Kecemburuan

Anne berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Raja Edward. Di masa lampau, Raja Edward akan menyingkirkan semua yang mendekati Anne. Kali ini, tampaknya Raja Edward akan melakukan hal tersebut.

"Kami hanya beberapa kali bertemu di pesta, Yang Mulia," jawab William diplomatis.

Semua bangsawan pasti pernah bertemu dalam pesta. Apalagi Anne yang merupakan anak dari Duke Bellard. Jawaban yang diberikan William membuat Raja Edward terdiam tidak membantah perkataan bawahannya.

"Kupikir kalian telah lama berteman, hingga bisa makan siang bersama seperti ini," duga Raja Edward pada kedua orang yang duduk di hadapannya.

Tanpa meminta izin, Raja Edward begitu saja bergabung dengan Anne dan William. Suasana menjadi canggung karena Raja Edward berada di antara keduanya.

"Tentu saja kami berteman, Yang Mulia," jawab Anne yang membuat mata Raja Edward menyipit tajam. Dia tidak menyangka Anne akan mengatakan hal yang membuat hatinya terluka.

"Well, aku tidak menyangka kalian ternyata sedekat ini," ungkap Raja Edward ingin mengorek lebih dalam tentang hubungan Anne dan William.

Tidak ada balasan dari Anne dan William. Anne tidak ingin memperkeruh suasana dengan menyulut kecemburuan Raja Edward. Dia juga takut William berpikiran yang tidak-tidak tentangnya. William hanya terdiam melihat interaksi dua orang di depannya.

"Aku rasa makan siang ini cukup sampai di sini, Lady Anne," ucap William yang akhirnya bangkit dari duduknya.

Dia merasakan aura permusuhan dari Raja Edward. William hanya tersenyum karena menganggap hal ini tidaklah penting. Anne dan dirinya tidak memiliki hubungan apa pun yang dapat membuat Raja Edward cemburu.

Anne ikut berdiri ketika William mengatakan makan siang mereka sudah usai. "Bolehkah saya menumpang sampai kediaman saya, My Lord?" tanya Anne memberanikan diri.

Dahi William berkerut, dia tidak menyangka Anne akan meminta sesuatu yang sulit. Apalagi hal ini disaksikan oleh Raja Edward. Terlihat Raja Edward mengeraskan rahangnya, dia tidak menyukai Anne yang ingin diantarkan oleh William.

"Lady Anne, sebaiknya Anda pulang bersama dengan saya saja. Saya tidak keberatan mengantarkan Anda sampai selamat sampai ke kediaman Anda," tawar Raja Edward.

Anne menampilkan senyum yang menawan, dia tidak ingin terjebak oleh cinta Raja Edward seperti dulu yang berakhir dengan kematian. "Maaf, Yang Mulia. Saya khawatir bila hal tersebut akan membuat Ratu Isabella kembali cemburu," ucap Anne sambil melihat mata seorang wanita yang dipenuhi oleh bara kecemburuan.

Kebetulan sekali, tempat tersebut merupakan tempat sosialita kelas atas dan merupakan tempat Ratu Isabella dan beberapa istri pejabat makan siang. Ratu Isabella memandang Anne yang seperti bangga telah diperebutkan boleh dua orang yang paling berpengaruh di kerajaan. Salah seorang Countess yang duduk di sampingnya mengatakan sesuatu yang membuatnya bangkit dari tempat duduknya.

"Hati-hati, Yang Mulia. Aku lihat Anne Bellard memang sangat cantik dan dapat memikat semua orang. Aku rasa Ratu Isabella perlu mendatangi mereka agar Anne mengetahui posisinya saat ini," ucap Countess Bowman.

"Ya, kau benar, Terry. Seharusnya, aku memberi tahu posisi Anne Bellard dengan baik, hingga dia tidak berani mendongakkan kepalanya untuk melihatku," balas Ratu Isabella dengan sombong.

Di tengah perdebatan Anne dan Raja Edward datanglah Ratu Isabella. Dia ingin menampilkan sosok seorang ratu yang bijak dan tersakiti karena perilaku suami yang ternyata melirik wanita lain.

"Aku rasa kamu harus mengetahui tempatmu, Lady Anne!" tegas Ratu Isabella dengan tenang. Seolah Anne lupa kalau dia hanyalah putri seorang Duke, yang tidak memiliki kekuasaan. Berani-beraninya dia mendekati Raja dan Duke dari Kerajaan Evrist.

"Apa maksud Anda, Yang Mulia? Tentunya saya mengetahui tempat saya sendiri. Saya adalah dayang istana sekaligus anak dari Duke Bellard. Jangan lupa, saya berasal dari Keluarga Bellard yang berjasa mendirikan kerajaan ini!" terlihat api permusuhan dari setiap perkataan Anne.

Dahulu dia tidak pernah menggunakan statusnya sebagai putri keluarga Bellard. Kini, Ratu Isabella memaksanya untuk mengatakan semua hal tersebut. Mungkin, Ratu Isabella mengira dia hanya akan tersudut dan meminta bantuan dari Raja Edward. Dia tidak akan meminta hal tersebut dari Raja Edward, Anne akan berusaha melindungi dirinya sendiri.

"Lancang sekali kamu, Lady Anne!" tegur Ratu Isabella yang marah dengan jawaban dari Anne yang terlihat menantangnya.

Ratu Isabella tentu mengetahui sejarah dari Kerajaan Evrist yang memiliki empat Duke yang berjasa dalam pendirian kerajaan. Duke Bellard adalah salah satunya, tetua kerajaan yang berjasa dan pendirian Kerajaan Evrist. Ketika Anne mengatakan hal tersebut, sama saja dengan meremehkan kedudukan Ratu Isabella sebagai Ratu Kerajaan Evrist.

"Hentikan Bella! Aku masih belum melupakan tuduhanmu terhadap Lady Anne tentang kalung keluarganya! Apa kamu mau aku hukum?" tanya Raja Edward dengan kesal.

Rasa cinta yang dimiliki Raja Edward semakin luntur karena sikap Ratu Isabella yang semakin hari semakin membuatkan muak. Dia kesal dengan kecemburuan yang tidak wajar dari Ratu Isabella. Bahkan, rencananya untuk mengambil Anne Bellard sebagai selirnya semakin menggebu karena Ratu Isabella yang terus mengusik Anne Bellard.

"Ehm, Yang Mulia. Mohon maaf sepertinya Anda dapat menyelesaikan pembicaraan dengan Ratu Isabella di istana. Saya lihat beberapa orang memanfaatkan keadaan ini dan menjadikannya sebagai tontonan. Saya akan mengantarkan Lady Anne sampai dengan selamat ke kediamannya. Anda tidak perlu khawatir," sela William dengan tenang.

William melihat situasi yang sudah memanas tidak dapat lagi dipendam. Berita tentang hubungan cinta segitiga antara Raja Edward, Ratu Isabella, dan Anne Bellard harus segera dihentikan agar tidak menimbulkan asumsi publik yang semakin meresahkan.

"Ya, Baiklah. Antarkan Lady Anne dengan selamat dan tidak kekurangan apa pun," perintah Raja Edward yang kemudian berpaling ke Ratu Isabella. "Kita selesaikan ini di istana!" ucap Raja Edward yang pergi meninggalkan William dan Anne.

Anne menyunggingkan senyumnya, Ratu Isabella tidak akan pernah bisa menyentuhnya karena Raja Edward masih tergila-gila pada dirinya. Namun, Anne tetap akan menjalankan rencananya dengan menjauh dari Raja Edward.

Anda tenang saja, Yang Mulia. Aku tidak akan jatuh ke lubang yang sama kedua kalinya, batin Anne dengan senyum terpatri di wajahnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!