Ratu Isabella terkesiap mendengar perkataan Raja Edward. Belum lagi suaminya itu memegang tangannya dengan kencang, dia mencegah Ratu Isabella yang hendak menampar Anne.
"Apa yang ada dalam pikiranmu? Mengapa kamu mengayunkan tanganmu ke arah dayangmu sendiri?" tanya Raja Edward dengan kesal.
Anne hanya melihat Ratu Isabella dengan tenang, dia tidak ingin banyak berbicara apalagi di depan Raja Edward. Beberapa dayang Ratu Isabella memasuki ruangan karena mendengar keributan yang terjadi. Raja Edward terdiam memandang Anne.
"Kamu tidak apa-apa? Tidak ada yang terluka?" tanya Raja Edward pada Anne yang hanya diam menunduk.
"Tidak, Yang Mulia. Hamba baik-baik saja, ini hanya sebuah kesalahpahaman," jawab Anne sambil menghindari Raja Edward yang ingin memegang wajah Anne.
Namun, Raja Edward telah melihat leher Anne yang memerah. Perbuatan Ratu Isabella mengambil paksa kalung yang dipakai Anne menyebabkan lehernya memerah.
"Apa yang telah kau lakukan, Bella?" tanya Raja Edward lagi.
"Aku tidak melakukan apa pun. Aku hanya mengambil kembali barang yang seharusnya menjadi milikku," jawab Ratu Isabella dengan berani.
"Maaf, Yang Mulia. Itu adalah kalung pemberian dari ibu saya. Saya harap Anda dapat mengembalikan kalung tersebut walaupun sudah tidak dalam kondisi utuh. Itu adalah kalung turun temurun yang diwariskan pada keturunan keluarga Bellard. Harap Yang Mulia Ratu mengerti dengan penjelasan dari Hamba," ucap Anne yang membuat Ratu Isabella terperangah.
"Itu hanya akal-akalanmu saja, bukan? Kalung ini adalah pemberian Edward! Aku tahu permainan kalian di belakangku!" kilah Ratu Isabella dengan kesal.
Raja Edward memberikan kode agar para dayang pergi dari hadapan mereka. Pembicaraan ini tidak layak didengarkan oleh mereka. Melihat kode tersebut beberapa dayang yang awalnya ingin tetap berada di tempat dan menyaksikan drama cinta segitiga antara Ratu, Raja, dan Anne dengan berat hati meninggalkan kamar tersebut.
"Saya tidak menerima hadiah apa pun dari Yang Mulia, Raja Edward. Anda bisa melihat di kalung itu ada simbol keluarga saya karena kalung tersebut diwariskan pada anak perempuan di keluarga. Bila Anda masih tidak percaya, silakan panggil Ayah dan Ibuku. Saya harap Anda mendapatkan jawaban yang dapat memuaskan keingintahuan Anda tetang kalung tersebut," ucap Anne dengan penuh ketenangan.
Dahulu dia juga tidak pernah menerima pemberian Raja Edward karena tidak ingin menimbulkan rumor yang buruk tentang dirinya. Akan tetapi, rumor tersebut tetap timbul karena keinginan Raja Edward untuk menikahinya dan akhirnya menyebabkan perceraian Ratu Isabella dan Raja Edward.
Ratu Isabella ingin membantah perkataan Anne, tetapi dia membuka kalung yang berada di tangan kanannya. Dia melihat di belakang kalung tersebut terdapat simbol B dengan lingkaran bunga mawar mengelilinginya. Itu merupakan simbol keluarga Bellard. Salah satu keluarga yang berjasa mendirikan Kerajaan Evrist.
"Maaf, Aku hanya ... aku tidak tahu kalau kalung ini adalah kalung milik keluarga kalian!" ucap Ratu Isabella dengan penuh penyesalan.
Tindakan gegabahnya ini membuat Raja Edward kesal. Ratu Isabella tidak dapat memposisikan dirinya sebagai seorang ratu. Bahkan, dia merusak kalung turun menurun yang di wariskan miliki keluarga Bellard. Wajah Ratu Isabella memerah mendapati fakta yang tidak sesuai dengan rumor yang beredar.
"Bolehkah saya meminta kembali kalung saya, Yang Mulia?" tanya Anne yang masih berusaha tenang, dari tadi sebenarnya dia ingin mengatakan tentang kalung tersebut. Akan tetapi, kecemburuan melahap semuanya, tindakan Ratu Isabella bisa saja membuat ayah dan ibunya marah karena kalung yang merupakan warisan keluarga dirusak sang ratu.
"Maafkan saya, Lady Anne. Saya tidak tahu kalau kalung tersebut adalah milik keluarga Anda. Saya pikir ...." Perkataan Ratu Isabella dipotong oleh Anne.
"Tidak masalah Ratu. Hanya saja saya mungkin meminta waktu untuk rehat sebentar dari tugas saya menjadi dayang ratu. Mungkin dengan begitu, Yang Mulia lebih dapat tenang. Saya juga ingin pergi terlebih dahulu untuk memperbaiki kalung ini agar tidak menjadi masalah di kemudian hari," ucap Anne memotong pembicaraan Ratu Isabella.
Wanita itu ingin segera pergi dari ruangan ini karena tidak ingin melihat Raja Edward. Sedari tadi Raja Edward hanya diam saja, pembelaannya pada Anne sebatas mencegah tamparan dari Ratu Isabella. Sepertinya, Raja Edward mengamati Anne yang berusaha mengatasi Ratu Isabella.
"Baiklah, Maafkan aku yang telah merusak kalung keluargamu. Kamu dapat menambahkan tagihan perbaikan kalung tersebut dalam kas milikku. Maafkan aku, Lady Anne," pinta Ratu Isabella yang kini merasa bersalah pada Anne.
"Baik Yang Mulia, terima kasih atas kemurahan hati Anda. Kalau begitu saya pamit dan memohon izin untuk undur diri dari tugas saya saat ini!" ucap Anne sambil menundukkan kepalanya dan memberikan hormat pada Ratu dan Raja.
Sekilas tatapan mata Anne bertemu dengan Raja Edward. Pria itu memandangnya memuja seperti dulu dia masih mencintai Anne. Namun, saat ini, Anne tidak ingin kembali terjerat pada pesona Raja Edward. Dia harus mengukuhkan niatnya untuk membalaskan dendam karena tuduhan yang dilayangkan oleh Raja Edward.
Setelah kepergian Anne, Raja Edward memandang tajam Ratu Isabella. "Apa lagi yang ingin kau lakukan? Kamu telah salah memperlakukan dayang istana seperti itu, walaupun dia bertugas membantumu. Namun, Anne tetaplah seorang nona bangsawan. Seharusnya, kamu mengerti Isabella," ucap Raja Edward yang menyesali tindakan sang ratu.
Rasa cintanya pada Ratu Isabella memang telah pudar dan digantikan oleh Anne, tetapi dia ingin Ratu Isabella tetap bertindak dengan baik dan tidak memperlakukan orang dengan semena-mena.
"Maafkan aku, Edward," sesal Ratu Isabella.
"Tindakanmu ini semakin membuatku kehilangan rasa cintaku padamu. Kamu harus belajar kembali untuk menjadi seorang ratu yang baik!" tegas Raja Edward yang kemudian beranjak dan ingin pergi dari hadapan ratu.
"Ed, kita harus makan siang bersama hari ini! Aku sudah mengundang beberapa bangsawan untuk hadir dalam makan siang ini!" kata Ratu Isabella mencegah kepergian Raja Edward. Dia tidak ingin malu dengan datang sendiri ke acara makan siang yang telah diatur oleh dirinya sendiri.
"Kamu saja yang hadir, aku harus melakukan sesuatu," tolak Raja Edward. Ratu Isabella memegang lengan Raja Edward untuk mencegah kepergiannya.
"Tolong! Jangan pergi! Kita harus hadir bersama, aku tidak ingin mereka semua membicarakan hubungan kita yang dianggap renggang dan memburuk, mereka selalu membicarakan tentang kita dibelakangku," pinta Ratu Isabella dengan wajah yang memelas.
Hubungan yang renggang antara raja dan ratu telah menjadi topik hangat di seluruh kerajaan. Mereka mengaitkannya dengan kehadiran Anne Bellard yang menjadi dayangnya. Kecantikan yang dimiliki oleh Anne disebut menjadi alasan Raja Edward bersikap dingin pada Ratu Isabella.
Raja Edward memandang tajam Ratu Isabella, dia tidak ingin diatur oleh siapa pun termasuk istrinya sendiri. "Bukankah hubungan kita memang sudah renggang?" tanya Edward dengan menaikkan alisnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments