"Izinkan hamba memperkenalkan diri, Yang Mulia. Nama saya Julia Caleste. Saya diutus langsung oleh Putri Rosette untuk menjadi dayang pribadi Anda yang baru," ucap Julia mengembangkan senyumnya.
Ratu Anne menaikkan alisnya, dia melihat seorang perempuan yang sama mudanya dengan Putri Rosette berada di depannya. Dia teringat masa lalunya ketika menjadi dayang bagi Ratu Isabella. Ratu Anne menggigit pelan bibirnya, di khawatir bila gadis muda di hadapannya ini memiliki keinginan untuk menggantikan posisinya.
"Bagaimana Yang Mulia? Apa Anda mengizinkan Lady Caleste untuk menjadi dayang pribadi Anda?" tanya salah seorang dayang senior kesayangan Ratu Anne.
"Ah, ya. Tentu saja, aku mengizinkannya. Aku tidak mungkin menolak keinginan Putri Rosette yang begitu mulia mencarikan seorang dayang kompeten untukku," jawab Ratu Anne, dia harus tetap menghargai kebaikan adik iparnya. Tidak mungkin dia menolak Julia begitu saja karena bisa dianggap sebagai penghinaan untuk Putri Rosette.
Sejak kedatangan Julia, Raja Edward bertingkah aneh. Kerap kali Ratu Anne memergoki Raja Edward yang melirik Julia melalui sudut matanya. Beberapa kali Julia menunjukkan senyumnya pada Raja Edward. Hal itu semakin membuat Ratu Anne khawatir kalau Raja Edward berpaling.
Sampai suatu ketika, Ratu Anne diberikan bisikan oleh Violet salah satu dayangnya. Wanita itu mendekati Anne yang sedang melihat tatanan rambutnya.
"Yang Mulia, saya melihat Raja Edward memberikan hadiah pada Julia. Apakah Yang Mulia tahu tentang hal ini?" bisik Violet pada Ratu Anne.
Berada di istana yang selalu membuat dirinya mungkin dalam bahaya membuat Ratu Anne meminta dayang yang berada di pihaknya. Ratu Anne menghubungi ayahnya, Duke Bellard agar mencarikan dayang yang dapat dipercayainya. Jadilah, Violet masuk istana dan mendampingi Ratu Anne.
"Benarkah itu Violet? Apa kamu tidak salah melihat?" tanya Ratu Anne mengkonfirmasi perkataan dari Violet. Biar bagaimana pun semua Lady yang mendampinginya adalah putri bangsawan. Dia tidak boleh sembarangan menuduh mereka tanpa bukti yang jelas.
"Yang Mulia bisa melihat kalung yang terlihat di lehernya. Aku bisa menjamin melihat Raja Edward memberikan langsung pada Julia," jawab Violet dengan wajah penuh keyakinan.
Tubuh Anne bergetar, dia melihat Julia yang datang menyapanya pada pagi hari ini. Wanita itu berjalan dengan wajah penuh senyuman dan Ratu Anne melihatnya kalung bertahtakan batu zamrud hijau ditengahnya yang sangat sesuai dengan mata Julia.
"Yang Mulia Ratu," sapa Julia dengan melakukan salam hormatnya. Ratu Anne mendekatinya ingin melihat dengan jelas kalung yang diberikan oleh Raja Edward.
"Dari mana kamu mendapatkan ini, Julia? Apa seseorang memberikannya padamu?" tanya Ratu Anne dengan wajah yang dia usahakan tanpa emosi.
"Aku diberikan oleh kekasihku, Yang Mulia," jawab Julia tanpa keraguan di matanya. Dengan wajah sedikit angkuh, Julia melihat Ratu Anne dan tersenyum meremehkan.
Ratu Anne mendengus dan memegang kalung Julia. "Aku harap kekasihmu bukankah suami orang lain! Kamu akan mendapatkan balasan bila merebut sesuatu yang merupakan milik orang lain! Ingat itu, Julia!" seru Anne dengan tegas. Dia harus menunjukkan kekuasaannya pada Julia.
"Ya, Yang Mulia, hamba mengerti," ucap Julia dengan pelan, dia tidak ingin mengambil risiko membantah perkataan Ratu Anne. Walaupun Putri Rosette berada dipihaknya, saat ini dia adalah dayang Ratu Anne yang dapat dengan mudah mendapatkan hukuman.
"Hari ini aku tidak ingin melihatmu di sekitarku! Pergilah beristirahat!" usir Ratu Anne dengan wajah penuh kekesalan. Dia menyadari bahwa posisinya saat ini terancam oleh Julia.
"Baik, Yang Mulia," pamit Julia sambil memberi hormat kemudia pergi dari hadapan Ratu Anne. Baginya ini merupakan penghinaan yang harus dia balas. Dia sudah pergi ke istana, tetapi diusir begitu saja oleh Ratu Anne.
Lihat saja, Yang Mulia. Sebentar lagi kekuasaanmu akan aku dapatkan. Kursi yang kamu tempati saat ini akan aku miliki sebentar lagi, karena Raja Edward telah tertarik padaku, batin Julia sambil memegang kalung zamrud hadiah dari Raja Edward.
Anne yang kesal segera menuju istana Raja Edward. Dia ingin mengkonfirmasi kebenaran dari berita yang didengarnya. Namun, melihat keangkuhan Julia, dia menyadari kemungkinan informasi yang dia dapatkan dari Violet adalah kebenaran.
"Yang Mulia! Aku ingin kamu mengakui suatu hal!" seru Ratu Anne saat bertemu dengan Raja Edward.
"Ada apa, Sayang? Aku sedang banyak urusan, aku harap kita berbicara nanti setelah aku selesai dengan rapat hari ini bersama para bangsawan," kata Raja Edward tersenyum pada Ratu Anne.
"Jangan mengalihkan pembicaraan! Aku tahu, kamu berhubungan dengan Julia, bukan? Kamu memberikan hadiah kalung padanya! Aku melihatnya!" cecar Ratu Anne yang diselimuti oleh kecemburuan.
Raja Edward terkejut dengan tuduhan yang Anne berikan. Dia tidak menyangka kalau perbuatannya dengan mudah diketahui oleh Anne. Raja Edward menampilkan ekspresi datarnya, dia harus bisa mengendalikan emosinya saat berhadapan dengan Ratu Anne.
"Lalu, apa yang salah dari memberikan hadiah pada Julia? Bukankah dia adalah dayang pribadimu? Aku hanya memberikan apresiasi karena telah menjagamu," jawab Raja Edward dengan tenang.
Ratu Anne menggeram kesal, dia tidak habis pikir dengan alasan yang diberikan oleh Raja Edward. Dengan jelas, Ratu Anne melihat ketertarikan yang secara tersirat selalu dia tangkap ketika keduanya saling bertatapan.
"Aku tidak akan membiarkanmu mengkhianatiku Edward. Kamu berjanji untuk membahagiakanku. Tidak akan ada selir atau pun simpanan dalam pernikahan kita!" tegas Ratu Anne memberikan peringatan pada Raja Edward.
Raja Edward hanya terdiam mendengar perkataan Ratu Anne. Dia mengingatnya, janjinya untuk membahagiakan Ratu Anne. Bahkan, dia menyingkirkan Ratu Isabella karena Ratu Anne tidak ingin menjadi seorang selir.
"Kau tidak bisa memerintahku seperti ini Anne! Aku adalah Raja Evrist dan aku adalah suamimu. Aku berhak membawa selir dan mempunyai simpanan, apalagi kamu belum memiliki seorang anak!" ucap Raja Edward yang membuat Ratu Anne berang.
"Tidak! Kamu tidak bisa melakukan ini padaku Edward! Aku tidak menerima perbuatanmu yang mengkhianatiku! Aku akan menjadi istrimu satu-satunya!" teriak Ratu Anne pada Raja Edward yang terkejut melihat sisi Ratu Anne terlihat begitu emosional.
"Sepertinya kamu harus kembali ke istanamu Anne! Aku ingin melakukan kegiatanku hari ini dengan tenang. Bertengkar denganmu hanya akan membuatku dipenuhi emosi dan tidak dapat mengendalikan diriku. Pergilah dan pikirkan baik-baik perkataanku," ucap Raja Edward yang terdiam sejenak lalu menatap Ratu Anne dengan tajam.
Raja Edward melanjutkan perkataannya, "Kamu harus menerima Julia sebagai selir atau kamu akan kehilangan posisimu sebagai Ratu, sama seperti Ratu Isabella yang telah kusingkirkan!" ancam Raja Edward sambil memegang dagu Ratu Anne.
Ratu Anne bergetar ketika mendengar ancaman Raja Edward. Dia tidak menyangka begitu cepat dirinya kehilangan cinta dari suaminya.
"Tidak! Ini tidak boleh terjadi! Aku akan menjadi Ratu seumur hidupku!" teriak Anne sambil menangis.
...🥀🥀🥀...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments