Rumah El

Sore ini El sudah mengajak Alia packing baju. Mereka harus segera check out dari hotel. Mereka harus segera kembali ke rumah El. El nampak berada di luar kamar dengan waktu yang cukup lama. Alia nampak membereskan pakaian mereka agar tak lama ketika El sudah mengatakan pergi.

" Mulai besok aku harus kembali pada rutinitas. El mengatakan bahwa rumah sakit tempatku bekerja yang baru dekat dari kediamannya. Setidaknya itu akan membantuku menjadi istri yang baik," lirihnya dengan merapikan baju di dalam koper.

Alia melipat baju dan dia masukkan ke dalam koper. Tak berselang lama saat Alia menyelesaikan semuanya El nampak datang dan membuka pintu kamar.

Klikk!

" Al ... Sudah di rapikan semuanya?! Kita akan check out 2 jam lagi sebelumnya kita makan dulu perjalanan agak jauh," ucapnya dengan menatap Alia yang mengangguk.

" Sedikit lagi Mas ... " jawabnya sedikit dag dig dug ser. Heheheh. Khawatir El tidak suka di panggil mas.

" Baiklah ... Aku ke kamar mandi dulu Al! Selesaikanlah dulu. Terima kasih," seru El pada istrinya. Alia lagi - lagi manggut mendengarkan ucapan suaminya.

1 jam Kemudian si cantik dan si tampan keluar dari kamar bak pasangan perfect yang tanpa cacat namun kenyataannya hubungan mereka kurang baik. Tapi mereka akan berusaha menjadi pasangan ideal. Itu akan di wujudkan Alia meskipun nanti terlihat dia yang lebih agresif. Halal kan jadi tidak masalah.

" Makanlah Al ... !" seru El kemudian menyantap makanannya. Saat mereka sedang menikmati hidangan makanan restoran hotel ada beberapa muslimah menyapa El dengan Salam.

" Eh, ada ustadz Adam ... Assalamualaikum!" sapa mereka. Seketika Alia menghentikan makannya. Dia tatap muslimah bercadar itu dan suaminya.

" Waalaikumsalam ... " Jawab El dengan sedikit bingung. Kemudian dia menjelaskan siapa dirinya.

" Almira Tsabita Reyhana ustadz ... " jelasnya dengan tersenyum di balik cadar. Alia masih terpaku tak mengunyah. Mungkin definisi cocok ya ini seorang ustadz dengan wanita bercadar.

" Oh ... Iya! Kenalkan Almira ... Dia Alia istri saya," ujar El membuat lamunan Alia jadi drama tersedak.

Uhuuuk. Uhuuuk. Uhuuk.

Dengan sigap entah karena seorant teman atau karena dia merasa menjadi seorang suami ataukah hal lainnya yang di artikan dengan kata peduli. El berlari ke sampingnya dan membantu Alia meredakan tersedak.

" Kau baik - baik saja Al?!" tanya El dengan menatap Alia. Alia mengangguk pada suaminya.

" Maafkan ... Entah kenapa terbatuk," kini Alia menatap 3 gadis di hadapannya. Alia menjabat tangan mereka secara bergantian.

" Kenalkan! Alia El Kautsar ... Istri Ustadz Adam. Senang bertemu dengan kalian," Sapa Alia ramah sambil tersenyum. Mereka nampak menyorot cara berpakaian Alia yang menggunakan Celana serta blouse monokrom. Dalam bayangan mereka mungkin istri seorang ustadz itu harusnya pakai dress panjang dan hijab yang lebar banget may be bisa juga bercadar. Wanita di hadapan Almira memang cantik cuma cara berpakaiannya kurang cocok dengan El yang islami sekali.

" Kami juga ... " jawab Almira singkat menunjukkan sikap. Yang benar saja perempuan di hadapannya ini istri ustadz El.

" Ustadz ... Kami permisi! Assalamualaikum ... " salam mereka pada El. El pun menjawab salam itu dengan pelan pula.

Apakah aku berpakaian kurang sopan? Kenapa aku merasa mereka tak suka jika aku menjadi istri Adam El kautsar. Apa cara berpakaianku salah???? Normal sih menurutku tidak yang press body.

Dalam perjalanan Alia nampak diam seribu bahasa tanpa membuka percakapan sama sekali. El juga memilih tak banyak berbicara. Namun saat mereka masuk area perumahan milik El. Pemuda itu mulai bertanya.

" Apakah kau tersinggung dengan sikap mereka??" tanya El dengan menatap lurus ke depan.

" Bukan tersinggung sih mas tapi aneh. Apa pakaianku kurang pantas perasaan gak pake yangs seksi. Kalau pakai seksi kamu pasti naksir-lah. Gak mungkin bisa nolak," ujarnya celometan ke sana kemari kian luwes banget.

" Tidak ada yang salah. Mungkin mereka terbiasa dengan pakaian dress makanya aneh saja," jawab El dengan tersenyum kecil. Alia menggelengkan kepala.

" Eh ... Tidak bukan itu masalahnya! Masalahnya karena aku menikahi kamu mas. Seorang ustadz itu harusnya feelnya dapat ! Istrinya juga keren dengan gamis - gamis gitu mungkin mas," jawabnya dengan ngalor ngidul gak jelas. Tapi El membenarkan itu di dalam hatinya. Tapi El tidak memaksakan kehendak pada Alia. Di cucu seorang kyai pasti paham cara berpakaian terutama.

" Jika kamu nyaman aku setuju saja! Kau pasti lebih paham dari mereka semua tadi," jawabnya. " Kita sudah sampai! Al ... Bolehkah aku panggil Neng saja? Jika memanggil nama kurang sopan," pinta El pada istrinya.

" Terserah mas saja ... Senyamannya aja! Toh, nanti di suruh panggil sayang gak mau kan???! Jadi, ya bebas aja mas!" serunya senyam senyum sedangkan el langsung kicep.

" Masuklah!" seru el mempersilahkan Alia masuk ke rumah El.

Bagus rumahnya! Dia ini sebenarnya statusnya apa sihh!!!! Sebel lihat pencapaiannya gini. Hehehe alhamdulillah gak tuh Al!

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

aneh ya seorang ustadz,,, biasa nya seorang ustadz tau hak dan kewajiban nya,,, Zahir terpenuhi tapi batin. apa kah suami tak berdosa jika seorang istri meminta hak nya,,

2024-03-24

1

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

gmn pak ustadz nafkah lahir sdh ada tapi batin nunggu mencintai , gmn hukumnya ya, trs masih ada nama perempuan lain dihatinya

2024-01-18

1

Dian Isnawati

Dian Isnawati

lanjut kak ditunggu jng lama2, min 1 kali sehari mkn bisa lebih

2024-01-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!