#4

Arini

****

"Halo !" Jawabku berkonsentrasi ,mencoba agar suaraku terdengar tenang. ,jantungku berdegup kencang . Bergemuruh menahan getaran yang sangat dahsyat. Aku benci ,mengapa pengaruhnya masih sedemikian hebat .

Hening ,beberapa detik jam yang terlewat bagai satu tahun lamanya .

"Mama ingin bicara dengan mu!" Kataku memecah keheningan yang sempat terjadi di antara kami.

Dia diam , seperti tak tau bagaimana harus merespon kata-kata ku.

Mas Bian kenal suaraku ,dia mengenalku ,tentu saja. Semasa aku menjadi istrinya ,aku adalah wanita paling cerewet dan tak tahu malu. Aku super protektif,dan sangat sering menelponnya .Yang aku sesalkan adalah ,mengapa dia tak marah walau kadang aku sering menghubungi dan mengganggu jam kerjanya .Mengapa dia sabar mendengar semua kecerewetan ku,sehingga membuatku berpikir bahwa ia telah mencintaiku sama seperti halnya aku mencintai dia .

"Ini mas Bian ma .Mama mau ngomong apa ?"Kataku sambil membenarkan posisi kepala mama setelah lama tak terdengar jawaban di ujung sana.Tubuh mama memang sudah banyak yang tak bisa di gerakan .Penyakit menggerogotinya sudah sangat lama ,sejak satu tahun yang lalu saat aku baru menikah dengan mas Bian.

"Halo Bian , ini mama !" Mama berbicara setelah ponsel ku letakan di samping kepala nya .

"Ya ma ,ini aku ,Bian .Maafkan Bian karena belum bisa menjenguk mama ke sana .Mama apa kabar ?"

"Mama sudah tua ,tubuh mama semakin lemah!" Jawabnya lemah .

Mas Bian seperti hendak mengatakan sesuatu ,tetapi urung karena mama terlanjur menyuarakan isi hatinya.

"Istrimu selalu beralasan kalo mama meminta mu datang . Mama sudah lama sekali tak bertemu dengan mu "Mama menjeda ,memperhatikan langit-langit ruangan dengan tatapan kosong.Aku sedih dan merasa sangat bersalah ketika melihatnya " Istrimu juga sering mengeluh saat mama memintamu datang! Kapan kau bisa datang mengunjungi mama?" Mama ku yang cerewet berbicara sangat lemah mengadu tentangku padanya ,seperti biasa. Tetapi ,kali ini dengan nada amat sangat lemah.

"Bawa saja dia pergi bersamamu .Dia sangat cerewet .Mama sudah nyaman dengan suster-suster di sini ,mereka sangat baik. Lagi pula istrimu itu sepertinya sudah kelelahan mengurus mama,badan nya sangat kurus !"Tambahnya tanpa jeda .Setelah itu ,napas nya terdengar keras .Kata-kata sepanjang itu memang akan menjadi beban pada pernapasan mama.

"Bian ,kau dengar mama kan? Kapan kau bisa kemari ?"

Andai ma, andai mama tau bahwa putrimu dan putra sahabatmu itu sudah menjadi mantan .Andai mama tau bahwa putri kesayanganmu tak sedikitpun berarti di hidupnya ,di rendahkan kemudian di luluh lantakan hatinya hingga nyaris tiap malam putrimu menangis di pembaringan .Menangisi orang yang mama anggap bisa membahagiakan dan menjagaku .Andai ... Andai mama tau ma,empat bulan yang lalu palu sudah diketuk di persidangan tanda kami resmi bercerai.

"Iya ,ma .Maafkan Bian . Akhir-akhir ini Bian memang sangat sibuk.Beberapa hari lagi mungkin Bian bisa berkunjung ke situ !"

"Iya ,mama tau . Istrimu sering berbicara begitu ! Mama tak meminta banyak waktumu ,sehari saja bagi mama cukup . Kapan kau bisa datang ? mama takut jika sampai sebentar lagi menyusul ibumu !" Katanya kembali mengulangi pertanyaan nya yang tadi.

Aku menggenggam jemarinya dengan sangat pelan ,tanda tak suka beliau berbicara seperti itu .

"Jangan berbicara begitu lho ,ma .Mama harus sehat ,harus kuat dan panjang umur. Tenang saja ,Bian pasti datang kok ! Bisa tolong berikan dulu ponselnya pada Arin ? Bian perlu bicara dengan nya sebentar!"

"Istrimu sedang merajuk ya .Maafkan dia ya , Sifatnya emang dari dulu kaya gitu .Kau datanglah ,bawa dia kembali !"Cerocos mama membuatku terasa sesak.

"Mama jangan kebanyakan berpikir .Jaga kesehatan dulu aja ,kami baik-baik aja kok. Mana Arin nya ma ,bisa tolong berikan dulu ponselnya ,Bian perlu bicara sebentar!"

Aku tak mau ,tak mau jika tak terpaksa .Tetapi,mau apa di kata ? Takdir selalu mengharuskan kita untuk menjalani walau itu kadang tak sesuai dengan keinginan kita .Dan aku mendapati lebih banyak kenyataan seperti itu.

"Ya , !"

"Arin ,kemana kau membawa mama?"

"Surabaya!" Jawabku dingin setelah jauh dari jangkauan mama .

"Kirim alamatnya ,tiga hari lagi aku akan terbang kesana ."

"Ya!"

Sambungan ku matikan bersamaan dengan air mataku yang jatuh. Ini sakit ,sangat sakit . Mengapa kemudian aku harus kembali bertemu dengan orang yang seumur hidup tak lagi ingin ku temui .Mengapa takdir begitu sulit menuruti keinginan hatiku .Jika seperti ini Tuhan... Kapan kau akan membiarkan hatiku sembuh ?

Terpopuler

Comments

Nur Haida

Nur Haida

sebenar a lebih baik membohongi ortu atw mengatakan yg sebenar a bahwa mereka SDH bercerai...

2024-03-19

0

Mrs Ketawang

Mrs Ketawang

nyeseknya Arin nyampe k hatiku😭😭😭

2024-03-17

0

Dessy Rinda

Dessy Rinda

sabar arin,jodoh gak ke mn...nanti di ksh sm thor suami yg ganteng,setia,kaya raya🙏😁😅😊

2024-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!