#8

Arini

***

kami dulu tak beda dengan sebuah perjanjian . Kami menikah memang atas kemauan ke dua orang tua kami .Setelah mereka meninggal ,selesai pula pernikahan kami .

Sesuai kesepakatan ,tidak akan ada lagi urusan ku dengan mas Bian paska kepergian mama .Tak ada chat walau hanya untuk sekedar menanyakan kabar .Aku mengerti, tak ada hal penting tentang aku di hidupnya lagi.Tak apa , tak baik juga kebanyakan meratapi masa lalu . Terakhir ,kami bertemu saat empat puluh hari paska kematian mama .

Aku membelai janin yang ku kandung sambil menatap matahari yang menampilkan semburat sinar merah di upuk barat.Dia begitu kuat ,bisa bertahan saat aku terpuruk dipukul kerasnya hidupan .Sudah tiga puluh sembilan mingggu dia hadir menemani duka ,dan sering kali menjadi penenang kala jiwa sedang sekarat mempertahankan kewarasan .

Rumah yang mas Bian beli sengaja untuk ku aku kontrakkan ,sementara saat ini aku tinggal di sebuah apartemen yang aku sewa. Bukan tanpa alasan aku memilih apartemen sebagai tempat tinggal ,aku memang berencana untuk menghindarinya walau sebenarnya ,tak usah susah payah mencari tempat bersembunyi ,toh .. Mas Bian juga tak pernah mencari keberadaan kami.

Merasa bosan dengan pemandangan, aku menyalakan handphone .Hendak berselancar di dunia maya .Tetapi ,usahaku untuk menghindari nya selalu gagal .Bagaimana tidak ,kabar mas Bian lagi-lagi muncul di halaman beranda . Entah kenapa seperti dengan sengaja muncul dan menyakitiku .Tetapi ,dia memang tak bisa di salahkan sepenuhnya mengingat suru siapa aku menikah dengan orang terkenal sepertinya dulu.

Pernikahannya ,si gelar empat bulan yang lalu . Memang sengaja tak pernah ku tonton karena hati masih dalam tahap penyembuhan . Hati menentang keras untuk menghindari semua kabar tentangnya ,tetapi diri ini seolah berkhianat .Masih saja penasaran padahal ujung dari semua ini sesuatu yang menyakitkan .

Pernikahan nya di gelar mewah di hotel berbintang lima . Tentu saja wanita sepertiku bukan seleranya ,lihat saja ...Dia menikahi model papan atas yang cantik nya tiada tara . Nereena Adisty ,aku tau betul namanya .Harum dengan segudang prestasi ,jadinya aku tak memiliki kuasa untuk mencari celah tentang kekurangan istri mantan suamiku itu.

Semua keluarga mas Bian tampak hadir dan turut bahagia.Tak seperti saat mas Bian menikahiku .Mungkin ,aku memang bukan level nya berada di tengah-tengah keluarga mas Bian. Kakak ipar dulu sering kali mengatakan aku lebih cocok dengan seorang pembantu,ketimbang menjadi bagian keluarga mereka .Aku harap mereka hanya iri karena aku lebih di cintai ibunya ,tetapi aku sadar memang begitu kenyataan nya . Lihat saja ,setelah ibu meninggal aku di tendang begitu saja dan tak ada yang peduli itu sama sekali .

Ku tarik napas demi menahan rasa sakit yang mencekik . Masih terekam jelas ,kejadian satu setengah tahun yang lalu .Pernikahan ku di gelar begitu sederhana ,sangat sederhana .

Aku diam saja ,tak memprotes walau impian ku memakai gaun panjang di pernikahan ku tak bisa di wujudkan . Aku menutup telinga mendengar penjelasan yang tak masuk akal seperti tak mengundang siapapun atau di selenggarakan malam hari secara diam-diam ,seolah aku menikah karena aib . Tak apa ,lagi pula ,aku bukan menikah dengan pria yang saat itu ku pacari.

Diri ini di paksa menikah , dengan sosok yang aku tak tau seperti apa wujud nya. Ironisnya ,aku tak bisa menolak permohonan ini . Kabar nya ,mama bersahabat dengan ibu dari pria itu .Sudah sejak lama ,berawal dari mama yang dulu pernah menyelamatkan putranya yang hendak tertabrak mobil ,hingga lepas kontak .Begitu bertemu mereka merencanakan pernikahan yang tak masuk akal ini .

"Ini ,Arin .Suamimu !" Aku membeku ,memperhatikan pria dengan sejuta pesona.Badan nya tubuh tinggi dengan tatapan nya yang dingin .Hidung nya Bangir ,di tengah rahang nya yang tegas .Bian Rahangga ,aku tidak sedang bermimpi kan? .Bian Rahangga ,menjadi suamiku .Sungguh melampaui batas mimpi tertinggi ku.Jangankan menjadi suami ,bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan nya pun ,tak pernah aku bayangkan .

Dia pernah membintangi beberapa film di usianya yang masih muda .Undur dari dunia entertainment ,pria itu merintis bisnis hingga ku rasa namanya cukup harum di kalangan para pembisnis. Wajah nya berkarisma tinggi ,tampan luar biasa,terhormat maka tak heran sekali melihat aku sudah mengenalnya . Dunia Maya atau layar kaca memang tak pernah absen menyorot dan meliput,seolah kabar dia adalah aset berharga para wartawan negara ini.

Belum lagi ,pria itu menjadi incaran para selebritis papan atas ,namanya harum juga di gandrungi banyak wanita ,tetapi sekarang dia telah sah menjadi suamiku .Suami ? Aku mengulas senyum mendapat kenyataan ini .

Aku bahagia ,tentu saja .Sayangnya , kebahagiaan ini tak bisa ku bagi kecuali dengan keluarga terdekat saja . Iya ,mas Bian memberi syarat ketika menerima perjodohan ini .Dia mengatakan ,dunia tak boleh tau bahwa dia telah menikah dengan ku.

Memang ,apa salahnya mereka tau ? Saat itu,aku hendak memprotes .Wajar saja aku berubah pikiran ,yang mau menikah dengan ku pak Bian lho ,Bian Rahangga .Ku pikir semua orang harus tau ,aku lah Cinderella itu .Aku lah gadis biasa yang bernasib baik walau kemudian pada akhirnya aku hanya bisa diam .Saat mas Bian mengatakan tak mau menikah denganku jika aku tak setuju dengan syaratnya itu .

Aku masih sangat muda ,belum bisa berpikir kritis dengan semua kemungkinan yang terjadi. Aku menerima saja syarat itu .Toh, tak susah.Bersembunyi dari dunia dengan imbalan pria yang bagiku di idam-idamkan seluruh negri menjadi suamiku .