"Sudahlah tamat riwayatku," batin Hani ia, langsung mendekati Anggun.
"Katakan sekali lagi, aku yang apa tadi...
Sombong, keras kepala? posesif katamu? apa apa lagi ayo katakan?" ucapnya sembari melangkah mendekati Hani.
"Ariel ini, memang menakutkan ," batin Hani, nyalinya hilang begitu saja.
"Kenapa kau diam?" tanya Ariel lagi.
Hani hanya menggelengkan kepala dan mengunci rapat mulutnya.
"Sudah Riel ...Hani cuma bercanda tadi!"
Anggun mencoba menengahi.
"Namanya Hani tapi mulutnya tidak ada manis manisnya!" ketus Ariel.
"Anggun aku pulang dulu ya!" Hani pergi keluar dari rumah Anggun.
"Temanmu itu tidak baik!" kesal Ariel.
"Sudah jangan dipikirkan dia cuma bercanda, kamu kenapa kesini?" tanya Anggun ia mengalihkan pembicaraan.
"Jadi aku tidak boleh datang kesini?"
"Bukan begitu, kau terlihat lebih rapi dan tampan."
"Benarkah? tapi aku memang tampan," ucapnya sedikit menggoda Anggun.
"Aku akan melupakan temanmu itu, bersiaplah aku akan mengajakmu bertemu keluargaku!" serunya lagi.
"Sekarang Riel?"
"Setengah jam lagi aku kembali, dan kamu sudah boleh membuka kotak yang aku beri kemarin, pakai semua yang ada di dalamnya!"
"Kamu mau kemana?"
"Aku harus memastikan sesuatu!"
"Baiklah jangan lama lama, sini peluk aku dulu!" ucap Anggun sambil sembari merentangkan tangan.
"Tumben sekali? Ayo sini." ucap Ariel membawa Anggun ke dalam pelukannya.
"Sampai jumpa lagi ya!" kata Ariel setelah mencium kening Anggun. Ariel merogoh saku celananya dan mengambil kunci mobilnya. Ia berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman rumah Anggun.
"Ariel aku mencintaimu, cepat kembali ya..!" teriakan Anggun menghentikan sejenak langkah Ariel.
"Aku lebih mencintaimu. Aku datang setengah jam lagi ya...." teriak Ariel sebelum masuk kedalam mobil.
Akhirnya Ariel benar benar menghilang dari pandangan Anggun, kemudian ia masuk ke dalam kamar dan membuka lemari dan mengambil kotak berwarna pink pemberian Ariel.
Anggun membawa kotak itu ke ranjang ia duduk dan mulai melihat satu persatu isi di dalamnya, matanya berkaca kaca melihat sebuah gaun putih tercantik yang pernah ia lihat, belum lagi terselip perhiasan di dalamnya. Anggun meraih kertas kecil bertuliskan tangan Ariel.
"Kamu pasti semakin cantik,pakai lah karena ini malam special"
Saat Anggun Ingin memakai gaun Itu dering Hp menghentikannya, lalu Anggun meletakan gaun Itu begitu saja di atas kasurnya, wajah Anggun semakin bersemangat ketika melihat nama yang tertera di layarnya.
Namun saat dia mengangkatnya wajahnya menjadi cemas dan sedih.Tanpa pikir panjang Anggun langsung pergi tanpa membawa satupun pakaiannya.
Dengan menggunakan Taksi Anggun pergi menuju terminal Bis, berharap mendapatkan tiket secepatnya menuju kampung halaman.
Sesampainya di Terminal, tanpa membuang waktu ia terus mencari Bis yang mengarah ke tempat tujuannya.
Perjalananya akan memakan waktu yang cukup lama, selama tiga hari. Anggun sudah duduk di dalam bis, tepat di belakang supir. Belum banyak penumpang yang naik, sehingga Anggun tidak perlu berdesakan dengan penumpang yang lain.
Anggun duduk dengan gelisah, ia menangis dalam diam mengingat ibunya. Tepat jam 8 malam, perlahan Bis itu meninggalkan Terminal.
Setengah jam kemudian ia sadar kalau pergi tanpa menghubungi Ariel sebelumnya, tentu saja Ariel pasti cemas karena kepergiannya yang mendadak. Mengingat Itu Anggun menjadi semkin panik, apa lagi ia tidak bisa menemukan Hpnya di manapun. Mungkin saja Hpnya sudah terjatuh.
"Ariel maafkan aku, maafkan aku!"
Anggun kembali menangis dalam diam entah kenapa ia merasa begitu merindukan Ariel.
****
Sementara setelah memastikan kejutan yang akan Ariel tunjukan untuk Anggun berjalan sesuai keinginannya, Ariel meminta keluarga dan juga kedua sahabatnya datang ke hotel mewah miliknya.
Malam ini Ariel akan memperkenalkan Anggun kepada keluarganya, Ariel berencana untuk melamar Anggun. Dengan semangat dan rasa bahagia yang menyelimutinya. Ariel
kembali menjemput Anggun, ia membawa seikat bunga mawar merah kesukaan Anggun.
Sampai di rumah Anggun, Ariel tidak bisa menemukannya, bahkan rumah Anggun tertutup rapat. Ariel mencoba untuk terus menghubungi Anggun, tapi tidak ada satu pun panggilan yang di kawab Anggun.
Ariel membuka rumah Anggun dengan kunci duplikat yang ia punya, Ariel langsung masuk ke dalam kamar dan ia letakan bunga mawar yang sedari tadi ia pegang di atas meja.
Matanya terkunci melihat gaun dan perhiasan
terletak begitu saja di atas kasur Anggun. Perlahan ia mengambilnya.
"Anggun, sayang!" teriaknya berharap menemukan Anggun.
hening.....
"Sayang, ayolah...ini tidak lucu!" teriaknya lagi.
Namun tidak ada juga jawaban dari Anggun.
"Sayang, kamu mau kasih kejutan apa sih?" Teriaknya lagi.
"Ok...kamu berhasil buat aku terkejut loh. Anggun keluar sayang!" ia terus berteriak.
Ariel melangkah ke dapur, namun tidak juga menemukan Anggun, ia membawa gaun itu keluar rumah, semua pintu rumah tetangga yang sudah tertutup di ketuknya bergantian.
Namun diantara mereka tidak ada yang melihat kepergian Anggun.
Dengan wajah yang gusar dan penampilannya juga sudah berantakan, Ariel masuk ke dalam mobil ia menghempaskan dengan kasar gaun dan perhiasan Anggun di sampingnya.
Ariel selalu menambah kecepatan mobilnya, bola matanya juga selalu memperhatikan keadaan sekitar, berharap secepatnya bisa menemukan Anggun. Namun sayang tidak ada tanda tanda kehadiran Anggun di sana.
Mobil Ariel berhenti di tempat yang tidak asing untuknya, dimana Restoran ini pernah menjadi tempat Anggun bekwrja. Ariel terus berharap bertemu dengan Anggun, tiba tiba Ariel menjadi emosi melihat Fery berdiri di dekat mobilnya. Dengan langkah cepat ia turun dari mobil dan menghampiri Fery.
Ariel menarik kera baju fery dan memukul wajahnya tanpa permisi.
Bug....
"Katakan dimana Anggun?" Teriak Ariel.
"Aku tidak tau!" ucap Fery ia melepas dengan kasar tangan Ariel yang masih memegang bajunya
"Kau tidak tau? kau yang mengambil Anggun kan?" ucap Ariel lagi.
Bug
Fery jatuh ke tanah sementara Ariel terus memukulnya. Fery yang tidak terima sekuat tenaga ia mendorong Ariel dan juga memukul wajah Ariel.
"Sudah aku bilang, aku tidak tau, selama ini aku diam, kalau aku bertemu dengan Anggun lebih dulu, aku benar benar akan merebutnya darimu Ingat Itu...! ucap Fery dengan nada yang mengancam, kemudian ia pergi meninggalkan Ariel yang masih terduduk di tanah.
"kamu kemana Anggun? kenapa pergi? tidak mungkin kamu menolak menikah dengan aku kan?" batin Ariel.
Ariel kembali mencoba menghubungi Hp Anggun, namun Hp Anggun masih juga tidak bisa dihubungi, dengan emosi ia berdiri dan membanting Hpnya sampai pecah dan tak berbentuk.
Ariel langsung berjalan cepat menuju mobil dan meneruskan untuk mencari Anggun, ia terus berharap segera menemukan calon istrinya itu.
"Sudah ku bilang, jangan pernah buat aku takut Anggun, apa yang kau lakukan sekarang?" Batin Ariel sambil melajukan mobilnya.
Happy Reading ....
jangan lupa tinggalkan jejak ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
@sulha faqih aysha💞
anggun terkejut yang melihat isi pesan dari mama Widia yang mengancam keluarga anggun di kampung
2022-03-03
0
Margareta rita
mungkin mama anggun sakit keras
2022-02-09
0
Anastasia Anastasia
makanya jgn arogant wanita manapun tak sudi d kasari d d kekang
2021-12-14
0