiarkan dirinya keluar untuk keluar rumah.
"Nanti kamu juga akan tau." jawab Jessica.
Jessica mengajak Yuri duduk di bangku panjang yang ada di dalam taman. Dia melihat sekelilingnya namun belum melihat keberadaan Vero disana. Padahal tadi dia sudah mengirimkan pesan pada Vero jika dia dan Yuri sedang berangkat menuju taman.
"Kamu tunggu disini sebentar ya? Aku mau menelfon teman aku dulu." Jessica memang ingin menelfon Vero untuk menanyakan keberadaan pria itu.
Yuri mengangguk kepalanya, "Baiklah."
kemudian Jessica segera pergi meninggalkan Yuri sendirian di dalam taman. Dia ingin tau Vero sudah sampai dimana karena tidak ingin membuat Yuri menunggunya terlalu lama. Jessica memang sengaja tidak memberitahu Yuri jika mereka akan menemui Vero, karena Jessica tau jika Yuri sedang merasa kecewa pada Vero. Biar nanti Vero sendiri yang akan menjelaskan pada Yuri tentang apa yang terjadi sebelumnya.
Yuri nampak duduk terdiam, dia masih memikirkan Vero. Walaupun dia ingin sekali melupakan pria itu karena sudah membuatnya kecewa lagi, namun hati Yuri tidak bisa berbohong jika dia masih sangat mencintai Vero hingga dia tidak bisa melupakan bayangan pria itu walaupun hanya untuk sebentar saja.
"Kenapa Jessica lama sekali? Sebenarnya siapa yang dia telefon? Mungkinkah Jessica ingin mengenalkan pacarnya padaku?" Yuri mulai menduga-duga, mungkin saja Jessica ingin mengenalkan ayah dari bayi yang dikandung Jessica padanya.
Antara Yuri dan Jessica memang tidak ada rahasia, mereka selalu bertukar cerita. Yuri juga sering bercerita tentang hubungannya dengan Agam, jika dirinya memang belum sepenuhnya mencintai Agam. Selama ini Yuri hanya merasa tidak enak dengan kebaikan hati Agam.
Yuri melihat sekelilingnya, dia tidak melihat tanda-tanda Jessica kembali, sehingga Yuri berfikir untuk menyusul Jessica saja. Dia khawatir terjadi sesuatu pada sahabatnya itu, apalagi Jessica sedang hamil.
Kemudian Yuri segera bangun dan berjalan beberapa langkah. Tiba-tiba seseorang membungkam mulutnya dari arah belakang. Membuat Yuri menjatuhkan tas dan ponsel ditangannya.
"Hhmmmmm..."
...💖💖💖💖💖...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
FT. Zira
siapa???😳
2024-03-05
1
FT. Zira
masih sempet sempetnya membela diri😮💨
2024-03-05
1
FT. Zira
sedih banget sih kalo jadi aulia... untungnya masih ada adik yg peduli walau kadang si adik juga egois sih
2024-03-05
1