#14

Bian Rahangga

(falshback on)

***

Tak boleh ada yang menyentuh pakaian ku selain dia ,sekalipun semua pembantu. Semua kebutuhan ku dia yang mempersiapkan nya .Ketika aku melarang dan mengatakan dia akan kelelahan dengan semua ini ,tetapi dia berkeras .Katanya ,ini bentuk bakti dan cinta Arin pada mas .

Setiap pagi ,dia akan mengikatkan dasi ,memakaikan sepatu bahkan tak jarang menyuapiku di meja makan. Tatapan tak suka dari ipar-ipar nya tak dia hiraukan . Dia melayani ku sepenuh hati ,tanpa protes dan peduli dengan hal lain di rumah ini .

Sebaliknya ,aku nyaris setiap hari membawakan nya hadiah .Mau itu baju ,tas ,sendal yang ia sambut dengan antusias. Dia tak henti-hentinya mengungkapkan terimakasih ,mengatakan aku baik dan segala macam yang menjurus ke sana. Aku tak keberatan tentu saja ,membahagiakan Arin bagiku sama dengan membahagiakan ibu .

Hubungan ranjang kami sebenarnya cukup buruk ,tetapi tak sama sekali ia permasalahkan. Alasan capek ,tentu membuat dia mengerti dan percaya padahal hasrat ku yang rendah lah ketika bersama dia yang menjadi masalahnya .Sudah ku katakan dia tak pernah menarik hati ,dan jika sampai itu terjadi aku benar-benar harus memfokuskan diri .

Aku tak mau merusak rahimnya dengan memberinya obat kontrasepsi.Maka ,aku selalu siap dengan sebuah pengaman agar tak sampai membuatnya hamil .

"Aku masih mau menikmati hubungan kita berdua,sayang" Itu jurus paling ampuh agar membuatnya percaya dan menerima kesepakatan untuk menunda kehamilan,meski kesini nya dia sering beralasan bosan dan meminta memulai program hamil karena tak ada teman bermain dirumah .

Tak jarang hal itu menjadi perdebatan kecil di antara kami walau akhirnya ,ia yang mengalah dan menuruti keputusanku .Dia tak bisa membantah ,tentu saja karena dia begitu mencintaiku waktu itu.

Arin bukan seorang pembantu ,tetapi dia turut andil untuk membereskan semua rumah besar ini dengan semua para pembantu .Lihat saja ,halaman rumah kami mendadak menjadi taman bunga semenjak dia tinggal di sini .Makanan lezat-lezat yang tersaji di meja makan ,memangnya siapa lagi kalau bukan dia yang menyiapkan ?

Ketika ibu melarang dan menyuruh nya untuk istirahat saja ,dia mengatakan badan Arin sakit jika hanya duduk berdiam diri.

Malam hari saat aku pulang ,dia masih di dapur untuk menyiapkan makan malam . Terlihat Kumal dengan bau berbagai macam bumbu.Dia akan mandi nanti saat dia sudah hendak naik ke pembaringan ,bergelung dan setia mendengarkan cerita bagaimana aku menjalani hari di kantor .

Pun ,saat sedang acara besar-besaran di rumah .Seperti acara arisan keluarga atau perkumpulan rekan-rekan bisnisku, dia lebih banyak diam di dapur,nyaris tak pernah menampakan diri .Ketika acara selesai ,dia akan meminta maaf karena tak bisa mendampingi ku dengan dalih terlalu sibuk untuk menyiapkan jamuan tamu .

Padahal ,itu sudah ada dalam rencanaku.Sebisa mungkin aku selalu mencari alasan agar dia tak tersinggung ,seperti " masakan yang kamu buat sangat enak ,boleh gak nanti kamu yang mempersiapkan hidangan semua tamu ! Tapi ,kalau misal lelah mending istirahat saja!" Arin hanya tersenyum malu-malu ,kemudian mengatakan tak masalah .

Dia begitu bodoh ,tak menyadari aku yang bersusah payah berusaha menyembunyikan nya dari anggota keluarga lain dan rekan-rekan ku. Bodoh ,tetapi aku bersyukur karena atas kebodohan nya itulah aku bisa bernapas lega dan tidak harus menanggung malu karena punya istri sepertinya.

"Mas ,aku jenuh . Kita keluar yuk ,jalan .Kenapa sih ,kamu gak pernah mau ngajak aku keluar !" Itu yang akan dia katakan ketika bosan dengan aktivitas rumah .Aku hanya tinggal menyalakan laptop kemudian berpura-pura sibuk dengan kerjaan ku . Selanjutnya dia akan percaya dan berhenti merengek.

Sebagai gantinya ,aku meminta tolong pada Mang Diman untuk membawa Arin keluar jalan-jalan .Meski dengan wajah di tekuk ,dia tetap pergi .Melepas jenuh dan lelah seperti yang ia katakan .

Saat pulang ,mood nya sudah kembali baik .Dia bercerita seperti menghabiskan harinya di salon ,mal atau bertemu teman .

Aku tak masalah berapapun dia menghabiskan uang .Tetapi ,satu syarat dalam perjanjian masih utuh aku pegang ,jangan memperkenalkan diri sebagai istri dari Bian Rahangga di luar sana.

"Enak betul ya ,jadi orang kaya !" Vivian sinis , berkomentar apa saja jika melihat Arin baru pulang dan menenteng belanjaan.

Arin hanya mengangkat ke dua bahunya acuh.

"Kenapa gak bilang kalau kak Vivi mau ikut ,biar nanti Arin bayar kalau misal mau belanja !"

Aku tersenyum miring mendengar pembelaan nya .Memperhatikan sejenak Vivian yang memutar bola matanya malas. Wajah nya di tekuk ,tentu saja .Uang nafkah yang bang Adit kasih tak sama dengan uang nafkah ku pada Arini..

Begitu ,aku selalu menikmati peranku menjadi suaminya. Kami menjalani rumah tangga normal seperti orang lain pada umumnya .Tetapi satu hal yang jika ia tahu mungkin dia tak sudi berurusan denganku lagi .Satu hal ,dan satu hal itu adalah aku belum bisa mencintainya .

***

jangan lupa ya ,like komen sama vote .Terimakasih

Terpopuler

Comments

mufridarti rasyid

mufridarti rasyid

Bagus enak bahasanya.

2024-04-17

0

Nenti Malau

Nenti Malau

lanjut thor

2024-04-02

0

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

apaan ini thor dari awal baca bawaannya pengen nangis terus,ga kebayang gimana sakitnya jadi arin😭😭😭

2024-03-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!