#20

Bian Rahangga

***

TAk - Tak -Tak

Suara sendal bertumit tinggi yang bergesekan dengan lantai terdengar bersahutan dengan alunan jantungku yang berisik . Percuma ,tak ada waktu bagiku untuk mempersiapkan diri menghadapi wanita yang ku rindukan setengah mati .Ini terlalu mendadak ,siap tak siap aku harus menghadapinya dengan entah bagaimana aku harus bersikap .

Tak ada sorot mata penuh puja ,begitu tak sengaja mata kami bertemu . Tak ku temukan muka bersahabat ,wajahnya sama sekali tak tersentuh seolah kami orang asing yang tak saling mengenal.

"Selamat sore!" Sapa pak Predy sambil mengurai senyum, menjabat tangan begitu sampai di hadapan ku .

"Selamat sore pak Predy ,maaf karena saya tadi tak bisa menghadiri meeting sehingga menyita waktu bapak !" Kataku berbasa-basi.

"Jika tidak seperti itu ,saya tak akan punya kesempatan untuk berbicara santai dengan bapak .Saya mengerti bapak sangat sibuk !"

Mataku beralih ,memperhatikan tangan Arin yang terulur .Ku sambut uluran itu "Saya Arini,suatu kehormatan bagi saya bisa bertemu dengan bapak !" Katanya memperkenalkan seolah kami tak pernah kenal sebelumnya . Aku menarik sudut bibir,menatap dan mencoba menyelami mata dengan iris coklat itu .Sengaja mempertahankan tangannya yang terasa lembut dalam genggamanku sedikit lama .Aku tau ,dia hidup dengan sangat baik jika di lihat dari perubahan yang sekarang ada pada dirinya .

"Maaf !" Kataku ,begitu tersadar Arin menarik paksa tangannya . Ingin sekali aku menarik dan memeluknya ,jika saja tak ada orang lain di antara kami berdua .

Aku mempersilahkan mereka untuk duduk sebelum pada akhirnya mereka menurut .Sesekali aku mencuri pandang pada Arin ,hanya demi menemukan sorot matanya yang ku rindukan .Tetapi ,Arin sedari tadi hanya berpusat pada pak Predy yang sedang menjelaskan sesuatu yang sebenarnya tak begitu aku dengar. Apa aku tak menarik lagi di matamu Arin ,sialan !!

Aku ingin sekali bicara berdua dengan nya , tetapi aku tak tau bagaimana cara nya aku mencari alasan. Sedari tadi pikiranku berkelana ,sibuk memperhatikan wanita yang nyaris lima tahun ini membawa separuh hatiku pergi.Persetan dengan keberadaan pak Predy ,aku tak peduli.

Aku tak tau dia bisa secantik ini .Rambut nya yang terbiasa panjang di potong sampai sebahu ,tampak cantik dengan warna brown bergaya kupu-kupu .

Kemeja nya putih berlengan pendek ,di padu dengan rok span hitam segaris lutut,terlihat seksi pada kulitnya yang putih .Aku mengerang ,ketika alarm di alam bawah sadar ku mengingatkan .

"Baik pak Predy, pembahasan ini sangat menarik .Tapi,saya tak memiliki banyak waktu seperti yang saya katakan sekarang !" Setelah satu hal pun tak ada yang masuk ke dalam kepala aku memilih berbicara.

"Bagaimana kalau nanti saya akan kembali menemui Arin untuk kembali membicarakan ini !"Kataku melanjutkan ,menatap wanita itu dengan sorot penuh makna.

Mata wanita itu menatap tajam ke arahku .Berisyarat keberatan akan usulanku barusan .Tetapi ,perkataan pak Predy selanjutnya membuat sudut bibirku terangkat penuh kemenangan ,karena pada akhirnya ia tak bisa membantah walau hanya dengan satu kata.

"Bagus sekali pak .Jika cukup banyak waktu, Arin bisa menjelaskan semua detail nya pada bapak. Bukan begitu ,Arin ?"Pria tua itu menatap Arin seraya melempar senyum" Lagi pula ,kau mengatakan putramu sedari tadi menunggu di rumah !"

Putra ?

Alisku bertaut . Hatiku secepat itu di hantam rasa nyeri .Apa dia sudah menikah dan memiliki anak bersama pria lain ? Lima tahun ,tentu saja ! Terlalu lama waktu untuk dia bisa berpaling dan menemukan cinta nya yang baru.

Lalu ,bagaimana nasibku yang telah menantikan nya sudah sejak lama .Apa itu artinya aku harus mulai membuka diri pada wanita lain ,ralat ..Tak bisa .Sampai kapanpun tak akan bisa karena aku hanya menginginkan wanita itu .Menginginkan dia yang menemani hari-hari ku seperti dulu tepatnya .

Ku baca kepanikan dalam sorot matanya yang besar .Entah, ku rasa fakta itu berusaha dia sembunyikan. Aku berdehem ,mencoba menetralisir rasa nyeri pada ulu hati .Ada banyak sekali hal yang ingin ku tanyakan padanya setelah nyaris lima tahun kami tak pernah bertemu .

"Sekarang ,boleh saya mencatat no handphone mu ?" Ku sodorkan handphone ku padanya seraya tersenyum penuh kemenangan .Dia tampak menghela napas pasrah ,sebelum pada akhirnya menerima handphone milikku walau dengan enggan.

Jemari nya yang lentik bermain di layar ponsel.Tak butuh lama dia kembali menyodorkan nya ke arahku . "Terimakasih ,nanti akan saya hubungi !" kataku sambil mengulas senyum .

Dia diam tanpa ekspresi .Ketika mata kami untuk kesekian kalinya bertemu ,aku tau ... Hatinya yang dingin telah beku .

***

Pembaca yang bijak senantiasa meninggalkan jejak ..

Terpopuler

Comments

Nenti Malau

Nenti Malau

heleh jangan semudah itu airin

2024-04-02

0

moerni🍉🍉

moerni🍉🍉

haiiii thorr...salam kenal....
kayanya bakal jdi salah cerita fav ku ini

2024-03-26

0

Nur Haida

Nur Haida

paling jijik kalo mantan g sadar diri.dan msh mengharap...

2024-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!