Tiba-tiba pintu terbuka dari dalam, serentak mereka bertiga melihat kearah pintu.
Ternyata ibu yang telah membuka pintu, tanpa pikir panjang si Bule menerobos masuk ke dalam rumah sambil menarik Dina masuk, juga Diky tak lupa di tariknya, kemudian dia menutup pintu dan menguncinya. Ibu menatapnya heran, Dina melongo, kaget dengan tata krama si Bule. Diky juga kaget, tapi dia kaget karena sekilas melihat pemuda yang berada di teras belakang rumah om Sofiyan tetangga Dina, pemuda itu juga menatapnya tajam.
Bule langsung menjelajah rumah, memeriksa jendela-jendela dan pintu. Dina terlihat marah mengekori Bule di belakangnya, juga ibu memasang muka tak bersahabat.
" eh eh Bule, lancang banget ya main nyelonong ke rumah orang" seru Dina sambil menarik kasar tangan Bule, si Bule seakan tersadar dengan sikapnya.
" Coba nyalain tv, kita tonton berita" ajaknya.
Makin bengonglah mereka, ibu mulai tidak sabar, Diky masih saja memandang pemuda yang berada diteras sebelah lewat jendela ruang tamu.
" Siapa sih Din, teman Kamu?" tanya ibu.
"Ga tau Bu, tiba-tiba aja dia nongol di belakang rumah "
" Oh jangan-jangan kamu ya yang berisik dari tadi di belakang, teriak-teriak, ngamuk-ngamuk,mending kamu pulang " kata ibu yang akan membuka kunci pintu menyuruh pulang.
Sontak Bule mendahului ibu menuju pintu,melarang ibu membukanya.
" Lancang ya Kamu" seru ibu, Bule itu menaruh telunjuknya dekat bibirnya lalu menunjuk jendela, ke arah pandangan Diky.
Ternyata tidak hanya pemuda tadi yang berada di teras belakang rumah om Sofiyan, sekarang juga ada dua orang wanita dan seorang pria. Sedang memandang ke rumah Dina, penampilan mereka sangat menakutkan. Ada darah di sekujur tubuh mereka.
" Ya ampun itu kayak bu Sri, yang rumahnya di perempatan " Bisik ibu, sambil menutup mulutnya.
" Apa yang terjadi?"
Bule langsung menutup gorden jendela, kemudian menuju ruang tengah dan menyalakan televisi. Mereka bertiga menyusul bule menonton televisi, mencari canel berita terkini. Bolak balik canel tidak ada yang menayangkan berita yang menjelaskan fenomena ganjil hari ini.
Kemudian Dina berteriak histeris sambil melihat ke layar ponsel android nya. Yang lainnya buru-buru menghampiri, ikut melihat keponsel Dina yang menayangkan video ganjil di facebook. Video itu menayangkan seseorang yang menerkam seorang wanita, yang sedang memadu kasih dengan pacarnya, sang pacar menolong wanita tersebut tapi malah di terkam balik dan di cabik cabik lalu di makan oleh orang itu. Sang wanita pun terlihat kejang-kejang, kemudian perlahan bangkit dan ikut menyantap kekasihnya yang sudah tak bergerak. Video tersebut sepertinya di ambil diam-diam oleh seseorang, yang ingin merekam pasangan itu sedang memadu kasih. Tidak banyak memakan waktu, video itu menjadi viral dan menjadi bahan lelucon. Tidak banyak orang yang mengetahui betapa seriusnya kejadian itu.
" Dini " bisik Dina, ibu melotot kaget kemudian menyuruh anaknya tersebut menghubungi saudarinya. Terdengar suara menghubungkan, tapi tidak di angkat. Dina terus menghubungi Dini dengan raut cemas sambil mengintip jendela, hari mulai sore. Matahari sudah hampir tenggelam. orang-orang Yang berdiri di teras belakang om Sofiyan sudah tidak terlihat.
Ibu duduk di sofa dengan cemas, kemudian beliau memanggil si Bule.
"Coba ceritakan apa yang terjadi di luar" tanya ibu, si Bule duduk di sofa seberang ibu.
" Saya juga kurang paham Bu " Ujar Bule mengawali kisah.
" Kemaren Saya naik motor mau ke rumah teman, di tengah jalan, Saya melihat dua orang sedang berantem. Saya berhenti dan mencoba melerai mereka, tapi salah satu nya menggigit tangan orang yang satunya, sampai robek kemudian robekan itu dimakannya habis"
cerita si Bule, dia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, nampak kelelahan.
" Orang yang tangannya robek berlari kaget ke tengah jalan dan ketabrak truk, dan orang yang memakan daging itu, saat Saya tengok mau menghampiri. Tapi tidak jadi, seperti ada yang menghalangi" lanjutnya.
" Apa karena matahari bersinar terik?" Tanya Dina tiba-tiba.
" Apa?" tanya Bule
" Itu seperti film Train To Busan, Zombie yang buta apabila di tempat gelap. tapi ini malah kebalikannya, buta disaat terik" lanjutnya sambil ikutan duduk di samping ibu.
" Daebak!! Zombie di negara kita" seru Diky.
" Coba telpon ayah" pinta ibu, Dina pun menelpon ayah.
" Ga aktif Bu, Dini juga ga ngangkat "
" Ya tuhan" ibu mulai khawatir, tangannya sambil memijit-mijit kepala bagian kiri .
" Setelah dipikir-pikir betul juga apa kata Kamu" ujar Bule menunjuk Dina.
" yang mana " tanya Dina.
" Matahari terik, dari tadi siang Aku sembunyi di bawah rumah Kamu. Sudah dua orang zombie yang lewat, bahkan ada yang melihat Aku sembunyi dari bawah pohon belakang"
" mereka ada dibelakang?" tanya Diky ketakutan.
" iya,di hutan belakang sana" sahut Bule
" kebun getah haji Udin, memang di sana gelap apalagi sore " sahut ibu.
Lama mereka terdiam di ruang tengah, di televisi tidak ada satu pun menayangkan berita tentang Zombie.
" Kayaknya Aku harus pulang " kata Diky memecah kesunyian.
" Ibuku kirim sms, beliau khawatir " sambungnya.
" Tapi Dik, ingat Train To Busan....mending tunggu besok terang " bujuk Dina.
" Tapi kasian mamaku sendirian " ucapnya memelas.
" Aku bakal ngebut " lanjutnya.
Kemudian dia bergegas mengintip keluar, sinar matahari hampir lenyap. Dia meminta plester kepada Dina, tapi sayangnya tidak punya.
" Pernah nonton filmnya kan? kedua belah tangan sampai lengan di plester biar ga kena gigit " terang Diky saat ditanya Dina buat apa nyari plester.
" Oh iya bener"
"Kalau paku tembak sama kardus ada ga?" tanya bule.
" Buat apa?"
...💀💀💀💀💀...
Kemudian Diky keluar pelan-pelan menuju motornya di halaman, kedua belah tangannya terlihat berbalut kardus yang di rekatkan dengan paku tembak. Dina dan bule mengintip dari dalam, ibu sudah tak kuasa berdiri saking mencemaskan Dini yang tak jua ada kabarnya.
Saat itu, berjarak 50 meter dari motor Diky ada seorang Zombie wanita menghampiri dengan pelan. Dengan tergesa-gesa Diky memasukkan kunci motor dan menstaternya, macet. Dengan heboh Dina melambai lambaikan tangannya menyuruh Diky balik masuk ke rumah, kemudian dengan mendadak motornya hidup.
Wanita Zombie diam persis di depan pagar rumah yang terbuka, tidak melanjutkan langkahnya menuju Diky, terlihat kebingungan seakan buta akan kehadiran Diky.
Tidak menunggu lama Diky langsung menggas motornya keluar halaman menuju rumahnya. Hari mulai gelap, Zombie mulai bermunculan, berjalan tertatih-tatih menuju suara motor Diky.
" Ya tuhan....ternyata banyak banget. Dan itu kaya haji Udin" tunjuk Dina. Ibu pun menghampiri, ikut mengintip.
" Ya ampun " isak ibu " Dini.... Ayah dimana kalian..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments