Ayah dan Lukman sampai ke sebelah komplek. Terlihat banyak orang melakukan aktivitas seperti biasa, ada yang belanja ikan dan sayur di pedagang keliling, membaca koran di teras, anak-anak bermain sepeda dan berlarian.
" Pak Budi" sapa orang yang membaca koran.
" Aman pak Johan,," tanya ayah melihat berkeliling.
" Aman pak" ujar pak Johan seraya berdiri.
" Komplek kami kacau" kata ayah mendekat.
" Mereka tidak sampai masuk kesini pak" kata pak Johan.
" mungkin karena tenaga surya" tunjuk Lukman ke tiang lampu bertenaga surya. Lampu yang otomatis menyala ketika sinar matahari mulai tenggelam dan memakai tenaga matahari.
" Benar" kagum ayah.
" Belum sampai ke komplek kita pemasangannya" lanjut ayah.
" Kami jalan lagi pak Johan" pamit ayah di iringi anggukan pak Johan.
Mereka terus berjalan mengelilingi komplek, bermaksud kembali ke rumah. Di ujung komplek, beberapa meter sebelum rumah ayah ada sekelompok orang yang membakar sesuatu, yang beraroma busuk.
"Apakah itu Zombie" tunjuk ayah pada benda yang mereka bakar, yang di tanya mengangguk.
" Bapak orang sini ? " tanyanya.
" Beberapa meter dari sini rumah kami, mereka menghancurkan tanaman bunga kami. Padahal wewangian bunga itu sangat membantu" ujar ayah, orang itu hanya terdiam.
Ayah dan Lukman meneruskan perjalanan mereka, tetangga mereka yang di seberang rumah sibuk memasukkan barang ke mobil. Bersiap pindahan.
" Mau pergi Bu?" tanya Ayah.
" Iya, kami tadi pagi dapat telpon dari Surya, katanya di Kalimantan aman" jawab ibunya Surya.
" Surya kerja di perbatasan di Kalimantan kan Bu ya" tanya Ayah.
" Betul dan katanya di sana aman, apa bapak memperhatikan kebun karet Haji Udin bebas dari Zombie " Ayah menengok ke arah belakang rumahnya, rumah haji Udin yang terlihat sedikit dari situ, kemudian terlihat ibu yang di bantu oleh Eno sedang merapikan halaman. Lukman membantu ayah nya Surya mengangkat kotak yang cukup berat.
" Mereka tidak mendekat, karena bau kentalnya di kolam karet Haji" ujar ayah Surya.
" Lebih baik kalian ikut kami" ajak beliau.
" Ide bagus" kata ayah, kemudian dia dan Lukman bergegas ke rumah. Ibu yang melihat mereka langsung menghampiri begitu juga dengan yang lain.
Kemudian Ayah mengutarakan idenya untuk ikut orang tua Surya ke Kalimantan.
" Bagaimana kita kesana yah" tanya Dini
" Pakai fery" ujar ayah.
"Banyak orang yang belum mengerti situasi saat ini, mahkluk yang pintar mungkin akan muncul, lihat lah halaman kita"
" Betul kata ayah" ucap ibu.
Kemudian mereka mulai membereskan barang-barang yang akan di bawa. Tidak lupa generator listrik juga di bawa, lampu, senter,baterai juga baju ganti. bahan makanan mereka yang kurang.
" Kita bisa beli di jalan" ucap ayah.
Semua sudah siap berangkat, mobil hilux ayah juga sudah di pasangi lampu sorot tambahan yang bisa di putar 380 derajat. Di bantu oleh Lukman, mobil honda jazz orang tua Surya juga sudah di pasangi lampu sorot di samping dan belakangnya.
Tujuh jam perjalanan menuju pelabuhan, kemungkinan sore jam 6 baru sampai kalau tidak ada rintangan.
Perjalanan mereka mulus, tidak ada rintangan bahkan mereka sempat belanja di supermarket. Tidak ada yang aneh, semua beraktivitas seperti biasa, bagai tidak pernah terjadi apa-apa. Ibu-ibu bergosip tentang orang gila yang mengamuk di luar rumahnya tadi malam, mereka cuma menganggapnya orang gila dan pemabuk.
Mereka melanjutkan perjalanan, beberapa mobil juga melakukan hal yang sama seperti mereka. Pergi kearah pelabuhan.
Hampir waktu magrib mereka baru sampai di pelabuhan, tidak banyak antrian, cuma 5 buah mobil termasuk mereka dan beberapa pengendara motor.
Tibalah waktu mereka berlayar, lampu sorot mobil di nyalakan oleh ayah jadi di sekitar mereka terang benderang dan mereka keluar dari mobil untuk meregangkan tubuh. Berlayar meninggalkan kota kelahiran si kembar.
Tiba-tiba ada seorang pemuda menyapa mereka yang tidak lain adalah Diky.
"Di sini lu Dik" seru Eno, Diky nyengir.
" Naik mobil ambulans" ujar Diky.
"Sudah ketemu sama ibu mu Dik" tanya Dini, Diky tersenyum.
" Di dalam mobil juga ada orang yang kangen sama lu No" ujar Diky menunjuk mobil ambulans. Eno melongokkan kepalanya.
" Samperin gih" suruh Diky.
Eno berjalan menghampiri mobil putih itu, mengintip di jendela kemudian terdengar teriakan. Eno terlonjak kaget, ternyata ibunya yang berteriak. Ibu dan ayah Eno turun dan langsung memeluk anak semata wayangnya. Ibunya tidak henti-hentinya mengucap syukur dan menangis berjamaah.
"Ketemu mereka di rumah sakit" kata Diky kepada si kembar, mereka terharu melihat Eno bertemu dengan keluarganya.
" Kalian sekarang ini mau kemana ?" tanya Ayah.
" Niatnya sih mau kerumah bapak, tapi di persimpangan Saya melihat mobil kalian, jadi kami mengikuti sampai sini" jelas Diky sambil tersenyum.
" Bagaimana rumah sakit" tanya Lukman.
" Kacau" jawab Diky.
" Zombie pintar bisa keluar gedung menggunakan helm, banyak orang yang terkena gigit, banyak juga yang habis di makan. Sekarang jumlah mayat hidup itu semakin banyak. Ibu juga hampir di terkam oleh orang yang sudah beliau tolong, untung Saya melihatnya jadi mata nya zombie Saya colok sampai keluar. Sejauh itu berhasil, kita buat buta matanya"
" Bagaimana dengan orang tua Eno" tanya Dini.
" Ketemu di jalan waktu gue melarikan diri dari rumah sakit, mereka mau ke sana mengobati kaki ayahnya yang robek kena beling. Untung Gue cegat" ujar Diky , mereka semua menatap Eno dan orangtuanya yang sedang temu kangen.
"Kami mencarimu No kemana-mana" ujar ibu nya Eno.
" Kan ada pesan yang Eno tempel di teletivi"
" Mana ada " kata ayahnya.
" Teletivi nya juga sudah hancur"
Kemudian terdengar ledakan, mereka semua melihat ketempat yang tadi mereka tinggalkan. Kota kelahiran mereka, di salah satu tempat terjadi kebakaran parah, kemudian listrik padam. Teriakan orang-orang sampai terdengar ke tempat mereka berada, kapal fery yang mereka tumpangi, menuju ke Kalimantan Selatan, banjarmasin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Aminya Syauqi
Kok ngantung se thor
2021-07-07
0
Fina Novita
lanjut thor masih penasaran sama jalan ceritanya
2020-12-09
0
Trioboy
apakah harus ditamatkan atau dilanjut yaa...
2019-12-06
0