Seluruh Kerajaan Evrist sangat berbahagia mendengar berita kehamilan Ratu Anne. Namun, bagi sebagian orang yang tidak menyukai Duke Bellard kecewa dengan berita kehamilan Ratu Anne. Wanita itu lebih hati-hati lagi dalam bertindak maupun memakan semua makanan yang disiapkan untuknya.
Ratu Anne meminta agar Raja Edward mengganti semua pelayan pribadinya dan dayang istananya. Dayang istana merupakan para lady bangsawan yang mengabdikan dirinya untuk ratu. Anne tahu mengganti para lady dapat berpengaruh pada popularitasnya dalam keluarga bangsawan.
"Aku harus bertahan hingga akhir. Aku harus melahirkan keturunan raja," ucap Ratu Anne dengan penuh kewaspadaan.
Di sisi lain, Putri Rosette menggunakan cara lain untuk mengusik Ratu Anne. Dia tidak akan membiarkan wanita yang tidak disukainya itu melahirkan keponakannya.
Putri Rosette menuju sebuah bangunan tua dan menemui seseorang yang mampu membuat racun tanpa bau dan tidak mengubah rasa makanan yang dibubuhi racun. Dia telah melakukan sesuatu yang sangat berisiko dengan menemui seorang pembuat racun yang dikenal oleh beberapa orang tertentu di pasar gelap.
"Kau yakin, aku tidak akan ketahuan bila menaruh racun ini ke dalam makanan apa pun? Kamu juga harus mengingat ini, aku akan mencarimu ke ujung dunia bila racun ini tidak bereaksi apa pun terhadap korban," ancam Putri Rosette.
"Saya bisa menjamin kalau racun itu sangat ampuh untuk membuat seseorang keguguran. Bahkan hanya dalam hitungan detik," ucap seorang wanita tua sambil tersenyum.
Putri Rosette mengambil racun tersebut dan memberikan beberapa koin emas sebagai bayarannya. "Aku minta kau menghilang sejenak karena aku takut kamu tetap akan dicari dan diselidiki," perintah Putri Rosette.
"Baik, My Lady," jawab perempuan tua itu sambil tersenyum. Bayaran yang diberikan oleh wanita yang berpakaian bangsawan dan menutupi wajahnya dengan tudung ini sangat besar. Tentunya dia tidak keberatan untuk bersembunyi sementara waktu.
Putri Rosette telah memikirkan berbagai cara agar dapat menaruh racun tersebut dalam makanan atau minuman Ratu Anne. "Aku harap ini hal terakhir yang aku lakukan untuk menyingkirkanmu. Aku sudah muak melihatmu berkeliaran di istana ratu," gumam Putri Rosette yang tersenyum sambil memegang racun yang ada di tangannya.
***
Sinar mentari memancarkan sinarnya, Ratu Anne yang sedang tidur dalam pelukan Raja Edward tersenyum melihat pria di sampingnya. Kehidupannya selama empat bulan di istana sangatlah tenang. Tidak ada lagi hal aneh yang dilakukan oleh pelayan atau pun dayang.
Hari ini adalah hari perayaan kehamilan Ratu Anne. Istana menggelar pesta dan mengundang semua para bangsawan untuk hadir menyambut berita kehamilan Ratu Anne. Para bangsawan yang merupakan pendukung Anne Bellard sangat senang ketika mendengar berita ini resmi diberitahukan oleh pihak kerajaan.
"Selamat Pagi, Sayang!" sapa Raja Edward sambil mengecup pipi Ratu Anne.
Cintanya pada Ratu Anne kian bertambah ketika wanita itu dikabarkan hamil. Dia melakukan apa pun untuk mengabulkan permintaan Ratu Anne. Wanita itu menginginkan untuk mengganti semua pelayan dan dayang yang dia anggap merundungnya. Walaupun terkesan tidak percaya pada kata-kata Ratu Anne, Raja Edward tetap mengabulkannya. Dia mengganti semua pelayan dan dayang ratu dengan orang-orang yang berpihak pada Ratu.
"Apa kamu siap untuk hadir dalam pesta perayaan kehamilanmu?" tanya Raja Edward sambil mengelus perut Ratu Anne yang tampak membuncit.
Ratu Anne tersenyum pada Raja Edward. Dia semakin yakin pria itu telah jatuh dalam pesonanya. Namun, tidak dipungkiri terdapat satu titik dia khawatir bila cinta Raja akan habis. Ada pepatah yang mengatakan.
'Cinta seorang Raja akan habis ketika Ratu melahirkan anak pertama. Dia akan menjadi seorang ayah dan hanya menjalankan kewajibannya sebagai seorang Raja.'
Entah mengapa Ratu Anne teringat pada pepatah tersebut, padahal saat ini dia masih berada dalam dekapan Raja Edward dan terus disayangi oleh Raja. Dia khawatir akan menjadi seperti Ratu Isabella yang disingkirkan begitu saja oleh Raja Edward.
"Kamu melamun Anne?" tanya Raja Edward sambil menangkupkan wajah Anne.
Anne menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku hanya berpikir sesuatu secara acak. Maaf, Yang Mulia. Aku sangat gugup dengan adanya pesta perayaan ini," jawab Anne dengan senyum manis tercetak di wajahnya.
"Jangan terlalu khawatir yang berlebihan, aku yakin semua bangsawan kini berpihak padamu karena di rahimmu telah tumbuh keturunan kerajaan. Aku ingin kamu tidak terlalu cemas pada hal yang belum terjadi," pesan Raja Edward pada Ratu Anne yang mengangguk mendengar nasihat Raja Edward.
Perjuangan Raja Edward untuk mendapatkan cinta dari Anne memang sangat luar biasa, tadinya Anne selalu menolak dengan alasan Raja Edward telah menikah dengan Ratu Isabella. Wanita itu tidak ingin menjadi orang kedua dalam rumah tangga mereka, saat itu Raja Edward menginginkan Anne sebagai selirnya. Namun, Anne terus menolak hingga Raja Edward berjanji akan menceraikan Ratu Isabella dan memberikanya kursi ratu. Anne belum bergeming, tetapi dirinya didesak oleh keluarga Bellard yang haus akan kekuasaan hingga menerima Raja Edward.
Kini, Ratu Anne yang harus berjuang untuk mempertahankan hal yang dimilikinya. Dia tidak akan melepaskan Raja Edward begitu saja karena saat dia menerima Sang Raja. Banyak sekali sindiran, tatapan sinis, dan cemoohan dari bangsawan terutama para Lady yang selalu tertuju padanya. Semua itu dapat dia bungkam saat dirinya hamil, para Lady tidak berani menatapnya sinis. Mereka malah menjilat Ratu Anne dengan seolah tunduk akan pemerintahan Sang Ratu.
'Aku harus tetap menjadi kesayangan Raja Edward. Aku akan melahirkan Putra Mahkota dan mengukuhkan kedudukanku sebagai Ratu Evrist.' batin Ratu Anne.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments