Raja Edward telah mengusahakan semuanya, dia melakukan penyelidikan tentang makanan dan minuman yang disajikan di depan Ratu Anne. Akan tetapi, sayang sekali Raja Edward tidak dapat menemukan orang yang telah meracuni Ratu Anne dan menyebabkan dia keguguran.
Ratu Anne menjadi sering melamun karena merasa bersalah telah memakan hidangan yang tersaji di depannya. Seharusnya dia dapat mengendalikan dirinya untuk tetap diam dan tidak memakan apa pun yang tersaji. Penyesalan selalu datang terlambat.
"Yang Mulia, kamu berkata kalau makanan tersebut sudah diuji coba dan dicicipi oleh para pelayan. Mengapa ada yang terlewat? Apa yang dikerjakan oleh mereka ternyata tidak berguna sama sekali. Aku bahkan sampai kehilangan calon anakku," gumam Ratu Anne saat dia terbangun setelah berjuang hingga hampir merenggangkan nyawa.
"Maafkan aku. Maafkan aku, Anne. Aku benar-benar tidak tahu kalau masih ada yang ingin mencelakai dirimu. Bahkan, di depan mataku sendiri," ucap Raja Edward sambil memegang tangan Ratu Anne dan mengecupnya.
Penyesalan yang mendalam juga dirasakan oleh Raja Edward. Dia yang mengecilkan rasa waspada yang dimiliki oleh istrinya. Seharusnya dia bisa lebih peka dengan keadaan sekitarnya yang memang tidak menyukai kalau dia memiliki keturunan.
"Aku ingin kamu mencari dalang yang menyebabkan aku kehilangan anakku. Sampai sekarang aku belum mendapatkan nama yang menjadi penyebab racun itu berada dalam minumanku. Apa kamu benar-benar sudah berusaha menyelidikinya?" desak Ratu Anne yang kesal dengan minimnya usaha yang dilakukan oleh Raja Edward.
"Aku sudah berusaha Anne. Aku menyelidiki semuanya, tetapi tidak ada jejak yang ditinggalkan oleh pelaku. Aku sudah menghukum semua pelayan bahkan koki yang memasak saat pesta kemarin," jawab Raja Edward dengan lembut.
Dia sudah lelah menghadapi semuanya, Ratu Anne dan para pengikutnya yang menuntut. Beberapa pelayan dan dayang Ratu Anne yang merasa tidak bersalah atas hal yang terjadi pada Ratu Anne. Semua membuatnya muak. Kehidupan pernikahannya bersama Ratu Anne ternyata tidak semulus yang dia bayangkan.
Saat mengejar Ratu Anne, perasaan yang menggebu-gebu terus terasa dalam dirinya, tetapi ketika telah mendapatkan Ratu Anne perasaan itu menguap seketika. Belum lagi kenyataan bahwa banyak yang tidak menyukai Ratu Anne menjadi pendampingnya karena bertolak belakang dengan Duke Bellard.
"Aku cukup lelah karena terus menantikanmu sadar, aku ingin istirahat dulu, Anne. Semoga kamu lekas sembuh," ucap Raja Edward mengecup dahi Anne kemudian pergi menuju kamarnya sendiri.
Ratu Anne hanya menangis, kekhawatiran terus melanda dirinya. Dia melihat tatapan Raja Edward yang berubah terhadapnya. Tidak ada lagi tatapan memuja yang diberikan oleh Raja yang tampan itu. Ratu Anne takut akan bernasib sama dengan Ratu Isabella, diceraikan begitu saja karena belum memiliki anak.
Beberapa hari setelahnya, Ratu Anne telah pulih. Raja Edward sedikit menghindari Ratu Anne karena kesal selalu dituduh tidak dapat mencari pelaku yang telah membuat Ratu Anne keguguran dengan baik. Pria itu telah mengerahkan semua kemampuannya untuk menyelidikinya, tetapi tetap tidak membuahkan hasil.
"Yang Mulia, Anda menghindariku?" tanya Anne yang membuat Raja Edward sedikit terkejut.
Dia tidak menyangka Ratu Anne dapat dengan mudah melihat perubahan yang terjadi pada dirinya. "Apa maksudmu? Aku hanya sedang sibuk untuk menyelidiki kasusmu karena sampai saat ini belum dapat menemukannya," jawab Raja Edward menyangkal perkataan Ratu Anne.
"Maafkan aku, Yang Mulia, aku hanya sedikit sensitif. Aku takut yang terjadi saat ini mempengaruhi hubungan kita. Yang Mulia, tidak pernah mendatangi kamarku lagi setelah kejadian yang memporak porandakan hatiku," ucap Ratu Anne berusaha jujur pada Raja Edward.
Raja Edward terkesiap mendengar perkataan Ratu Anne. Dia tidak menjenguk Ratu Anne karena ingin memberinya sedikit waktu untuk memulihkan keadaannya, di samping tidak ingin terus didesak oleh istrinya untuk menyelidiki pelaku yang memberi racun pada Anne.
"Maaf, aku tidak menyadari kalau tindakanku padamu membuatmu gundah. Aku senang kamu telah pulih Anne, jangan menakutkan hal yang tidak akan pernah terjadi. Aku mencintaimu, Sayang," ungkap Raja Edward yang mencium kening Ratu Anne.
Ratu Anne mencoba untuk tersenyum menatap Raja Edward yang menampilkan wajah sendu. Hatinya terus bergejolak mengingat perceraian yang dialami oleh Ratu Isabella. Dia hanya bisa berharap tidak akan mengalami hal tersebut.
...🥀🥀🥀...
Di istana kediaman Putri Rosette kedatangan seorang tamu yang merupakan anak dari Earl Caleste, Julia Caleste. Dia tiba di istana untuk menjadi dayang yang baru dari Ratu Anne setelah semua dayang diganti karena peristiwa keracunan yang dialami oleh Ratu Anne.
"Jadi, apa yang harus aku lakukan?" tanya Julia pada Putri Rosette.
Julia Caleste khusus datang karena panggilan dari Putri Rosette. Mereka adalah teman semasa di akademi milik kerajaan. Putri Rosette menginginkan Julia menggantikan posisi Ratu Anne yang kemungkinan akan semakin goyah karena dia telah kehilangan janin yang ada dalam kandungannya.
"Kau tahu bukan? Aku tidak menyukai Ratu Anne walaupun dia saat ini telah berada di kursi ratu. Begitupun dengan Ratu Isabella, aku senang Anne menyingkirkannya, tetapi aku hanya menginginkan orang pilihanku menjadi Ratu dan mendampingi kakakku," ucap Putri Rosette.
Julia belum mengerti arah pembicaraan Putri Rosette, sehingga dia hanya terdiam mendengar perkataan Putri Rosette. "Lalu, siapa yang kau inginkan berada di kursi Ratu?" tanya Julia Caleste dengan wajah yang penasaran.
"Kamu! Aku menginginkanmu menjadi seorang Ratu Evrist menggantikan Ratu Anne!" tegas Putri Rosette.
Mata Julia membola mendengar perkataan lantang dari Putri Rosette. Dia tidak menyangka kalau Putri Rosette memiliki rencana yang dapat membahayakan nyawanya sendiri. Keinginan menjadi ratu dapat dianggap sebagai kejahatan karena ingin menyingkirkan keluarga kerajaan.
"Maaf Yang Mulia, aku tidak bisa ... Aku tidak mungkin bisa menjadi seorang ratu," tolak Julia Caleste pada awalnya.
"Benarkah? Apakah ini Julia yang aku kenal? Kamu yang telah mengenal Edward terlebih dahulu dapat kalah dengan Anne yang merupakan wanita penggoda." Putri Rosette mengatakannya seolah-olah merupakan tantangan untuk menjadi seorang ratu dan menyingkirkan Anne.
"Aku tidak bisa melakukan hal jahat seperti itu! Lagipula, tidak mungkin Raja Edward menyukaiku." ucap Julia dengan wajah dipenuhi oleh ketidakpercayaan.
Dari awal kedatangannya sebagai seorang dayang hanya untuk memenuhi panggilan dari Putri Rosette. Dia telah mengetahui tentang rumor yang beredar di masyarakat tentang Ratu Anne yang tidak pernah cocok dengan pelayan atau dayang pribadinya. Julia berpikir menjadi dayang adalah batu loncatan baginya untuk melebarkan sayapnya. Julia ingin mendapatkan jodoh yang baik karena setiap perempuan yang menjadi dayang ratu pasti mendapatkan perhatian dari banyak pemuda lajang di keluarga bangsawan.
"Aku tidak ingin mengambil risiko, Putri Rosette," tolak Julia pada keinginan Putri Rosette.
Putri Rosette menaikkan alisnya. "Aku akan membantumu, untuk langkah awal cukup dengan menjadi Selir Yang Mulia lalu perlahan kita menyingkirkan Ratu Anne, apa kamu setuju dengan ideku?" tanya Putri Rosette dengan senyum yang mengembang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments