Raja Edward yang semakin menjauh dari Ratu Anne akhirnya membawa Julia Caleste menjadi selirnya. Ratu Anne yang marah mendesak para bangsawan yang mendukungnya untuk menentang keinginan Raja Edward.
"Kalian tidak mempunyai hak untuk melarangku membawa Julia sebagai selirku!" seru Raja Edward ketika mendengar beberapa orang pendukung Anne yang menduduki pemerintahan menentangnya.
Duke Bellard yang merupakan ayah Anne termasuk orang yang paling menentang keinginan Raja Edward. "Tidak ada dalam sejarahnya, Raja membawa selir ke istana! Seharusnya Anda memberikan kediaman lain dan tidak membawanya ke dalam istana! Perempuan itu hanya seorang simpanan, Yang Mulia tolong pertimbangkan kembali keinginan Anda!" ucap Duke Bellard.
"Kalian tidak bisa mengaturku! Menentang perintahku berarti menentang kerajaan. Aku bisa saja membuatmu di hukum karena menentang perintah Raja!" Raja Edward yang tidak lagi tergila-gila pada Ratu Anne jadi semakin menginginkan Julia menjadi selirnya.
"Aku tidak terima Ratu Anne diperlakukan seperti ini, Yang Mulia! Dia adalah putriku yang kuserahkan padamu untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia!" tegas Duke Bellard yang tidak ingin kekuasaannya pudar.
"Terima Julia menjadi selir atau aku akan melengserkan Anne!" ancam Raja Edward pada Duke Bellard.
Raja Edward kemudian meninggalkan ruangan rapat. Duke Bellard terlihat amat marah diberikan ancaman seperti itu oleh Raja Edward. Dia tidak ingin kehilangan kekuasaan yang telah didapatkannya melalui pernikahan Ratu Anne.
Sementara itu, Raja Edward yang kesal menemui adiknya Putri Rosette. Dia ingin mengetahui pendapat adiknya terhadap keinginannya yang ingin membawa Julia ke dalam istana sebagai selir. Saat sampai di kediamannya, Putri Rosette menyambutnya dengan senyuman.
"Apa yang membawa Yang Mulia hingga datang ke istanaku? Bukankah Anda dapat memanggilku?" tanya Putri Rosette dengan wajah keheranan.
"Aku ingin kamu memberikan pendapatmu. Aku ingin membawa Julia sebagai selir, tetapi hal tersebut ditentang oleh banyak orang termasuk para bangsawan. Bukankah wajar kalau seorang Raja memiliki banyak istri?" jawab Raja Edward, lalu menyeruput teh yang telah dihidangkan.
"Kau tertarik dengan Julia? Lalu, bagaimana dengan pendapat Ratu Anne? Apa dia setuju kamu memiliki seorang selir?" Putri Rosette menyembunyikan perasaan senangnya dengan bertanya tentang Ratu Anne.
Raja Edward menolehkan kepalanya dan menggelengkannya. "Tidak! Dia tentu tidak menyetujuiku membawa seorang selir, apalagi itu merupakan dayang pribadinya. Aku hanya tidak bisa mengendalikan diriku bila bersama dengan Julia. Aku ingin membawanya sebagai selirku," ungkap Raja Edward pada adiknya.
Putri Rosette merasa rencananya semakin berjalan dengan mulus, kakaknya ternyata telah begitu menyukai Julia. Dengan senyumnya, Putri Rosette mengungkapkan pendapatnya. "Apakah kamu masih menyukai Anne? Kalau kamu masih menyukainya pertahankan Anne, tetapi kalau rasa cintamu telah hilang. Mengapa kamu tidak mengganti posisi Anne dengan Julia?" usul Putri Rosette dengan tenang.
Sontak usulan Putri Rosette direspon dengan ekspresi terkejut oleh Raja Edward. Ketika dia ingin menyingkirkan Ratu Isabella, Putri Rosette dengan tegas menolaknya dan tidak mendukung keputusannya. Kini, Putri Rosette dengan jelas memberikan usul untuk menggantikan posisi Anne.
"Maksudmu menjadikan Julia sebagai ratu?" jelas Raja Edward pada usulan Putri Rosette.
Putri Rosette menganggukkan kepalanya, dia tidak lagi menyembunyikan senyumnya. Wanita itu menaikkan alisnya, dia berbisik pada Raja Edward tentang rencana yang telah dia pikirkan dengan matang. Putri Rosette hanya menunggu Raja Edward kehilangan perasaan cintanya pada Ratu Anne agar dapat menjalankan rencana liciknya.
***
Ratu Anne yang sedang menikmati sarapannya terganggu dengan beberapa pengawal kerajaan yang mengepung istananya. Dia berdiri dan melihat empat prajurit mendatanginya.
"Ada apa ini? Mengapa kalian datang ke kediamanku dengan membawa senjata? Aku akan menghukum kalian atas kelancangan kalian!" tegas Ratu Anne dengan nada marahnya.
"Maaf, Yang Mulia. Kami menerima perintah dari Raja Edward untuk menangkap yang mulia!" ucap salah satu pengawal yang segan pada Ratu Anne.
"Tuduhan apa yang mendasari penangkapanku?" tanya Ratu Anne dengan wajah penuh tanya. "Aku tidak melakukan apa pun yang bisa dikenakan hukuman!" gumam Ratu Anne sambil menatap nyalang para pengawal.
"Nanti, akan diadakan persidangan atas tuduhan yang ditujukan pada Anda, Yang Mulia. Saat ini, kami minta Anda mengikuti kami untuk menjalani hukuman tahanan!" ucap salah satu pengawal dengan sopan.
Ratu Anne tidak lagi dapat mengelak dari perkataan pengawal tersebut. Dia dengan suka rela mengikuti pengawal yang membawanya ke ruang tahanan. Dalam hatinya, dia masih bertanya-tanya kesalahan yang dia lakukan. Ratu Anne memang menentang Raja Edward untuk memiliki selir, tetapi dia tidak mengira perbuatannya akan membuatnya ditahan seperti ini. Dia bukanlah penjahat yang harus mendapatkan hukuman tahanan.
Sebelum pergi dari istananya, Ratu Anne berpesan dengan salah satu dayang kepercayaannya, Violet untuk memberitahukan keadaannya pada Duke Bellard. "Beritahukan kejadian ini pada Ayahku. Aku harap kamu dengan cepat memberitahukan kondisiku, Violet. Terima kasih," pinta Ratu Anne pada Violet.
"Baik, Yang Mulia," ucap Violet yang mengkhawatirkan keadaan Ratunya.
Ratu Anne hanya bisa pasrah dan mengikuti pengawal yang berjalan di depannya. Dalam hatinya dia berdoa agar diberikan keadilan.
Tolong aku, Tuhan! Aku hanya ingin keadilan ditegakkan. Bahkan, aku tidak tahu apa kesalahan yang aku perbuat, batin Ratu Anne yang tetap tenang dan menegakkan kepalanya.
Dalam perjalanannya dia melihat sosok Julia dan Putri Rosette yang tersenyum menatap Ratu Anne yang mengikuti pengawal dengan tenang.
"Kau akan segera berakhir Anne. Aku akan memastikan hal tersebut!" ucap Putri Rosette.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments