"kapan kamu melihatnya?"
Ariel langsung menunjukan foto yang ada didalam Handphonenya membuat Anggun tidak habis fikir, kenapa ada orang yang mengambil dan mengirimkan fotonya untuk Ariel?
"Kamu marah karena Foto Ini?"
"Menurut mu!"
"Ya!! kamu lebih percaya foto Ini di banding aku, dia cuma memasang sabuk pengaman tadi, pasti kamu tidak percayakan??"
Ariel diam dan terus memperhatikan wajah Anggun.
"Jawab Riel kenapa diam?"
"Benar cuma itu?"
"Oh! kamu udah gak percaya sama aku ya?"
"Terus kenapa bisa pulang sama dia?"
"Motor ku masuk bengkel jadi...
"Kenapa tidak bilang? aku bisa jemput kamu tadi!"
"Hp aku tertinggal di kamar."
"Ck pantas saja panggilanku tidak ada yang dijawab!"
"Maaf, udah percayakan?"
"Iya tapi tetap jauhi dia!"
"Hmm besok kamu minta maaf ya sama pak Fery!"
"Jangan sebut namaya! aku gak suka!"
Melihat wajah Ariel yang cemberut membuat Anggun gemas, dia langsung mengangkat tangannya dan mencubit kedua pipi Ariel dan mengayunkan wajah Ariel.
"Kenapa posesif sekali sih Ariel aku ini? tenang aku tidak akan pindah ke lain hati."
Mendengar itu Ariel sedikit lebih tenang, kemudian dia merentangkan tangannya, memeluk Anggun dan membeli rambutnya.
"Anggun!"
"Hm..."
"Anggun!"
"Apa?"
"Terus seperti ini, jangan pernah pergi!"
"Tidak akan!, aku tidak mungkin pergi, mungkin kamu yang pergi?"
"Sttt jangan bilang gitu!, aku tidak mungkin pergi! aku tidak bisa jauh dari mu, jangan buat aku takut anggun!"
Anggun melepas pelukannya dan menatap mata Ariel, mata bertemu mata.
"Aku juga tidak mau jauh dari mu Riel, percayalah!"
Ariel tersenyum dan langsung mendekatkan kepalanya bermaksud ingin mencium Anggun, tapi Anggun mengerti maksudnya dengan cepat dia mendorong tubuh Ariel dan langsung masuk ke dalam rumah.
"Mintak maaf dulu sama pak Fery baru boleh cium!" Teriak Anggun dari dalam rumah.
"Buka pintunya sayang, sudah berani jail kamu ya!" menggedor pintu
"Sudah pulang sana! sudah mau malam loh!"
"Iyaa aku pulang! kamu istirahat ya!" Teriak Ariel sambil berjalan menjauhi rumah Anggun.
*****
Sementara itu, setelah mendapat bogem mentah dari pacar orang yang posesif itu, Fery langsung melajukan mobilnya ke studio Foto milik temanya.
Kedatangannya mengejutkan orang yang ada di dalam, dia masuk ke ruangan yang
"Sial tu bocah" langsung duduk disofa yang ada disudut ruangan.
"Datang bawak buah kek, atau apalah yang bisa dimakan! bukan malah bawak cacian man!"
Jawab Yogi yang tidak mengalihkan pandangannya dari Camera yang ada tangannya.
"Auwww" suara Fery yang kesakitan.
Yogi langsung mendongak dan melihat temannya, dia berpindah kesofa yang sama dan duduk disamping Fery, lama dia menatap wajah Fery.
"Udah bosan punya wajah tampan huh, dari mana kau dapat tanda merah gini?"
"Dari bocah tengil Itu!" Fery pun menceritakan kejadian yang baru menimpanya.
"Hahahhaah makanya cari pacar jangan ganggu cewek orang! udah tau tuh bocah posesif, masih kau ganggu juga ceweknya!"
"Kau lebih paham gimana perasaanku ke Anggun kan? aku selalu ingat Manda tiap kali liat Anggun! udah aku coba jauhin Anggun tapi gak bisa ! perasaan aku makin dalam ke dia, Manda ada di dirinya !" ucap Fery seperti memendam kerinduan.
puk puk puk pukul Yogi memukul pelan pundak Fery
"Aku tau gimana perasaanmu, karena aku juga merasakan kehilangan, tapi kejadian itu sudah terlalu lama, ikhlaskan saja."
"Aku janji akan membawa Anggun untul menemui Mama , apapun caranya!"
"Jangan cari masalah, kalau tidak mau berhubungan sama si Ariel itu, dia itu gak pernah suka samamu!"
"Aku gak perduli, niatku sudah bulat, tidak bisa diganggu gugat, apapun caranya aku harus bisa bawa Anggun pulang kerumah."
" Terserah lah! yang penting sudah aku peringatkan."
"Aku sayang sama dia, apa itu salah?"
"Kasih pengertian pelan pelan, dekati pelan pelan jangan kegabah. Itu anak masih punya orang tua!"
"Iya thanks sarannya." Kata Fery sambil memegang rahangnya yang msih memerah.
keesokan paginya
Perasaan Anggun hari ini benar benar cemas melihat wajah bos nya yang masih terlihat sedikit memar itu, yang menjadi bahan ghibah semua karyawan yang ada.
"Kenapa ya sama pak Fery?"
"Iya biasa cool abis, tapi tuh liat mukanya kok memar gitu?"
"Kayak baru di tonjok?"
"Hilang ganteng nya!"
Iya begitulah lah manusia jelek salah ganteng juga salah, selalu salah apa mau kalian sih ini? kepo banget.
"Tu tuh liat! kemarin pak Fery baik baik aja kan?" Hani heboh menunjuk pak Fery yang duduk di dalam ruangannya yang dilapisi kaca putih.
"Memangnya kenapa?"Kata Anggun pura pura tidak tau.
"Wajah ganteng nya ternoda sayang, masak kamu gak liat sih? jangan jangan rebutan cewek lagi?"
Uhuk uhuk uhuk
Anggun tersedak makanannya, dan dia langsung meraih botol air mineral yang ada didekatnya.
"Santai donk gun! kaget gitu? atau jangan jangan dipukul sama Ariel yang posesif itu ya? karena kamu diantar pulang sama Pak Fery ? "
Anggun langsung membungkam mulut Hani dengan tangannya
"Jangan kenceng kenceng ngomongnya, nanti ada yang denger!"
"Jadi bener, ampun dah liat si Ariel, ganteng sih iya tapi posesif banget sih? kasian bos tampanku ck!"
"Cuma salah paham!"
"Salah paham? tapi anak orang babak belur gitu!"
"Tau si Ariel suka lepas kendali, sering emosi dia!"
"Udah gitu kamu masih aja betah sama dia?"
"Iya gimana, udah cinta!"
"Cinta cinta, makan itu cinta!"
"Hahhhah kamu kok jadi emosi sih? makanya cari pacar!"
"Tau ah gelap!"
Ariel sering menjemput Anggun kalau pulang kerja, dari situlah Hani mengenal Ariel yang posesif itu, bahkan Ariel pernah hampir bertengkar dengan pelanggan laki laki karena mendapati Anggun ngobrol dengannya.
Bagaimana bisa Anggun tahan dengan sifat Ariel ini? bahkan Anggun juga dilarang senyum dengan orang lain, dasar Ariel parah.
Kalau saja Hani punya keberanian lebih,
sudah dia maki maki ituh si Ariel karena membuat bos tampannya kesakitan.
Setelah jam pulang kerja, Anggun langsung menemui Fery di ruangannya untuk meminta maaf atas sikap Ariel kemarin yang sudah diluar batas, bahkan sampai sekarang pria itu belum meminta maaf.
Fery yang berjiwa besar tidak mempermasalahkan kejadian itu. Dia memaklumi sikap bocah tengil yang memang keras kepala .
Ingin sekali dia meminta Anggun untuk mengakhiri hubungannya dengan Ariel, tapi dia sadar dia tidak punya hak untuk Itu, suatu hari nanti Fery pasti punya hak atas Anggun. Dia akan mencoba sedikit bersabar.
Saat Anggun keluar dari ruang kerja Fery, tiba tiba dia menghentikan langkahnya tepat didepan pintu. Karena Anggun sedikit terkejut dengan kehadiran Ariel yang sudah menatapnya dan menunggunya.
Bersambung......
jangan lupa jejak ya🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
@sulha faqih aysha💞
oh mantan tinggal kenangan
2022-03-02
0
Margareta rita
kasihan pak feri
2022-02-09
0
Nunung Nuryani
tingkat tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan. sedih, nyesek, marah, tapi harus bagaimana lagi... takdir yang sudah menentukan... jadi biarlah jadi mantan tercinta...
2022-01-28
0