"Ada apa, Yang Mulia? Saya menyiapkan air mawar seperti biasa," jawab Marry pada Ratu Anne yang menutupi wajahnya dengan tangannya.
"Apanya yang seperti biasa, kau lihat itu! Banyak semut yang terdapat dalam air! Apa kau tidak melihatnya terlebih dahulu sebelum memberikannya padaku?" hardik Ratu Anne pada Marry, dia tidak habis pikir dayang pribadinya bisa melakukan kesalahan yang sangat fatal.
"Ma ... Maafkan Hamba, Yang Mulia. Tadi, saya tidak melihatnya terlebih dahulu, sehingga tidak mengetahui tentang semut yang berada dalam air tersebut. Maaf, kemungkinan semut tersebut berasal dari bunga mawar. Saya mohon maafkan, saya," ucap Marry dengan penuh ketakutan.
"Pergilah dan panggilkan tabib! Aku tidak ingin melihatmu di sekitarku! Aku ingin kamu pergi jauh dariku! Kalau terjadi sesuatu pada wajahku, aku akan membuat perhitungan padamu!" usir Ratu Anne.
Marry langsung pergi ketakutan dengan ancaman dari Ratu Anne. Beberapa pelayan langsung mendatangi Ratu Anne yang terus menerus berteriak mengumpat karena wajahnya gatal-gatal.
"Panggilkan tabib, cepat! Aku sudah tidak tahan lagi!" teriak Anne pada para pelayan.
Tabib datang dengan cepat, dia memeriksa kondisi Ratu Anne yang mengkhawatirkan. Ternyata, dalam air tersebut bukan hanya terdapat semut, tetapi terdapat racun yang membuat wajah Anne menjadi memerah.
"Lalu, apa yang harus aku lakukan? Kamu harus menyembuhkanku! Tidak mungkin aku menemui Baginda Raja dengan keadaan seperti ini!" seru Anne histeris melihat kondisi wajahnya yang dipenuhi dengan bercak kemerahan. Belum lagi rasa gatal yang menyerangnya sangat membuatnya tidak tahan. Dia ingin menggaruk wajahnya, tetapi takut membuat luka yang berbekas.
Putri Rosette yang datang menjenguk keadaan Ratu Anne terlihat kaget. "Apa yang terjadi padamu? Bagaimana bisa wajahmu memerah seperti ini?" tanya Putri Rosette dengan wajah dipenuhi dengan kekhawatiran.
"Ini semua akibat perbuatan Marry, aku ingin dia ditangkap dan dihukum karena telah membuat wajahku seperti ini, aku tidak mungkin bisa menemui Raja dengan kondisiku seperti ini," jawab Ratu Anne dengan pilu, dia tidak ingin kehilangan cinta dari Raja Edward.
Ratu Anne melihat dengan mata kepala sendiri perceraian antara Raja Edward dan Isabella, dia tidak ingin menjadi seperti Isabella yang harus menerima perceraian. Dia akan tetap mempertahankan posisinya sebagai Ratu Evrist sesuai dengan permintaan ayahnya.
Putri Rosette menggenggam tangan Anne. "Tenang saja, aku akan menghukum Marry yang membuatmu terluka. Tidak ada yang boleh melukai keluarga kerajaan, dia harus mendapatkan hukuman setimpal karena telah lalai menjalankan tugasnya!" seru Rosette di depan Ratu Anne. Mulutnya yang sangat manis tidak membuat Ratu Anne mencurigai adik iparnya itu.
"Terima kasih, Rosette. Kau adalah adik iparku yang sangat baik hati. Terima kasih telah menerimaku dengan sangat baik di istana ini. Aku tidak tahu harus bagaimana bila tidak ada dirimu," ucap Ratu Anne sambil menggenggam tangan Putri Rosette.
"Kalau begitu aku akan membiarkan dirimu untuk beristirahat, aku harus mengurus tentang Marry dan kamu harus fokus dengan kesembuhanmu. Tiga hari lagi, Edward akan pulang ke istana," pamit Putri Rosette sambil tersenyum.
"Baiklah, Terima kasih atas perhatianmu, Putri Rosette," ucap Ratu Anne yang ingin mengistirahatkan tubuhnya. Ratu Anne yang melihat wajahnya sangatlah tidak sedap dipandang membuat kepalanya berdenyut pusing. Dia ingin mengembalikan wajahnya seperti semula yang mulus tanpa cela.
Saat Putri Rosette keluar dari kamar Ratu Anne, seseorang menghampirinya. Dia adalah Marry yang mendatanginya dengan wajah dipenuhi dengan ketakutan. Dia khawatir akan dipenjara karena telah membuat wajah Anne dipenuhi dengan bercak merah.
"Putri, bagaimana dengan nasibku? Apa yang harus kulakukan? Anda harus bertanggung jawab atas nasibku. Keluargaku sangat bergantung padaku," keluh Marry pada Putri Rosette.
Putri Rosette yang didatangi Marry segera membawanya ke sudut koridor. "Seharusnya kamu tidak muncul di sini. Pergilah, aku akan mengurus semuanya. Pergilah yang jauh hingga tidak dapat ditemukan oleh pengawal istana. Aku akan mengatakan kalau kamu telah kabur ke kerajaan lain," hardik Putri Rosette yang tidak suka Marry mendekatinya secara langsung.
Ya! Hal yang terjadi pada Ratu Anne adalah perbuatan Putri Rosette. Dia meminta Marry untuk memberikan sebuah serbuk racun yang dapat membuat wajah Ratu Anne memiliki bercak kemerahan. Putri Rosette berencana untuk membuat kakaknya tidak menyukai Ratu Anne.
"Lihat saja Anne, aku akan melakukan apa pun untuk membuatmu dibenci oleh kakakku. Aku tidak ingin memiliki ipar seorang perebut seperti Anne," ucap Putri Rosette sambil menyunggingkan senyumnya.
Tiga hari kemudian, Raja Edward kembali dari tugasnya, dia ingin langsung melihat Ratu Anne. Ketika dia melihat Ratu Anne yang duduk termenung di kursinya, Raja Edward segera menghampirinya. "Ada apa, Sayang?" tanya Raja Edward pada Ratu Anne yang hanya menundukkan kepalanya.
Raja Edward terkejut melihat wajah Anne yang dipenuhi dengan bercak kemerahan, walau telah banyak hilang dari sebelumnya. Masih terlihat jejak kemerahan di wajah Anne. "Apa yang terjadi pada wajahmu? Mengapa banyak bercak kemerahan di wajahmu?" tanya Raja Edward terkejut.
Ratu Anne memelas saat melihat Raja Edward terkejut. "Seorang dayang istana berbuat kesalahan hingga aku menjadi seperti ini. Jangan melihat wajahku, kamu pasti jijik melihat wajahku," jawab Ratu Anne sambil menutupi wajahnya.
"Jangan menyembunyikan wajahmu seperti itu, Sayang. Aku tidak akan pernah jijik melihatnya. Siapa dayang istana yang membuatmu seperti ini?" tanya Raja Edward memperhatikan wajah kemerahan Anne.
Ratu Anne menatap Raja Edward, dia bisa memastikan Raja Edward tidak jijik pada dirinya. "Dia adalah Marry Parker. Aku tidak tahu dia sudah dihukum atau belum. Putri Rosette mengatakan akan memberikan hukuman yang setimpal pada Marry," ujar Ratu Anne.
"Hmm, aku sangat merindukanmu. Akan tetapi, melihat kondisimu yang masih sakit sepetinya kamu membutuhkan istirahat. Aku akan mencari Putri Rosette terlebih dahulu, lalu akan kembali ke sisimu," pamit Raja Edward.
Ratu Anne memandangi kepergian Raja Edward dengan sendu, dia telah memprediksi sikap Raja Edward yang tidak memperdulikan dirinya. Ratu Anne menghela napasnya, sepertinya dia harus hati-hati dalam bertindak. Bahkan, dayang pribadi istana ratu berani melakukan hal yang dapat mencelakai dirinya.
Sebelumnya, Ratu Anne memang tidak menginginkan posisi menjadi Ratu Evrist. Desakan demi desakan dari keluarganya yang menginginkan kekuasaan semakin menyudutkannya. Belum lagi, Raja Edward yang terus mengejarnya walaupun dia tidak tertarik pada Raja Edward.
Ratu Anne mengetahui kalau Raja Edward sangat tergila-gila padanya. Akan tetapi, bila terus terjadi hal seperti ini bisa-bisa dia kehilangan cinta Raja. Dayang dan pelayan istana mungkin terlihat mematuhinya, tetapi mereka semua bisa menjadi ancaman bagi Ratu Anne.
"Salah satu jalan untuk menguatkan posisiku sebagai ratu adalah dengan memiliki anak. Aku akan melakukan apa pun agar segera mengandung keturunan Raja," gumam Ratu Anne dengan semua pemikiran di benaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments