Nampak Alia berjalan sambil melepas tali Dress merah yang dia gunakan. Dia berjalan dengan anggunnya menuju hadapan El yang masih mematung di tempat. Tatapan terhina Alia saat melihat dress ini di kamar mandi tergambar dengan jelas.
" Al ... Apa yang kau lakukan! Hentikan ... Aksi tidak benarmu ini!" seru El menatap tajam Alia. El adalah lelaki dewasa yang tentunya membutuhkan sebuah pelepasan. Tapi bukan berarti dia main tancap sesuka hatinya.
" Bukankah ini tujuanmu membawaku kemari? Jangan sungkan halal bukan pak ustadz?" Wajah Alia seperti sedang marah terlihat dari tatapannya yang ber-air dan memerah. Dia mengatakan hal itu sambil tersenyum getir. El menggeleng dan berfikir bahwa ada yang tidak berea dengan istrinya ini. Alia nampak terus mendekat ke arah El sambil melepaskan dress yang sangat sexy itu.
" Al ... Jangan gila! Aku tahu ... aku ini suamimu tapi bukan berarti aku brengsek. Berhentilah melakukan hal bodoh Al!" serunya saat Al sudah di dekat bahkan di hadapannya. El nampak berkeringat sebab baju Alia hampir melorot jika dia tak memegangnya.
" Ada apa? Apakah istrimu ini terlalu jelek sehingga kau sampai membutuhkan baju laknat ini untuk menarik gairahmu sebagai lelaki. Katakan El! Apakah aku hanya akan di jadikan pelampiasanmu semata!!! Katakan El .... Kau sengaja bukan menyiapkan dress ini di kamat mandi!" Marah Alia kini diikuti tangisan seperti menyayat hati. El hanya menggeleng tak membenarkan ucapan Alia.
" Al ... Aku adalah suamimu! Aku bukan lelaki brengsek yang akan menjamahmu karena aku ingin sebuah pelepasan. Aku sangat menghormati dirimu Al sebagai istri. Aku bahkan menghormati pernikahan kita Al! Tidak mungkin bahkan aku tidak akan mau menyentuhmu sebelum aku jatuh cinta padamu," ujar El dengan menatap Alia yang kini terduduk. Dengan sigap El kembali membenarkan kembali tali baju Alia. Dia melihat begitu indah dan molek tubuh istrinya ini bahkan kulitnya halus terawat. Tapi dia tak ingin di kuasai hawa nafsu semata saat menyatukan diri dengan Alia. El juga melepas kemejanya dan memakaikan pada Alia.
" Lalu untuk apa kau menyiapkan baju seperti ini El. Baju wanita malam yang mereka sendiri tak berharga di hadapan lelaki terhormat. Aku tahu kau mencintai Saidah tapi jangan memperlakukan seperti ini El. Aku bukan wanita malam El! Aku hanya wanita biasa yang belum pernah merasakan itu cinta. Bukan karena aku naif ... Tapi aku tidak bisa," tangisnya pun pecah seketika. Alia sungguh merasa tersakiti saat ini. El terkejut mendengarnya. Jadi inilah alasan Alia nekad membuka baju di hadapannya.
" Al ... Aku memang mencintai Saidah. Tapi bukan berarti aku tidak bisa melupakan dia. Jika aku saat ini belum cinta pada kamu bukan berarti aku tak bisa jatuh cinta padamu. Jadi ... Aku mohon Al jangan jadikan aku lelaki brengsek dengan menidurimu tanpa cinta. Aku memilihmu berarti aku siap tinggal bersamamu seumur hidup," jawab El panjang lebar. Sedang alia terus menangis memdapati El yang welcome padanya. Alia terus memukuli dada sang suami karena kesal sekali. Tanpa banyak bertanya lagi El langsung nendekap Alia dengan kuat. Gadis ini terus memberontak padanya.
" Al ... Aku menyayangimu! Tidak mungkin aku merusakmu Al. Dengarkan aku baik - baik ... Akan aku katakan apa yang ada dalam benakku Al kenapa aku tetap menikahimu??" El mencoba berusaha menenangkannya. Alia terus saja bergerak membuat nyalinya ikut naik.
" Kau jahat El! Harusnya kau menolakku saja ... Setidaknya aku tidak perlu menyakiti hubungan kita. Hiks hiks hiks," tangis Alia dengan sesenggukan. Alia melepaskan kembali Kemeja putih yang di pasangkan El tadi. El jadi melotot sebab dirinya sudah sangat dekat.
" Al .... Hentikan! Pahamilah aku laki - laki. Hanya dengan melihatmu seperti ini kau tidak akan aman di dekatku," El mengingatkan sang istri. Kemolekan Alia bukanlah tujuannya. Tapi suguhan indah sayang di lewatkan.
" Lakukan saja! Sudah terlanjur basah bukan?! Sekalian saja El!" seru Alia dengan tatapan sinis. Dia masih tak percaya pada ucapan El kautsar. Dengan terpaksa El mencengkram lengan Alia dan membawanya ke kamar mandi. Sebab tubuh El pun memanas akibat ulah Alia. Dan ini tak bisa di biarkan begitu saja.
Di kamar mandi ...
El menghidupkan shower dan Alia gadis itu di taruh d bawa guyuran air. Semakin terlihatlah keseksian tubuhjya di hadapan mata telanjang El. Dia berteriak pada Alia agar gadis itu tersadar.
" Alia!!!! Hentikan hal yang membuatmu menjadi seperti wanita murahan. Sudah ku katakan Alia bersabarlah. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini!" bentaknya. Ali kembali terduduk dan menangis di bawah guyuran Air. El yang melihat merasa iba padanya. Bagaimana bisa dia menyakiti Alia. Dia baru saja melihat sisi Lain Alia.
Hiks. Hiks. Hiks.
" Kenapa El? Kenapa kita menjalani pernikahan ini!? Aku tidak mau membuatmu bersalah pada Saidah. Kenapa kau melakukan ini El? Harusnya kau pergi saja ... " tangisnya merasa lebih baiknsetwlah marah. El mengambil handuk kimono dan memberikannya oada sang istri.
" Pakailah Al! Aku akan menjelaskan jika kau sudah tenang," jawabnya singkat. Alia kemudian mengambil kimono tersebut dan keluar dari guyuran shower. El mematikan itu dan memberikan handuk untuk rambut pada sang istri. El juga tak bicara langsung menggendong dia keluar dari kamar mandi.
El membantu mengeringkan tambut menggunakan hard dryer. Dia juga melihat wajah Al sudah sembab semua dan meninggalkan bekas sehingga nampak bengkak.
" Katakan El! Kenapa kau menyiapkan baju itu tapi malah tak menyentuhku sama sekali. El menghela nafas panjang.
" Aku ingin memberikan yang terbaik padamu untuk hubungan kita! Meskipun itu bukan sekarang. Aku harap kamu memahaminya. Bukan kamu tidak menarik. Bahkan sangat menarik sekali. Tapi, pernikahan ini bukan untuk hawa nafsu saja melainkan karena aku menyayangimu Al. Pahamilah! Kamu pasti baik - baik saja jika bersamaku. Berhentilah menangis Al!" pintanya sambil mengusap air mata.
" Maaf ... " lirih Alia sambil sesenggukan. El hanya mengangguk dan membawanya ke dalam pelukan El.
" Mengenai baju itu?!!! Itu adalah ulah orang tua kita. Mereka ingin kita bahagia jadi aku biarkan saja mereka melakukan apapun asal senyuman itu terus mengembang. Tidurlah Al ... Maafkan aku," ucap El dengan memeluk Alia dan itu pun dia peluk selama semalan.
El tak bisa keluar dari pelukan Alia. Jadi, dia biarkan saja Alia tidur seperti ini.
Aku harap kamu memaafkanku Al. Sungguh tak ada niat sedikit pun pada diriku untuk melecehkan dirimu Al. Tidak. Itu bukanlah aku jika sampai tega melakukan hal tak senonoh.
Alia nampak tertidur pulas dengan wajah sembab. El yang sudah mengantuk berat dengan tanpa sengaja tidur di samping Al sambil memeluknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Rita Riau
Alia diemin aja tuh mah ustadz nya,, ntar kalo kamu udah diem cuek baru dia ngegas
2024-03-23
0
Elizabeth Zulfa
kata2mu zg muter2 itu zg mmbuat alia salah tafsir el... jngn brbelit2 lh klo ngejelasin..
2024-01-12
1
Mika Saja
Alia sabar ya TDK mudah mengawali hubungan yg TDK diinginkan,,nti pasti ada waktunya km bhagia
2024-01-12
1