CSJC : Chapter 17

🌹 KOMEN, VOTE, LIKE🌹

"Rasain nih, lampir marah gara-gara kantilnya ditelan sama, Lo!" Airin meneteskan alkohol ke luka Jasmine dan sedikit menekannya sampai sahabatnya itu meringis kesakitan.

"Sakit!" rintih Jasmine usil, kakinya menjejak lantai seperti anak kecil yang kehilangan mainannya.

"Sukurin, makannya kalau masih punya otak itu buat berpikir yang benar, jangan asal! Lo tadi mau bunuh diri kan? Ngaku!" Airin mendesak Jasmine, menyuruhnya untuk bicara dengan jujur.

"Enggak, kok. Ngapain juga gue bunuh diri, bunuh semut aja dosa." Jasmine tidak mau mengakui perbuatannya.

"Gini-gini gue juga pinter, Mel. Nggak mudah dibohongi." Airin menetap kesal Jasmine.

"Siapa yang bilang mudah brondong." Jamine mulai keluar jalur.

"Brondong jagung manis." Airin ikut terpancing.

"Manis sama seperti Jasmine yang cantik jelita seperti bunga surga." Jasmine tersenyum cantik dan mengedipkan mata kanannya.

"Mata, Lo kenapa? Kena debu surga, iya?" Airin berbicara sembrono.

"Aamiin." Jasmine mengamini.

"Kenapa sikap, Lo dari dulu nggak berubah sih, Mel? Gue rasa kehidupan masa lalu, Lo lebih rumit dari yang gue bayangkan." Kata-kata Airin terdengar penuh makna tersirat.

"Keturunan penyihir kali." Jasmine menjawab dengan asal.

Dengan telaten, Airin mengobati luka di pergelangan tangan Jasmine dengan hati-hati. Hati-hati tapi menyakitkan untuk Jasmine karena sedari tadi, Airin sering menekan lukanya.

"Sudah selesai," ucap Airin sambil tersenyum bangga.

"Terima kasih." Jasmine berdiri dan meninggalkan Airin di dalam kamar.

"Mau ke mana?" teriak Airin menanyakan kepergian Jasmine.

"Aku lapar, dan mau makan." Jasmine menjawab juga dengan berteriak.

***

Satu minggu telah berlalu, tibalah saatnya duo somplak untuk terbang ke negara tetangga. Selama satu minggu terakhir, Gibran merasakan kalau salah satu cabang perusahaan mengalami penurunan nilai saham dan juga keuangan turun dengan drastis. Gibran sudah menyelidiki semuanya namun, dia belum menemukan apa penyebabnya.

Besok pagi Gibran dan Bayu bersiap-siap untuk ke bandara, mereka akan pergi menggunakan pesawat pribadi milik Gibran. Yang hampir setiap minggu digunakan, karena Gibran banyak relasi dan harus berpergian ke luar negeri.

Tidak seperti biasanya, satu hari sebelum hari H, sikap Ranti tiba-tiba sangat berubah tidak seperti biasanya. Dia terlihat sangat cemas berlebihan dan meminta Gibran untuk menunda keberangkatannya ke luar negeri. Namun, Gibran tidak mau menundanya.

"Sayang, bisakah kamu menunda keberangkatan kamu ke luar negeri?" pinta Ranti dengan penuh permohonan.

"Tidak bisa, Bunda. Bunda kan bisa buatin Gibran adik kalau Gibran pergi dari rumah selama beberapa hari." Gibran menolak permintaan Ranti dengan halus.

"Sontoloyo! Anak tengil, kalau bicara jangan sembarangan." Ranti menjitak dahi Gibran dengan geram karena godaan putranya sungguh keterlaluan.

"Bunda, Sayang. Jangan membuat ketampanan paripurna seorang Gibran yang tiada tandingan ternodai karena jari nakalmu." Gila, Gibran sangat narsis.

"Kenapa dulu aku punya anak seperti kamu, Gibran? Bunda menyesal." Ranti pura-pura bersedih membuat Gibran sangat lapar melihatnya.

"Ayah, kenapa dulu Ayah memberi Bunda kecebong sampai bunda punya anak aku?" Kata-kata Gibran terlihat meminta pembelaan dari sang ayah.

"Karena setiap hari bundamu main basket sama, ayah." Satya menjawab dengan senyuman lebar menggoda istrinya.

"Di mana mainnya?" tanya Gibran, karena dia tahu di rumahnya tidak ada lapangan bola basket.

"Di ranjang." Satya menjawab tanpa rasa malu sedikit saja. Membuat Ranti malu dan memukul dada datar suaminya itu dengan kesal dan penuh tenaga.

"Memang bisa, Yah?" tanya Gibran menanyakan hal bodoh.

"Tentu saja, bisa. Setiap hari kita main basket (basah dan lengket)." Mulut Gibran menganga saat mendengar kata-kata vulgar ayahnya.

"Ayah!" teriak Ranti memekakkan gendang telinga Satya.

"Gibran masih suci, masih polos, jangan diajak bicara seperti itu, Yah."

"Yah ... yah ... yah ... bombayah." Ranti bernyanyi menirukan lagu anak muda korea.

"Bawang, Bun," sahut Gibran cepat.

"Hiks-hiks ... Gibran Sayang, kamu jangan pergi, ya!"

"Gibran bakal tetap pergi, Bun. Nanti Gibran belikan Bunda oleh-oleh." Gibran masih terus menikah permintaan bunda tersayang.

"Bunda nggak mau oleh-oleh. Bunda cuma mau kamu-" ucapan Ranti belum selesai dan Gibran sudah memotongnya.

"Jangan, Bun. Gibran nggak mau jadi anak durhaka, masa iya Bunda mau sama Gibran." Gibran menatap takut pada Ranti, sepertinya Gibran salah tanggap dengan apa yang diucapkan Ranti.

"Ya udah, kalau kamu nggak mau bunda. Bunda kutuk kamu jadi Malin Kumbang." Kata-kata Ranti terdengar sangat serius.

"Kundang, Bun. Bukan Kumbang." Satya meralat kata-kata Ranti.

"Gibran nggak mau jadi kambing, Bun." Gibran mengusap air matanya dan menetes dari mata. Ya iyalah dari mata kalau dari kaki namanya mata kaki.

"Siapa yang bilang kamu kambang."

"Apaan sih, Yah? Kok jadi kembang."

"Astaga, apa salah dan dosaku Sayang, wajah tampanku kamu permalukan, dengan sikap kamu yang sok cantik, parah banget-parah banget." Satya berjoget sambil mengarang lagu dengan nada jaran goyang.

"Noh, Bun. Wajah Ayah minta dipermak."

"Apa pula kau ini, aku ini ayahmu lho, Bran."

"Nggak ada yang bilang kalau kamu itu istriku."

Aku punya anak sama suami kenapa gini amat, Ya Tuhan. Ranti mengusap dadanya.

Merasa kesal dengan Gibran dan Suaminya, Ranti menggelitik tubuh Gibran sampai Gibran tertawa terbahak-bahak tidak tahan dengan rasa geli karena gelitikan sang Bunda.

"Sayang, hari ini ayah dan bunda yang akan mengantar kalian ke bandara." Ucapan Satya terabaikan karena Ranti masih sibuk menggelitik Gibran.

"Hahaha, ampun, Bun!" rintih Gibran meminta pengampunan.

"Sudah-sudah! Gibran, kamu masuk ke kamar kamu. Besok pagi ayah akan mengantar kamu sama Bayu ke bandara," perintah Satya yang akhirnya menyudahi pergulatan Gibran dan istrinya.

"Oke, Yah. Dada Bunda dada."

"Dada ... dada. Dada bundamu cuma milik ayah seorang." Satya memukul pantat Gibran sampai anaknya itu meringis sambil terbahak-bahak.

"Ayah." Ranti memanggil dengan manja.

"Kenapa, Sayang?" tanya Satya mengusap kepala istrinya dengan lembut.

"Bunda nggak mau Gibran berangkat besok. Perasaan bunda nggak enak." Ranti mengadu, dan mengatakan apa yang dia rasakan.

"Kan bukan makanan, jadi nggak enak." Satya berusaha untuk bercanda.

"Dih, Ayah! Bunda lagi serius ini." Ranti memeluk suaminya dengan erat, menenggelamkan wajahnya di dada suaminya dan terisak di sana.

"Lho kok nangis, Bun? Jangan nangis dong, Sayang!" Satya mengusap-usap kepala Ranti dan mengecup kepalanya berulang-ulang.

Satya bingung kenapa istrinya itu bisa sampai menangis terisak hanya karena hal sepele. Yaitu, karena tidak ingin Gibran berangkat ke luar negeri besok pagi. Satya baru kali ini melihat istrinya lemah di dalam pelukannya, membuat hati Satya mencelus sakit melihat wanita yang sangat dia cintai itu menangis.

"Bunda mau yang enak nggak, Bun?" tanya Satya setelah Ranti mulai tenang.

"Mau, Yah." Ranti menjawab dengan mengangguk dan manja.

"Ayo ke kamar!" Ranti digendong Satya ala bridal style.

"Eh, mau ngapain, Yah?" tanya Ranti yang tiba-tiba digendong suaminya.

"Buat Bunda merasakan enak." Satya mengedipkan satu matanya sambil tersenyum nakal.

"Dasar mesum."

"Terima kasih, Sayang."

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

APA SI RANTI PNY FIRASAT, KLO GIBRAN AKN KNPA2...

2023-06-24

0

Meri Dethan

Meri Dethan

jgn bilang kalo airin itu mantan pacar nya Gibran 🙈

2022-07-06

0

Afriani Afriani

Afriani Afriani

Kok bunda ada perasaan nggak enak gitu, apa yang akan terjadi sama Gibran ya

2021-06-01

2

lihat semua
Episodes
1 CSJC : Chapter 1
2 CSJC : Chapter 2
3 CSJC : Chapter 3
4 CSJC : Chapter 4
5 CSJC : Chapter 5
6 CSJC : Chapter 6
7 CSJC : Chapter 7
8 CSJC : Chapter 8
9 CSJC : Chapter 9
10 CSJC : Chapter 10
11 CSJC : Chapter 11
12 CSJC : Chapter 12
13 CSJC : Chapter 13
14 CSJC : Chapter 14
15 CSJC : Chapter 15
16 CSJC : Chapter 16
17 CSJC : Chapter 17
18 CSJC : Chapter 18
19 CSJC : Chapter 19
20 CSJC : Chapter 20
21 CSJC : Chapter 21
22 CSJC : Chapter 22
23 CSJC : Chapter 23
24 CSJC : Chapter 24
25 CSJC : Chapter 25
26 SCJC : Chapter 26
27 CSJC : Chapter 27
28 CSJC : Chapter 28
29 CSCJ : Chapter 29
30 CSJC : Chapter 30
31 CSJC : Chapter 31
32 CSJC : Chapter 32
33 CSJC : Chapter 33
34 CSJC : Chapter 34
35 CSJC : Chapter 35
36 CSJC : Chapter 36
37 CSJC : Chapter 37
38 CSJC : Chapter 38
39 CSJC : Chapter 39
40 CSJC : Chapter 40
41 CSJC : Chapter 41
42 CSJC : Chapter 42
43 CSJC : Chapter 43
44 CSJC : Chapter 44
45 CSJC : Chapter 45
46 CSJC : Chapter 46
47 CSJC : Chapter 47
48 CSJC : Chapter 48
49 CSJC : Chapter 49
50 CSJC : Chapter 50
51 CSJC : Chapter 51
52 CSJC : Chapter 52
53 CSJC : Chapter 53
54 CSJC : Chapter 54
55 CSJC : Chapter 55
56 CSJC : Chapter 56
57 CSJC : Chapter 57
58 CSJC : Chapter 58
59 CSJC : Chapter 59
60 CSJC : Chapter 60
61 CSJC : Chapter 61
62 CSJC : Chapter 62
63 CSJC : Chapter 63 Mengandung 18+
64 CSJC : Chapter 64
65 CSJC : Chapter 65 18 & 21+
66 CSJC : Chapter 66
67 CSJC : Chapter 67
68 CSJC : Chapter 68
69 CSJC : Chapter 69
70 CSJC : Chapter 70
71 CSJC : Chapter 71
72 CSJC : Chapter 72
73 CSJC : Chapter 73
74 CSJC : Chapter 74
75 CSJC : Chapter 75
76 CSJC : Chapter 76
77 CSJC : Chapter 77
78 CSJC : Chapter 78
79 CSJC : Chapter 79
80 CSJC : Chapter 80
81 CSJC : Chapter 81
82 CSJC : Chapter 82
83 SCJC : Chapter 83
84 CSJC : Chapter 84
85 CSJC : Chapter 85
86 CSJC : Chapter 86
87 CSJC : Chapter 87
88 CSJC : Chapter 88
89 CSJC : Chapter 89
90 CSJC : Chapter 90
91 CSJC : Chapter 91
92 CSJC : Chapter 92
93 CSJC : Chapter 93
94 CSJC : Chapter 94
95 CSJC : Chapter 95
96 CSJC : Chapter 96
97 CSJC : Chapter 97
98 CSJC : Chapter 98
99 CSJC : Chapter 99
100 CSJC : Chapter 100
101 CSJC : Chapter 101
102 CSJC : Chapter 102
103 CSJC : Chapter 103
104 CSJC : Chapter 104
105 CSJC : Chapter 105
106 CSJC : Chapter 106
107 CSJC : Chapter 107
108 CSJC : Chapter 108
109 CSJC : Chapter 109
110 CSJC : Chapter 110
111 CSJC : Chapter 111
112 CSJC : Chapter 112
113 CSJC : Chapter 113
114 S2 : Di Tinggal
115 S2 : Kacamata
116 Pengumuman
117 S2 : Guru Gaje
118 S2 : Mama Jangan Nakal
119 S2 : Alasan Bunda
120 S2 : Munafik
121 S2 : Pengakuan
122 S2 : Putus Asa
123 S2 : Mengabaikan
124 S2 : Bukan Iron Man
125 S2 : Pulang
126 S2 : Adik
127 S2 : Baik-Baik Saja
128 S2 : Üzgünüm ve teşekkür ederim
129 S2 : Pengacau
130 S2 : Syala
131 S2 : Kecewa
132 S2 : Hadir
133 S2 : Gia Pulang
134 S2 : Mancing
135 S2 : Oke!
136 S2 : Perpisahan
137 S2 : Mrs & Mr Rusuh
138 S2 : Ikhlas
139 S2 : Pergi
140 S2 : Maaf Maaf Maaf!
141 Cepat Berlalu
142 S2 : Laki-laki Asing
143 S2 : Kesialan
144 S2 : Iblis Tampan
145 S2 : Tawa dan Tangis
146 S2 : Buatkan Saya Cucu!
147 S2 : Mencari Gilang
148 S2 : Mencari Gilang 2
149 S2 : Pesimis-nya Syala
150 S2 : Taruhan
151 S2 : Terpaksa Menyuapi
152 S2 : Menantu
153 S2 : Luka
154 S2 : Ambruk
155 S2 : Duka Kehilangan
156 S2 : Pemakaman
157 S2 : Tanda Merah
158 S2 : Selingkuhan
159 S2 : Em
160 S2 : Sidang
161 S2 : Mengawasi Gia
162 S2 : Lamaran
163 S2 : Tidak Setuju
164 S2 : Akhir Kisah Gia
165 S2 : Kisah 4 Tahun
166 S2 : Pernikahan?
167 S2 : Kenyataan Pahit
168 S2 : Akhir
169 Ekstra 1
170 Ekstra 2
171 Ekstra 3
172 Ekstra 4
173 Jeng Jeng Jeng
174 PENGUMUMAN
175 PROMOSI
176 MUARA TAKDIR
177 Novel Hamil Tanpa Suami
178 promo : Jadi Istri Iparku
179 Terjebak Permainan Gairah Pamanku (Novel baru)
Episodes

Updated 179 Episodes

1
CSJC : Chapter 1
2
CSJC : Chapter 2
3
CSJC : Chapter 3
4
CSJC : Chapter 4
5
CSJC : Chapter 5
6
CSJC : Chapter 6
7
CSJC : Chapter 7
8
CSJC : Chapter 8
9
CSJC : Chapter 9
10
CSJC : Chapter 10
11
CSJC : Chapter 11
12
CSJC : Chapter 12
13
CSJC : Chapter 13
14
CSJC : Chapter 14
15
CSJC : Chapter 15
16
CSJC : Chapter 16
17
CSJC : Chapter 17
18
CSJC : Chapter 18
19
CSJC : Chapter 19
20
CSJC : Chapter 20
21
CSJC : Chapter 21
22
CSJC : Chapter 22
23
CSJC : Chapter 23
24
CSJC : Chapter 24
25
CSJC : Chapter 25
26
SCJC : Chapter 26
27
CSJC : Chapter 27
28
CSJC : Chapter 28
29
CSCJ : Chapter 29
30
CSJC : Chapter 30
31
CSJC : Chapter 31
32
CSJC : Chapter 32
33
CSJC : Chapter 33
34
CSJC : Chapter 34
35
CSJC : Chapter 35
36
CSJC : Chapter 36
37
CSJC : Chapter 37
38
CSJC : Chapter 38
39
CSJC : Chapter 39
40
CSJC : Chapter 40
41
CSJC : Chapter 41
42
CSJC : Chapter 42
43
CSJC : Chapter 43
44
CSJC : Chapter 44
45
CSJC : Chapter 45
46
CSJC : Chapter 46
47
CSJC : Chapter 47
48
CSJC : Chapter 48
49
CSJC : Chapter 49
50
CSJC : Chapter 50
51
CSJC : Chapter 51
52
CSJC : Chapter 52
53
CSJC : Chapter 53
54
CSJC : Chapter 54
55
CSJC : Chapter 55
56
CSJC : Chapter 56
57
CSJC : Chapter 57
58
CSJC : Chapter 58
59
CSJC : Chapter 59
60
CSJC : Chapter 60
61
CSJC : Chapter 61
62
CSJC : Chapter 62
63
CSJC : Chapter 63 Mengandung 18+
64
CSJC : Chapter 64
65
CSJC : Chapter 65 18 & 21+
66
CSJC : Chapter 66
67
CSJC : Chapter 67
68
CSJC : Chapter 68
69
CSJC : Chapter 69
70
CSJC : Chapter 70
71
CSJC : Chapter 71
72
CSJC : Chapter 72
73
CSJC : Chapter 73
74
CSJC : Chapter 74
75
CSJC : Chapter 75
76
CSJC : Chapter 76
77
CSJC : Chapter 77
78
CSJC : Chapter 78
79
CSJC : Chapter 79
80
CSJC : Chapter 80
81
CSJC : Chapter 81
82
CSJC : Chapter 82
83
SCJC : Chapter 83
84
CSJC : Chapter 84
85
CSJC : Chapter 85
86
CSJC : Chapter 86
87
CSJC : Chapter 87
88
CSJC : Chapter 88
89
CSJC : Chapter 89
90
CSJC : Chapter 90
91
CSJC : Chapter 91
92
CSJC : Chapter 92
93
CSJC : Chapter 93
94
CSJC : Chapter 94
95
CSJC : Chapter 95
96
CSJC : Chapter 96
97
CSJC : Chapter 97
98
CSJC : Chapter 98
99
CSJC : Chapter 99
100
CSJC : Chapter 100
101
CSJC : Chapter 101
102
CSJC : Chapter 102
103
CSJC : Chapter 103
104
CSJC : Chapter 104
105
CSJC : Chapter 105
106
CSJC : Chapter 106
107
CSJC : Chapter 107
108
CSJC : Chapter 108
109
CSJC : Chapter 109
110
CSJC : Chapter 110
111
CSJC : Chapter 111
112
CSJC : Chapter 112
113
CSJC : Chapter 113
114
S2 : Di Tinggal
115
S2 : Kacamata
116
Pengumuman
117
S2 : Guru Gaje
118
S2 : Mama Jangan Nakal
119
S2 : Alasan Bunda
120
S2 : Munafik
121
S2 : Pengakuan
122
S2 : Putus Asa
123
S2 : Mengabaikan
124
S2 : Bukan Iron Man
125
S2 : Pulang
126
S2 : Adik
127
S2 : Baik-Baik Saja
128
S2 : Üzgünüm ve teşekkür ederim
129
S2 : Pengacau
130
S2 : Syala
131
S2 : Kecewa
132
S2 : Hadir
133
S2 : Gia Pulang
134
S2 : Mancing
135
S2 : Oke!
136
S2 : Perpisahan
137
S2 : Mrs & Mr Rusuh
138
S2 : Ikhlas
139
S2 : Pergi
140
S2 : Maaf Maaf Maaf!
141
Cepat Berlalu
142
S2 : Laki-laki Asing
143
S2 : Kesialan
144
S2 : Iblis Tampan
145
S2 : Tawa dan Tangis
146
S2 : Buatkan Saya Cucu!
147
S2 : Mencari Gilang
148
S2 : Mencari Gilang 2
149
S2 : Pesimis-nya Syala
150
S2 : Taruhan
151
S2 : Terpaksa Menyuapi
152
S2 : Menantu
153
S2 : Luka
154
S2 : Ambruk
155
S2 : Duka Kehilangan
156
S2 : Pemakaman
157
S2 : Tanda Merah
158
S2 : Selingkuhan
159
S2 : Em
160
S2 : Sidang
161
S2 : Mengawasi Gia
162
S2 : Lamaran
163
S2 : Tidak Setuju
164
S2 : Akhir Kisah Gia
165
S2 : Kisah 4 Tahun
166
S2 : Pernikahan?
167
S2 : Kenyataan Pahit
168
S2 : Akhir
169
Ekstra 1
170
Ekstra 2
171
Ekstra 3
172
Ekstra 4
173
Jeng Jeng Jeng
174
PENGUMUMAN
175
PROMOSI
176
MUARA TAKDIR
177
Novel Hamil Tanpa Suami
178
promo : Jadi Istri Iparku
179
Terjebak Permainan Gairah Pamanku (Novel baru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!