Alia Nakal

" Apa ini??? Neng ... Katakan sesuatu kenapa banyak make up di sini??" tanya El dengan menatap Alia. Sedari kemarin dia tak melihat ini semua. Tapi pagi ini El di kejutkan dengan hal ini.

" Untuk dandanlah Pak suami! Lantas apalag," jawab Alia sambil menyemprotkan sesuatu ke wajahnya. El menatapnya intens. Tak suka ... jelas saja. Karena dia tak mau istrinya bersolek di luar rumah.

" Neng ... Gak boleh bersolek untuk orang lain!" seru El menatapnya tajam dan tak tersenyum. Alia berdiri dan menghela nafas. Dia menghampiri suaminya.

" Itu semua di gunakan untuk menjebakmu pak suami! Kalau gak usaha mana bisa Alia bikin kamu jatuh cinta. Ya gak sih pak suami!!!???" godanya endyelll. El menatap tak percaya ini Alia yang dia nikahi. Dia adalah seorang dokter tapi ini apa? Sikapnya aneh sekali.

" Udah mulai gak waras kamu Neng! Udah segera bersiap kita berangkat. Pagi ini mas akan ke kantor. Besok ada kajian di luar kota 3 hari," ucapnya sambil melipat lengan kemejanya. Alia mbrengut mendengar ke luar kota 3 hari.

" Baru juga mau beraksi pak suami. Udah mau jauh-jauhan lagi. Apes banget sih istrimu ini!" keluh Alia dengan manyun di hadapan kaca. El tersenyum dan mendekatinya.

" Jika merindukanku sebut saja namaku 3 kali Neng pasti akan datang!" jawabnya asal sambil menahan tawa. Alia kini menatap tajam El karena sudah mengejeknya dengan sangat berani.

" Siapa yang datang??!!! Setannya?" kesal Alia lalu menggunakan hijab dan menggunakan jas dinasnya. Dan memakai tas ransel seperti anak remaja saja. El manarik tangan Alia dan mendekatkan posisi mereka.

" Jangan ngambek sayang ... Hanya 3 hari! Selama pak suamimu ini tidak ada bekerjalah dengan giat," bisik El. Alia jadi mati gaya di bikin ustadz Adam ini. Dia tak menyangka adam akan seromantis ini dalam keadaan tidak cinta.

" Idih ... Sok romantis. Emang pak suami ini sedang Usa ... " Alia tak bisa meneruskan kata-katanya karena El sudah mengecupnya. Bahkan pinggang Alia di tarik mendekat. Tangan El begitu lihai dalam menyentuh pinggang sang istri. Dia pun sedikit menjelajahi wilayahnya itu. Sungguh manis dan ranumnya membuat El ketagihan. Dia melepaskannya saat sudah di rasa mencapai beberapa menit.

" Tidak usah memakai lipstik! Begini sud cantik Neng. Kita berangkat sekarang kurang beberapa menit lagi. Bukankah jadwalmu jam 7.00!?" serunya membuyarkan keterkejutan Alia. Namun belum hilang keterkejutannya El menyapu bibirnya dengan ibu jari. Dia mengatakan Hal yang membuat Alia bersemu merah.

" Maaf ... Membuat bibirmu pagi - pagi sedikit bengkak. Ini adalah sebagai bentuk nafkah batin tapi di cicil," Senyumnya membuat Alia klepek-klepek. El kemudian pergi dari sana. Sedangkan Alia mencak - mencak tidak jelas.

" Dia itu El kan??? Dia kenapa malah menciumku lagi setelah tadi sebelum shubuh bukankah sudah dan alasannya membangunkanku. Tapi sekarang karena lipstik!!!! Aaaaahhhhh .... " Alia mencak - mencak kesal tak percaya dia di bully dnegan alasan - alasan receh. " Awas ya!" serunya.

Alia pun bergegas menuju halaman karena El sudaj menunggunya. El sudah bersiap begitu pun dengan Alia. Dia kemudian berangkat tanpa mengatakan apapun.

Dalam perjalanan mereka pun tak saling bicara. Mereka nampak canggung satu sama lain. Tapi Alia sedang menyusun rencana untuk membalas kemesumen El pagi ini yang sudah 2 kali. Dia tak mau kalah meskipun akan memalukan.

Sesampainya di rumah sakit ...

Alia nampak mengulurkan tangan untuk berpamitan. Dan tiba - tiba menarik suaminya ke dekat wajah dan mengecup singkat di sana.

Cup.

" Hati - hati kerja di kantor gak boleh lirik karyawan bahenol. Awas aja sampai terjadi! Assalamualaikum!" seru alia langsung kahur keluar mobil. Sedangkan El kini mematung.

Gadis ini nakal sekali jika mau membalas dendam! Ck.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***