Sakitnya tuh disini

Sudah tiga hari berlalu selama itu pula Anggun mengurung diri di rumah mencoba berdamai dengan kenyataan.Bukan cuma ibu tercinta yang meninggalkannya. Tetapi, Ariel juga meninggalkannya dengan semua kebencian, Anggun terus meyakinkan dirinya untuk melupakan Ariel.

Siang itu di ruang tamunya yang kecil ini dia duduk sendiri, tapi bayangan Ariel masih tertinggal di sana, tanpa sadar dia meremas kuat jarinya.

"Kenapa cincin ini masih ada?" Anggun melirik cincin couple nya dengan Ariel.

"Seharusnya aku bakar juga kemarin," ia bergumam sendiri. "Ariel bodoh...siapa yang merindukanmu? Aku juga mau buang cincin ini!"

Anggun berusaha membuka cincin itu dari jari manisnya, tapi semakin ia mencobanya semakin sulit cincin itu lepas dari jarinya.

"Baiklah ok, aku biarkan kamu di jariku, tapi kamu harus tau, kamu sudah tidak ada di hatiku." Ia berusaha untuk tetap kuat. Tetapi, air mata ini masih saja mengalir, matanya seperti buah pepaya mentah yang masih di atas pohon, terlalu mudah mengeluarkan getahnya.

"Apa aku sudah ternoda? Aku tidak mungkin hamil kan?" Anggun teringat lagi tentang lembaran foto itu ia mulai takut dengan kemungkinan yang akan terjadi.

"Orang kaya itu ... aku tidak mungkin bisa menang melawannya."

Gadis polos ini masih saja ketakutan mengira ngira apa yang sudah dilakukan pria asing itu padanya.

"Tidak mungkin aku pulang ke kampung, paman pasti malu kalau tau aku hamil nanti ... ibu Anggun harus ke mana? Aku juga ngak mungkin di sini, apa kata tetangga nanti?"

Ternyata ia tidak setegar itu. Anggun menangis dan membenamkan wajahnya di balik telapak tangannya. Ia menoleh ketika pintu rumahnya di buka dari luar.

"Anggun!" Tanpa dipersilahkan Hani duduk di samping Anggun. "Selama ini kamu ke mana aja? Kenapa nangis?" Ia mengusap air mata Anggun dengan tisu yang diambilnya dari tas miliknya.

"Pergi sana pergi! Jangan dekati aku!" Anggun menepis tangan Hani. Ia merasa tidak pantas lagi berteman dengan orang sebaik Hani.

Hani masih bergeming di tempatnya. Ia tidak mau menjauhi Anggun. Ia menarik tangan Anggun saat sahabatnya hampir beranjak pergi.

"Pergi lah aku membawa pengaruh buruk untukmu." Angun lemah dipelukan Hani yang terasa nyaman.

"Kamu ini gila atau gimana? Kamu mau mengusirku dengan gagang sapu juga aku tidak akan pergi," ia berusaha menenangkan Anggun. "Asal kamu tau ya waktu kamu menghilang dulu Ariel memarahiku. Dia pikir aku yang membawamu kabur dan sekarang kamu juga marah samaku, mau mengusirku begitu?"

"Jangan pernah sebut namnya lagi Hani!" Anggun menarik diri matanya memerah melihat saat mendengar nama Ariel.

Tatapan ini membuat Hani takut sekaligus heran"ada apa dengan pasangan romantis ini?"

"Kalian ada masalah apa?" tanya Hani kepo

" Dia pergi hani, Hani aku aku sudah ternoda," lirih Anggun lagi. Hatinya semakin sakit mengatakan hal yang memalukan ini. Aib besar yang akan ditanggung untuk seumur hidup.

Hani terperangah dan tidak percaya. Anggun gadis polos tidak mungkin melakukan hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan sebelum menikah. Tapi Ariel! Brengsek sekali laki-laki itu. Ariel pasti merayu Anggun.

"Brengs*k kurang dihajar anak itu ya! Pantas saja selama ini dia begitu posesif menunjukan cintanya untukmu, ternyata ada maunya?" Hani berdiri dan mondar mandir di hadapan Anggun.

"Kta beri dia pelajaran Anggun,selama ini aku memang takut sama dia ,tapi sekarang aku ada dibarisan terdepan untuk melawannya!" Ia sudah tersulut emosi.

"Tap- tapi Hani bu---

"Apa? dia sudah berani melakukan itu padamu, tapi dia tidak mau tanggung jawab dan pergi begitu?" Ingin rasanya ia mencekik leher Ariel.

"Bukan Hani... bukan dia," lirih Anggun. Hani sudah berdiri tenang di depannya. Tapi wajahnya terlihat bingung.

"Apa mak-maksudmu?"

"Pergi lah Hani jangan dekati aku jangan berteman denganku! Dia saja membenciku Hani, dia saja meninggalkanku pegilah Hani pergilah semua sudah berakhir." Anggun memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

Kenapa Ariel harus pergi disaat ia begitu mencintainya? Kenapa hubungan ini berakhir disaat rencana menikah sudah di depan mata? Kenapa takdir begitu kejam memisahkan mereka?

Kenapa Ariel yang begitu mencintainya kini memilih pergi? Anggun menangis lagi. Ia lemah karena Ariel.

"Anggun."Hani duduk dan memeluk Anggun. "Tenangaku disini, aku ada untukmu,aku tidak akan pernah pergi anggun," suara lembut Hani membuat Anggun lebih tenang. Lalu Anggun bercerita tentang kejadian yang menimpanya.

"Belum tentu pria itu melakukannya," celetuk Hani saat Anggun sudah selesai bicara.

"Maksudmu?"

"Mungkin saja mereka sengaja melakukan itu supaya Ariel benci sama kamu."

"Mereka sudah berhasil, Hani."

"Justru itu Anggun, belum tentu pria itu melakukannya kan?"

"Kamu tidak melihat fotonya Hani,aku yang melihatnya"

"Anggun." Hani memegang tangan Anggun dan terus menatapnya "Foto itu bukan bukti yang akurat, sekarang jawab pertanyaanku apa terasa sakit?"

"Kau sudah tau jawabannya,kenapa malah bertanya?"

"jadi benar yang dikatakan orang orang itu,sesakit itu kah?"

jiwa penasaran Hani muncul seketika.

"Apa sesakit itu?"Hani bertanya dengan nada yang selembut mungkin.

"Iya jelas,kalau tidak aku tidak mungkin menangis seperti ini kan? "Anggun menaikan suaranya.

"jadi benar benar sakit ya"

"Anggun,dimana sakitnya?"

"Kamu ini kenapa sih?sakitnya tuh di sini!" seru anggun sambil menggerakkan tangannya.

"Apa di situ?"

"Iya Hani sakitnya tuh disini,di dalam hatiku"

Gubrak...

Hani langsung menepuk keningnya,ternyata temannya ini memang benar benar berasal dari kampung yang terpencil, bagaimana bisa di jaman seperti ini masih ada gadis sepolos ini?Apa gadis? ya Hani berharap temannya ini masih bisa di sebut gadis.

"Hani kenapa?kamu pikir sakitnya dimana?"

giliran Anggun yang penasaran.

"bagaimana cara menjelaskannya ya?aku saja tidak tau sakit nya dimana"

"ehm sudah lah jangan di bahas lagi,tenang lah,aku tidak akan pergi,lihat ini aku bawa makanan untukmu"

"Terima kasih Hani"

"Sudah lah ayok makan,buka mulut mu" kata Hani yang sudah siap dengan makanan yang ada ditangannya. Lupakan sejenak soal Ariel. Kalau perut kenyang akan lebih gampang berpikir jernih.

Dilain tempat.........

Claudya datang ke rumah Ariel berharap bisa bertemu dengannya dan menagih janji mamah Ariel yang akan menjadikan dia menantu di rumah mewah ini.Dia duduk dengan bangga di ruang tamu yang sudah tersusun rapi seperti semula.

"Kau ada di sini?"mama Ariel turun dari lantai dua dan berjalan mendekati Claudya .

"ah iya Tante..."Claudya langsung berdiri setelah Widia mendekatinya.

"Duduk lah..!"

Tap......

Widia melemparkan map berwarna coklat di atas meja.Claudya yang sudah duduk di hadapannya ini melihatnya dengan heran.

"Kenapa kau datang kesini?"

"Aku aku sudah melakukan nya,aku sudah membuat Ariel membenci Anggun dan..."

"kenapa?lanjutkan lah bicaramu"

"Aku datang ingin bertemu Ariel"

"Dia sudah pergi,dan tidak akan pernah kembali lagi"

"kenapa?lalu bagai mana dengan janji yang Tante berikan padaku?"

"Memangnya aku menjanjikan apa?ambil itu dan kau lihat apa yang ada di dalamnya."

Dengan penasaran Claudya mengambil map itu dan membacanya, tidak ada satu kata pun yang tertinggal,tangan nya menjadi bergetar

"Ini ini ti-tidak mungkin, bagai mana bisa?"

Suara Claudya bergetar setelah membaca isi dari map ini. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja di bacanya.

Terpopuler

Comments

Sonia Putri

Sonia Putri

sebenarnya jalan ceritanya bagus,tapi karna tanda baca gak ada jadi bingung bacanya

2023-02-06

0

Vania Vatoni

Vania Vatoni

aku lagi nangis malah jd ketawa sakit y tuh di sini ..??

2022-08-23

0

✨viloki✨

✨viloki✨

Anggun too naive

2022-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Cemburu
3 Posesifnya Ariel
4 Dilema
5 Perhatian
6 Salah paham
7 Salah paham (2)
8 Marahnya Ariel
9 Kecewa
10 Penjelasan
11 Rencana lamaran
12 Kepergian Anggun.
13 Ibu....
14 Kepergian Ibu
15 Darah
16 Apa yang terjadi?
17 Siapa pria asing itu
18 Berakhirnya cinta pertama Anggun
19 Menggilanya mantan playboy yang patah hati
20 Sakitnya tuh disini
21 Untuk yang terakhir
22 Ikhlas melupakanmu
23 Kehidupan baru
24 Rencana balas dendam Ariel
25 Manda jangan pergi lagi
26 TERIMA KASIH
27 Setelah 5 Tahun
28 Boleh Aku menukarnya dengan calon pengantin mu?
29 Mantan mu sudah datang....
30 Tatapan mata setelah 5 Tahun.
31 Pertemuan yang mengejutkan.
32 Menahan perasaaan.
33 Keluarga
34 Kau sudah mengingat namaku?
35 Ketika mantan saling " Kepo "
36 Makan Malam
37 Tidak akan melepaskan mu.
38 Dia istri ku
39 Aku mencintai mu
40 Cincin
41 Ariel sadarlah
42 Mulai curiga
43 Mencoba berdamai
44 Cari pria itu
45 Tidak mau kehilangan
46 Cemburu yang tidak tepat
47 Rencana melakukan tes
48 Bertemu pria asing
49 Masuk kandang Singa.
50 Fakta yang sebenarnya
51 kejutan pertunangan
52 Pertunangan yang tertunda
53 Aku harus apa?
54 Biarkan aku egois
55 Apa ini karma?
56 Ziarah
57 Aku datang
58 Mantan tercinta
59 Anggun Manda
60 Ziarah 2
61 Tragedi Berdarah
62 Panggil aku Tante.
63 Pengakuan Nyonya Widia
64 Pertengkaran
65 Masuk perangkap Ariel
66 POV ARIEL
67 Menikah?
68 New Normal ( Sah)
69 Kita hanya menikah
70 Bongkahan kristal
71 Trauma di malam pertama
72 Buku Nikah
73 Hamil
74 Amarah Anggun
75 Aku pengkhianat
76 Pengakuan Ariel
77 Pergilah ( Fery )
78 Noda Darah
79 Benih unggul
80 Pasangan sah
81 Berita
82 Scandal Ariel
83 Sepucuk surat
84 Minggat berjamaah
85 Bertemu Alisa
86 Klarifikasi
87 Festival kembang api
88 Festival kembang api 2
89 Hai para Mantan
90 Bonchap 1 ( Janin)
91 Bonchap 2 (Seperti belut licin tak tersentuh)
92 Bonchap (Resepsi)
93 Persiapan 7 bulanan
94 7 Bulanan si Baby Boy
95 Nasi goreng ambyar(lagi)
96 Melahirkan
97 Aarick Erlangga( TAMAT)
98 Season dua (CINTA SUCI FERY)
99 CSF (Permainan)
100 CSF Kapan gak klepek-klepek
101 Ijinkan aku menggenggam hatimu
102 No Tipu-Tipu
103 Menikah???
104 Penolakan Suci
105 Presentasi
106 Pemberi Harapan Palsu
107 Bertepuk sebelah tangan
108 Cinta Suci Fery #Trauma psikologis#
109 CINTA SUCI FERY#Rahasia Fery
110 Janji Suci untuk Fery
111 Sekretaris dadakan
112 CSF#Hari pertama jadi sekretaris#
113 Visual Ariel dan Anggun
114 I LOVE YOU
115 Senjata Makan Tuan
116 Kamar Hotel
117 Pelarian semata
118 Sayang, kamu ada di mana?
119 Bidadari si Tengil
120 Siapa yang kamu temui?
121 Ada apa denganmu?
122 Sahabat lama
123 Jangan sentuh wanitaku
124 Jangan menggodaku
125 PENGUMUMAN
126 Kangen Ariel dan Anggun
127 Apa Kabar Claudya?
128 Terima Kasih Untuk Pembaca Setia
129 SEASON 2 Dimulai
130 Rahasia Ariel dan Yusri
131 Gara-gara Marisa
132 Maaf Double, ada kesalahan di sini Gak bisa dihapus lagi
133 Jangan Bahas Mantan
134 Pengumuman Novel Baru
135 Lewat
136 Buku Baru
137 Pengumuman
138 Menjadi Istri Simpanan
139 Berbagi Cinta Dengan Maduku
140 Mantan Tapi Menikah (Violla)
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Prolog
2
Cemburu
3
Posesifnya Ariel
4
Dilema
5
Perhatian
6
Salah paham
7
Salah paham (2)
8
Marahnya Ariel
9
Kecewa
10
Penjelasan
11
Rencana lamaran
12
Kepergian Anggun.
13
Ibu....
14
Kepergian Ibu
15
Darah
16
Apa yang terjadi?
17
Siapa pria asing itu
18
Berakhirnya cinta pertama Anggun
19
Menggilanya mantan playboy yang patah hati
20
Sakitnya tuh disini
21
Untuk yang terakhir
22
Ikhlas melupakanmu
23
Kehidupan baru
24
Rencana balas dendam Ariel
25
Manda jangan pergi lagi
26
TERIMA KASIH
27
Setelah 5 Tahun
28
Boleh Aku menukarnya dengan calon pengantin mu?
29
Mantan mu sudah datang....
30
Tatapan mata setelah 5 Tahun.
31
Pertemuan yang mengejutkan.
32
Menahan perasaaan.
33
Keluarga
34
Kau sudah mengingat namaku?
35
Ketika mantan saling " Kepo "
36
Makan Malam
37
Tidak akan melepaskan mu.
38
Dia istri ku
39
Aku mencintai mu
40
Cincin
41
Ariel sadarlah
42
Mulai curiga
43
Mencoba berdamai
44
Cari pria itu
45
Tidak mau kehilangan
46
Cemburu yang tidak tepat
47
Rencana melakukan tes
48
Bertemu pria asing
49
Masuk kandang Singa.
50
Fakta yang sebenarnya
51
kejutan pertunangan
52
Pertunangan yang tertunda
53
Aku harus apa?
54
Biarkan aku egois
55
Apa ini karma?
56
Ziarah
57
Aku datang
58
Mantan tercinta
59
Anggun Manda
60
Ziarah 2
61
Tragedi Berdarah
62
Panggil aku Tante.
63
Pengakuan Nyonya Widia
64
Pertengkaran
65
Masuk perangkap Ariel
66
POV ARIEL
67
Menikah?
68
New Normal ( Sah)
69
Kita hanya menikah
70
Bongkahan kristal
71
Trauma di malam pertama
72
Buku Nikah
73
Hamil
74
Amarah Anggun
75
Aku pengkhianat
76
Pengakuan Ariel
77
Pergilah ( Fery )
78
Noda Darah
79
Benih unggul
80
Pasangan sah
81
Berita
82
Scandal Ariel
83
Sepucuk surat
84
Minggat berjamaah
85
Bertemu Alisa
86
Klarifikasi
87
Festival kembang api
88
Festival kembang api 2
89
Hai para Mantan
90
Bonchap 1 ( Janin)
91
Bonchap 2 (Seperti belut licin tak tersentuh)
92
Bonchap (Resepsi)
93
Persiapan 7 bulanan
94
7 Bulanan si Baby Boy
95
Nasi goreng ambyar(lagi)
96
Melahirkan
97
Aarick Erlangga( TAMAT)
98
Season dua (CINTA SUCI FERY)
99
CSF (Permainan)
100
CSF Kapan gak klepek-klepek
101
Ijinkan aku menggenggam hatimu
102
No Tipu-Tipu
103
Menikah???
104
Penolakan Suci
105
Presentasi
106
Pemberi Harapan Palsu
107
Bertepuk sebelah tangan
108
Cinta Suci Fery #Trauma psikologis#
109
CINTA SUCI FERY#Rahasia Fery
110
Janji Suci untuk Fery
111
Sekretaris dadakan
112
CSF#Hari pertama jadi sekretaris#
113
Visual Ariel dan Anggun
114
I LOVE YOU
115
Senjata Makan Tuan
116
Kamar Hotel
117
Pelarian semata
118
Sayang, kamu ada di mana?
119
Bidadari si Tengil
120
Siapa yang kamu temui?
121
Ada apa denganmu?
122
Sahabat lama
123
Jangan sentuh wanitaku
124
Jangan menggodaku
125
PENGUMUMAN
126
Kangen Ariel dan Anggun
127
Apa Kabar Claudya?
128
Terima Kasih Untuk Pembaca Setia
129
SEASON 2 Dimulai
130
Rahasia Ariel dan Yusri
131
Gara-gara Marisa
132
Maaf Double, ada kesalahan di sini Gak bisa dihapus lagi
133
Jangan Bahas Mantan
134
Pengumuman Novel Baru
135
Lewat
136
Buku Baru
137
Pengumuman
138
Menjadi Istri Simpanan
139
Berbagi Cinta Dengan Maduku
140
Mantan Tapi Menikah (Violla)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!