#18

Arini

***

Hasilnya ,tak begitu mengecewakan .Aku yang pada akhirnya ditunjuk pak Predy untuk sebuah pertemuan besok siang ,di kantor pusat . Sementara tatapan kebencian milik pak Joy ,tak aku pedulikan . Tak apa ,ini kesempatan baik kedepannya bagi karir ku sendiri .Memang ,

Satu masalah baru saja berhasil aku selesaikan .Tinggal masalah lain yang menanti di rumah. Masalah yang rasanya terasa lebih besar dari apapun ,mengingat tadi begitu meeting selesai Pani menelpon ,mengadukan pasal Farhan yang kemarahannya belum reda .

Matahari Sudah nyaris tenggelam saat aku memarkirkan motor matic ku di halaman rumah.Rumah yang aku putuskan untuk aku tinggali ketika Farhan mencapai usia genap dua tahun. Alasannya, karena aku merasa Farhan perlu lingkungan yang baik untuk mendukung tumbuh kembangnya juga jarak yang tak begitu jauh dengan tempatku bekerja .Dan itu alasan paling masuk akal yang kemudian aku memutuskan untuk memilih menempatinya.Tak harus repot-repot bersembunyi karena toh ,dia juga tak pernah mencari keberadaan ku di dunia ini.Ya ,iyalah.Orang dia sudah hidup bahagia dengan wanita pilihannya .

Aku menjejak lantai penuh rasa letih,nyaris serupa dengan mainan yang kehabisan baterai.Tenagaku habis terkuras oleh beban yang menumpuk dan masih belum terselesaikan .Sementara ,persoalan yang akan aku hadapi juga bukan perkara mudah,mengingat aku hapal persisnya bagaimana jika Farhan sudah merajuk seperti ini. Sangat susah untuk di kendalikan.

Tetapi tak kusangka karena ,suara celotehnya sudah terdengar begitu aku berhasil membuka pintu dan memasuki ruangan. Dan itu membuatku menghela napas lega,sangat bersyukur Pani berhasil membujuknya .

"Mommy ..!!" Farhan bersorak ria menyambut kedatangan ku .Dia berlari ,sambil menghamburkan diri kedalam pelukanku.

Aku tersenyum ,lantas memeluk dan mengendus bau yang selalu ku rindukan ."Farhan sudah makan?" Dia mengangguk , sementara matanya bergerak liar kesana kemari.

Kepalanya dijulurkan ,memperhatikan pintu utama seolah sedang menunggu kedatangan seseorang .

"Dimana Daddy yang mom beli?" Tanyanya penuh selidik .

Aku tergagap "emhh, d-daddy ya ?" Kataku sambil berpikir keras ,mencoba mencari jawaban yang tepat untuk aku beri alasan pada wajah yang saat ini menuntut .

"Tadi mommy lihat , Daddy nya jelek-jelek .Mami pikir Farhan tak akan menyukainya ,jadi mommy pikir besok akan kembali lagi untuk melihat apa ada stok yang baru !" aku memisalkan seolah yang di pintanya itu sebuah barang yang sering di pajang di etalase .Aku geli sendiri mendengar jawabanku ,tetapi ketika melihat wajah putraku yang berubah sendu ,aku sadar bahwa lelucon ini terasa begitu menyakitkan .

"Sabar ya, sayang !"Ujarku mencoba menenangkan ,menatapnya dengan permintaan maaf yang besar .Berharap ,dia mengerti dengan apa yang aku maksud.

Di melepaskan diri dari pelukanku .Wajahnya secepat itu berubah kecewa ,Melangkahkan kakinya menjauh dariku kemudian kembali pada kertas origami yang tadi sempat di mainkan nya .

Ku dekati putraku yang wajahnya masih cemberut. Seberkas rasa bersalah menyentak ,membuatku menyadari bahwa aku telah gagal menjadi seorang ibu .Ku pikir ,aku egois karena terlalu mementingkan perasaan ku sendiri.

Tetapi ,jika mengingat perlakuan dia yang begitu menyakitkan waktu itu,aku tau aku telah melakukan hal yang tepat . Mas Bian ,memang tak pernah menginginkan keberadaan Farhan selama ini .Jadi, jangan salahkan aku jika seandainya aku terlalu mencemaskan keberadaan putraku yang secara tiba-tiba nanti ia anggap sebagai benalu .

"Farhan ,tak marah kan!" Kataku sambil menyentuh lembut lengan bagian atasnya .

Dia diam ,tetapi kepalanya menggeleng.

"Maafin mommy ya !"Sekali lagi aku meminta maaf ." Memangnya ,apa yang akan Farhan lakukan nanti jika mommy belikan Daddy ?"

"Mau Farhan tunjukin Rizal dan Arsen kalo Farhan juga punya Daddy yang keren .Farhan malu mommy ,kata mereka Farhan tak punya Daddy !"Sergahnya setengah merajuk .

Aku tersentak ,merasa hatiku terkoyak mendengar jawaban yang keluar dari mulut polosnya .Untuk sesaat ,aku terdiam dengan pandangan yang mengabur .Siapapun ,tolong jelaskan bagaimana rasanya jika sedang berada di posisiku saat ini !

Aku bingung harus mengatakan apa untuk membuat anak berusia empat tahun mengerti . "Sabar dulu ya ,sayang ! Nanti mommy Carikan dulu Daddy nya !"

Aku bangkit ,setelah putraku tak lagi menanggapi ucapan ku .Menghampiri sofa sambil tetap mengawasi Farhan yang berjarak sekitar lima meter dariku .

"Minum dulu Rin !"Pani datang, sambil menyodorkan es jeruk nipis ke arahku .

"Thanks ,pan !" Kataku sambil merebahkan kepala pada sofa,membiarkan Pani meletakan minuman itu di atas meja.Terlalu lelah untuk menghadapi anak yang masih sangat sulit untuk di beri pengertian itu .

"Kayanya bener deh ,Lo perlu nyari orang buat jadi Daddy nya Farhan !"

Aku meneguk es yang tadi sempat Pani berikan ,membiarkan ucapan sahabatku itu untuk sementara waktu mengapung di udara.

"Lo punya saudara gak ,yang mungkin bisa Lo percaya buat jagain Farhan dua puluh empat jam ?" Aku bertanya ,setelah baru saja gelas di tangan ku berpindah ke tempatnya semula.

Pani tak segera menjawab ucapanku .Wajahnya, terlihat sedang berpikir keras ."Ada deh kayanya ,paman gue .Nanti coba gue hubungin dulu !"

"Paman Lo usia berapa tahun?"

"Empat puluh lima tahun kalo gak salah . Baru cerai sama bininya satu tahun yang lalu ."

"Kenapa ?" Kejarku .Bukan nya aku terlalu kepo tetapi aku harus memastikan bahwa yang merawat putraku memang bersih dari bentuk kejahatan apapun itu .

"Bininya selingkuh !"

"Secepat nya ya kalo bisa ,pening otak gue mirikin kemauan Farhan !"

"Ya elah ,gak usah di pikirin Rin .Anak kecil mah memang kaya begitu .Lo fokusin diri aja sama karir Lo dulu." Timpalnya begitu enteng "Masalah di kantor gimana ? Udah beres?" Pungkasnya kemudian mempertanyakan masalah satu minggu yang lalu aku pernah cerita kan sama dia.

"Beres "Kataku diiringi tawa kecil "Tau gak Lo ,pak Joy sekarang malah kaya musuhin gue gitu,hih mit-amit !" sambung ku dengan suara defensif. "Terus kabar bahagia nya buat ini hari ,gue yang akhirnya di promosiin jabatan ,duuuhhh senengnya !! Besok gue yang akhirnya di tunjuk buat ketemu sama pak Rahang.. ..."

Rahangga ?

Secepat itu ekspresi ku berubah . Teringat nama yang sama dengan orang yang dulu telah menghancurkan duniaku .

"Ada apa?"Alis Pani bertaut ,menyadari ekspresi kekhawatiran ini.

"Enggak !!" aku menggeleng ,mencoba berpikiran positif .

***

jangan lupa like ,komen ,vote ,sama kasih rate ya !!!

Terpopuler

Comments

Nur Haida

Nur Haida

sebelum ank a bertemu dgn ayahkan..apa TDK bisa memberitahukan PD ank a kenapa ibu a bisa berpisah dgn ayah a.tentu a dgn mengatakan yg sebenar a.ahh...knp ank itu msh terlalu kecil....

2024-03-19

1

Ni'matul Ulfah

Ni'matul Ulfah

menurut aq sih, dipertemukan dg ayah kandungnya sj. kan biar anak tahu. utk gmn sikap ayahnya dipikir nanti.

2024-02-25

0

🌴CicHa🍓👻

🌴CicHa🍓👻

dan si boss besar adalah papa Farhan🙃🙃🙃🙃

2024-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!