#12

Bian Rahangga

(Falshback on)

***

Aku merebahkan diri di tempat tidur sambil bermain handphone. Sudah nyaris setengah jam lamanya , Arin masih belum juga selesai memasukan barang-barang yang akan dibawanya.

"Arin ,masih belum selesai ?" Dia memutar badan kemudian memfokuskan diri sepenuhnya kepadaku .

"Belum mas !" Dia menjawab kemudian lanjut ,kembali mengeluarkan baju dalam lemari miliknya.Aku mual ,jijik mendengar nama panggilan yang ia sematkan untuk ku .Tetapi ,ku paksa diri untuk memperlihatkan senyum .Tak mencintai nya ,bukan berarti seenak jidat menyakitinya .

"Tak usah terlalu banyak membawa baju .Nanti akan mas belikan yang baru . Ayo ,sini tidur .Sudah malam !" Kataku sambil menepuk kasur di sebelah ku . Padahal ini sandiwara,cih... Mana rela hati berbagi ranjang dengan istri sepertinya .

Dia mematung untuk sesaat ,kembali berbalik kearahku.Bola matanya yang besar memperhatikanku sejenak."Yang penting saja ya,mas ?"

"Iya ..!" Aku menjawab singkat. Lagian ,apa sih barang nya yang penting di kamar nya yang begitu sederhana ini?

Masih ku ingat ,tak ada yang menyukainya ketika aku bawa Arin ke hadapan keluarga ku .Hanya ibu ,yang menerima ia dengan tangan terbuka .Bagaimana tidak ,pernikahan ini terjadi memang atas permintaan nya ,kemauannya ,keinginannya !!

Kak Sera,kakak pertamaku hanya melirik nya sejenak kemudian kembali fokus dengan handphone nya tak peduli . Sementara ,Vivian .Istri dari abangku Aditiya yang usianya tak jauh berbeda dengan ku itu memutar bola matanya culas .Bang Adit sendiri , hanya memiringkan senyum .Senyum itu ,aku tau dia sedang mengejek ku.

Tetapi ,Arin masih menganggukkan kepalanya dengan hormat ,menyalami satu persatu dari mereka meski hanya di sambut enggan .Tak bisa ku bayangkan ,mau di taruh di mana mukaku saat memperkenalkan wanita ini pada anggota keluarga lain nya .Pada dunia ,uh...Jangan mimpi.

Penampilan nya yang amat sederhana membuat kami selalu gagal fokus .Bagaimana tidak ,aku berani bertaruh bahwa tampilan istriku tak kalah lusuh nya dengan para pembantu di rumah ini .Bukan nya aku mau menghina tetapi fakta memang wanita yang ku nikahi tampilannya serendah itu.

"Bian , bawa istrimu itu pergi dari sini !Menggangu mata saja !" Kak Sera berbicara sinis ,saat ibu baru saja pergi .

Vivian tampak memiringkan senyum.Ku harap mereka akur mengingat kasihan juga ,sudah aku tak mencintainya di tambah keluarga tak ada yang menyukainya .Tetapi,kesan permusuhan sudah di kibarkan oleh Vivian padahal baru saja Arin menginjakan kaki di rumah ini.

Tatapan mataku beralih pada wanita yang kini duduk di sampingku. Tangan nya dimainkan ,sementara tubuhnya mengisyaratkan sebuah kecemasan .Tak tega ,aku mengusap-ngusap punggung nya mencoba menenangkan .

Arin balik menatap mataku .Bola matanya yang besar tampak berkaca-kaca ,aku tak tahu harus kasihan atau tertawa.

"Sayang ,aku pergi ya !" Kali ini ,bang Adit yang bersuara ,memecah keheningan yang sempat tercipta.Meminta izin pada istrinya ,kemana lagi ? Aku tau betul tabiatnya .Pria itu akan menghabiskan malamnya di sebuah klub dan pulang jika hari sudah larut .

"Aku ikut ya bang ,jenuh di rumah !"

"Temen ku cowok semua sayang. Gak ada pembahasan wanita di sana ,mending juga kamu istirahat sambil bertukar cerita dengan anggota keluarga baru itu !" Alibinya ,basi untuk aku dengar.

Vivian tampak menekuk wajahnya ,memutar bola mata culas demi mendengar ucapan suaminya,kasian...Istri secantik Vivian rupanya tak bisa membuat bang Adit puas.

Kesepian ,mungkin .Hal itu yang membuat Vivian beberapa kali mencoba merayu dan menggodaku . Sebenarnya dia lumayan cantik ,tetapi jangan salah paham ,aku memang tak sebejat itu untuk tergoda dengan rayuan kakak ipar .

Ibu kembali ,menenteng sebuah paper bag kecil di tangan nya . Dua wanita yang saat ini duduk bersebrangan dengan kami tampak menyipitkan mata ,mereka tentu saja tahu apa yang sedang ibu bawa.

"Arin ,ini hadiah ibu untuk pernikahan mu .Sengaja ibu yang meminta design nya di buat seperti itu. semoga kamu suka,di buka langsung aja sayang !"

"Terimakasih, ibu tak harus repot-repot .Biar nanti Bian yang akan membelikan perhiasan untuk istri Bian ini !"Kataku basa-basi ,sambil ku usap lengan istriku yang kini tersenyum malu-malu .Dia sangat pendiam ,sangat memalukan.

Sementara ibu ,hanya mengulas senyum .Aku tak tau ,apa yang sedang di pikirkan wanita yang telah melahirkan aku ini ,rela menguras tabungan demi memberi hadiah pada menantu barunya ini.

Aku sendiri yang membantu Arin membuka paper bag yang di kasih ibu saat itu .Di dalam nya ,terdapat sebuah kalung berlian yang di padu dengan permata-permata biru.Terlihat berkilauan di terpa cahaya lampu.

Sementara mata kak Sera dan Vivian membulat.Sorot mata iri terpancar jelas pada tatapan mereka .Tentu saja ,mereka tahu hadiah dari ibu bernilai fantastis.

"Kau suka sayang ,?" Tanyaku setelah berhasil memakaikan kalung di lehernya ,menatap kak Sera yang saat ini menatap istriku sebal.

Gadis itu mengangguk sambil tersenyum ,menggumamkan kata terimakasih pada ibu dengan sangat pelan .

Ibu tersenyum melihat tingkah nya yang memuakan ,ah ...

Aku menghela napas berat ,tak menyangka pura-pura mencintai itu begitu menyakitkan.

***

Like ya ,komen sama vote jangan lup

Terpopuler

Comments

Novita Nathan

Novita Nathan

sebegitunya arin di rendahkn.... hnya krna bukan dri kalangan ningrat....

2024-03-16

2

idang

idang

sabar arin

2024-02-18

1

Hilda Jane

Hilda Jane

kasihan Arin

2024-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!