Merajut Dendam Masa Lalu

Merajut Dendam Masa Lalu

Menjadi Ratu Evrist

"Aku ingin menceraikan Ratu Isabella," ucap Raja Edward dengan lantang ditengah musyawarah yang melibatkan beberapa petinggi kerajaan.

Ratu Isabella membelalakkan matanya, dia tidak menyangka kalau Raja Edward merealisasikan keinginannya untuk bercerai. Semua yang hadir dalam pertemuan yang telah diatur oleh Raja Edward terkejut dengan keputusan Raja mereka.

Tidak pernah ada sejarah perceraian dalam Kerajaan Evrist. Raja Edward yang telah dibutakan cintanya pada Anne Bellard—dayang ratu—Isabella membuat keputusan yang kontroversi dengan mengajukan perceraian. Anne adalah seorang bangsawan, putri dari Duke Bellard.

Raja Edward melihat Anne dalam sebuah pesta dansa kerajaan. Dia jadi tergila-gila dengan Anne dan ingin menjadikan Anne sebagai selirnya. Duke Thomas Bellard—ayah Anne—yang mengetahui hal tersebut tidak membiarkan Anne menjadi selir Raja. Duke Bellard ingin menjadikan Anne sebagai Ratu Evrist. Jadilah, Raja Edward menginginkan perceraian dengan Isabella.

"Dengan segala hormatku padamu, Yang Mulia. Aku tidak menginginkan perceraian di antara kita. Jangan bertindak gegabah dengan mengedepankan nafsu semata. Aku ingin Anda kembali memikirkan tugas Anda sebagai seorang Raja Evrist." Isabella menolak permintaan Raja Edward.

"Kamu harus menerima perceraian ini, Isabella. Kita telah menikah selama empat tahun, tetapi kamu belum bisa memberikanku seorang anak! Sebagai seorang raja aku menginginkan keturunan untuk meneruskan kerajaanku!" paksa Raja Edward di depan semua orang yang mengikuti pertemuan.

Para bangsawan telah mengetahui keinginan Raja Edward untuk memperistri Anne yang sebenarnya tidak ingin menjadi seorang ratu. Obsesi Thomas Bellard mengalahkan semuanya, dia memaksa Anne untuk mendorong Raja Edward menikahinya secara sah yang hanya dapat dilakukan bila raja dan ratu bercerai.

"Kami tidak menyetujui hal tersebut, Yang Mulia! Harap untuk memikirkan kembali keinginan Anda sebelum semuanya terlambat!" ucap salah seorang bangsawan.

"Aku tidak mau tahu! Aku akan menceraikan Isabella dan membuat Anne menjadi Ratu Evrist! Kalian harus setuju dengan semua keinginanku!" perintah Raja dengan tegas.

Maka, hari itu ditetapkan sebagai hari perceraian Raja Edward dan Ratu Isabella. Banyak orang yang kecewa dengan keputusan Raja Edward menceraikan Isabella yang merupakan ratu paling bijaksana dan sempurna bagi Kerajaan Evrist. Raja Edward memberikan beberapa kompensasi pada Ratu Isabella, tetapi wanita itu menolaknya.

Ratu Isabella yang bersedih akhirnya kembali ke Kerajaan Grandia, kerajaan asal dia dilahirkan. Pernikahan mereka memang pernikahan politik. Namun, Ratu Isabella sudah mencintai Raja Edward dan sangat terpukul dengan perceraian yang diajukan oleh suaminya. Beberapa orang menangisi perjalanannya pulang ke Kerajaan Grandia, termasuk pelayan dan dayang ratu.

Singkat cerita, setelah perceraian Raja Edward dan Ratu Isabella. Diadakan pesta pernikahan yang mewah dan meriah untuk menyambut kedatangan Anne Bellard sebagai Ratu Evrist yang baru. Raut wajah Anne terlihat lega saat mengetahui Ratu Isabella telah meninggalkan kerajaan Evrist, sehingga dia dapat menjadi istri sah dan Ratu Evrist.

"Dengan ini aku nobatkan Ratu Anne sebagai Ratu Evrist! Kebahagiaan dan Kemakmuran akan selalu mengiringi Kerajaan Evrist!" ucap Raja Edward sambil memahkotai Anne.

"Hidup Ratu Anne!"

"Hidup Ratu Anne!"

Berbagai sorak-sorai yang mengelu-elukan nama Ratu Anne terdengar. Banyak orang yang menyukai Ratu Anne karena tidak menginginkan ratu yang berasal dari negara lain menjadi ratu mereka. Mereka senang Anne akhirnya menjadi Ratu Kerajaan Evrist. Akan tetapi, tidak semua orang berpikiran seperti itu. Beberapa di antara mereka tidak menyukai cara Anne menyingkirkan Ratu Isabella. Beberapa orang mengatakan bahwa dia adalah perebut kebahagiaan orang lain.

"Semua adalah salah Anne, dia bahkan dapat mengusir Ratu Isabella dengan pesona dan kecantikannya! Kalian harus hati-hati dengan wanita itu mungkin suami kalian akan terpikat olehnya!" Beberapa bangsawan selalu membicarakan Ratu Anne dengan sinis. Namun, mereka hanya dapat mengatakannya di belakang Dari Anne. Tidak ada yang berani mengatakannya langsung di depan Ratu Anne karena akan berhadapan dengan Raja Edward.

Secara resmi, Ratu Anne menjadi Ratu Evrist dan berhak untuk menempati istana Ratu. Semua orang sibuk mempersiapkan diri untuk menerima kedatangan Ratu Anne. Istana dirombak begitu rupa untuk menyambut kedatangan Ratu Anne. Hal itu merupakan perintah dari Raja Edward.

Putri Rosette—adik Raja Edward—memang tidak menyukai Ratu Isabella menjadi kakak iparnya, tetapi dia juga tidak menyukai Anne yang dia anggap sebagai perebut suami orang lain. .

"Lihat saja Anne! Aku akan membuat kehidupanmu di istana ini bagaikan neraka! Semua ada dalam kendaliku, aku tidak akan membiarkan kamu berada dalam waktu yang lama di kursi Ratu!" gumam Putri Rosette.

Di depan semua orang Putri Rosette tampak menghormati keputusan kakaknya yang ingin menikah lagi dengan Ratu Anne. Semua itu hanyalah kamuflase yang dia lakukan agar Ratu Anne berada dalam genggamannya.

"Selamat datang di dalam istana Ratu Anne. Saya akan selalu mendampingi Anda dengan senang hati, Yang Mulia!" ucap Putri Rosette sambil menunduk dan memberikan hormatnya pada Ratu Anne.

Ratu Anne tersenyum melihat Putri Rosette. "Terima kasih atas sambutan hangatnya, Putri. Aku selalu memimpikan menjadi saudaramu dan akhirnya hari ini terwujud. Terima kasih telah menerimaku dengan baik di istana ini," sahut Ratu Anne dengan anggun.

Semua orang tidak dapat memungkiri kecantikan dan keanggunan Ratu Anne. Dia memang dapat membuat siapa pun jatuh cinta dengan pesona miliknya. Senyumnya yang memikat dan meneduhkan bahkan membuat Putri Rosette iri dengan kecantikan Ratu Anne.

'Lihat saja Anne, aku akan membuat hidupmu seperti neraka di istana ini! Aku akan segera memberikan kejutan pada hidupmu!' batin Putri Rosette sambil tersenyum pada Ratu Anne.

Ratu Anne menjalani hari-harinya dengan baik dan bahagia. Raja Edward sangat menyayanginya dan mencintainya. Barang melimpah dan mewah selalu diberikan pada Anne, seperti, perhiasan, gaun mewah, dan barang-barang yang tidak terhitung banyaknya. Hal itu, membuat Putri Rosette sangat geram pada Ratu Anne dan ingin mengerjai Anne.

Suatu hari, Raja Edward sedang bepergian ke suatu kota untuk melakukan inspeksi mendadak. Ratu Anne tinggal sendirian di istananya. Hal itu menjadi kesempatan Putri Rosette untuk memberikan perhitungan pada Ratu Anne.

Semua Dayang Ratu dan pelayan diperintahkan untuk tidak mengikuti perintah Ratu Anne. Saat itu, Ratu Anne ingin mandi di pagi hari tentu dengan dilayani oleh dayangnya. Dia membunyikan bel untuk memanggil dayang pribadinya.

"Ya, Yang Mulia! Ada yang bisa saya bantu?" tanya salah seorang dayang istana.

"Aku ingin kalian menyiapkan air untuk aku mandi, sebelumnya siapkan dulu air untukku mencuci wajah seperti biasa!" jawab Ratu Anne yang masih berada dalam tempat tidurnya.

Ratu Anne biasa mencuci wajahnya terlebih dahulu, dayang yang bernama Mary itu telah menyiapkan sebuah baskom berisi air. Ratu Anne bangkit dari ranjangnya kemudian menghampiri baskom berisi air itu, lalu membasuh wajahnya dengan air tersebut.

"Air apa yang kamu gunakan ini!" teriak Ratu Anne pada Marry.

...🥀🥀🥀...

Hallo, selamat datang di karyaku yang baru. Terima kasih telah membaca. ❤️

Terpopuler

Comments

Ig:@saffana219

Ig:@saffana219

Ceritanya menarik tentang merajaan😍

2023-12-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!