Pria tampan itu menoleh menatap Anne, mata mereka berdua bertemu. William terperangah sesaat ketika melihat Anne di depannya. Anne tersenyum dengan manis, mereka saling mengenal namun hanya sebatas tahu saja. Tidak mengetahui secara intens.
"Ya, My Lady. Tentu Anda boleh menempati tempat duduk di depan saya," jawab William dengan wajah yang datar.
Apa dia tidak bisa menunjukkan senyumnya padaku? batin Anne dalam hati.
Wiliam mengenali Anne, berita tentang ketertarikan Raja Edward pada Anne sedikit mengguncang para bangsawan. Para pendukung Duke Bellard menginginkan Anne menjadi ratu menggantikan Ratu Isabella yang berasal dari Kerajaan Grandia. Namun, sebagian besar juga tidak ingin terjadi permusuhan antar kerajaan bila hal tersebut terjadi.
"Anda sendiri saja, Duke Ashworth?" tanya Anne menanyakan hal konyol yang jelas sudah terlihat.
"Bisa Anda lihat sendiri, Lady," jawab William tanpa menatap Anne.
Ya ampun, apa aku yakin akan menikahi orang ini? Kalau harus hidup dengan orang seperti William apa yang harus aku lakukan? batin Anne.
"Saya pikir mungkin Anda memiliki janji dengan seseorang," balas Anne.
Karakter William sulit ditebak, dari dulu tidak pernah ada yang dekat dengan Anne. Bahkan, sampai kematiannya William tidak menikah. Mungkin inilah yang menyebabkan William sangat mudah terjebak. Padahal dia hanya sekali bertemu dengannya.
"Saya sudah memberikan surat kunjungan ke kediaman Ashworth. Saya harap Anda segera membalas surat tersebut," ucap Anne sambil memanggil pelayan.
Anne memesan makanan dan minuman dirinya. William hanya diam memperhatikan Anne, dia akui Anne memiliki paras yang cantik dan dapat membuat semua orang tergila-gila. Namun, haruskah dia menjadi orang ketiga di antara Raja dan Ratu Evrist. Hal tersebut dapat mengancam kestabilan kerajaan.
"Lady Anne, bolehkan aku bertanya sesuatu?" tanya William dengan tampang yang datar. Dia tidak ingin menyinggung Anne, tetapi rasa penasaran menguasai hatinya.
"Tentu, My Lord. Apa yang ingin Anda tanyakan?" balas Anne dengan senyuman.
Yah, walaupun berwajah datar, dia tetap tampan. Itu merupakan kelebihan Duke Ashworth, ketampanannya bahkan melebihi Raja Edward bila dia lebih sering tersenyum, batin Anne.
"Benarkah rumor yang beredar kalau Anda memiliki hubungan dengan Raja Edward?" tanya William dengan berbisik. Dia khawatir ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka.
Wajah Anne terkejut, dia tidak mengingat kalau di masa lampau rumor tentangnya dan raja telah menjadi gosip angan di kalangan atas. Bahkan, Duke Ashworth yang terlihat dingin ikut menanyakan padanya.
"Menurut Anda, apakah aku wanita perebut suami orang? Sudah jelas raja memiliki ratu. Untuk apa aku bersaing dengan seseorang yang jelas-jelas lebih dibandingkan diriku?" jawab Anne skeptis.
Di masa lalu, Anne memang tidak langsung menerima pinangan Raja Edward. Bahkan, awalnya raja hanya menginginkannya menjadi selir. Keteguhan Anne yang tidak ingin menjadi yang kedua membuat Raja Edward menceraikan Ratu Isabella.
"Saya tidak tahu. Saya hanya mendengar rumor yang belum pasti kebenarannya. Namun, saya harap Anda tidak akan melakukan hal yang dapat mengganggu kestabilan kerajaan kita," ungkap William yang terlihat sangat mencintai negaranya.
Duke Ashworth menjadi Duke di usia muda. Dia menggantikan ayahnya yang telah gugur dalam perang. Secara garis keluarga, William merupakan sepupu Raja Edward. Dia berada dalam urutan kedua pewaris tahta. Di Kerajaan Evrist, wanita tidak bisa menjadi pemimpin. Oleh karena itu, Putri Rosette tidak berada dalam urutan suksesi tahta kerajaan.
"Tentu saja, My Lord. Saya tidak ingin melakukan hal yang membahayakan kerajaan ini. Oleh karena itu, saya ingin berkunjung ke kediamanmu untuk membahas rumor tentangku," ucap Anne.
Keduanya dikagetkan dengan suara seorang pria yang menginterupsi pembicaraan mereka. Pria itu memandang tajam William dengan kedua matanya. "Ehm, Jadi, kalian telah mengenal sebelumnya? Duke Ashworth dan Lady Anne?" tanya Raja Edward yang terang-terangan menunjukkan sikap permusuhannya pada William.
Setelah pergi dari istana Ratu Isabella, Raja Edward akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan ke kota. Dia didampingi oleh pengawal kerajaan berkeliling kota untuk mengunjungi beberapa toko. Namun, alangkah terkejutnya Raja Edward ketika melihat Anne Bellard sedang makan siang bersama William Ashworth.
William dan Anne langsung berdiri dan memberikan hormat mereka pada Raja Edward.
"Salam hormat, Yang Mulia," ucap William dengan tenang. Begitu pula dengan Anne yang memberikan hormat pada Raja Edward.
"Ya, sudahlah. Sebaiknya kalian lanjutkan makan siang kalian. Apakah saya boleh bergabung dengan kalian?" pinta Raja Edward dengan pandangan penuh menyelidik.
Dia tidak menyangka mendapati Anne bersama William. Tidak pernah sekalipun Anne terlihat bersama pria, tetapi kali ini dengan terang-terangan Anne bersama William.
"Sejak kapan kalian saling mengenal?" tanya Raja Edward kembali tanpa memberikan kesempatan bagi Anne dan William permintaan Raja Edward. Sang Raja sudah mendudukkan dirinya di hadapan Anne dan William.
Aku tidak akan membiarkanmu bersama dengan pria lain, Anne. Sampai kapan pun kamu adalah milikku, batin Raja Edward dalam hatinya. Dia tidak rela melihat Anne bersama pria lain selain dirinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments