Seorang pemuda terbangun dari pingsannya, seorang diri di kegelapan. Meraba-raba mencari HPnya yang terlepas dari saku bajunya, kemudian tangannya meraba sebuah motor, dengan cepat motor itu dia tegakkan dan mencoba menghidupkannya. Dengan bersusah payah barulah motor itu bisa di hidupkan karena stop kontak motor itu terus di posisi on, menyebabkan akinya kering, keadaannya sekarang menjadi terang benderang karena cahaya dari motor itu.
Pemuda itu sedang terjebak di sebuah terowongan yang mendadak runtuh karena gempa, menyebabkannya terkurung, tidak bisa keluar karena jalanan yang tertimbun reruntuhan di ke-dua sisinya.
Entah berapa lama dia sudah tidak sadarkan diri, karena terakhir dia makan saat sarapan tadi dan dia sudah merasa lapar lagi dan juga haus, beruntung di ranselnya ada bekal dan teh kotak, lalu mulai memakannya. Setelah makanan itu hampir habis, barulah dia sadar bahwa makanan itu hampir basi, iyeakh... Akhirnya dia menemukan hp yang dicarinya, mati total, layarnya hancur tertimpa batu. Jalan satu-satunya adalah, dia harus membongkar reruntuhan itu, entah harus mulai dari mana karena salah satu reruntuhan menuju ke atas gunung, tempat dia kemping di bukit, sedangkan reruntuhan satunya ke bawah menuju kota setempat.
Akhirnya dia memilih reruntuhan yang berada di depan motornya, karena kemungkinan besar arah situ lah motornya melaju. Berjam-jam dia membongkar tumpukan reruntuhan itu, akhirnya berhasil membuat lobang yang luas untuk tubuhnya lewati. Udara segar memasuki lobang itu, dia hirup dalam-dalam, menyegarkan. Setelah melewati lobang itu dia berjalan ke luar terowongan yang ternyata cukup jauh, setelah keluar dari terowongan itu ternyata hari sudah gelap dan dia mengenali tempat itu yang jalannya terasa semakin menanjak, yang berarti jalan itu menuju ke arah bukit, ia harus kembali dan menggali reruntuhan yang sebelahnya, karena mungkin sewaktu kecelakaan itu dia mengalami putar arah. Tersengal-sengal karena haus dan lelah, terpaksa dia kembali ke tempatnya semula, memasuki lobang yang tadi dia buat dan kembali membuat lobang yang sudah pasti menuju ke kota. Dia membuat lobang yang cukup besar, agar motornya juga bisa ikut di keluarkan.
Sepanjang jalan kota yang dia lalui porak poranda, mungkin akibat gempa yang baru saja terjadi. Tidak terlihat seorang pun, mungkin juga karena sudah tengah malam. Bunyi motornya yang melengking melaju dengan cepat, meninggalkan asap knalpot yang tebal. Tidak menyadari dengan kehadiran orang yang muncul satu persatu dibelakangnya, berjalan kearah suara motor yang pemuda itu ciptakan.
Pemuda itu pulang ke rumah kontrakannya, rumah kecil yang dulunya di gunakan sebagai butik, dengan jendela kaca besar disamping pintu masuknya, satu buah kamar tidur dan satu buah kamar mandi, dia tinggal bersama temannya yang bekerja di minimarket dengan jam kerja malam. Saat pemuda itu datang, pintu rumah tidak terkunci dan temannya itu tidak ada di dalam. Sedangkan seisi rumah berantakan, dan berpikir mereka sedang kerampokan. Dia membuka kulkas dan di dalamnya tidak ada apapun kecuali salju es di freezer, akhirnya dia meminum air di kran.
Dia pergi menyalakan televisi dan duduk di sofa, sambil menunggu temannya itu datang. Tidak sadar pemuda itu tertidur karena lapar dan kelelahan, tidak menyadari, bayangan seseorang yang terlihat di gorden jendela kaca, sedang hilir-mudik ingin memasuki ruangan tempatnya sedang tidur, karena mendengar suara televisi.
Pemuda itu adalah Jason, seorang pelajar Amerika yang sedang menjalani pertukaran pelajar dengan pelajar Indonesia, sudah hampir Tiga bulan dia menjalaninya, saat itu dia sedang kemping sendirian ke bukit, mengendarai motor RX King miliknya, sebelum akhirnya dia terjebak di terowongan yang runtuh.
Bunyi gelas pecah membangunkannya, televisi yang menayangkan acara dini hari langsung di matikannya, lalu mengintip ke dapur. Gelas di atas meja bekas dia minum tadi pecah, pecahan kacanya berhamburan di lantai. Dia lupa mengunci pintu dapur dan pintu itu sekarang terbuka sedikit, di kuncinya pintu itu, lalu kembali ke ruang depan dan melihat pintu kamarnya terbuka dan berpikir bahwa temannya itu sudah pulang, lalu menyusulnya dan terlihat seseorang berdiri di balik jendela. Dia menekan saklar lampu yang ada di sampingnya, lampu pun menyala dan ternyata orang itu bukan temannya, kaget dengan penampakan yang tersaji di depannya, dia langsung menutup pintu dan terdengar orang itu menggedornya dan menggeram menyeramkan. Dia tidak berani melepaskan pegangan tangannya di handle pintu, takut orang itu membukanya. Kemudian tertangkap olehnya, bayangan di gorden jendela kaca. Banyak orang yang hilir-mudik di baliknya, penasaran ingin masuk karena mendengar keributan.
Pelan-pelan di lepaskannya pegangannya dari handle pintu, orang yang di dalam kamar hanya menabrak-nabrakkan tubuhnya ke pintu, dia tidak bisa membukanya. Jason menghampiri jendela kaca, lalu membuka gordennya sedikit. Banyak manusia yang bertampang seram, bahkan tanpa bola mata atau mulut yang sobek. Apakah disini juga merayakan Halloween?? tapi ini bukan saatnya, ataukah benar-benar ada Zombie? pikirnya.
Jason terjebak di dalam kontrakannya sendiri, mahkluk yang ada di dalam kamarnya, berhasil merusak pintu sehingga dia bisa keluar, dan menyerbu kearah Jason, sementara kaca jendela pun mulai retak. Jason panik, kemudian berlari kearah pintu dapur dan membukanya, tapi diluar juga ada beberapa orang yang bertampang sama dengan yang di luar jendela rumahnya. Cepat-cepat dia menutup pintu, kemudian menguncinya. Naas, mahkluk yang berada dikamarnya berhasil menyergapnya, dan menghimpitnya ke dinding, mahkluk itu berusaha menciumnya. Dengan menahan bahu mahkluk itu, menghindari wajahnya dan nafasnya yang berbau busuk. Jason menendang ************ mahkluk itu, membuat mahkluk itu tersungkur kehilangan keseimbangan. Tidak membuang waktu, Jason dengan cepat melarikan diri kearah sebaliknya. Kaca jendela mulai pecah di hadapan Jason, mahkluk yang ada di luar berhamburan masuk kedalam, saling bergelimpangan. Jason tertegun sejenak, sebelum menyadari bahwa, jalan keluar satu-satunya adalah lewat jendela itu. Sebelum mahkluk itu mulai bangkit, dia langsung memanjat kursi sofa yang menghalangi dirinya dengan mahkluk itu, menginjak salah satunya yang mulai berdiri, lalu melompat keluar, bersamaan saat pintu depan juga berhasil di dobrak oleh mahkluk-mahkluk itu. Jason langsung kabur sejauh-jauhnya, lupa mengambil kunci motornya yang tadi di taruhnya di meja dapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments