El membiarkan Alia tertidur pulas. Dia juga mengambil tangannya perlahan. Meskipun harus ngilu karena tertindih semalaman tapi dia tak bisa mengeluh. Ini hanya tangan yang sakit tapi Alia ... Gadis ini sudah nampak tak baik - baik saja 2 hari menjadi istrinya.
" Maafkan aku Al ... Kamu adalah istri yang hebat! Teruslah menjadi istri hebat bagiku," lirihnya sambil menyentuh pipi Alia dengan lembut dan segera beranjak dari sana.
El kemudian bergegas ke kamar mandi. Dia harus segera melakukan rapat pagi ini via zoom bersama kliennya.
Pagi ini hari kedua bagi mereka menjadi pasangan suami istri. Alia sudah melewatkan memasak untuk El. Mungkin karena emosinya yang tak stabil sehingga menjadikan dirinya tertidur pulas. El jadi ingin tertawa jika Alia menantangnya melakukan kegiatan malam pertama. Mengingat Alia sedang datang bulan kenapa bisa istrinya itu mengatakan hal yang terkesan mengada - ada.
Di kamar ...
Alia membuka kelopak matanya dengan mengerjap berkali - kali. Dia tak mendapati El di sana. Hari sudah agak siang Alia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Di dapur ...
Nampak El menggunakan ceĺemek. Dia memasak dengan lihai. Rapi dan wajahnya yang tampan itu nampak menghiasi auranya.
" Pak ... Apakah Produk pangan yang kita luncurkan akan membantu kenaikan penghasilan bagi kita?" tanya seseorang di laptop yang di bawa El ke meja dapur. Ya, El sedang melakukan rapat via zoom sambil mempraktikkan dengan cara memasak produk mereka. Produk ini akan di debutkan dalam restoran yang mereka kelola di dekat perusahaan.
" Kita tidak akan tahu jika kita tak mencobanya! Lakukan saja yang terbaik. Semua akan teratasi ... Jangan memberikan bahan yang kualitas rendah karena itu akan merusak cita rasa dari makanan itu sendiri," ujar El mengingatkan pada semua karyawan yang bertugas memegang tanggung jawab penuh pada restoran dan perusahaan bagian pengelola.
Dari kejauhan Alia tercengang saat mendapati sisi lain suaminya. Dia tak menyangka El melakukan pekerjaan memasak dengan mengadakan rapat.
Dia sebenarnya siapa? Aku bahkan tak mengenali sisi lain El.
" Kau di sana istriku?! Kemarilah bantu aku ... Aku harus melanjutkan rapat dengan para pengelola perusahaan," panggil El tanpa melihat ke arah Alia. Alia menoleh ke sana kemari. Tapi istrinya hanyalah Alia. Kenapa harus menoleh ke sana kemari. Alia mendekat dengan langkah pelan. Semoga dia tak salah dengar di panggil oleh El.
Saat Alia mendekat ...
" Selamat pagi Nyonya Malik!" sapa mereka semua melalui layar laptop suaminya.
" Pagi semua ... " Alia menjawabnya sambil tersenyum dan menatap mereka semua bergantian. El yang melihat itu ikut tersenyum samar.
" Apa yang harus aku lakukan?!" tanya Alia pada El. El memberikan alat masak yang dia pegang pada Alia.
" Lanjutkan! Aku harus menyelesaikan rapat dengan mereka. Resep masakan ada di dekat bahan. Terima kasih," ucap El dengan senyum dan meninggalkan Alia sambil membawa laptopnya ke ruang makan. Dia melanjutkan rapatnya di sana.
Alia melihat menunya melototkan mata. Alia bahkan tak tahu masakan apa ini. Tapi dia akan mencobanya. Ini menu belum pernah dia masak sebelumnya. Tapi untung saja dia bukan tipikal perempuan yang tak bisa memasak.
El menatap Alia yang nampak terbiasa dengan alat Dapur itu. El tersenyum kecil melihatnya. Biarkan Alia beradaptasi dengan kehidupan El yang sedikit amburadul mengurusi perusahaannya heheh. Fokusnya terpecau belah karena berdakwah yang acap kali memforsir harinya.
" Alhamdulillah selesai ... " lirihnya.
" Al ... Bawalah kemari! Aku akan merasakannya," pinta El. Posisi mereka masih rapat.
" Apakah tidak mengangguk?" tanya alia. El menggelengkan kepalanya.
" Itu menu baru di restoran kami. Bawalah kemari jika rasanya lezat maka bantulah aku mengelola- lah perusahaan dan restoran," pinta el sambil menatap Alia. Sedangkan istri El itu melongo menatap suaminya yang mengulas sedikit senyum. Alia mendekat setelahnya.
" Cobalah!" pinta Alia nampak ragu - ragu.
Tatanan Dessert Alia nampak cantik. Sama seperti orangnya. El jadi tersenyum sendiri melihat itu semua. El mulai memakannya. Sesaat el memejamkan mata.
Aduh! Enak gak sih. Kenapa si El memejamkan mata begitu? Mana ada banyak pegawainya bagaimana jika rasanya memalukan. Pasti harga dirinya di pertaruhkan di sini. Maaf ya bila masakanku kurang enak. Itu sudah ikut trip di pembuatan-nya tadi.
El tak kunjung menjawab. Dia masih menikmati kunyahan demi kunyahan di mulutnya.
Masakannya lezat. Alia dia sangat berbakat. Seharusnya dia mampu mendampingiku dalam menjalankan bisnis ini. Sisi hatiku yang lain mulai mengaguminya karena sebuah masakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Lilik Juhariah
tapi El.alia udah terdoktrin kesepakatan awal tuh
2024-01-15
0
Mika Saja
lanjut mba Anna
2024-01-14
0
Dian Isnawati
lanjut
2024-01-14
0