"Apa maksudmu, Ed?" tanya Ratu Isabella yang tidak menyukai perkataan suaminya. Walaupun kenyataannya hubungan mereka memang telah renggang. Mendengar sendiri perkataan tersebut dari Raja Edward membuat hatinya sakit.
"Ya, hubungan kita sudah renggang sebelum kedatangan Anne. Beberapa kali sudah aku katakan, aku menginginkan seorang pewaris!" jawab Raja Edward dengan kesal.
"Pewaris tidak didapatkan dengan usaha sendiri. Sudah berapa lama kamu tidak mengunjungi istanaku? Bagaimana kita bisa memiliki anak bila kamu saja tidak pernah mengunjungiku?" sangkal Ratu Isabella.
Tiga bulan ini, Raja Edward tidak pernah sekalipun mengunjungi istana Ratu Isabella untuk menginap. Bagaimana mungkin dia bisa hamil kalau suaminya hanya bisa mengabaikannya?
"Kita sudah menikah lima tahun, Bella! Namun, tidak ada tanda kamu hamil! Apakah aku harus terus menanti tanpa kepastian?" ungkap Raja Edward.
"Paling tidak jangan mengabaikanku seperti ini. Kamu tidak bisa melakukannya padaku, Ed," ucap Ratu Isabella.
"Sudahlah! Aku lelah berdebat padamu! Aku tidak akan ikut makan siang denganmu." Raja Edward pergi begitu saja meninggalkan Ratu Isabella.
Selepas kepergiannya, Ratu Isabella menangisi kemalangan nasibnya. Rumah tangganya dengan Raja Edward seperti diujung tanduk. Dia tidak akan membiarkan itu terjadi. Anne Bellard tidak boleh menjadi perusak rumah tangganya.
Sementara itu, Anne tersenyum senang karena bebas dari tugasnya menjadi dayang. Dia masih menantikan balasan surat untuk kunjungan ke wilayah Ashworth. Anne meyakinkan dirinya kalau menemui William adalah keputusan yang tepat untuk menghindari kematiannya.
Anne membutuhkan pelindung agar terhindar dari kematian sebelum membalaskan dendamnya pada Raja Edward. Keinginannya untuk membalas dendam pada Raja Edward masih terpatri dalam hatinya. Belum lagi dendamnya pada Putri Rosette yang membuatnya mengalami eksekusi.
Anne memutuskan untuk berkeliling ke kota untuk berbelanja. Dia berkeliling seorang diri, Anne memutuskan untuk membeli gaunnya. Dia merasa gaun yang dipakainya terlalu mewah. Anne memasuki toko pakaian Madam Travie, seorang perancang terkenal yang merupakan langganannya.
Saat Anne memasuki toko terdapat beberapa Lady yang memandangnya penuh dengan rasa penasaran. Mereka adalah teman minum teh Putri Rosette, di antara mereka ada Julia yang sedang berbicara dengan Putri Rosette.
Sebagai Nona Bangsawan, Anne diharuskan untuk memberikan salam pada Putri Rosette karena statusnya yang lebih tinggi dibandingkan Anne. "Selamat siang, Yang Mulia Putri Rosette," ucap Anne dengan terpaksa. Bila tidak mengingat kedudukan Putri Rosette ingin sekali Anne pura-pura tidak melihatnya.
"Selamat siang, Lady Anne. Aku rasa kamu ingin berbelanja. Bukankah seharusnya kamu bertugas di istana? Hari ini Yang Mulia Raja dan Ratu akan makan siang bersama para pejabat," ujar Putri Rosette sambil menyindir pekerjaan Anne.
Anne menaikkan alisnya, bahkan sebelum dia menjadi ratu, Putri Rosette telah menunjukkan aura permusuhan yang sangat jelas. Bodohnya Anne di masa lalu tidak mengetahui sifat asli Putri Rosette.
"Hamba dibebas tugaskan oleh suatu hal, Yang Mulia. Ratu Isabella akan melaksanakan makan siangnya bersama dayang yang lain," jawab Anne dengan senyum yang tersungging di wajahnya.
"Oh begitu, baiklah nikmati waktumu Lady Anne," ucap Putri Rosette, kemudian berlalu dari Anne untuk melihat gaun yang lain.
"Terima kasih, Yang Mulia. Semoga keberkahan dan kesejahteraan menyertai Anda," ucap Anne dengan senyum palsunya.
Anne bertatapan dengan Julia yang memandanginya dari atas hingga bawah. "Ada yang salah dengan diriku, Lady?" tanya Anne yang tidak menyukai tatapan Julia.
Julia terdiam tidak menjawab, secara tata krama di kerajaan seharusnya Julia terlebih dahulu menyapa Anne. Julia gelagapan tidak menyangka Anne menegurnya. "Tidak apa-apa Lady, maafkan aku telah berani menatapmu," jawab Julia sambil memberikan hormat pada Anne.
Status Anne yang merupakan putri Duke tentu lebih tinggi dibandingkan status Julia yang merupakan putri Earl. Anne tidak menjawab perkataan Julia. Dia hanya terdiam dan berlalu begitu saja dari hadapan Julia.
Anne membatalkan niatnya untuk berbelanja karena perasaannya tidak menentu karena bertemu dengan Putri Rosette. Dia akhirnya memutuskan untuk berkeliling toko dan kemudian menjejakkan kakinya di sebuah restoran.
Tidak sengaja netranya melihat seorang pria yang karismatik sedang duduk seorang diri. Pria tersebut sepertinya sedang menantikan makanannya datang. Dialah pria yang ingin ditemui oleh Anne.
William Ashworth terlihat sangat tampan, duduk menikmati kopinya dengan ekspresi datar. Anne baru saja memperhatikan ketampanan dari Duke Ashworth. Dia kembali ke masa lalunya, William Ashworth tidak pernah memiliki skandal dengan wanita mana pun. Bahkan, hal itu malah dimanfaatkan oleh Raja Edward untuk membuat plot yang membuat Anne dieksekusi.
"Aku harus memanfaatkan keberuntunganku yang kebetulan bertemu dengannya," ucap Anne Bellard tersenyum mendapati pria yang ingin dia temui.
Dengan penuh percaya diri, Anne melangkahkan kakinya dan berdiri di samping William Ashworth. "Selamat Siang, My Lord. Bolehkah saya bergabung dengan Anda?" tanya Anne dengan senyum mengembang di wajahnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Rosiana
lanju..baca
2024-11-01
0